Anda di halaman 1dari 33

Nama : Rine Ajeng Santika

Nim : E712021058
TUGAS : AKRE DAN
MANAJEMEN

06/30/22
KONSEP MUTU DAN AKREDITASI
PUSKESMAS dan KLINIK

06/30/22
Pengertian mutu

 Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang


telah ditetapkan
 Mutu adalah memenuhi bahkan melebihi
kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui
perbaikan seluruh proses secara berkelanjutan
(Zimmerman)
 Donabedian: Tidak dapat dibuat satu definisi
ttg mutu
Mutu (Kemenkes)

 Mutu pelayanan kesehatan


adalah kinerja yang menunjuk
pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan, yang
disatu pihak dapat
menimbulkan kepuasan pada
setiap pasien sesuai dengan
tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta dipihak lain
tata cara penyelenggaraannya
sesuai dengan standar dan
kode etik profesi yang telah
ditetapkan
Perspektif mutu

 Mutu dapat ditinjau dari berbagai perspektif:


– baik dari perspekstif penerima pelayanan
kesehatan,
– profesi tenaga pelaksana pelayanan
kesehatan
– pengelola program/sarana kesehatan,
– penyandang dana,
– pembuat dan pelaksana kebijakan
pelayanan kesehatan
8 Prinsip dasar peningkatan mutu
 Kepemimpinan
 Keterlibatan personil
 Pendekatan proses
 Pendekatan sistem untuk
pengelolaan
 Peningkatan berkesinambungan
 Pembuatan keputusan
berdasarkan fakta
 Hubungan saling
menguntungkan dengan rekanan
Mutu pelayanan puskesmas

mutu

SISTEM
SISTEM
MANAJEMEN
PELAYANAN
MUTU
Penyebab masalah mutu:

Variasi Proses

1 Proses tidak diukur dg baik

2 Proses tidak dimonitor dg baik

3 Proses tidak dikendalikan dg baik

4 Proses tidak dipelihara dg baik

5 Proses tidak disempurnakan


Sistem Manajemen Mutu

mengukur
memonitor

Sistem
menyempurnakan Manajemen
Mutu
mengendalikan

memelihara
Akreditasi merupakan salah satu BENTUK
audit eksternal
untuk menilai sistem pelayanan dan sistem
mutu apakah sudah sesuai dengan standar yg
ditetapkan
Akreditasi puskesmas dan fasyankes
tingkat pertama
Akreditasi adalah suatu pengakuan yang
diberikan oleh lembaga eksternal terhadap hasil
penilaian kesesuaian proses dengan standar
yang berlaku (digunakan).
Akreditasi Puskesmas dan Klinik adalah suatu
pengakuan terhadap hasil dari proses penilaian
eksternal, oleh Komisioner Akreditasi terhadap
Puskesmas dan Klinik, apakah sesuai dengan
standar akreditas yang ditetapkan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggungjawab, aman,
bermutu serta merata dan non diskriminatif

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang


Praktik Kedokteran,  Pasal 49 bahwa setiap dokter/dokter gigi dalam
melaksanakan praktik kedokteran atau kedokteran gigi wajib
menyelenggararakan kendali mutu

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang


Sistem Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 193; Pelayanan kesehatan kepada Peserta
Jaminan Kesehatan harus memperhatikan mutu pelayanan,
berorientasi pada aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan,
kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya.
06/30/22
Pembagian subsistem upaya kesehatan :

1.Upaya kesehatan
2.Fasyankes
3.Sumber Daya upaya Kesehatan
4.Pembinaan dan Pengawasan
Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan :
1. Pelayanan kesehatan harus diberikan berdasarkan standar pelayanan
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan
masukan dari Pemerintah Daerah, organisasi profesi, dan/atau
masyarakat.
2. Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan dilakukan secara
berjenjang melalui standarisasi, sertifikasi, lisensi, akreditasi, dan
penegakan hukum yang dilakukan oleh pemerintah bersama dengan
organisasi profesi dan masyarakat.
06/30/22
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 71 Tahun 2013
tentang
PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN
KESEHATAN NASIONAL

Pasal 6 (2) :
selain persyaratan sbgmana dimaksud pada ayat
1 (persyaratan yg harus dipenuhi bagi Faskes
tingkat pertama), Faskes tingkat pertama juga
harus telah terakreditasi

06/30/22
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014

tentang
PUSKESMAS

Pasal 39 (1) :
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan,
puskesmas wajib diakreditasi secara berkala
paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali

06/30/22
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 46 Tahun 2015

tentang
AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK
PRATAMA ,TEMPAT PRAKTEK MANDIRI
DOKTER DAN TEMPAT PRAKTEK MANDIRI
DOKTER GIGI

Pasal 3 (1) :
Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktek
mandiri dokter, dan tempat praktek mandiri
dokter gigi wajib terakreditasi.

06/30/22
Adanya variasi kualitas penyelenggaraan Puskesmas dan
Klinik, yang disebabkan karena perbedaan :

1.Proses Pengukuran
2.Proses Monitoring
3.Proses Pengendalian
4.Proses Pemeliharaan
5.Proses Penyempurnaan
6.Proses Pendokumentasian

06/30/22
Sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu kinerja
melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap
sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan
sistem penyelenggaraan pelayanan klinis, serta
penerapan manajemen risiko

Sebagai syarat recredensialing PPK 1 BPJS pada


Sistem Jaminan Kesehatan Nasional

06/30/22
1. Memberikan keunggulan kompetitif
2. Memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap fasyankes
3. Menjamin diselenggarakannya pelayanan kesehatan primer kepada
pasien dan masyarakat.
4. Meningkatkan pendidikan pada staf Fasyankes primer untuk
memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat
5. Meningkatkan pengelolaan risiko baik pada pelayanan pasien baik di
Puskesmas maupun fasyankes primer lainnya, dan penyelenggaraan
upaya Puskesmas kepada masyarakat
6. Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf fasyankes primer
7. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban
pendokumentasian, dan konsistensi dalam bekerja
8. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.

06/30/22
Akreditasi Puskesmas

Upaya Kesehatan
Perorangan
Pelayanan
Yang Upaya Kesehatan
Masyarakat
diakreditasi
Administrasi manajemen
Puskesmas
Akreditasi Klinik

Upaya Kesehatan
Perorangan
Pelayanan
Yang
diakreditasi
Administrasi manajemen
Klinik
Bab dari standar akreditasi Puskesmas :

Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)


Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP)
Bab III. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)

Standar Administrasi dan Manajemen

06/30/22
Bab dari standar akreditasi Puskesmas :

Bab IV. Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran


(UKMBS)
Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan
Masyarakat (KMUKM)
Bab VI. Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Standar Upaya Kesehatan Masyarakat

06/30/22
Bab dari standar akreditasi Puskesmas :

Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP)


Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK)
Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)

Standar Upaya Pelayanan Perorangan

06/30/22
Standar Akreditasi Klinik

Terdiri dari 2 Bagian dan 4 Bab

Bab dari standar akreditasi Klinik :

Bab I. Kepemimpinan dan Manajemen Klinik (KMK)


Bab II. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP)
Bab III. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK)
Bab IV Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)

06/30/22
Standar akreditasi puskesmas disusun dalam
9 bab, dengan 776 elemen penilaian (EP):

Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP


Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan 121 EP
Bab III. Peningkatan Mutu dan Manajemen Risiko (PMMR) dengan 32 EP
Bab IV. Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran (UKMBS)
dengan 53 EP
Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat
(KMUKM) dengan 101 EP
Bab VI. Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat dengan 29 EP
Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan 151 EP
Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan 172 EP
Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP) dengan
58 EP
Akses
Kegagalan
melakukan akses
Keterlambatan
akses
Salah
menuju/memilih
tempat pelayanan 27
Pendaftaran
Kekeliruan identitas rekam
medis
Rekam medis tidak ditemukan,
dibuatkan rekam medis baru,
Kartu identitas tertukar,
Rekam medis tertukar
Pengkajian
&
Penyusunan
Rencana asuhan

Salah diagnosis
Salah baca hasil pem
Penunjang
Salah interpertasi hasil
Salah menyusun
rencana
terapi
Tindakan dan
Pemberian obat
Pelaksanaan asuhan tidak
sesuai rencana asuhan
Kekeliruan dalam melakukan
tindakan medik/keperawatan
Kekeliruan dalam menyediakan
diit
Kekeliruan dalam penulisan
resep, penyediaan obat,
pemberian obat yang tidak
perlu, tidak memberikan obat
yang diperlukan, peracikan
obat, informasi ttg obat, dsb
Pemberian pelayanan yang
tidak bersih,
Pemberian terapi yang tidak
dimonitor
Evaluasi dan
tindak lanjut
Penilaian Akreditasi
 Periksa dokumen yang menjadi regulasi: dokumen
eksternal dan internal
 Telusur:
– Wawancara:
• Pimpinan puskesmas
• Penanggung jawab program
• Staf puskesmas
• Lintas sektor
• Masyarakat
• Pasien, keluarga pasien
– Observasi:
• Pelaksanaan kegiatan
• Dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan
(rekaman/records)

Anda mungkin juga menyukai