Anda di halaman 1dari 7

PERATURAN

KEPALA RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN


NOMOR : / / /2014

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT

KEPALA RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN

Menimbang :
a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Tk. II dr.
Soepraoen, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Instalasi Gawat
Darurat yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Tk. II dr.
Soepraoen dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Kepala
Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan
b ,perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II dr.
Soepraoen.

Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /Menkes/Per/III/2008 tentang
Instalasi Gawat Darurat
3. Peraturan Kepala Staf TNI AD Nomor Perkasad/265/XII/2007 tentang
Organisasi dan Tugas Kesdam termasuk didalamnya Rumah Sakit TK. II dr.
Soepraoen;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TK. II DR. SOEPRAOEN


TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT TK. II DR. SOEPRAOEN
Kedua : Kebijakan pelayanan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Tk. II dr.
Soepraoen sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan Instalasi


Gawat Darurat Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen dilaksanakan oleh
Seksi Pelayanan Medis Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di


kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Malang
Pada tanggal

Kepala
Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen,

Dr. Sofyan Solichin. MM


Kolonel CKM NRP. 31411
Lampiran
Keputusan
Kepala Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen
Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT


RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN

Kebijakan Umum
1. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi kepada mutu dan
keselamatan pasien.
3. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi
ketentuan dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
standar prosedur opersinal yang berlaku, etika profesi, etikket, dan
menghormati hak pasien.
6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan
rapat rutin bulanan minimal satu bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.
Kebijakan Khusus
1. Setiap pasien yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat ( IGD )
selalu mendaftar ke bagian registrasi untuk rawat jalan dan mendaftar
ke bagian admission untuk rawat inap.

2. Pelayanan Gawat Darurat terutama life saving dilaksanakan tanpa


membayar uang muka.

3. Dalam memberikan pelayanan harus selalu menghormati dan


melindungi hak-hak pasien.

4. Selain menangani kasus “ true emergency “ IGD juga melayani kasus “


false emergenvy “

5. Pada pasien DOA tidak dilakukan resusitasi kecuali atas permintaan


keluarga dan tidak diberi nomer Rekam Medis.

6. Dokter yang bertugas di IGD harus memiliki sertifikat PPGD / ACLS dan
BLS yang masih berlaku.

7. Pada setiap shift jaga, salah satu perawat yang bertugas harus memiliki
setifikat PPGD / ACLS yang masih berlaku sebagai Penanggung Jawab
Shift.

8. Obat dan alat kesehatan sesuai standar yang berlaku harus selalu
tersedia.

9. Seluruh pelayanan IGD wajib berorientasi pada mutu dan keselamatan


pasien

10. Memberikan pelayanan kesehatan pasien Gawat Darurat selama 24 jam


secara terus – menerus dan berkesinambungan.

11. Kriteria pasien akut dan gawat darurat adalah :

Pasien yang tiba – tiba berada dalam keadaan gawat dan terancam
nyawanya atau anggota badannya ( akan menjadi cacat ) bila tidak
mendapatkan pertolongan secepatnya.
12. Penanganan pasien tidak akut dan tidak gawat yang datang ke IGD di
luar jam kerja :

Bagi pasien yang tergolong tidak akut dan tidak gawat di IGD di luar jam
kerja tetap diberikan pelayanan sesuai dengan kondisinya.

13. Setiap pasien yang datang ke IGD dilakukan triage untuk mendapatkan
pelayanan yang tepat dan sesuai dengan kondisi pasien.

14. Triage di IGD dilakukan oleh dokter jaga IGD atau perawat penanggung
jawab shift.

15. Setiap pasien yang memerlukan pemeriksaan diagnostic / therapy /


specimen yang tidak tersedia di Rumah Sakit dapat dilakukan rujukan
ke Rumah Sakit lain, termasuk juga bagi pasien yang memerlukan
rujukan rawat inap yang diindikasikan karena penyakitnya.

16. Bila terjadi bencana baik yang terjadi di dalam maupun di luar Rumah
Sakit, IGD siap untuk melakukan penanggulangan bencana ( disaster
plan ).

17. Setiap petugas / Staf IGD wajib mengikuti pelatihan yang sudah
diprogramkan oleh Instalasi Pendidikan

18. Peralatan di Instalasi Gawat Darurat harus selalu dilakukan


pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

19. Setiap tindakan medis yang dilakukan harus berdasarkan atas


permintaan dokter.

20. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi


ketentuan dalam K3 ( Keselamtan dan Kesehatan Kerja ), termasuk
penggunaan APD ( Alat Pelindung Diri ).

21. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, etiket, dan
menghormati hak pasien.

22. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.


23. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat
rutin bulanan minimal satu bulan sekali.

Kepala

Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen

dr. Sofyan Solichin. MM

Kolonel CKM NRP. 31411

Anda mungkin juga menyukai