Anda di halaman 1dari 56

RUPTUR TENDON FLEXOR

HAND

DEPARTEMEN/ SMF BEDAH PLASTIK REKONSTRUKSI DAN ESTETIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA - RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
2017
RUPTUR TENDON FLEXOR
HAND
• AnatomI
• Diagnosis
• Terapi
• Teknik repair
• Post op
ANATOMI
OTOT FLEXOR EKSTRINSIK
• Flexor Tendons
 Flexor digitorum superficialis (FDS)

 Flexor digitorum profundus (FDP)


 Flexor pollicis longus
Flexor Digitorum Superficialis

 Origo
 Medial epicondilus os humerus
 Procesus coronoid
 Anteromedial os radius
 Insersio
4 tendon terpisah dalam 2 bagian
yang berinsersi pada basis
phalang media II – V
 Inervasi
N. Medianus
 Fungsi
 Fleksi MCP digiti II – V
 Fleksi PIP digiti II – V
Flexor Digitorum Profundus
 Origo
 Anteriomedial os ulna
 Interosseus
membrane
 Insersio
4 tendon berinsersi pada
phalang distal digiti II –
V
 Inervasi
 N. Medianus (digiti II –
III)
 N. Ulnaris (digiti IV –
V)
Flexor Pollicis Longus

• Origo
• Anteromedial os radius
• Membran interosseus
• Insersio
Volar basis dari phalang distal digiti I
• Inervasi
N. Medianus (anterior interosseus)
• Fungsi
Fleksi IP digiti I
Anatomi
Camper’s Chiasma

FDS terbagi and melewati tendon FDP, kedua bagian


FDS bergabung kembali pada “Camper’s Chiasma”
Biomekanisme dari Fleksi Jari

 Mekanisme gliding
 Retinaculae
 Ligaments
 Bursa
 Digital tendon sheaths
 Annular Pulley
 A1-A5
 Ligamen cruciatum
 C1-C3
MEKANISME PULLEY
PELAPIS TENDON

Anatomi dari pelindung sinovial dari tangan dan pergelangan


tangan
SUPLAI DARAH TENDON
• Cabang segmental dari arteri digitalis yang masuk ke
tendon melalui :
– Vincula
– Insersi pada tulang
• Difusi cairan sinovial

VINCULAE
ZONA HAND
Diagnosis
• Posisi resting yang tidak normal dari jari
• Dapat dilakukan tes fungsi of FDS dan
FDP
FDS : Pemeriksaan Klinis
FDS : Pemeriksaan Klinis
FDP : Pemeriksaan Klinis
Repair Tendon Fleksor
Ideal repair
• Penempatan jahitan yang mudah pada
tendon
• Simpul jahitan yang aman
• Ujung dari tendon terhubung dengan baik
• Gap minimal pada daerah yang direpair
• Keterlibatan pembuluh darah minimal
• Cukup kuat untuk bertahan dari
pergerakan dini
CEDERA
ZONA 1
Jersey
Finger
JERSEY FINGER
KLASIFIKASI LEDDY
• Tipe 1: Retraksi ke telapak tangan
• Tipe 2: Retraksi ke sendi PIP
• Tipe 3: Avulsi tulang (tendon
menempel)
• Tipe 4: Avulsi tulang (tendon menempel
tidak pada fragmen tulang)

REPAIR DALAM 7-10 HARI


TIPE REPAIR
• Direct repair: jika laserasi > 1 cm dari
insersi FDP
• Tendon advancement: jika laserasi < 1
cm dari insersi FDP
TENDON ADVANCEMENT
KANCING LEBIH KUAT DARI
JAHITAN
Tendon Advancement
– Untuk repair zona 1
– Kerugian
• Pemendekan sistem fleksor
• Kontraktur
• Efek kuadriga
EFEK QUADRIGA
• Jika tendon FDP di advancement terlalu distal
• Otot tertarik ke arah distal
• Kehilangan efek memegang dari tendon
CEDERA
ZONA 2
CEDERA ZONA 2
• Zone 2: Deep and superficial flexor bergeser dalam
selubung synovial
• Traditionally “No man’s land”: Kekakuan setelah
repair
INJURY: Tendons retract
ZONA 2:
LASERASI PARSIAL
Laserasi parsial

• Tidak diperbaiki bila 40% dari tendon intak


• Potensi komplikasi :
– Triggering
– Tendon entrapment
• Evaluasi dari triggering, debridement bila
perlu
• Splinting blok dorsal 6-8 minggu
– N=15 pasien dengan laserasi tendon fleksor
zona II
– Terapi konservatif :
• Dorsal blocking splint dengan wrist fleksi 10°
• Segera lakukan ROM aktif terjaga
• Splint dilepas 4 minggu
• Tidak ada restriksi dalam 6 minggu
– Hasilnya sangat baik 93% dan baik %
Mengapa tidak dilakukan perbaikan
pada lesi parsial ?
Karena diseksi yang dilakukan untuk
memperbaikinya bisa menyebabkan banyak
jaringan parut, yang akan menutupi
keuntungannya
ZONA 2
LASERASI KOMPLIT
MORE STRANDS: STRONGER &
STIFFER REPAIR
KOMPLIKASI
• Kekakuan
• Kembali ruptur
• Tenolisis mungkin diperlukan bila :
– Tidak ada perbaikan dalam 3 bulan repair
– Tidak ada perbaikan ROM dalam 1-2 bulan
CEDERA
ZONA 3
Otot lumbrikal biasanya tidak dijahit
karena dapat meningkatkan tension otot
dan menyebabkan efek “lumbrikal plus”
(ekstensi proksimal interphalangeal untuk
menghasilkan fleksi jari aktif)
CEDERA
ZONA 4
ZONA 4 : Carpal Tunnel
INSISI
BRUNNER
TEKNIK
JAHITAN
Kessler
Modified Kessler
Kessler-Tajima
MATERIAL SUTURE
• Non-absorbable
• Pada umumnya menggunakan benang
sintetik braided 3.0 or 4.0 , biasanya
dengan material polyester (Mersilene,
Tycron, Tevdek)
• Namun, monofilament seperti nylon dan
wire dapat juga digunakan (e.g. Proline)
• Tambahan, circumferential nylon 5-0
atau 6-0 sering digunakan
POST-OP
REHAB
PROTOKOL POST-OP
1. Kleinert: Active extension, passive
flexion oleh karet plastik
2. Duran: Controlled Passive Motion
Methods
3. Strickland: Early active ROM
GOAL: FULL ACTIVE ROM
dalam 10 -12 minggu
Kleinert Protocol
Duran protocol
DURAN PROTOCOL
• Dorsal Splint dengan 20 derajat wrist
flexion
• Tidak pakai plastik karet
• Fleksi pasif
KOMPLIKASI
• Kontraktur sendi
• Adhasi
• Ruptur
• Bowstringing
• Infeksi

Anda mungkin juga menyukai