Anda di halaman 1dari 63

TATA KELOLA MUTU

DI RUMAH SAKIT
Dede S Mulyana, SKM., MARS
PERTANYAAN

• MENGAPA perlu Tata Kelola Mutu di RS ?


• SIAPA yang melakukan Tata Kelola Mutu di RS ?
• APA yang harus dilakukan ?
• BAGAIMANA pelaksanaan Tata Kelola Mutu di
RS ?
OUTLINE
Konsep Mutu Di Rumah Sakit

Dukungan Penyelenggaraan Tata


Kelola Mutu Rumah Sakit

Pengorganisasian Mutu Rumah


Sakit

Penerapan Tata Kelola Mutu Di


Rumah Sakit
1. KONSEP MUTU
DI RUMAH SAKIT
REGULASI
• UU No. 44 Th 2009 ttg RS,
Pasal 29 (1) huruf b. Rumah Sakit wajib memberikan pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasiensesuai dengan standar pelayanan
RS.
• PERMENKES No. 11 TAHUN 2017 ttg KESELAMATAN PASIEN,
Pasal 2. Pengaturan Keselamatan Pasien bertujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan melalui
penerapan manajemen risiko dalam seluruh aspek pelayanan yang
disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan.
APA ITU MUTU ?
o Mutu bersifat persepsi dan dipahami berbeda oleh
orang yang berbeda namun berimplikasi pada
superioritas sesuatu hal.

o Penilaian berdasarkan indikator dapat digunakan untuk


menilai mutu dalam berbagai kondisi

o Salah satu cara untuk mengukur mutu pelayanan


kesehatan adalah dengan menggunakan indikator
berdasarkan ilmu pengetahuan terakhir

2
APA ITU PENINGKATAN MUTU ?

Peningkatan mutu dalam akreditasi rumah


sakit adalah :
Merupakan suatu pendekatan pembelajaran
dan perbaikan terus menerus pada proses
pemberian pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan pasien dan pihak-pihak yang
berkepentingan lainnya.

3
PENINGKATAN MUTU

Perbaikan kualitas secara terus menerus, perbaikan


yang terus menerus, perbaikan kinerja di tingkat RS
dan manajemen mutu total

3
❑ Pengembangan prioritas yang
jelas, apa yang diukur.
❑ Keputusan berdasarkan pada
Konsep peningkatan
data yang diukur
mutu yang baik akan
❑ Peningkatan berdasarkan pada
menghasilkan :
perbandingan nasional dan
internasional.
2. DUKUNGAN
PENYELENGGARAAN TATA
KELOLA MUTU RUMAH SAKIT
Patuh terhadap
peraturan &
perundangan RS
Berpartisipasi dalam Menetapkan prioritas
perencanaan program evaluasi
Peningkatan Mutu Peningkatan Mutu

Berkolaborasi dalam PERAN PIMPINAN


Melaporkan kegiatan ke
melaksanakan program RS DALAM
pemilik
Peningkatan Mutu TATA KELOLA MUTU

Monitoring pelaksanaan Memahami dan


program menyediakan teknologi
Peningkatan Mutu untuk analisa data
Menetapkan
regulasi di RS
Standar Akreditasi RS
Model Pertahanan 3 Lapis

Pertahanan Lapis 1 Pertahanan Lapis 2 Pertahanan Lapis 3


Keseharian pengelolaan Kerangka kerja manajemen Pengawasan risiko dan
risiko dan pengelolaan risiko, kebijakan dan asurens Independen
kontrol metodologi
Direksi Komisaris
Entitas Kerja Unit Mutu/
(Risk Owner) Komite
Manajemen Risiko Pemantau
Komite
Audit
Risiko
❑ Manajemen bertanggung jawab dalam mengelola Risiko & Mutu
❑ Risk Management membantu Manajemen dalam mengelola
Risiko & Mutu Audit
❑ Internal Audit bertanggung jawab melakukan asesmen secara Internal
independen atas kinerja Manajemen dalam Mengelola Risiko &
Mutu

Audit
Eksternal
Sumber : Antonius Alijoyo
Perpres No 77 Tahun 2015
tentang Pedoman Organisasi Rumah sakit
3. PENGORGANISASIAN
MUTU RUMAH SAKIT
KOMITE MUTU
Komite Mutu Rumah Sakit yang selanjutnya disebut
KOMITE MUTU adalah unsur organisasi non struktural yang
membantu kepala atau direktur rumah sakit dalam
mengelola dan memandu program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, serta mempertahankan standar
pelayanan rumah sakit.

PMK No. 80 Thn 2020 ttg Komite Mutu


SUSUNAN ORGANISASI KOMITE MUTU

A. Ketua :
• Merangkap anggota
• Tidak merangkap sebagai pejabat struktural
B. Sekretaris, merangkap anggota
C. Anggota :
➢ Tenaga Medis
➢ Tenaga Keperawatan
➢ Tenaga Kesehatan lain
➢ Tenaga Non Kesehatan
PMK No. 80 Th 2020
CONTOH STRUKTUR ORGANISASI KOMITE MUTU

DIREKTUR
UTAMA

KEPALA
KOMITE MUTU

Sekretaris

Sub Komite Sub Komite Sub Komite


Mutu & Manajemen Pencegahan & K3 & Keselamatan
Risiko Pengendalian Infeksi Pasien
TUGAS KOMITE MUTU

Membantu Kepala atau Direktur RS


dalam pelaksanaan dan evaluasi
peningkatan mutu, keselamatan pasien,
dan manajemen risiko di RS

PMK No. 80 Th 2020


FUNGSI KOMITE MUTU DALAM PENINGKATAN MUTU
a. penyusunan kebijakan, pedoman dan program kerja terkait
pengelolaan dan penerapan program mutu Pelayanan Rumah
Sakit;
b. pemberian masukan dan pertimbangan kepada Kepala atau
Direktur Rumah Sakit terkait perbaikan Mutu tingkat Rumah Sakit;
c. pemilihan prioritas perbaikan tingkat Rumah Sakit dan
pengukuran indikator tingkat Rumah Sakit serta menindaklanjuti
hasil capaian indikator tersebut;
d. pemantauan dan memandu penerapan program mutu di unit
kerja;
e. pemantauan dan memandu unit kerja dalam memilih prioritas
perbaikan, pengukuran mutu/indikator mutu, dan menindaklanjuti
hasil capaian indikator mutu;
PMK No. 80 Thn 2020 ttg Komite Mutu
Lanjutan...
f. fasilitasi penyusunan profil indikator mutu dan instrumen untuk
pengumpulan data;
g. fasilitasi pengumpulan data, analisis capaian, validasi dan
pelaporan data dari seluruh unit kerja;
h. pengumpulan data, analisis capaian, validasi, dan pelaporan data
indikator prioritas Rumah Sakit dan indikator mutu nasional
Rumah Sakit;
i. koordinasi dan komunikasi dengan komite medis dan komite
lainnya, satuan pemeriksaan internal, dan unit kerja lainnya yang
terkait, serta staf;

PMK No. 80 Thn 2020 ttg Komite Mutu


Lanjutan...
j. pelaksanaan dukungan untuk implementasi budaya
mutu di Rumah Sakit;
k. pengkajian standar mutu pelayanan di Rumah Sakit
terhadap pelayanan, pendidikan, dan penelitian;
l. penyelenggaraan pelatihan peningkatan mutu; dan
m. penyusunan laporan pelakasanaan program
peningkatan mutu.

PMK No. 80 Thn 2020 ttg Komite Mutu


FUNGSI KOMITE MUTU DALAM KESELAMATAN
PASIEN:
a. penyusunan kebijakan, pedoman, dan program kerja terkait
keselamatan pasien Rumah Sakit;
b. pemberian masukan dan pertimbangan kepada Kepala atau
Direktur Rumah Sakit dalam rangka pengambilan kebijakan
keselamatan pasien;
c. pemantauan dan memandu penerapan keselamatan pasien di unit
kerja;
d. motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan dan penilaian tentang
penerapan program keselamatan pasien;
e. pencatatan, analisis, dan pelaporan insiden, termasuk melakukan
Root Cause Analysis (RCA), dan pemberian solusi untuk
meningkatkan keselamatan pasien;
PMK No. 80 Thn 2020 ttg Komite Mutu
Lanjutan...
f. pelaporan insiden secara kontinu sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. melaksanakan pelatihan keselamatan pasien;
dan
h. penyusunan laporan pelakasanaan program
keselamatan pasien.

PMK No. 80 Thn 2020 ttg Komite Mutu


FUNGSI KOMITE MUTU DALAM MANAJEMEN RISIKO

a. penyusunan kebijakan, pedoman dan program kerja terkait


manajemen risiko Rumah Sakit;
b. pemberian masukan dan pertimbangan kepada Kepala atau
Direktur Rumah Sakit terkait manajemen risiko di Rumah Sakit;
c. pemantauan dan memandu penerapan manajemen risiko di unit
kerja;
d. pemberian usulan atas profil risiko dan rencana penanganannya;
e. pelaksanaan dan pelaporan rencana penanganan risiko sesuai
lingkup tugasnya;

PMK No. 80 Thn 2020 ttg Komite Mutu


Lanjutan...

f. pemberian usulan rencana kontingensi apabila


kondisi yang tidak normal terjadi;
g. pelaksanaan penanganan risiko tinggi;
h. pelaksanaan pelatihan manajemen risiko; dan
i. penyusunan laporan pelaksanaan program
manajemen risiko.

PMK No. 80 Thn 2020 ttg Komite Mutu


4. PENERAPAN TATA KELOLA
MUTU DI RUMAH SAKIT
4. PENERAPAN TATA KELOLA MUTU DI
RUMAH SAKIT

4.1. Menyusun Program Peningkatan Mutu


4.2. Penerapan Manajemen Risiko
4.3. Monitoring & Evaluasi Tata Kelola Mutu (Audit Mutu,
Rapat Tinjauan Manajemen)
4. PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
DI RUMAH SAKIT

4.3. Monitoring
& Evaluasi Tata
Kelola Mutu
(Audit Mutu,
Tinjauan
Manajemen)

4.2.
Penerapan
Manajemen
Risiko

4.1. Menyusun
Program
Peningkatan
Mutu
4.1. Menyusun & Melaksanakan
Program Peningkatan Mutu
MENYUSUN PROGRAM PENINGKATAN MUTU

Identifikasi kegiatan peningkatan mutu

Uraikan langkah-langkah kegiatan peningkatan mutu


yang sudah diidentifikasi dan tetapkan PJ/PIC nya

Tetapkan tujuan dan sasaran/target

Susun jadwal pelaksanaan kegiatan


1. Terlibat dalam penyusunan program mutu

2. Melakukan kolaborasi dalam melaksanakan


TUGAS DIREKTUR
program mutu
RS DALAM
3. Melaksanakan monitoring program mutu
PENINGKATAN
4. Menetapkan mekanisme pengawasan program
MUTU
mutu

5. Melaporkan program mutu ke pemilik RS

DOKUMEN :
KEBIJAKAN PMKP
Indikator Mutu
KONSEP PENINGKATAN Kunci/Prioritas
MUTU
RS
Indikator
* Input
Indikator
* Proses
Mutu
* Output/
Outcome
Indikator mutu
PENGUKURAN Unit/ Penilaian
kinerja unit/IKU
MUTU

Penilaian
kinerja Governing
Board
Direktur RS
Penilaian kinerja
individu/IKI Staf Klinis
Staf non
Klinis
4.2. Pelaksanaan Manajemen Risiko
Terintegrasi
MANAJEMEN RISIKO
TERINTEGRASI

Adalah proses Identifikasi, Analisis, Evaluasi dan Pengelolaan


SEMUA RISIKO yang potensial dan diterapkan terhadap Semua
Unit/Bagian/Program/Kegiatan mulai dari penyusunan rencana
strategis, penyusunan dan pelaksanaan program dan anggaran,
pertanggungjawaban, monitoring dan evaluasi serta pelaporan.

Permenkes 25 th 2019
Kategori Risiko (PMK 25 th 2019)
RISIKO KEUANGAN: Risiko yg menimbulkan tekanan thd
pendapatan dan belanja organisasi

RISIKO KEPATUHAN : Risiko krn tdk mematuhi/tdk melaksanakan


peraturan per UU & ketentuan yg berlaku

RISIKO FRAUD : Risiko krn kecurangan yg disengaja oleh pihak


internal yg merugikan negara

RISIKO KEBIJAKAN : Risiko krn penetapan kebijakan orghanisasi


internal/eksternal yg berdampak langsung thd organisasi

RISIKO LEGAL : Risiko yg disebabkan adanya tuntutan hukum kpd


organisasi

RISIKO REPUTASI : Risiko krn menurunnya kepercayaan


publik/masyarakat yg bersumber dari persepsi negatif organisasi

RISIKO OPERASIONAL : a. Tidak berfungsi proses internal; b.


Adanya kejadian eksternal yg mempengaruhi operasional organisasi.
RISIKO DI RS

• Semua isu yang dapat berdampak


Risiko Klinis terhadap pencapaian pelayanan pasien
yang bermutu, aman dan efektif.

Risiko Non • Semua isu yang dapat berdampak


Klinis/Corporate terhadap tercapainya tugas pokok dan
kewajiban hukum dari RS sebagai
Risk korporasi.
Timbul
Masalah
• Risiko Klinis • Pengelolaan RS • Kinerja RS
• Risiko Non • Mutu Pelayanan • Mutu Pelayanan
Klinis & KP
• Keselamatan

Risiko RS Dampak
PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO
TERINTEGRASI
MANFAAT :
1. Meningkatkan mutu pelayanan &
informasi untuk pengambilan TUJUAN :
keputusan
1. Mengantisipasi & menangani segala
2. Perlindungan terhadap satuan kerja Risiko secara efektif & efesien
dan pegawai
2. Meningkatkan kepatuhan terhadap
3. Mengurangi kerugian atas risiko yang regulasi
tidak diinginkan
3. Memberi dasar setiap pengambilan
keputusan & perencanaan
4. Meningkatkan pencapaian tujuan &
peningkatan kinerja

Permenkes 25 th 2019
PRINSIP MANAJEMEN RISIKO

• Prinsip ke-1: Manajemen Risiko harus memberikan


nilai tambah.
• Prinsip ke-2: Manajemen Risiko adalah bagian dari
proses organisasi.
• Prinsip ke-3: Manajemen Risiko adalah bagian dari
proses pengambilan keputusan.
• Prinsip ke-4: Manajemen Risiko secara khusus
menangani aspek ketidakpastian.
• Prinsip ke-5: Manajemen Risiko bersifat sistematik,
terstruktur dan tepat waktu.
PRINSIP MANAJEMEN RISIKO
• Prinsip ke-6: Manajemen Risiko berdasarkan informasi
terbaik yang tersedia.
• Prinsip ke-7: Manajemen Risiko adalah khas untuk
penggunanya.
• Prinsip ke-8: Manajemen Risiko mempertimbangkan
faktor manusia dan budaya.
• Prinsip ke-9: Manajemen Risiko harus transparan &
inklusif.
• Prinsip ke-10: Manajemen Risiko bersifat dinamis,
berulang, dan tanggap terhadap perubahan.
• Prinsip ke-11: Manajemen risiko harus memfasilitasi
terjadinya perbaikan dan peningkatan organisasi
secara berlanjut.
TATA KELOLA MANAJEMEN RISIKO
MELIPUTI 3 ASPEK
• Komitmen,
• Kebijakan MR,
• Akuntabilitas & Kepemimpinan,
STRUKTURAL • Unit kerja MR
• Administrator MR pd setiap unit
kerja
• Penyediaan SDM utk MR
• Panduan MR
• Sosialisasi & Pelatihan MR
• Teknik & Metode Implementasi MR
OPERASIONAL • Sistim pelaporan Internal & Eksternal
• Monitoring & pengukuran kinerja
• Administrasi data & sistim informasi MR

• Pendidikan & pelatihan


berlanjut
PERAWATAN • Komunikasi dan publikasi
• Review & audit tata kelola
MR
• Benchmarking
PERAN DIREKSI DALAM PELAKSANAAN
MANAJEMEN RISIKO

Direksi adalah Penanggung Jawab Utama Pelaksanaan Manajemen Risiko, Direksi


HARUS :
1. Menciptakan suasana kondusif utk melaksanakan Manajemen Risiko.
2. Menyusun dan menetapkan risk governance structure hingga level terendah dalam
organisasi.
3. Menetapkan jenis Standar Manajemen Risiko yang akan digunakan.
4. Menyediakan SDM, diklat, dana, sarana, peralatan dan waktu yang diperlukan utk
melaksanakan Manajemen Risiko dgn baik
5. Memastikan keselarasan program Manajemen Risiko dgn Strategi Perusahaan.
6. Mengkomunikasikan manfaat Manajemen Risiko dalam pencapaian sasaran perusahaan.
7. Menetapkan potensi risiko utama yg dihadapi perusahaan untuk memfokuskan sasaran
penanganan Manajemen Risiko.
STRATEGI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

1. Melakukan penilaian Risiko dan pengendalian Risiko (Proses


Manajemen Risiko)
2. Menyiapkan sarana dan prasarana
3. Mengintegrasikan Manajemen Risiko dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
program dan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan.
4. Melakukan pemantauan secara terus menerus
PROSES
MANAJEMEN
II. MEMAHAMI ORGANISASI & KONTEKSNYA :
RISIKO 1. Pemahaman Sasaran Organisasi (Visi, Misi, Sasaran )
2. Konteks Eksternal : harapan stake holder, kondisi poleksosbud
3. Konteks Internal : kapabilitas org (SDM, modal dll), proses bisnis

IDENTIFIKASI RISIKO :
-Apa yang bisa terjadi
-Bagaimana kejadiannya
-Mengapa hal itu bisa terjadi
-Kapan hal itu bisa terjadi
-Dimana hal itu bisa terjadi

III. PENILAIAN RISIKO


-Siapa yang bisa tertimpa kejadian tersebut
-Eviden base, peran staf V.
MONITOR
I. ANALISA RISIKO &
-Dampak & probabilitas (risk grading matrix)
KOMUNIKASI REVIEW
DAN -FMEA (Failure Mode and Effects Analysis )
Memastikan bhw
KONSULTASI seluruh tahapan proses
dan Fungsi manajemen
- Komunikasi & Konsultasi EVALUASI RISIKO Risiko berjalan dan mampu
Merupakan urat nadi
Risk rangking memberikan jaminan
manajemen risiko
- Manajemen risiko urusan -Prioritas risiko Pencapaian sasaran
semua pihak dlm organisasi -Cost benefit analysis Penerapan manajemen
Risiko.

IV. PENGELOLAAN/PENANGANAN RISIKO


- Tetapkan alternatif / pilihan
- Pembiayaan
- pilih tindakan yeng paling sesuai
- perencanaan tindakan & implementasi
MONITORING & EVALUASI
MANAJEMEN RISIKO

Untuk memastikan bhw Manajemen Risiko dan


usulan perbaikan telah dilaksanakan sesuai
rencana penanganan risiko

Permenkes 25 th 2019
TUJUAN EVALUASI MANAJEMEN RISIKO :
1. Mengukur kesesuaian kinerja manajemen risiko sesuai indikator
yang telah ditetapkan
2. Memantau tingkat maturitas manajemen risiko
3. Mengukur progres rencana penerapan manajemen risiko
4. Memantau perubahan internal & ekternal yang terjadi dan
pengaruhnya terhadap kerangka kerja manajemen risiko
5. Memantau kepatuhan terhadap kebijakan manajemen risiko
LAPORAN PELAKSANAAN MONITORING & REVIU
MANAJEMEN RISIKO

• Untuk memberikan jaminan terhadap pencapaian sasaran


penerapan sistem Manajemen Risiko secara keseluruhan;
• Laporan monitoring & reviu lebih menekankan/fokus pada
laporan kelemahan yang masih ada tanpa meninggalkan hal
positif yang telah dicapai;
• Kegagalan penerapan Manajemen Risiko berarti memperbesar
kegagalan pencapaian Sasaran Organisasi.
CAPAIAN MANAJEMEN RISIKO

➢Risk reg
corporate
merupakan Good
kompilasi dari Clinical
IDENTIFIKASI Governance
risk register
AREA RISIKO unit kerja
ORGANISASI
(Good
➢Monev Corporate
terjadwal utk Governance)
mitigasi

•Happy Employees
•Happy Management
•Happy Owner
•Happy Community
4.3. Monitoring & Evaluasi Tata Kelola
Mutu
(Audit, Tinjauan Manajemen)
Peran Auditor Internal
1. Memberikan keyakinan (assurance activities) yang memadai
atas efektivitas, efisiensi, dan ketaatan kepada kebijakan serta
peraturan yang berlaku dalam pencapaian tujuan
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi;

2. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas


manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi;

3. Memberikan masukan yang dapat memelihara dan


meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi (consulting activities).
Tinjauan Manajemen

TUJUAN :
• Evaluasi kesesuaian dari Sistem Manajemen Mutu, kecukupan
dan efektifitas, serta mengidentifikasi peluang untuk perbaikan
dan kebutuhan perubahan pada seluruh tingkatan dan fungsi
dalam RS.
• Catatan dan rekaman dari setiap rapat evaluasi manajemen
didokumentasikan sesuai dengan prosedur pengendalian
dokumen internal dan eksternal dan prosedur pengendalian
catatan mutu.
MASUKAN TINJAUAN MANAJEMEN
1. Status tindakan tinjauan manajemen yang lalu.
2. Perubahan/pengaruh isu internal dan eksternal yang
sesuai dengan Sistem Manajemen Mutu.
3. Ketersediaan sumber daya (lingkungan, SDM,
Infrastruktur).
4. Keefekfitan dari tindakan yang diambil dalam risiko dan
peluangnya.
5. Rekomendasi atau kesempatan untuk perbaikan atau
peningkatan berkesinambungan.
6. Informasi mengenai kinerja dan keefektifan dari
sistem manajemen mutu
6. Informasi mengenai kinerja dan keefektifan dari Sistem Manajemen
Mutu, meliputi:

a. Kepuasan Pelanggan dan umpan balik Pelanggan yang


berkaitan dengan pihak yang berkepentingan;
b. Indikator Mutu yang telah dipenuhi;
c. Kinerja proses dan kesesuaian produk dan layanan;
d. Ketidaksesuaian dan tindakan korektif;
e. Pemantauan dan pengukuran hasil;
f. Hasil audit (misalnya: audit internal dan eksternal (jika
ada));
g. Kinerja penyedia eksternal (misalnya: supplier, dll)
KELUARAN TINJAUAN MANAJEMEN
Pastikan output dari rapat tinjauan manajemen mencakup
keputusan dan tindakan yang berhubungan dengan :

1. Perbaikan dari efektifitas Sistem Manajemen Mutu dan


prosesnya.
2. Perbaikan dari produk/ jasa sesuai dengan kebutuhan dan
persyaratan stakeholders.
3. Kebutuhan sumber daya meliputi: sumber daya manusia,
infrastruktur, lingkungan.
4. Peningkatan dari pelayanan dan proses akreditasi dalam
kesesuaian dengan persyaratan standar dan harapan pihak-pihak
berkepentingan
5. Menetapkan atau menetapkan ulang kebijakan, tujuan dan
sasaran
RENCANA TINDAK LANJUT

METHODE MATERIAL MAN

MASALAH/TARGET TIDAK TERCAPAI

MACHINE MONEY

Fish Bone Diagram


PEMANTAUAN RENCANA TINDAK LANJUT

NO MASALAH/PENYEBAB RENCANA TINDAK LANJUT PJ JADWAL


1

3
PELAYANAN RS :
KESIMPULAN
1. Tata Kelola Mutu untuk menciptakan Good Corporate Governance dan
Good Clinical Governance.
2. Keberhasilan Tata Kelola Mutu harus melibatkan semua unsur di RS
terutama peran aktif Direktur sangat dibutuhkan.
3. Harus ditetapkan Indikator Mutu untuk mengukur keberhasilan Tata
Kelola Mutu
4. Manajemen Risiko Terintegrasi harus dilakukan dalam Tata Kelola
Mutu
5. Monitoring dan Evaluasi wajib dilakukan untuk memastikan Tata
Kelola Mutu dilaksanakan sesuai rencana.
Referensi
• Undang-Undang No. 44 th 2009, tentang Rumah Sakit;
• PMK Nomor 25 th 2019, Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi;
• Perpres No. 77 Th 2015, Pedoman Organisasi RS;
• PMK No 66 th 2016, K3 di RS;
• SNI ISO 31000, Manajemen Risiko
• ISO 9001 – 2015, Sistem Manajemen Mutu;
• Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000 untuk industri Non Perbankan, Leo J
Susilo., Victor Riwu Kaho, PPm Manajemen, 2010;
• Materi Pelatihan dan Sertifikasi SNI ISO 31000, LPK KMS, LPKN 2021;
• Materi Pelatihan Akreditasi RS, KARS Jakarta
• Standar Kompetensi Kerja Khusus Manajemen Perumahsakitan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai