Pendahuluan 5
Profil
Indikator
1
3
WEBINAR
Pendahuluan
Penerapan Sistem mitigasi risiko yang baik, Memperkuat efektifitas tim interdisipliner,
Standar dalam Meningkatkan komunikasi, Penerapan dan pengukuran indikator, Penerapan
Pelayanan pedoman dan standar seperti standar PPI dan lain sebagainya.
Peningkatan
Standar Peningkatan
Pelayanan Mutu dan
Pelayanan dalam
Perawatan Berkualitas Keselamatan
RS
Klinis Pasien
Rumah sakit
berkewajiban untuk
memberikan pelayanan
sesuai standar
Dasar Hukum
UU Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit PMK Nomor 92 Tahun 2014 Tentang Komunikasi Data dan SIK
Pasal 29 Terintegrasi
Setiap RS berkewajiban membuat, melaksanakan dan Pasal 1
menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di RS Setiap fasyankes harus melakukan pengumpulan data kinerja
sebagai acuan dalam melayani pasien. yang antara lain terkait dengan pelaporan insiden, akreditasi,
manajemen risiko, utilisasi, mutu pelayanan dan keuangan
Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015
Tentang Pedoman Organisasi RS
PMK Nomor 80 Tahun 2020 Tentang Komite Mutu Rumah
Pasal 19
Sakit
Selain Komite Medis dapat dibentuk komite lain dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan dan Pasal 1
keselamatan pasien Komite Mutu Rumah Sakit yang selanjutnya disebut Komite
Mutu adalah unsur organisasi non struktural yang membantu
PMK Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Kewajiban RS kepala atau direktur rumah sakit dalam mengelola dan
dan Kewajiban Pasien memandu program peningkatan mutu dan keselamatan
Pasal 2 pasien, serta mempertahankan standar pelayanan rumah
Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban sakit.
memberi pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu dan efektif dengan mengutamakan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
kepentingan pasien sesuai dengan standar Nomor HK.01.07/Menkes/ 1128 /2022 Tentang Standar
pelayanan Rumah Sakit Akreditasi Rumah Sakit
Kelompok Manajemen Rumah Sakit terdiri atas: Tata Kelola
PMK Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan
Rumah Sakit (TKRS), Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS),
Pasien
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK), Peningkatan
Setiap fasyankes harus melakukan pengumpulan data Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Manajemen Rekam
kinerja yang antara lain terkait dengan pelaporan Medik dan Informasi Kesehatan (MRMIK), Pencegahan dan
insiden, akreditasi, manajemen risiko, utilisasi, mutu Pengendalian Infeksi (PPI), dan Pendidikan dalam Pelayanan
pelayanan dan keuangan Kesehatan (PPK)
Komite Mutu Rumah Sakit
(PMK Nomor 80 Tahun 2020)
Struktur Organisasi Komite Mutu Rumah Sakit Laporan Pelaksaksanaan Tupoksi Komite Mutu RS
Susunan organisasi Komite Mutu paling sedikit terdiri Hasil pelaksanaan tugas dan fungsi dilaporkan secara
atas : ketua, sekretaris dan anggota. Kenggotaan tertulis kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit disertai
komite mutu paling sedikit terdiri atas: tenaga medis, rekomendasi, paling sedikit setiap 3 (tiga) bulan atau
tenaga keperawatan, tenaga kesehatan lain dan sewaktu-waktu bila diperlukan
tenaga non kesehatan.
Komite Mutu Rumah Sakit
(PMK Nomor 80 Tahun 2020)
Komite Mutu RS
Penetapan Komite Mutu RS Pedoman
yang dilengkapi dengan Uraian Pedoman Peningkatan Mutu,
Tugas, Tanggung Jawab dan Pedoman Keselamatan Pasien,
Wewenang Pedoman Manajemen Risiko
Pedoman Kerja (Pedoman
Pengorganisasian) Komite
Mutu RS
Program
Program Peningkatan Mutu,
Keselamatan Pasien dan Program Kerja Komite Mutu RS
Manejemen Risiko
Dr. dr. Sutoto, M.Kes., FISQua, Juni 2022
(Kelas Online Strategi Penerapan PMKP Dan Analisis Data Sesuai Standar Akreditasi RS
Kementerian Kesehatan RI)
Dr. dr. Sutoto, M.Kes., FISQua, Juni 2022
(Kelas Online Strategi Penerapan PMKP Dan Analisis Data Sesuai Standar Akreditasi RS
Kementerian Kesehatan RI)
Contoh Kegiatan Pokok Program Kerja Penyusunan Dan Review Regulasi PMKP Dan Manajemen Risiko
Koordinasi Dan Komunikasi Dengan Komite Medis, Komite PPI, K3RS, SPI, Unit Kerja Dan Unit
Pelayanan RS
12 Standar
STANDAR PMKP ELEMEN PENILAIAN
44 Elemen Penilaian
Gambaran Umum
Standar PMKP 1
Rumah sakit mempunyai Komite/Tim Penyelenggara Mutu yang kompeten untuk mengelola
kegiatan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
Standar PMKP 3
Pengumpulan data indikator mutu dilakukan oleh staf pengumpul data yang sudah mendapatkan pelatihan
tentang pengukuran data indikator mutu
Maksud dan Tujuan PMKP 3
c) Indikator mutu prioritas unit (IMP-Unit) adalah indikator prioritas yang khusus
dipilih kepala unit terdiri dari minimal 1 indikator.
Pemilihan dan WEBINAR
Penetapan Indikator Mutu
Indikator Mutu
Numerator
Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
Denumerator
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya
dilakukan dalam periode observasi
Inklusi
Seluruh peluang yang dimiliki oleh pemberi pelayanan
terindikasi harus melakukan kebersihan tangan
Eksklusi
Tidak ada
Numerator
Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai indikasi
dalam periode observasi
Denumerator
Jumlah seluruh petugas yang terindikasi menggunakan
APD dalam periode observasi
Inklusi
Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan
APD
Eksklusi
Tidak ada
Numerator
Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi
pasien secara benar dalam periode observasi
Denumerator
Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam periode
observasi
Inklusi
Semua pemberi pelayanan yang memberikan
pelayanan kesehatan
Eksklusi
Tidak ada
Numerator
Jumlah pasien yang diputuskan tindakan seksio sesarea
emergensi kategori I (satu) yang mendapatkan tindakan seksio
sesarea emergensi ≤ 30 menit
Denumerator
Jumlah pasien yang diputuskan tindakan seksio sesarea
emergensi kategori I
Inklusi
Seksio sesarea emergensi kategori I
Misalnya : fetal distress menetap, prolaps tali pusat atau tali pusat menumbung, gagal vakum/forsep,
ruptur uteri imminent, ruptur uteri, perdarahan ante partum dengan perdarahan aktif, Persalinan
pada Bekas Seksio Sesarea (PBS)
Eksklusi
Tidak ada
Numerator
Denumerator
Jumlah pasien rawat jalan yang diobservasi
Inklusi
Pasien yang berobat rawat jalan
Eksklusi
Pasien medical check up , pasien poli gigi, Pasien yang
mendaftar onlineatau anjungan mandiri datang lebih dari 60 menit dari waktu yang sudah
ditentukan , Pasien yang ada tindakan pasien sebelumnya
Numerator
Jumlah pasien yang waktu jadwal operasinya tertunda lebih dari 1
jam
Denumerator
Jumlah pasien operasi elektif
Inklusi
Pasien operasi elektif
Eksklusi
Penundaan operasi atas indikasi medis
Numerator
Jumlah divisite Dokter pada pukul 06.00 - 14:00 WIB
Denumerator
Jumlah pasien yang diobservasi
Inklusi
Eksklusi
Pasien yang baru masuk rawat inap pada hari tersebut
atau pasien konsul
Numerator
Jumlah hasil kritis laboratorium yang dilaporkan ≤ 30 menit
Denumerator
Jumlah hasil kritis laboratorium yang diobservasi
Inklusi
Semua hasil pemeriksaan laboratorium yang memenuhi
kategori hasil kritis
Eksklusi
Tidak ada
Numerator
Jumlah R/ recipe dalam lembar resep yang sesuai dengan
formularium nasional
Denumerator
Jumlah R/ recipe dalam lembar resep yang diobservasi
Inklusi
Numerator
Jumlah pelayanan oleh PPA yang sesuai dengan clinical pathway
Denumerator
Jumlah seluruh pelayanan oleh PPA pada
clinical pathway yang diobservasi
Inklusi
Pasien yang menderita penyakit sesuai batasan ruang
lingkup CP yang diukur
Eksklusi
• Pasien pulang atas permintaan sendiri
• Pasien meninggal
• Variasi yang terjadi sesuai dengan indikasi klinis pasien dalam perkembangan pelayanan
Numerator
Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang mendapatkan
ketiga upaya pencegahan risiko jatuh
Denumerator
Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang diobservasi
Inklusi
Pasien Rawat inap berisiko tinggi jatuh
Eksklusi
• Pasien tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun
edukasi (meninggal, gangguan jiwa yang melewati fase akut)
• Pasien yang menolak intervensi
Numerator
Jumlah komplain yang ditanggapi dan ditindaklanjuti sesuai
waktu yang ditetapkan berdasarkan grading
Denumerator
Jumlah Komplain yang disurvei
Inklusi
Semua komplain
Eksklusi
Tidak ada
Capaian
Sesuai dengan survei kepuasan masyarakat
berdasarkan PermenPAN RB No. 14 Tahun 2017
Denumerator
Seluruh pasien
Eksklusi
Pasien yang tidak kompeten dalam mengisi
kuesioner dan/atau tidak ada keluarga yang mendampingi
Kepuasan Pasien
Pelaporan INM IMP- Unit
Pelaporan INM IMP- Unit
Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit IMP-RS
IMP-RS 1 IMP-RS 2
Indikator sasaran keselamatan Indikator pelayanan klinis
pasien prioritas
IMP-RS 3 IMP-RS 4
Indikator sesuai tujuan strategis IMP-RS Indikator terkait perbaikan
rumah sakit/ Key Performance sistem
Indicator (KPI)
IMP-RS 5 IMP-RS 6
Indikator terkait manajemen Indikator terkait penelitian klinis dan
risiko program pendidikan kedokteran
Kriteria Prioritas Dalam Pemilihan Indikator Mutu IMP-RS
Prioritas Rumah Sakit
Direktur dan Pimpinan rumah sakit berpartisipasi dalam penentuan pengukuran perbaikan.
Penentuan prioritas terukur dapat menggunakan skoring prioritas. Direktur dan pimpinan rumah sakit akan
menilai dampak perbaikan dapat berupa : Dampak Primer (hasil capaian setelah dilakukan ) dan Dampak
Sekunder (dampak terhadap efisiensi setelah dilakukan perbaikan ).
Penghematan biaya
pengurangan sumber daya.
DAMPAK SEKUNEDER
Perubahan ruangan yang dibutuhkan
yang digunakan dalam proses
pelayanan tersebut.
Contoh Skoring Kriteria Prioritas IMP-RS
a Masalah yang paling banyak Tidak / sedikit berisiko tinggi Cukup berisiko tinggi Sangat berisiko tinggi
di rumah sakit
b Jumlah yang banyak (High Tidak ada / sedikit jumlahnya Jumlah cukup banyak Jumlah sangat banyak
volume)
c Proses berisiko tinggi (High Tidak ada / sedikit potensi Potensi masalah sedang Potensi masalah besar
process) masalah
d Ketidakpuasan pasien dan Sulit diukur Cukup mudah di uku Mudah diukur
staf
e Kemudahan dalam Tidak / sedikit berhubungan Cukup berhubungan Sangat berhubungan dengan
pengukuran dengan dengan Ketidakpuasan pasien
Ketidakpuasan pasien Ketidakpuasan pasien
f Ketentuan Pemerintah / Tidak / sedikit berhubungan Cukup berhubungan Sangat berhubungan dengan
Persyaratan Eksternal Pemenuhan peraturan pemenuhan Pemenuhan peraturan
pemerintah Peraturan pemerintah pemerintah
g Sesuai dengan tujuan Tidak sesuai dengan tujuan Cukup sesuai dengan Sesuai dengan tujuan
strategis rumah sakit Strategis RS tujuan strategis
Strategis RS Rs5
h Memberikan pengalaman Tidak memberikan Cukup memberikan Sangat memberikan
pasien lebih baik (patient pengalaman Pengalaman pasien lebih pengalaman
experience) Pasien lebih baik (patient baik Pasien lebih baik (patient
Experience) (Patient experience Experience)
a) Indikator Sasaran Keselamatan Pasien IMP-RS
SKP 1 SKP 2
Kepatuhan Identifikasi Kepatuhan DPJP untuk
Pasien Menandatangani Stempel
Konfirmasi TBAK
SKP 3 SKP 4
Kepatuhan petugas Kepatuhan Pelaksanaan
melakukan pemeriksaan Prosedur Site Marking Pada
ulang/ double check SASARAN
Pasien Yang Akan Dilakukan
sebelum pemberian obat KEELAMATAN
Tindakan Operasi
high alert PASIEN
(SKP)
SKP 5 SKP 6
Kepatuhan Kebersihan Kepatuhan Upaya
Pencegahan Risiko
Tangan Pasien Jatuh
ISKP 1
Kepatuhan Identifikasi Pasien
Dasar :
Kemudahan dalam 01 ISKP 2
melakukan pengukuran Kepatuhan DPJP untuk
karena merupakan INM Ke-3. Menandatangani Stempel
Konfirmasi TBAK
Dasar :
ISKP 3
Dasar Pemilihan Kepatuhan perawat melakukan 02
Salah satu indikator dalam OPPE
Tenaga Medis
pemeriksaan ulang/ double
Indikator Sasaran check sebelum pemberian obat
high alert
Keselamatan Dasar :
03 ISKP 4
Kepatuhan Pelaksanaan
(ISKP) Keperawatan
Tindakan Operasi
Dasar :
04 Ketentuan Pemerintah dalam
PMK No. 11 Tahun 2017 tentang
ISKP 5
Keselamatan pasien
Kepatuhan Kebersihan
Tangan 05
ISKP 6
Dasar :
Kepatuhan Upaya Pencegahan
Kemudahan dalam
Risiko Pasien Jatuh
melakukan pengukuran
karena merupakan INM Ke-1 Dasar :
Kemudahan dalam melakukan
06 pengukuran karena merupakan
INM Ke-11
b) Indikator Pelayanan Klinis Prioritas IMP-RS
Tetapkan
area Lakukan
pelayanan Identifikasi pengukuran
01 klinis dimana 03 peluang 05 perbaikan
perbaikan perbaikan melalui
akan indikator
dilakukan mutu
Lakukan
observasi
pelayanan Susun
02 yang 04 rencana
direncanakan perbaikan
dilakukan
perbaikan
Pelayanan Klinis
Prioritas RS
Get a modern
PowerPoint
Presentation that is
PELAYANAN ONKOLOGI
beautifully designed.
Dasar Pemilihan Pelayanan Klinis Prioritas IMP-RS
h) Memberikan pengalaman
d) Ketidakpuasan pasien
pasien lebih baik (patient
dan staf experience)
Dasar Pemilihan Pelayanan Klinis Prioritas IMP-RS
Ketidakpuasan pasien :
03 Ketidak puasan pasien terhadap waktu pelayanan
kemoterapi pada pasien-pasien yang menjalani
kemoterapi.
5)
onkologi
Kepatuhan petugas melakukan
ISKP IAM 1) Tidak adanya kekosongan
obat kemoterapi
prosedur cuci tangan berdasarkan 2) Waktu tunggu operasi pada
anjuran WHO pasien onkologi
6) Angka kejadian pasien jatuh pada
pasien onkologi
c) Indikator Sesuai Tujuan Strategis RS IMP-RS
Misalnya rumah sakit ingin menjadi rumah sakit rujukan untuk pasien kanker. Maka prioritas
perbaikannya dapat dalam bentuk Key Performance Indicator (KPI) dapat berupa peningkatkan
efisiensi, mengurangi angka readmisi, mengurangi masalah alur pasien di IGD atau memantau
mutu layanan yang diberikan oleh pihak lain yang dikontrak.
Contoh Indikator sesuai Tujuan Strategis RS :
1. Kepatuhan Pelayanan Onkologi sesuai Clinical Pathway
2. Kelengkapan Monitoring Kemoterapi
3. Maintenance Peralatan Yang Dikontrakkan Dalam Pelayanan Onkologi Sesuai Jadwal
d) Indikator Terkait Perbaikan Sistem IMP-RS
Standar TKRS 10
Kepala unit layanan berpartisipasi dalam meningkatkan mutu dan keselamatan pasien dengan
melakukan pengukuran indikator mutu RS yg dapat diterapkan di unitnya dan memantau serta
memperbaiki pelayanan pasien di unit layanannya.
Identifikasi Masalah
Proses identifikasi masalah dilakukan oleh kepala unit
(Pj. PMKP) dengan mengidentifikasi masalah-masalah IMP-Unit
yang ada di unit kerja untuk dijadikan
prioritas perbaikan.
01
03
Indikator Prioritas Unit
Indikator prioritas unit yang dipilih oleh kepala unit
disampaikan kepada Komite Mutu RS untuk
memfasilitasi penyusunan profil indikator serta
instrument pengumpulan data
Contoh Dasar Pemilihan Indikator Mutu Prioritas Unit
d. PH 6-9 √
Contoh IMP-Unit IMP- Unit
38 Komite Nakes 1
Lain Kredensial Bagi Tenaga Nakes Lain 80% √
g) Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan , Antara lain: jumlah, persentase, dan
satuan waktu
h) Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang
(Pembilang) memiliki karakteristik
tertentu
i) Denumerator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
(Penyebut)
j) Target Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai
k) Kriteria Kriteria inklusi: karakteristik subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan
Kriteria eksklusi: batasan yang mengakibatkan subjek tidak dapat diikutkan dalam
pengukuran
l) Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator
m) Metode Pengumpulan Retrospektif, Observasi
Data
n) Sumber Data Asal data yang diukur. (contoh: rekam medis dan formulir observasi).
Jenis Sumber Data :
1. Data Primer (mengumpulkan langsung menggunakan lembar pencatatan hasil
observasi, kuesioner)
2. Data sekunder (rekam medis, buku catatan komplain)
Profil Indikator
Profil
Indikator
o) Instrumen Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data
Pengambilan
Data
p) Populasi/ Jumlah data yang harus dikumpulkan agar mewakili populasi. Besar sampel
Sampel disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistic
q) Periode Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan pengumpulan data,
Pengumpulan contohnya setiap bulan
Data
r) Periode Analisis Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis dan melaporkan data,
dan Pelaporan contohnya setiap bulan, setiap triwulan
Data
s) Penyajian Data Cara menampilkan data, contoh tabel, run chart, grafik
t) Penanggung Petugas yang bertangggung jawab untuk mengkoordinir upaya pencapaian
Jawab target yang ditetapkan
Pengumpulan, Analisis WEBINAR
Dan Validasi Data
Sampel Sampel
1. Sumber Data
Data Primer (Observasi, Kuesioner)
Data Sekunder (BRM, Laporan Operasi, Jadwal2) Sumber
Data
2. Besar Sampel
Total sampel (jika jumlah populasi ≤ 30 orang)
Rumus Slovin (jika jumlah populasi > 30 orang)
Besar Metode
3. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan
Sampel
Observasi Data
Retrospektif
4. Kriteria
Inklusi : karakteristik subjek yang memenuhi kriteria Kriteria
yang telah ditentukan
Ekslusi : batasan yang mengakibatkan subjek tidak
dapat diikutkan dalam pengukuran
Sampel Sampel
1) Jika populasi jumlahnya sedikit sesuai dengan kriteria yang digunakan maka seluruh populasi
digunakan sebagai sampel. Populasi ≤ 30 maka seluruhnya digunakan sebagai sampel.
2) Jika jumlah populasi > 30 maka perhitungan besar sampel berdasarkan rumus Slovin
Rumus Slovin digunakan untuk menghitung jumlah sampel minimal yang dapat mewakili
populasi. Dengan rumus :
n=
21%
96 menggunakan grafik garis
95 HIJAU
94 kita dapat melihat adanya 71%
93
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
sebuah trend menaik atau
Standar (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 menurun pada suatu data
Hasil (%) 99.9 98.9 100 99.9 99.9 99.2 100 99.9 99 99.6 99.4 95.4 dalam waktu tertentu
Kepatuhan Cuci Tangan Petugas Berdasarkan Profesi Grafik batang Grafik lingkaran digunakan
Periode Januari - Juni Tahun 2021 digunakan untuk untuk menyajikan data
menggambarkan dalam bentuk persentase.
90
proporsi dari beberapa Namun terdapat
80
70 populasi yang diamati, keterbatasan grafik ini
60 Std (%) menggambarkan dalam menyajikan data,
50 Dokter perkembangan suatu umumnya hanya berupa
%
Analisis Data :
Berdasarkan hasil pengukuran indikator mutu kepatuhan identifikasi pasien di rawat inap didapatkan bahwa capaian
indikator ini telah mencapai target pada bulan Oktober dan November (100%) namun terjadi penurunan yang
signifikan pada bulan Desember dari 100 % menjadi 95.40 %. Hasil capaian pada bulan Desember tidak sesuai dengan
standar yaitu 100 %
Akar Masalah Upaya Perbaikan Rencana Tindak Lanjut
1. Petugas merasa sudah mengenal pasien karena pasien sudah 1. Mengingatkan 1. Libatkan Kepala
dirawat lebih dari 1 hari petugas secara Ruangan dan PPJA
2. Petugas merasa proses identifikasi pasien menghabiskan waktu berkala tentang dalam monitoring
sementara petugas masih mempunyai pekerjaan yang lain pelaksanaan kepatuhan
3. Pemahaman tentang manfaat pelaksanaan identifikasi pasien identifikasi identifikasi pasien
dengan benar dapat mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien dengan oleh petugas
pasien masih kurang. benar
4. Kesadaran untuk menerapkan budaya keselamatan yang masih
kurang
Rekomendasi :
1. Sosialisasi dan edukasi ulang petugas tentang enam (6) sasaran keselamatan pasien.
2. Kepatuhan identifikasi pasien dijadikan sebagai salah satu poin penilaian kinerja petugas (OPPE Dokter, Penilaian
Kinerja Perawat, Penilaian Kinerja Nakes Lain).
3. Tingkatkan peran serta Kepala Ruangan dan PPJA dalam monitoring kepatuhan identifikasi pasien oleh seluruh
petugas (Dokter, Perawat, Apoteker, Dietisien, dll).
Contoh Format Laporan dari Unit Kerja Laporan
Judul Indikator
Numerator
Denominator
Formula
Target
Grafik
Analisis
Validasi data adalah penilaian keakuratan dan kebenaran data yang dikumpulkan
Validasi data dipersyaratkan pada kondisi-kondisi sebagai berikut:
1. Indikator baru diimplementasikan;
2. Data akan dipublikasikan;
3. Terdapat perubahan sistem pengumpulan data indikator, seperti perubahan
instrument pengumpulan data, atau petugas yang mengumpulkan data bertukar;
4. Capaian data berubah tanpa dapat dijelaskan penyebabnya;
5. Sumber data berubah, seperti ketika sebagian data diambil secara manual
kemudian diubah menjadi format elektronik;
6. Subjek pengumpulan data berubah, seperti perubahan rata-rata umur pasien,
komorbiditas, perubahan protokol penelitian, implementasi panduan praktik
terbaru, atau pengenalan teknologi dan metodologi perawatan terbaru
bulan Sept
Standar TKRS 4
Pimpinan rumah sakit merencanakan, mengembangkan, dan menerapkan program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien
Maksud dan Tujuan
Peran para pimpinan rumah sakit termasuk dalam mengembangkan program mutu dan keselamatan
pasien sangat penting. Diharapkan pelaksanaan program mutu dan keselamatan dapat membangun
budaya mutu di rumah sakit.
Pimpinan rumah sakit juga menerapkan mekanisme dan proses untuk memantau dan melakukan
koordinasi secara menyeluruh terhadap penerapan program di rumah sakit.
Koordinasi ini dapat tercapai melalui pemantauan dari Komite/Tim Penyelenggara Mutu, atau struktur
lainnya.
Komunikasi dan pemberian informasi tentang hasil program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
secara berkala setiap triwulan kepada Direktur dan staf merupakan hal yang penting.
Saluran komunikasi ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit menggunakan jalur yang efektif serta mudah
dipahami, meliputi:
a) Informasi hasil pengukuran data kepada Direktur, misalnya Dashboard.
b) Informasi hasil pengukuran data kepada staf misalnya buletin, papan cerita (story board),
pertemuan staf, dan proses lainnya.
Contoh Sistematika Laporan
1 Cover
2 Lembar Pengesahan
3 Kata Pengantar
4 Daftar Isi
5 BAB I : Pendahuluan
a. Latar belakang
b. Tujuan
BAB II : Laporan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
a. Peningkatan Mutu
b. Keselamatan Pasien
c. Manajemen Risiko
BAB III : Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
Sistematika penulisan laporan PMKP tidak terbatas hanya pada contoh diatas, dikembalikan lagi kepada standar
tata naskah yang berlaku di masing-masing rumah sakit
Contoh Form Diseminasi Hasil
Pengukuran
Hasil Pegukuran Indikator Mutu Ke Unit Kerja Mutu
Form Diseminasi
Hasil Pegukuran Indikator Mutu Ke Unit Kerja
…………………, 2022
Ketua Komite Mutu RS
(…………………………………………..)
TERIMA KASIH
email : dararsupirngadi@gmail.com
Office : Sekretaris Komite Mutu
RSUD Dr. Pirngadi
Kota Medan