Anda di halaman 1dari 6

KESEHATAN DAERAH MILITER VII/WIRABUANA

RUMKIT TK. II 07.05.01 PELAMONIA

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA


NOMOR : KEP / / / 201
TENTANG
JENIS PENYAKIT MENULAR TERTENTU YANG DAPAT MENIMBULKAN
WABAH DAN UPAYA PENANGGULANGAN

KEPALA RUMAH SAKIT TK.II 07.05.01 PELAMONIA

Menimbang :

a. Bahwa untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 4 tahun 1984

tentang Wabah Penyakit Menular, dan ketentuan Pasal 154 dan Pasal 157

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, perlu menetapkan

jenis penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan wabah dan upaya

penganggulangan.

b. Bahwa Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 560/Menkes/Per/VIII 1989

tenntang jenis penyakit tertentu yang dapat menimbulkan wabah, tatacara

penyampaian laporannya, dan tatacara penanggulangan seperlunya

dipandang tidak memadai lagi dalam upaya penanggulangan berbagai

penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah, baik penyakit endemik,

penyakit menular yang muncul kembali maupun penyakit menular baru.

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a

dan b perlu menetapkan dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II

07.05.01 Pelamonia tentang jenis penyakit menular tertentu yang dapat

menimbulkan wabah dan upaya penanggulangan.


Mengingat :

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1984 tentang


Wabah Penyakit Menular.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1991 tantanng
penanggulangan Wabah Penyakit Menular.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tantanng tenaga
Kesehatan.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1116/Menkes/SK/VIII/2003
tentang pedoman penyelenggaraan sistem Surveilans Epidemiolgi
Kesehatan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1479/Menkes/SK/X/2003
tentang pedoman penyelenggaraan sistem Surveilans Epidemiolgi Penyakit
menular dan tidak menular terpadu.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 949/Menkes/SK/VIII/2004
tentang pedoman penyelenggaraan sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar
Basa.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

Pertama :Keputusan Kepala Rumah Sakit TK. II 07.05.01 Pelamonia tentang


kebijakan pelayanan pasien terhadap penyakit menular tertentu yang
dapat menimbulkan wabah dan upaya penganggulangan.

Kedua : Kebijakan pelayanan pasien terhadap penyakit menular tertentu yang


dapat menimbulkan wabah dan upaya penganggulangan di Rumah
Sakit TK II 07.05.01 Pelamonia sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan ini.
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan pasien
dengan penyakit menular dan kekebalan yang direndahkan di Rumah
sakit TK II 07.05.01 Pelamonia dilkasanakan oleh Direktur Pembinaan
Pelayanan Medik Rumah Sakit TK II 07.05.01 Pelamonia.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di


kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Makassar
Pada Tanggal :

Kepala Rumah Sakit TK II 07.05.01 Pelamonia

dr. Artha Bayu Duarsa, Sp. S


Kolonel CKM NRP 33988
Lampiran

Keputusan Kepala Rumkit Tk. II 07.05.01 Pelamonia


Nomor : KEP/ / / 201
Tanggal :

KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN TERHADAP PENYAKIT MENULAR TERTENTU


RUMAH SAKIT TK. II 07.05.01 PELAMONIA

Kebijakan Umum
1. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi kepada mutu dan
keselamatan pasien.
3. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi
ketentuan dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi , standar
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak
pasien.
6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat
rutin bulanan minimal satu bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.

Kebijakan Khusus
1. Pasien yang dimaksud dengan penyakit menular di Rumah Sakit TK II
07.05.01 Pelamonia dibagi menjadi dua :
a. Melalui udara ( airbone infection ) : Antraks, Swein Flu, Avian Flu,
Rubella, cacar air, SARS.
b. Melalui Saliva / Ludah : TB Paru, Pertusis, Mumps, Morbili.
c. Melalui Sentuhan : Hepatitis
d. Melalui Hubungan seksual : HIV
2. Pasien yang mendapatkan terapi yang merendahkan kekebalan tubuh
atau mengalami penururnan kekebalan tubuh di Rumah sakit TK II 07.05.01
Pelamonia anatara lain : Pasien dengan keganasan Hematologi, pasien
dengan HIV, dan pasien dengan transplantasi organ..
3. Pasien dengan penyakit menular yang harus dirawat di ruang isolasi
( Negatif Pressure ) antara alain : Swine Flu, Avian Flu, SARS, Gas Gangren .
4. Pasien dengan masalah penurunan kekebalan tubuh yang dirawat di
ruang isolasi antara lain : Leukimia, Pasien dengan transplantasi organ.
5. Pasien dengan penyakit menular yang lain yang dirawat di ruang
pengawasan yang terpisah dengan pasien yang lain dengan penggunaan
APD yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Ruang isolasi Rumah sakit TK II 07.05.01 Pelamonia berada di lantai
`satu perawatan jantung paru .
7. Persetujuan penggunaannya dilakukan dibawah pengawasan dan
persetujuan Ketua Komite Medik Rumah sakit TK II 07.05.01 Pelamonia.

Tambahan
1. Kriteria pasien akut dan gawat darurat adalah :
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat dan terancam nyawanya
atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapatkan
pertolongan secepatnya.
2. Penanganan pasien tidak akut dan tidak gawat yang datang ke IGD di
luar jam kerja :
Bagi pasien yang tergolong tidak akut dan tidak gawat di IGD di luar jam kerja
tetap diberikan pelayanan sesuai dengan kondisinya.
3. Setiap pasien yang datang ke IGD dilakukan triage untuk mendapatkan
pelayanan yang tepat dan sesuai dengan kondisi pasien.
4. Triage di IGD dilakukan oleh dokter jaga IGD atau perawat
penanggung jawab shift.
5. Setiap pasien yang memerlukan pemeriksaan diagnostic / therapy /
specimen yang tidak tersedia di Rumah Sakit dapat dilakukan rujukan ke
Rumah Sakit lain, termasuk juga bagi pasien yang memerlukan rujukan rawat
inap yang diindikasikan karena penyakitnya.
6. Bila terjadi banyak bencana baik yang terjadi di dalam luar Rumah
Sakit. IGD siap untuk melakukan penanggulangan bencana (disaster plan).
7. Setiap petugas / staf / IGD wajib mengikuti pelatihan yang sudah
diprogramkan oleh bagian Litbang.
8. Setiap tindakan medis yang dilakukan harus berdasarkan atas
permintaan dokter persetujuan pasien/penanggung jawab.
9. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.

Ditetapkan : di Makassar
Pada Tanggal :

Kepala Rumah Sakit TK II 07.05.01 Pelamonia

dr. Artha Bayu Duarsa, Sp. S


Kolonel CKM NRP 33988

Anda mungkin juga menyukai