SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR : /.... /.../.../../...
TENTANG
............................................................................................................................................................
Menimbang :
1.
2.
3.
Mengingat :
1. Undang-undang No 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. Undang-undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama :
Kedua : Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kekeliruan dalam
surat keputusan ini maka akan dilakukan peninjauan dan
perubahan sebagaimana mestinya
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
dr.
Tembusan Yth :
1.
2.
RSUD CILEGON
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD Cilegon
NOMOR : .. /..../../../2010
TENTANG
PEMBERLAKUAN STANDAR PELAYANAN MEDIS/ PROFESI
Menimbang :
1. Bahwa pelayanan medis harus disediakan dan diberikan kepada pasien sesuai
dengan ilmu kedokteran mutakhir serta memanfaatkan kemampuan dan
fasilitas RS secara optimal.
2. Setiap pelayanan medis harus sesuai dengan masing-masing standar pelayanan
profesi/ standar pelayanan medis lainnya.
3. Bahwa untuk keperluan tersebut perlu dibuat Surat Keputusan Direktur.
Mengingat :
1. Undang-undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang-undang RI No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : YM.02.04.3.5.5830 tentang Izin
Penyelenggaraan Rumah Sakit
4. Kode Etik Kedokteran Indonesia
5. Visi dan Misi RSUDCilegon
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Memberlakukan Standar Pelayanan Medis IDI , Standar Pelayanan Bedah,
dan Standar Pelayanan Medis RSUD Cilegon ,yang dicantumkan dalam
lampiran Surat Keputusan ini, sebagai standar untuk memberikan pelayanan
medis di RSUD Cilegon.
Kedua : Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kekeliruan dalam surat
keputusan ini maka akan dilakukan peninjauan dan perubahan sebagaimana
mestinya
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
RSUD CILEGON
dr
No SPM
1 Standar Pelayanan Medis Anak RSUD Cilegon
2 Standar Pelayanan Medis Penyakit Dalam RSUD Cilegon
3 Standar Pelayanan Medis Kebidanan dan Kandungan RSUD Cilegon
4 Standar Pelayanan Medis Bedah RSUD Cilegon
5 Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi PDGI tahun 1999
6 Standar Pelayanan Medis IDI tahun 1998
7 Pedoman Pelayanan Medik Dokter Spesialis Bedah Umum Indonesia th 2006
RSUD CILEGON
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR :
TENTANG
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE MEDIK RSUD CILEGON
Menimbang :
1. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien serta
untuk memberikan kemudahan prosedur pelayanan, untuk ini dipandang perlu
adanya Komite Medis dengan strukturnya;
2. Bahwa untuk keperluan tersebut perlu dibuat Surat Keputusan Direktur
Mengingat :
1. Undang-undang RI No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
2. Undang-undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
4. Lampiran II Keputusan Menteri Kesehatan No 631 / MENKES / SK / IV /
2005 tentang Pengorganisasian Staf Medis dan Komite Medik
5. Kode Etik Kedokteran Indonesia
6. Visi dan Misi RSUD Cilegon
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Memberlakukan Struktur Organisasi Komite Medik Rumah Sakit RSUD
Cilegon disertai tugas, fungsi dan wewenang Komite Medik sebagaimana
tertulis dalam lampiran Surat Keputusan ini.
Kedua : Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kekeliruan dalam surat
keputusan ini maka akan dilakukan peninjauan dan perubahan
sebagaimana mestinya
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
RSUD CILEGON
Fungsi staf medis komite medik dalam melaksanakan tugas memelihara mutu profesi
1. Pelaksanaan audit medis
2. Rekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka pendidikan berkelanjutan bagi staf medis
3. Rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka pendidikan berkelanjutan bagi staf medis rumah
sakit
4. Rekomendasi proses pendampingan bagi staf medis yang membutuhkan
Fungsi staf medis komite medik dalam melaksanakan tugas menjaga disiplin, etika, perilaku profesi :
1. Pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran
2. Pemeriksaan staf medis yang diduga melakukan pelanggaran disiplin
3. Rekomendasi pendisiplinan pelaku profesional di rumah sakit
4. Pemberian nasehat / pertimbangan dalam pengambilan keputusan etis pada asuhan medis pasien
1. Direktur Rumah Sakit menetapkan kebijakan, prosedur dan sumber daya yang diperlukan untuk
menjalankan tugas dan fungsi komite medik
2. Komite Medik bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR : 003 .../.../RSUD...I/20...
TENTANG
PENGANGKATAN KETUA, WAKIL KETUA,
SEKRETARIS DAN ANGGOTA KOMITE MEDIK
Menimbang :
1. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien serta
untuk memberikan kemudahan prosedur pelayanan, untuk ini dipandang perlu
adanya Komite Medis dengan strukturnya;
2. Bahwa untuk keperluan tersebut perlu dibuat Surat Keputusan Direktur
Mengingat :
1. Undang-undang RI No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
2. Undang-undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
4. Lampiran II Keputusan Menteri Kesehatan No 631 / MENKES / SK / IV /
2005 tentang Pengorganisasian Staf Medis dan Komite Medik
5. Surat Keputusan Direktur RSUD Cilegon No 003/SK-YM/Dir/RSK/X/2010,
tentang Struktur Organisasi Komite Medik RSUD Cilegon
6. Kode Etik Kedokteran Indonesia
7. Visi dan Misi RSUD Cilegon
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota Komite Medik sebagaimana
terlampir
Kedua : Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kekeliruan dalam surat
keputusan ini maka akan dilakukan peninjauan dan perubahan sebagaimana
mestinya
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Cilegon
RSUD CILEGON
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
Dr
Tembusan Yth :
1. Ketua Yayasan
2. Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Anggota Komite Medik
3. Arsip
Lampiran Surat Keputusan Direktur NOMOR : 003 /.. /.. /.. /../..
TENTANG :
PENGANGKATAN KETUA, WAKIL KETUA, SEKRETARIS DAN SUB KOMITE MEDIK
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR : 004 /... /.. /RSUD/.../2016
TENTANG
PEMBENTUKAN STAF MEDIS FUNGSIONAL
Menimbang :
Perlunya dibentuk kelompok staf medis fungsional dengan fungsi mengatur
kegiatan profesi, koordinasi pengembangan staf dan pembinaan mutu pelayanan
Mengingat :
1. Undang-undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang-undang RI No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3. Lampiran keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik No : HK.00.0
63.5.3018, 5 Juli 1999 tentang pedoman pengorganisasian SMF dan komite
medis di RS Swasta
4. Lampiran II Keputusan Menkes RI No 631 / MENKES / SK / IV /2005
tanggal 25 April 2005 tentang pedoman peraturan Internal Staf Medis
(Medical Staff Bylaws) di RS
5. Surat Keputusan Direktur RSUD Cilegon No 003/SK-YM/Dir/RSK/X/2010,
tentang Struktur Organisasi Komite Medik RSUD Cilegon
6. Kode Etik Kedokteran Indonesia
7. Visi dan Misi RSUD Cilegon
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Staf Medis Fungsional RSUD Cilegon disertai fungsi, tugas, tanggung
jawab dan kewajiban sebagaimana terlampir
Kedua : Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kekeliruan dalam surat
keputusan ini maka akan dilakukan peninjauan dan perubahan
sebagaimana mestinya
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
RSUD CILEGON
Dr
Tembusan Yth :
1. Ketua Komite Medik
2. Para Dokter
3. Arsip
Lampiran Surat Keputusan Direktur Nomor 004 /../../RSUD/../2016
6. Memberikan laporan yang meliputi hasil pemantauan indikator mutu klinik, hasil evaluasi kinerja
praktek klinis, pelaksanaan program pengembangan staf melalui Ketua Komite Medis kepada
Direktur Rumah Sakit minimal 1 kali dalam 1 tahun.
7. Melakukan perbaikan (up-dating) standar prosedur operasional dan dokumen terkait.
KEWAJIBAN KELOMPOK SMF :
1. Menyusun Standar Prosedur Operasional pelayanan medik yang terdiri dari:
a. Standar Prosedur Operasional bidang administrasi / manajerial
b. Standar Prosedur Operasional pelayanan medik bidang keilmuan / standar pelayanan
medis.
2. Menyusun indikator mutu klinis.
3. Menyusun uraian tugas dan wewenang untuk masing-masing anggotanya.
RSUD CILEGON
TANGGUNG JAWAB :
1. Kebenaran dan ketepatan dalam perencanaan kegiatan dan kebutuhan
pelayanan dokter umum dan dokter gigi.
2. Kebenaran dan ketepatan dalam pengawasan dan evaluasi kegiatan
pelayanan dokter umum dan dokter gigi.
3. Kebenraran dan ketepatan dalam laporan kegiatan pelayanan dokter umum
dan dokter gigi.
KEANGGOTAAN :
1. Dokter Umum
2. Dokter Gigi
HUBUNGAN KERJA :
1. Ketua Komite Medik
2. Dokter RSUD Cilegon
3. Kepala Unit
4. Kepala Ruangan di lingkungan RSUD Cilegon
RSUD CILEGON
Cilegon,
Ketua Komite Medik Ketua SMF Umum dan Gigi
RSUD Cilegon RSUD Cilegon
Mengetahui
Direktur RSUD Cilegon
Dr
TANGGUNG JAWAB :
1. Kebenaran dan ketepatan dalam perencanaan kegiatan dan kebutuhan
pelayanan bedah.
RSUD CILEGON
KEANGGOTAAN :
1. Dokter Spesialis Bedah Umum
2. Dokter Umum yang bekerja sebagai asisten spesialis bedah
HUBUNGAN KERJA :
1. Ketua Komite Medik
2. Dokter RSUD Cilegon
3. Kepala Unit
4. Kepala Ruangan di lingkungan RSUD Cilegon
Cilegon, 18 2010
Ketua Komite Medik Ketua SMF Bedah
RSUD Cilegon RSUD Cilegon
dr. dr.
Mengetahui
Direktur RSUD Cilegon
Dr
SURAT KEPUTUSAN
RSUD CILEGON
TENTANG
PEMBERLAKUAN PERATURAN INTERNAL STAF MEDIK
(MEDICAL STAFF BY LAWS)
DI RSUD CILEGON
Menimbang :
1. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan dan mengatur perilaku
profesional seluruh staf medis yang bekerja di rumah sakit dan untuk
menjamin terpenuhinya harapan, pemberian layanan dan perlindungan serta
keselamatan medis kepada pasien maka dipandang perlu untuk adanya Statuta
Staf Medis (Medical Staff By Laws)
2. Bahwa Rumah Sakit wajib melakukan pengaturan praktek kedokteran yang
baik
Mengingat :
1. Undang-undang Republik Indonesia No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang-undang Republik Indonesia No 29 tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
512/MENKES/PER/IV/2007 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik
Kedokteran
5. Kode Etik Kedokteran Indonesia
6. Visi dan Misi RSUD Cilegon
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Pemberlakuan Medical Staff By Laws RSUD Cilegon
Kedua : Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kekeliruan dalam surat
keputusan ini maka akan dilakukan peninjauan dan perubahan sebagaimana
mestinya
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
Dr
Tembusan Yth :
RSUD CILEGON
1. Ketua Yayasan
2. Ketua Komite Medik
3. Arsip
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR : 006 /.. /../RSUD/../20..
TENTANG
PENGANGKATAN KETUA STAF MEDIS FUNGSIONAL
RSUD CILEGON
Menimbang :
1. Mutu pelayanan di rumah sakit perlu dijaga, khususnya mutu pelayanan
medik
2. Perlunya pemberdayaan kelompok Staf Medis Fungsional untuk tujuan di atas
3. Perlunya seorang ketua untuk masing-masing kelompok Staf Medis sebagai
koordinator
Mengingat :
1. Undang-undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang-undang RI No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3. Kepmenkes NO 631/MENKES/IV/2005 tentang Pedoman Peraturan Internal
Staf Medis
4. SK No 005//..//../20.. tentang Pemberlakuan Peraturan Internal Staf
Medik (Medical Staff By Laws) di RSUD Cilegon
5. SK No No : 002 /SK-YM/DIR/RSK/X/2010 tentang Struktur Organisasi
Komite Medik RSUD Cilegon
6. Lampiran Surat Keputusan Direktur Nomor 004 /SK-YM/DIR/RSK/X/2010
tentang Pembentukan Staf Medis Fungsional.
7. Kode Etik Kedokteran Indonesia
8. Visi dan Misi RSUD Cilegon
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Mengangkat dr. ....... sebagai Ketua Kelompok Staf Medis Fungsional
Bedah
RSUD CILEGON
Kedua : Mengangkat dr. .... sebagai Ketua Kelompok Staf Medis Fungsional
Umum dan Gigi
Ketiga : Masa jabatan Ketua Kelompok Staf Medis Fungsional adalah 3 tahun
sejak dikeluarkan keputusan ini, selanjutnya dapat dipilih kembali
untuk satu periode ke depan
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
Dr.
Tembusan Yth :
1. Ketua Yayasan
2. Ketua Komite Medik
3. Para Dokter RSUD Cilegon
4. Arsip
RSUD CILEGON
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR : 007 /,,.,,/RSUD/,,,/20..
TENTANG
DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN
DI RSUD CILEGON
Menimbang :
1. Perlunya menetapkan dokter sebagai penanggung jawab pelayanan bagi
pasien yang dirawat di RSUD Cilegon
2. Pelaksanaan program keselamatan pasien di rumah sakit
Mengingat :
1. Undang-undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang-undang RI No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
4. Perencanaan gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit oleh Menteri
Kesehatan RI tanggal 21 Agustus 2005
5. Kode Etik Kedokteran Indonesia
6. Visi dan Misi RSUD Cilegon
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ketiga : Bila seorang pasien dirawat lebih dari 1 (satu) orang dokter, maka
penunjukan DPJP akan diatur dalam lampiran SK Direktur ini
Keempat : Seorang DPJP harus membuat rencana pelayanan yang ditulis dalam
berkas Rekam Medis
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
Dr
Tembusan Yth :
1. Penunjukan DPJP pasien pertama kali dilakukan oleh dokter IGD pada saat menerima pasien masuk
rumah sakit dengan menuliskan dalam status rawat inap pasien.
2. DPJP berhak dan berkewajiban untuk memberikan terapi, permintaan pemeriksaan penunjang dan
visite setiap hari. Visite dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam 24 jam
3. Bila dalam perawatannya pasien tersebut memerlukan perawatan seorang spesialis, maka dokter
umum wajib mengkonsulkan pasien tersebut kepada dokter spesialis yang kompeten.
4. DPJP pasien yang mengalami CKR (Cedera Kepala Ringan) adalah dokter yang menerima pasien
tersebut di IGD.
5. DPJP pasien partus spontan (ditolong dokter maupun bidan rumah sakit) adalah dokter yang
bertugas sebagai dokter bangsal saat terjadinya partus
6. DPJP pasien kebidanan dan kandungan dengan tindakan operasi (Sectio Caesaria dan operasi tumor
kandungan) adalah dokter umum yang bertugas saat dilakukan operasi dengan tetap berkonsultasi
kepada dokter Sp OG / Sp B yang melakukan operasi bila diperlukan.
7. Bagi dokter paruh waktu yang menangani pasien item 5, 6 dan 7 di atas, perawatan pasien
dilimpahkan kepada dokter yang bertugas sebagai dokter bangsal keesokan paginya
RSUD CILEGON
8. Untuk tindakan medis emergensi (curetage, vaccum ekstraksi, pungsi pleura, pungsi acites) yang
dilakukan dokter umum harus mendapat persetujuan dokter spesialis konsulen.
9. Bila seorang pasien dirawat oleh 2 orang dokter atau lebih maka sebagai DPJP (Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan) adalah :
a. Untuk kasus non bedah apabila konsul ke dokter spesialis lain yang tidak memerlukan tindakan
bedah maka yang menjadi DPJP adalah dokter yang pertama kali menangani pasien
b. Untuk kasus non bedah apabila konsul ke dokter spesialis lain yang langsung memerlukan
tindakan bedah maka yang menjadi DPJP adalah dokter yang melakukan tindakan bedah
c. Untuk kasus bedah apabila konsul ke dokter spesialis lain, yang menjadi DPJP adalah dokter
yang melakukan tindakan bedah.
- Pemberian pendidikan itu dilakukan secara lisan oleh DPJP pasien tersebut dan dituangkan dalam
bentuk tertulis dalam form yang tersedia (terlampir) dan ditandatangani oleh DPJP.
- Pemberian pendidikan ini dapat dibantu oleh seorang dokter jaga/ perawat ruang / staf administrasi
yang sedang bertugas saat itu (sesuai kapasitasnya)
- Pemberian pendidikan itu dilakukan saat kontak pertama (visite pertama dokter DPJP)
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PASIEN YANG PERLU DIJELASKAN OLEH DPJP :
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR : 008 /../.../RSUD/../20..
TENTANG
RUANG KOMITE MEDIK / SMF
Menimbang :
Perlunya fasilitas (ruang pertemuan dan sarana komunikasi) bagi staf medis
(SMF / Komite Medik) sehingga dapat tercapai tujuan dan fungsi pelayanan yang
efektif.
Mengingat :
1. Undang-undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Lampiran keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik No : HK.00.0
63.5.3018, 5 Juli 1999 tentang pedoman pengorganisasian SMF dan komite
medis di RS Swasta
3. Lampiran II Keputusan Menkes RI No 631 / MENKES / SK / IV /2005
tanggal 25 April 2005 tentang pedoman peraturan Internal Staf Medis
(Medical Staff Bylaws) di RS
4. Surat Keputusan Direktur RSUD Cilegon No 003/../../RSUD/../20.., tentang
Struktur Organisasi Komite Medik RSUD Cilegon
5. Visi dan Misi RSUD Cilegon
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Ruang SMF dan Komite Medis sebagai ruang pertemuan bagi staf
medis, merangkap sebagai kantor harian Komite Medis RSUD Cilegon.
RSUD CILEGON
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
Dr
Tembusan Yth :
1. Ketua Komite Medik
2. Dokter-dokter SMF
3. Arsip
NO PERALATAN JUMLAH
1 Komputer 1
2 Printer 1
3 Modem Internet 1
4 Telepon 1
5 Fax 1
6 Lemari arsip 1
7 Meja rapat 1
8 Kursi 20
9 AC 1
10 Kipas angin 1
11 Meja administrasi 1
12 Papan Struktural 1
13 Papan Informasi 1
RSUD CILEGON
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR : 009 /../../RSUD/../20..
TENTANG
TENAGA ADMINISTRASI KOMITE MEDIK DAN SMF
Menimbang :
Guna menunjang pelaksanaan tugas-tugas Komite Medis, SMF dan Sub Komite,
perlu ada tenaga administrasi di Komite Medis / SMF
Mengingat :
1. Undang-undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Lampiran keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik No : HK.00.0
63.5.3018, 5 Juli 1999 tentang pedoman pengorganisasian SMF dan komite
medis di RS Swasta
3. Lampiran II Keputusan Menkes RI No 631 / MENKES / SK / IV /2005
tanggal 25 April 2005 tentang pedoman peraturan Internal Staf Medis
(Medical Staff Bylaws) di RS
4. Surat Keputusan Direktur RSUD Cilegon No 003/../../RSUD/../20.., tentang
Struktur Organisasi Komite Medik RSUD Cilegon.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Mengangkat .......... menjadi Tenaga Administrasi Purna Waktu di
Komite Medis dan SMF RSUD Cilegon
Kedua : Keputusan ini berlaku untuk jangka waktu terhitung sejak .......
Ditetapkan di : Cilegon
RSUD CILEGON
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
Dr
Tembusan Yth :
1. Ketua Komite Medik
2. Dokter-dokter SMF
3. Arsip
Dalam menjalankan tugasnya Komite Medis dan Staf Medis Fungsional RSUD Cilegon akan dibantu
oleh seorang tenaga administrasi. Tenaga administrasi tersebut diangkat Direktur dan bekerja purna
waktu. Tugas-tugas dari Tenaga Administrasi Komite Medis dan SMF adalah :
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR : 010 /..../RSUD/../2016
TENTANG
KEBIJAKAN BAHWA STAF MEDIS FUNGSIONAL MEMBANTU PIMPINAN
RUMAH SAKIT DALAM PROSES PERENCANAAN, PENGADAAN SERTA PEMANFAATAN
FASILITAS DAN PERALATAN MEDIS
Menimbang :
1. Bahwa dalam proses perencanaan, pengadaan serta pemanfaatan fasilitas dan
peralatan medis, pimpinan rumah sakit perlu dibantu staf medis fungsional
2. Bahwa untuk melaksanakan tersebut di atas perlu diterbitkan SURAT
KEPUTUSAN
Mengingat :
1. Undang-undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Lampiran II Keputusan Menteri Kesehatan No.631/MENKES/SK/IV/2005
tentang Pengorganisasian Staf Medis dan Komite Medis;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Bahwa Staf Medis Fungsional membantu pimpinan rumah sakit dalam
proses perencanaan, pengadaan serta pemanfaatan fasilitas dan peralatan
medis.
Kedua : Tugas dan wewenang staf medis fungsional seperti yang tercantum
dalam dictum pertama diatur dalam SPO yang berlaku yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kekeliruan dalam surat
keputusan ini maka akan dilakukan peninjauan dan perubahan
sebagaimana mestinya
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Cilegon
RSUD CILEGON
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
Dr
Tembusan Yth :
1. Ketua Yayasan
2. Ketua Komite Medis
2. Kepala SMF
3. Arsip
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR : 011 /../../RSUD/../20..
TENTANG
PEMBERLAKUAN BUKU KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA
DI RSUD CILEGON
Menimbang :
1. Bahwa dalam menjalankan profesi kedokteran diperlukan adanya suatu kode
etik yang digunakan sebagai pedoman.
2. Bahwa Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) merupakan pedoman bagi
dokter Indonesia anggota IDI dalam melaksanakan praktek kedokteran.
3. Bahwa untuk melaksanakan tersebut di atas perlu diterbitkan SURAT
KEPUTUSAN
Mengingat :
1. Undang-undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Surat Keputusan Pengurus Besar IDI No 221/PB/A.4/04/2002 tentang
Penerapan Kode Etik Kedokteran Indonesia
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Diberlakukannya buku Kode Etik Kedoktaran Indonesia sebagai
pedoman di RSUD Cilegon
RSUD CILEGON
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
Dr
Tembusan Yth :
1. Ketua Komite Medis
2. Ketua SMF
3. Arsip
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR : 012 /../../RSUD/../20..
TENTANG
PEMBERLAKUAN KEBIJAKAN DAN MEKANISME
PENGAWASAN , MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN
STANDAR PROFESI / SPM DI RSUD CILEGON
Menimbang :
1.
2.
3.
Mengingat :
1. Undang-undang No 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. Undang-undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3.
MEMUTUSKAN
RSUD CILEGON
Menetapkan :
Pertama :
Kedua : Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kekeliruan dalam
surat keputusan ini maka akan dilakukan peninjauan dan
perubahan sebagaimana mestinya
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
Dr
Tembusan Yth :
1. Ketua Komite Medis
2. Ketua SMF
3. Arsip
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR : 013 /../../RSUD/../20..
TENTANG
PEMBERLAKUAN INFORMED CONSENT
DI SELURUH UNIT RSUD CILEGON
Menimbang :
1.
2.
3.
RSUD CILEGON
Mengingat :
1. Undang-undang No 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. Undang-undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama :
Kedua : Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kekeliruan dalam
surat keputusan ini maka akan dilakukan peninjauan dan
perubahan sebagaimana mestinya
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
Dr
Tembusan Yth :
1. Ketua Komite Medis
2. Ketua SMF
3. Kepala urusan/ Kepala ruangan
3. Arsip
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR : 014 /../../RSUD/../20..
TENTANG
PROSEDUR PENCATATAN PROSES MEDIS
Menimbang :
RSUD CILEGON
1.
2.
3.
Mengingat :
1. Undang-undang No 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. Undang-undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama :
Kedua : Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kekeliruan dalam
surat keputusan ini maka akan dilakukan peninjauan dan
perubahan sebagaimana mestinya
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
Dr
Tembusan Yth :
1. Ketua Komite Medis
2. Ketua SMF
3. Kepala Urusan/ Kepala Ruangan
3. Arsip
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR : 015 /../../RSUD/../20..
RSUD CILEGON
TENTANG
PENGEMBANGAN PELAYANAN RS
Menimbang :
1.
2.
3.
Mengingat :
1. Undang-undang No 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. Undang-undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama :
Kedua : Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kekeliruan dalam
surat keputusan ini maka akan dilakukan peninjauan dan
perubahan sebagaimana mestinya
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
Dr
Tembusan Yth :
1. Ketua Yayasan
2. Kepala Unit Kerja RSUD Cilegon
3. Arsip
RSUD CILEGON
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR : 016 /..../RSUD/../20..
TENTANG
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SPESIALISTIK /
PENDIDIKAN BERKELANJUTAN
RSUD Cilegon
Menimbang :
1.
2.
3.
Mengingat :
1. Undang-undang No 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. Undang-undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama :
Kedua : Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kekeliruan dalam
surat keputusan ini maka akan dilakukan peninjauan dan
perubahan sebagaimana mestinya
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
Dr
RSUD CILEGON
Tembusan Yth :
1. Ketua Komite Medis
2. Ketua SMF
3. Arsip
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR : 017 /../../RSUD/../20..
TENTANG
PENGANGKATAN DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN
DI RSUD CILEGON
Menimbang :
1. Bahwa supaya mutu pelayanan kesehatan dan penyelenggaraan kesehatan di
RSUD Cilegon, dapat dipertanggung jawabkan;
2. Bahwa untuk itu perlu diangkat seorang dokter penanggung jawab pelayanan
di RSUD Cilegon;
3. Bahwa untuk melaksanakan butir a dan b tersebut diatas, perlu ditetapkan
dengan Surat Keputusan Direktur;
Mengingat :
1. Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;
2. Undang-undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 920/Menkes/Per/XII/1986 tentang Upaya
Pelayanan Kesehatan Swasta di Bidang Medik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
631/Menkes/SK/IV/2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis di
Rumah Sakit;
6. Surat Keputusan Direktur RSUD Cilegon Nomor 005/../../RSUD/../20..
tentang Pemberlakuan Statuta Staf Medis (Medical Staff By Law) RSUD
Cilegon;
MEMUTUSKAN
RSUD CILEGON
Menetapkan :
Pertama : Mengangkat nama-nama dokter yang tercantum dalam lampiran keputusan ini sebagai
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan sesuai dengan bidangnya di RSUD Cilegon
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
Dr
Tembusan Yth :
1. Ketua Komite Medis
2. SMF
3. Arsip
RSUD CILEGON
TENTANG
PENGANGKATAN DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN
DI RSUD CILEGON
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR : 001 /.../.../RSUD/.../201..
TENTANG
............................................................................................................................................................
Menimbang :
1.
2.
3.
Mengingat :
1. Undang-undang No 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. Undang-undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama :
Kedua : Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kekeliruan dalam
surat keputusan ini maka akan dilakukan peninjauan dan
perubahan sebagaimana mestinya
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
RSUD CILEGON
dr.
Tembusan Yth :
1. Ketua Yayasan
2. Kepala Unit Kerja RSUD Cilegon
3. Arsip
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR : 001 /../../RSUD/../..
TENTANG
............................................................................................................................................................
Menimbang :
1.
2.
3.
Mengingat :
1. Undang-undang No 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. Undang-undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama :
Kedua : Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kekeliruan dalam
surat keputusan ini maka akan dilakukan peninjauan dan
perubahan sebagaimana mestinya
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
RSUD CILEGON
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
dr.
Tembusan Yth :
1. Ketua Yayasan
2. Kepala Unit Kerja RSUD Cilegon
3. Arsip
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD CILEGON
NOMOR : 001 /.../.../RSUD/.../20..
TENTANG
............................................................................................................................................................
Menimbang :
1.
2.
3.
Mengingat :
1. Undang-undang No 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. Undang-undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama :
Kedua : Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kekeliruan dalam
RSUD CILEGON
Ditetapkan di : Cilegon
Pada tanggal
Direktur RSUD Cilegon
dr.
Tembusan Yth :
1. Ketua Yayasan
2. Kepala Unit Kerja RSUD Cilegon
3. Arsip