Disusun oleh:
Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang
i
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Nomor : ..................................
Tentang
PANDUAN PEMAKAIAN IMPLANT INSTALASI KAMAR OPERASI
RUMAH SAKIT UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Malang
Pada tanggal :
ii
Direktur,
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................iv
BAB 1......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 DEFINISI....................................................................................................................................1
1.2 TUJUAN.....................................................................................................................................2
BAB 2......................................................................................................................................................3
RUANG LINGKUP...............................................................................................................................3
BAB 3......................................................................................................................................................4
KEBIJAKAN...........................................................................................................................................4
BAB 4......................................................................................................................................................5
TATA LAKSANA.................................................................................................................................5
3.1 Perencanaan.........................................................................................................................4
3.2 Penilaian Kebutuhan..........................................................................................................4
3.3 Pedoman Pengelolaan implant.........................................................................................5
3.4 Alur Pengadaan Implant....................................................................................................5
3.5 Penyimpanan.......................................................................................................................6
3.6 Pendistribusian...................................................................................................................6
3.7 Penghapusan.......................................................................................................................6
BAB 5......................................................................................................................................................6
DOKUMENTASI...................................................................................................................................6
iv
LAMPIRAN 1
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
NOMOR: ……………………………….
TENTANG PANDUAN PEMAKAIAN IMPLANT
INSTALASI KAMAR OPERASI RUMAH SAKIT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 DEFINISI
a Alat kesehatan adalah instrumen, apparatus, mesin, dan implant yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan
dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada
manusia, membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh
b Implant adalah bahan atau materi yang secara buatan di pasang pada tubuh. Banyak
tindakan bedah di rumah sakit yang menggunakan implant prostetik atara lain
panggul, lutut, jantung, dan pompa insulin. Tindakan operasi seperti ini
mengharuskan tindakan yang di modifikasi dengan mempertimbangkan beberapa
faktor.
c Alur pemesanan implant adalah rangkaian tahapan jalan pemesanan implant dari
analisa kebutuhan sampai datangnya implant
d Alur pendistribusian implant adalah rangkaian tahapan jalan pendistribusian
implant dan implant datang sampai di gunakan pasien
e Farmasi adalah unit rumah sakit yang bertugas untuk meyediakan dan mengadakan
segala kebutuhan obat maupun bahan habis pakai
f Pejabat pengadaan alat kesehatan adalah bagian yang memverifikasi pengajuan
permintaan dari implant
g Kamar operasi adalah suatu unit khusus di Rumah Sakit, tempat untuk melakukan
tindakan pembedahan, baik elektif maupun akut, yang membutuhkan keadaan
steril. Banyak tindakan bedah yang menggunakan implant prostetik.
h Instalasi Sterilisasi Sentral (CSSD) adalah unit di Rumah Sakit yang bertanggung
jawab melakukan sterilisasi alat pembedahan termasuk implant.
Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun di fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya. Dalam mencapai kondisi maupun fungsi peralatan kesehatan yang baik serta
dapat mendukung pelayanan kesehatan maka perlu adanya pengelolaan peralatan
kesehatan yang terpadu.
Agar peralatan kesehatan dapat dikelola dengan baik diperlukan adanya kebijakan
pemerintah dalam pengelolaan peralatan kesehatan di Rumah Sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
1
1.2 TUJUAN
a) Untuk memberikan asuhan keperawatan yang aman bagi pasien operasi dengan
pemasangan implant
b) Terciptanya pengendalian infeksi yang khusus bagi pasien operasi yang terpasang
implant
c) Memudahkan dalam hal penelusuran pasien jika terjadi penarikan kembalialat
implant
d) Terciptanya alur pelaporan terkait penggunaan implant pada pasien operasi
2
BAB 2
RUANG LINGKUP
3
BAB 3
KEBIJAKAN
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 62 Tahun 2017 Tentang Izin Edar Alat
Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga.
2. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
3. Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 012 tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah
Sakit;
4
BAB 4
TATA LAKSANA
3.1 Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan kebutuhan terkait jenis,
Spesifikasi dan jumlah implan sesuai dengan kemampuan pelayanan atau klasifikasi
rumah sakit, beban pelayanan, perkembangan teknologi kesehatan, sumber daya
manusia yang mengoperasikan dan memelihara sarana dan prasarana. Perencanaan
kebutuhan peralatan sangat bermanfaat untuk penyediaan anggaran, pelaksanaan
pengadaan implan secara efektif, efisien dan prosesnya dapat di pertanggung
jawabkan.
5
b Kualitas barang: data pemeliharaan meliputi frekuensi kerusakan, lama perbaikan,
biaya pemeliharaan.
c Kinerja barang: data pemanfaatan dan kapasitas alat sesuai spesifikasi.
d Keamanan barang : meliputi frekuensi insiden, akibat yang ditimbulkan.
e Sumber daya manusia meliputi ketersediaan tenaga pengguna dan pemelihara serta
kompetensinya pengguna yang akan menggunakan.
f Data dan informasi penunjang lainnya seperti kesiapan ruangan penyimpanan.
6
3.5 Penyimpanan
Kamar operasi melakukan penyimpanan implant berdasarkan pada :
1 Implant yang digunakan untuk operasi disimpan dalam trolley implant.
2 Petugas pengelolan Implant di kamar operasi betanggung jawab dalam
penyimpanan implant untuk di lakukan sterilisasi di CSSD dan kemudian
dipisahkan sesuai jenis nya.
3 Penyimpanan implant dikendalikan depo farmasi kamar operasi
3.6 Pendistribusian
Petugas kamar operasi bertanggung jawab dalam hal pencatatan pemakaian yang
telah dipakai operasi di setiap kamar operasi kemudian diberikan ke petugas farmasi
yang bertugas.
3.7 Penghapusan
Penghapusan barang dan alat -alat di kamar operasi dilakukan apabila terjadi :
1 Bahan/barang rusak tidak dapat dipakai kembali
2 Bahan/barang tidak dapat didaur ulang atau tidak ekonomis untuk diatur ulang
3 Bahan/barang sudah melewati masa kadaluarsa (expire date)
4 Bahan/ barang hilang karena pencurian atau sebab lain
3.9 Recalling
Rumah sakit menerapkan proses untuk menghubungi dan memantau pasien dalam
jangka waktu yang ditentukan setelah menerima pemberitahuan adanya
penarikan/recall suatu implan medis.
Alur Recalling
1. Pihak implant akan konfirmasi kepada pihak Rumah Sakit bahwa ada implant
yang tidak sesuai (cacat produk atau semacamnya).
2. Pihak implant akan mengevaluasi dan dapat menarik sisa implant yang ada di
Rumah Sakit
3. Pihak implant akan mengganti implant yang ditarik dengan implant yang baru
7
4. Pihak Rumah Sakit melakukan pelacakan kepada pasien yang menggunakan
implant lama.
5. Pihak rumah sakit akan memantau pasien dalam jangka waktu tertentu jika ada
komplikasi dari pemakaian implant lama
BAB 5
DOKUMENTASI
Malang, ……………………………
Direktur,
8
Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp.PD, KPTI
9
10
11