Tanggal
Status Status Status
Tanggal Terbit Tanggal Efektif Peninjauan
Dokumen Review Revisi Kembali
Revisi 00 00 01 Desember 2017 01 Januari 2018 01 Desember 2020
Riwayat Revisi
Penanggung
Revisi Jawab No Dokumen Uraian Perubahan
014/SK/DIR/YANMED/RSAB-
00 Medis
12/XII/2017
1. Perubahan logo menjadi Primaya
Hospital.
2. Perubahan setiap nama Rumah
01 Medics 014/PER/DIR/PHG/VI/2021 Sakit Awal Bros menjadi Rumah
Sakit Primaya.
3. Perubahan penomoran dokumen.
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT PRIMAYA
Nomor 014/PER/DIR/ PHG/XVI2021
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMAYA TENTANG
KEBIJAKAN AKSES PELAYANAN DAN PERAWATAN RUMAH
SAKIT PRIMAYA
I. KEBIJAKAN UMUM
2. Setiap pasien yang diterima di rawat inap atau rawat jalan akan
menjalani proses skrining.
4. Pasien diterima hanya jika rumah sakit dapat memberikan layanan yang
diperlukan.
ACC 1 POIN 6
9. Pasien yang diterima sebagai pasien rawat jalan atau rawat inap
dilayani di Instalasi Gawat Darurat dan Unit Rawat Jalan akan menjalani
anamnesis, pemeriksaan fisik lengkap dan pemeriksaan penunjang yang
telah ditetapkan oleh dokter yang bertanggung jawab.
ACC 1 POIN 5
A. Sistem Triage
ACC 1 POIN 3
2. Staf yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat ( IGD), baik dokter maupun
perawat, wajib mendapatkan pendidikan dan pelatihan kriteria triage
Emergency Severity Index (ESI). ACC 1 POIN 2 ACC 1 POIN 4
ACC 2 POIN 3
4. Proses stabilisasi yang diberikan sebelum transfer didokumentasikan
dalam rekam medis oleh petugas yang melakukan transfer.
5. Triage juga dilakukan untuk mendeteksi lebih awal tanda dan gejala
dari penyakit menular.
B. Penundaan Pelayanan
ACC 1.1 POIN 1
2. Apabila terjadi kondisi dimana IGD penuh, maka rumah sakit harus
memiliki alternatif tempat penempatan pasien IGD sementara dengan
melengkapi fasilitas seperti:
a. Peralatan medis
b. Utility ( listrik, air, gas medis)
c. Obat dan alkes
d. Tenaga medis, keperawatan dan tenaga pendukung (housekeeping
dan transportasi)
Penanganan dan pengawasan bagi pasien yang ditempatkan di tempat
alternatif tersebut harus sesuai standar pelayanan.
ACC 2 POIN 6
ACC 2.3
POIN 3
F. Kesinambungan Pelayanan
4. Rekam medis pasien harus tersedia lengkap saat pasien akan diberikan
pelayanan di rawat jalan maupun rawat inap. Informasi riwayat
kesehatan yang lalu dapat diperoleh dari catatan rekam medis pasien
di Rumah Sakit Primaya maupun catatan rekam medis dari luar. ACC 3 POIN
5
20. Pasien yang dipindahkan didalam rumah sakit antar unit akan
menggunakan formulir transfer internal yang mencakup :
a. Alasan dirawat
b. Temuan klinis yang bermakna
c. Diagnosis pasien
d. Prosedur yang dilakukan pada pasien
e. Obat - obatan dan pengobatan lain yang diberikan
f. Kondisi pasien saat ditransfer
21. Rumah Sakit Primaya menetapkan sistem merujuk atau memulangkan
pasien berdasarkan status kesehatan pasien dan kebutuhan akan
perawatan yang berkelanjutan yang tertuang dalam panduan praktik
klinis Rumah Sakit Primaya.
22. Rumah Sakit Primaya mempunyai 2 jenis ijin/ cuti pasien rawat inap
yaitu :
a. Atas permintaan pasien sendiri
b. Pasien pulang yang diindikasikan oleh dokter karena ada
pertimbangkan psikologi/ psikososial, maka pihak rumah sakit
menghubungi keluarga, dan menginformasikan ke DPJP
Hal yang perlu diperhatikan untuk ijin/ cuti pasien rawat inap adalah:
- Harus seizin dokter penanggung jawab pelayanan sesuai dengan
kondisi pasien.
- Menandatangani formulir surat cuti/ izin pasien.
- Mendapat edukasi dan informasi terkait dengan obat, alat
kesehatan yang terpasang, tanda-tanda kegawatan serta risiko
yang mungkin terjadi.
- Ketika pasien tersebut kembali ke rumah sakit perawat harus
melakukan pengkajian apakah obat tersebut diminum di rumah.
- Jangka waktu cuti pasien tidak lebih dari 24 jam.
23. Sebelum proses rujuk ataupun pasien pulang akan dilakukan
pengkajian kebutuhan transportasi pasien sesuai dengan kondisi
pasien tersebut.
24. Perencanaan perujukan atau pemulangan pasien dilakukan mulai saat
awal perawatan pasien, saat pasien dalam perawatan atau saat pasien
akan dipulangkan. Perencanaan pulang berupa edukasi atau petunjuk
bagi pasien dan keluarga berhubungan dengan kebutuhan pasien akan
perawatan berkesinambungan, yaitu :
a. Penggunaan obat obatan yang aman dan efektif (tidak hanya obat
yang diberikan pada saat pemulangan), termasuk kemungkinan
efek samping obat.
b. Penggunaan teknologi kesehatan yang aman dan efektif.
c. Kemungkinan adanya interaksi antara obat–obatan yang diberikan
dengan obat lain ( termasuk obat yang dijual bebas) serta makanan.
d. Diet dan nutrisi.
e. Tata laksana nyeri.
f. Teknik rehabilitasi.
g. Kondisi pasien yang membutuhkan perawatan mendesak.
Edukasi tersebut dicatat oleh petugas kesehatan pada lembar
informasi dan edukasi.
25. Rumah Sakit Primaya akan menjalin hubungan atau bekerja sama
dengan tenaga medis dan instansi luar untuk memastikan perujukan
yang sesuai dan tepat waktu. ACC 3 POIN
26
26. Setiap pasien yang akan dipulangkan atau dirujuk ke instansi lain maka
DPJP/ DPJP Utama harus mengisi resume medis pasien dengan
lengkap dalam jangka waktu 1x24 jam sebelum pulang.
Resume medis berisi:
a. Penyebab pasien dirawat, diagnosa, dan penyakit penyerta
b. Temuan pemeriksaan yang signifikan
c. Prosedur dan penatalaksanaan lain yang diberikan ke pasien
d. Pengobatan yang diberikan selama di rumah sakit dan obat-obatan
yang dilanjutkan oleh pasien pulang
e. Instruksi untuk follow up
f. Kondisi pasien pada saat pulang/ dirujuk
27. Dokter umum berwenang untuk menuliskan resume medis jika DPJP
berhalangan/ atas persetujuan DPJP.
28. Resume medis asli diberikan ke pasien pada saat pasien pulang dan
salinan resume medis disimpan di berkas rekam medis.
Apabila rumah sakit menggunakan E-Medical Record, maka resume
medis di print out 2 lembar ( 1 diberikan ke pasien dan 1 di berkas rekam
medis).
29. Ringkasan Klinis Rawat Jalan hanya digunakan untuk pasien yang
membutuhkan perawatan komplek sehingga dapat dengan mudah
dibaca dan diakses oleh tenaga medis yang merawat pasien tersebut
(seperti pasien dengan riwayat penyakit gagal ginjal kronik on HD,
Chronic Heart Failure, Diabetes Mellitus, Hipertensi, Dislipidemia,
Coronary Artery Disease, dll.)
30. Setiap pasien yang pulang dengan menggunakan implan, maka pasien
harus diedukasi tentang implan oleh dokter/ perawat dan
didokumentasikan pada lembar informasi dan edukasi serta dibuatkan
stamp implant pada resume medis pasien.
31. Dalam memberikan edukasi pasien dan instruksi tindak lanjut
diberikan dalam bentuk tertulis dan bahasa yang mudah dipahami oleh
pasien meliputi pemeriksaan kembali untuk perawatan tindak lanjut
dan kapan pasien membutuhkan perawatan yang mendesak.
32. Rumah Sakit menindaklanjuti untuk pasien rawat inap yang pulang
atas permintaan sendiri (pulang paksa) dengan cara:
a. Menginformasikan kepada pasien dan keluarga mengenai risiko
medis bila tidak dilakukan perawatan atau pengobatan dengan
tepat, informasi ini ditulis pada formulir informasi dan edukasi.
b. Pasien yang pulang paksa dipulangkan sesuai dengan proses
pemulangan pasien yang berlaku dirumah sakit.
c. Mengidentifikasi alasan pasien pulang paksa, dalam hal ini ditulis
alasannya dengan tepat pada surat pernyataan.
d. Petugas akan melaporkan kasus - kasus penyakit infeksi menular
dan kasus dimana pasien dapat membahayakan diri sendiri atau
masyarakat lain ke dinas kesehatan setempat agar ditindak lanjuti.
e. Menginformasikan kondisi pasien pada saat pulang kepada dokter
keluarga jika ada.
33. Rumah Sakit memiliki proses untuk mengelola pasien rawat jalan yang
sedang menjalani pengobatan yang kompleks namun tidak datang
untuk pengobatan tersebut, maka petugas melakukan kontak via
telepon ke pasien menanyakan alasan tidak menjalani kembali
pengobatan dan menjelaskan risiko apabila pengobatan tersebut
dihentikan.
Apabila terdapat dokter keluarga yang diketahui oleh rumah sakit,
maka petugas rumah sakit menginformasikan kondisi pasien tersebut
ke dokter keluarga.
Ditetapkan di Karawang
pada tanggal 01 Juni 2021
Direktur Rumah Sakit
Amelia
Nama Dewi Saputra Tjitra Kusumawardhani Lany Darmamulia
Setiawan
Tanda
tangan