Nim : E712021058
TUGAS : AKRE DAN
MANAJEMEN
06/30/22
KONSEP MUTU DAN AKREDITASI
PUSKESMAS dan KLINIK
06/30/22
Pengertian mutu
mutu
SISTEM
SISTEM
MANAJEMEN
PELAYANAN
MUTU
Penyebab masalah mutu:
Variasi Proses
mengukur
memonitor
Sistem
menyempurnakan Manajemen
Mutu
mengendalikan
memelihara
Akreditasi merupakan salah satu BENTUK
audit eksternal
untuk menilai sistem pelayanan dan sistem
mutu apakah sudah sesuai dengan standar yg
ditetapkan
Akreditasi puskesmas dan fasyankes
tingkat pertama
Akreditasi adalah suatu pengakuan yang
diberikan oleh lembaga eksternal terhadap hasil
penilaian kesesuaian proses dengan standar
yang berlaku (digunakan).
Akreditasi Puskesmas dan Klinik adalah suatu
pengakuan terhadap hasil dari proses penilaian
eksternal, oleh Komisioner Akreditasi terhadap
Puskesmas dan Klinik, apakah sesuai dengan
standar akreditas yang ditetapkan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggungjawab, aman,
bermutu serta merata dan non diskriminatif
1.Upaya kesehatan
2.Fasyankes
3.Sumber Daya upaya Kesehatan
4.Pembinaan dan Pengawasan
Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan :
1. Pelayanan kesehatan harus diberikan berdasarkan standar pelayanan
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan
masukan dari Pemerintah Daerah, organisasi profesi, dan/atau
masyarakat.
2. Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan dilakukan secara
berjenjang melalui standarisasi, sertifikasi, lisensi, akreditasi, dan
penegakan hukum yang dilakukan oleh pemerintah bersama dengan
organisasi profesi dan masyarakat.
06/30/22
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 71 Tahun 2013
tentang
PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN
KESEHATAN NASIONAL
Pasal 6 (2) :
selain persyaratan sbgmana dimaksud pada ayat
1 (persyaratan yg harus dipenuhi bagi Faskes
tingkat pertama), Faskes tingkat pertama juga
harus telah terakreditasi
06/30/22
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014
tentang
PUSKESMAS
Pasal 39 (1) :
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan,
puskesmas wajib diakreditasi secara berkala
paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali
06/30/22
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 46 Tahun 2015
tentang
AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK
PRATAMA ,TEMPAT PRAKTEK MANDIRI
DOKTER DAN TEMPAT PRAKTEK MANDIRI
DOKTER GIGI
Pasal 3 (1) :
Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktek
mandiri dokter, dan tempat praktek mandiri
dokter gigi wajib terakreditasi.
06/30/22
Adanya variasi kualitas penyelenggaraan Puskesmas dan
Klinik, yang disebabkan karena perbedaan :
1.Proses Pengukuran
2.Proses Monitoring
3.Proses Pengendalian
4.Proses Pemeliharaan
5.Proses Penyempurnaan
6.Proses Pendokumentasian
06/30/22
Sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu kinerja
melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap
sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan
sistem penyelenggaraan pelayanan klinis, serta
penerapan manajemen risiko
06/30/22
1. Memberikan keunggulan kompetitif
2. Memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap fasyankes
3. Menjamin diselenggarakannya pelayanan kesehatan primer kepada
pasien dan masyarakat.
4. Meningkatkan pendidikan pada staf Fasyankes primer untuk
memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat
5. Meningkatkan pengelolaan risiko baik pada pelayanan pasien baik di
Puskesmas maupun fasyankes primer lainnya, dan penyelenggaraan
upaya Puskesmas kepada masyarakat
6. Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf fasyankes primer
7. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban
pendokumentasian, dan konsistensi dalam bekerja
8. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.
06/30/22
Akreditasi Puskesmas
Upaya Kesehatan
Perorangan
Pelayanan
Yang Upaya Kesehatan
Masyarakat
diakreditasi
Administrasi manajemen
Puskesmas
Akreditasi Klinik
Upaya Kesehatan
Perorangan
Pelayanan
Yang
diakreditasi
Administrasi manajemen
Klinik
Bab dari standar akreditasi Puskesmas :
06/30/22
Bab dari standar akreditasi Puskesmas :
06/30/22
Bab dari standar akreditasi Puskesmas :
06/30/22
Standar Akreditasi Klinik
06/30/22
Standar akreditasi puskesmas disusun dalam
9 bab, dengan 776 elemen penilaian (EP):
Salah diagnosis
Salah baca hasil pem
Penunjang
Salah interpertasi hasil
Salah menyusun
rencana
terapi
Tindakan dan
Pemberian obat
Pelaksanaan asuhan tidak
sesuai rencana asuhan
Kekeliruan dalam melakukan
tindakan medik/keperawatan
Kekeliruan dalam menyediakan
diit
Kekeliruan dalam penulisan
resep, penyediaan obat,
pemberian obat yang tidak
perlu, tidak memberikan obat
yang diperlukan, peracikan
obat, informasi ttg obat, dsb
Pemberian pelayanan yang
tidak bersih,
Pemberian terapi yang tidak
dimonitor
Evaluasi dan
tindak lanjut
Penilaian Akreditasi
Periksa dokumen yang menjadi regulasi: dokumen
eksternal dan internal
Telusur:
– Wawancara:
• Pimpinan puskesmas
• Penanggung jawab program
• Staf puskesmas
• Lintas sektor
• Masyarakat
• Pasien, keluarga pasien
– Observasi:
• Pelaksanaan kegiatan
• Dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan
(rekaman/records)