DI RUMAH SAKIT
Dede S Mulyana, SKM., MARS
PERTANYAAN
2
APA ITU PENINGKATAN MUTU ?
3
PENINGKATAN MUTU
3
❑ Pengembangan prioritas yang
jelas, apa yang diukur.
❑ Keputusan berdasarkan pada
Konsep peningkatan
data yang diukur
mutu yang baik akan
❑ Peningkatan berdasarkan pada
menghasilkan :
perbandingan nasional dan
internasional.
2. DUKUNGAN
PENYELENGGARAAN TATA
KELOLA MUTU RUMAH SAKIT
Patuh terhadap
peraturan &
perundangan RS
Berpartisipasi dalam Menetapkan prioritas
perencanaan program evaluasi
Peningkatan Mutu Peningkatan Mutu
Audit
Eksternal
Sumber : Antonius Alijoyo
Perpres No 77 Tahun 2015
tentang Pedoman Organisasi Rumah sakit
3. PENGORGANISASIAN
MUTU RUMAH SAKIT
KOMITE MUTU
Komite Mutu Rumah Sakit yang selanjutnya disebut
KOMITE MUTU adalah unsur organisasi non struktural yang
membantu kepala atau direktur rumah sakit dalam
mengelola dan memandu program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, serta mempertahankan standar
pelayanan rumah sakit.
A. Ketua :
• Merangkap anggota
• Tidak merangkap sebagai pejabat struktural
B. Sekretaris, merangkap anggota
C. Anggota :
➢ Tenaga Medis
➢ Tenaga Keperawatan
➢ Tenaga Kesehatan lain
➢ Tenaga Non Kesehatan
PMK No. 80 Th 2020
CONTOH STRUKTUR ORGANISASI KOMITE MUTU
DIREKTUR
UTAMA
KEPALA
KOMITE MUTU
Sekretaris
4.3. Monitoring
& Evaluasi Tata
Kelola Mutu
(Audit Mutu,
Tinjauan
Manajemen)
4.2.
Penerapan
Manajemen
Risiko
4.1. Menyusun
Program
Peningkatan
Mutu
4.1. Menyusun & Melaksanakan
Program Peningkatan Mutu
MENYUSUN PROGRAM PENINGKATAN MUTU
DOKUMEN :
KEBIJAKAN PMKP
Indikator Mutu
KONSEP PENINGKATAN Kunci/Prioritas
MUTU
RS
Indikator
* Input
Indikator
* Proses
Mutu
* Output/
Outcome
Indikator mutu
PENGUKURAN Unit/ Penilaian
kinerja unit/IKU
MUTU
Penilaian
kinerja Governing
Board
Direktur RS
Penilaian kinerja
individu/IKI Staf Klinis
Staf non
Klinis
4.2. Pelaksanaan Manajemen Risiko
Terintegrasi
MANAJEMEN RISIKO
TERINTEGRASI
Permenkes 25 th 2019
Kategori Risiko (PMK 25 th 2019)
RISIKO KEUANGAN: Risiko yg menimbulkan tekanan thd
pendapatan dan belanja organisasi
Risiko RS Dampak
PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO
TERINTEGRASI
MANFAAT :
1. Meningkatkan mutu pelayanan &
informasi untuk pengambilan TUJUAN :
keputusan
1. Mengantisipasi & menangani segala
2. Perlindungan terhadap satuan kerja Risiko secara efektif & efesien
dan pegawai
2. Meningkatkan kepatuhan terhadap
3. Mengurangi kerugian atas risiko yang regulasi
tidak diinginkan
3. Memberi dasar setiap pengambilan
keputusan & perencanaan
4. Meningkatkan pencapaian tujuan &
peningkatan kinerja
Permenkes 25 th 2019
PRINSIP MANAJEMEN RISIKO
IDENTIFIKASI RISIKO :
-Apa yang bisa terjadi
-Bagaimana kejadiannya
-Mengapa hal itu bisa terjadi
-Kapan hal itu bisa terjadi
-Dimana hal itu bisa terjadi
Permenkes 25 th 2019
TUJUAN EVALUASI MANAJEMEN RISIKO :
1. Mengukur kesesuaian kinerja manajemen risiko sesuai indikator
yang telah ditetapkan
2. Memantau tingkat maturitas manajemen risiko
3. Mengukur progres rencana penerapan manajemen risiko
4. Memantau perubahan internal & ekternal yang terjadi dan
pengaruhnya terhadap kerangka kerja manajemen risiko
5. Memantau kepatuhan terhadap kebijakan manajemen risiko
LAPORAN PELAKSANAAN MONITORING & REVIU
MANAJEMEN RISIKO
➢Risk reg
corporate
merupakan Good
kompilasi dari Clinical
IDENTIFIKASI Governance
risk register
AREA RISIKO unit kerja
ORGANISASI
(Good
➢Monev Corporate
terjadwal utk Governance)
mitigasi
•Happy Employees
•Happy Management
•Happy Owner
•Happy Community
4.3. Monitoring & Evaluasi Tata Kelola
Mutu
(Audit, Tinjauan Manajemen)
Peran Auditor Internal
1. Memberikan keyakinan (assurance activities) yang memadai
atas efektivitas, efisiensi, dan ketaatan kepada kebijakan serta
peraturan yang berlaku dalam pencapaian tujuan
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi;
TUJUAN :
• Evaluasi kesesuaian dari Sistem Manajemen Mutu, kecukupan
dan efektifitas, serta mengidentifikasi peluang untuk perbaikan
dan kebutuhan perubahan pada seluruh tingkatan dan fungsi
dalam RS.
• Catatan dan rekaman dari setiap rapat evaluasi manajemen
didokumentasikan sesuai dengan prosedur pengendalian
dokumen internal dan eksternal dan prosedur pengendalian
catatan mutu.
MASUKAN TINJAUAN MANAJEMEN
1. Status tindakan tinjauan manajemen yang lalu.
2. Perubahan/pengaruh isu internal dan eksternal yang
sesuai dengan Sistem Manajemen Mutu.
3. Ketersediaan sumber daya (lingkungan, SDM,
Infrastruktur).
4. Keefekfitan dari tindakan yang diambil dalam risiko dan
peluangnya.
5. Rekomendasi atau kesempatan untuk perbaikan atau
peningkatan berkesinambungan.
6. Informasi mengenai kinerja dan keefektifan dari
sistem manajemen mutu
6. Informasi mengenai kinerja dan keefektifan dari Sistem Manajemen
Mutu, meliputi:
MACHINE MONEY
3
PELAYANAN RS :
KESIMPULAN
1. Tata Kelola Mutu untuk menciptakan Good Corporate Governance dan
Good Clinical Governance.
2. Keberhasilan Tata Kelola Mutu harus melibatkan semua unsur di RS
terutama peran aktif Direktur sangat dibutuhkan.
3. Harus ditetapkan Indikator Mutu untuk mengukur keberhasilan Tata
Kelola Mutu
4. Manajemen Risiko Terintegrasi harus dilakukan dalam Tata Kelola
Mutu
5. Monitoring dan Evaluasi wajib dilakukan untuk memastikan Tata
Kelola Mutu dilaksanakan sesuai rencana.
Referensi
• Undang-Undang No. 44 th 2009, tentang Rumah Sakit;
• PMK Nomor 25 th 2019, Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi;
• Perpres No. 77 Th 2015, Pedoman Organisasi RS;
• PMK No 66 th 2016, K3 di RS;
• SNI ISO 31000, Manajemen Risiko
• ISO 9001 – 2015, Sistem Manajemen Mutu;
• Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000 untuk industri Non Perbankan, Leo J
Susilo., Victor Riwu Kaho, PPm Manajemen, 2010;
• Materi Pelatihan dan Sertifikasi SNI ISO 31000, LPK KMS, LPKN 2021;
• Materi Pelatihan Akreditasi RS, KARS Jakarta
• Standar Kompetensi Kerja Khusus Manajemen Perumahsakitan.
TERIMA KASIH