Anda di halaman 1dari 78

Akreditasi

Puskesmas & Klinik

Outline
Dasar Hukum
Pengertian Akreditasi
Maksud dan Tujuan Akreditasi
Proses Akreditasi

Dasar Hukum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggungjawab, aman,
bermutu serta merata dan non diskriminatif
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran, Pasal 49 bahwa setiap dokter/dokter gigi dalam
melaksanakan praktik kedokteran atau kedokteran gigi wajib
menyelenggararakan kendali mutu
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 193; Pelayanan kesehatan kepada Peserta
Jaminan Kesehatan harus memperhatikan mutu pelayanan,
berorientasi pada aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan,
kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya.

Dasar Hukum
Peraturan Presiden No 72 Tahun 2012
Pembagian subsistem upaya kesehatan :
1.Upaya kesehatan
2.Fasyankes
3.Sumber Daya upaya Kesehatan
4.Pembinaan dan Pengawasan
Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan :
1. Pelayanan kesehatan harus diberikan berdasarkan standar pelayanan
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan
masukan dari Pemerintah Daerah, organisasi profesi, dan/atau
masyarakat.
2. Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan dilakukan secara
berjenjang melalui standarisasi, sertifikasi, lisensi, akreditasi, dan
penegakan hukum yang dilakukan oleh pemerintah bersama dengan
organisasi profesi dan masyarakat.

Dasar Hukum
Peraturan Presiden No 12 Tahun 2013, pasal 42
1. Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan harus
memperhatikan mutu pelayanan, berorientasi pada aspek keamanan
pasien, efektifitas tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan pasien,
serta efisiensi biaya.
2. Penerapan sistem kendali mutu pelayanan Jaminan Kesehatan
dilakukan secara menyeluruh meliputi pemenuhan standar mutu
Fasilitas Kesehatan, memastikan proses pelayanan kesehatan
berjalan sesuai standar yang ditetapkan, serta pemantauan terhadap
luaran kesehatan Peserta.
3. Ketentuan mengenai penerapan sistem kendali mutu pelayanan
Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur
dengan Peraturan BPJS.

Dasar Hukum
Peraturan Presiden No 12 Tahun 2013, pasal 43
Dalam rangka menjamin kendali mutu dan biaya, Menteri bertanggung
jawab untuk:
1. Penilaian teknologi kesehatan (health technology assessment);
2. Pertimbangan klinis (clinical advisory) dan Manfaat Jaminan
Kesehatan;
3. Perhitungan standar tarif; dan
4. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan Jaminan
Kesehatan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 71 Tahun 2013
tentang

PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN


KESEHATAN NASIONAL
Pasal 6 (2) : selain persyaratan sbgmana
dimaksud pada ayat 1 (persyaratan yg harus dipenuhi bagi
Faskes tingkat pertama juga
harus telah terakreditasi
Faskes tingkat pertama),

Why

Isu Kualitas Pelayanan


Kesehatan Dasar
Pemberian pelayanan publik yang berkualitas dan mampu
memberikan kepuasan bagi masyarakat merupakan
kewajiban yang harus dilakukan oleh pemerintah
Puskesmas sebagai ujung tombak dan sekaligus sebagai
tolok ukur pelayanan publik di bidang kesehatan,
merupakan salah satu pilar dalam memenuhi tuntutan
reformasi birokrasi
Penilaian kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas
menunjukan hasil yang belum memenuhi standar

KUALITAS
Target Penurunan AKI dan AKB sulit dicapai

1 Proses tidak diukur dg baik


2 Proses tidak dimonitor dg baik
3 Proses tidak dikendalikan dg baik
4 Proses tidak dipelihara dg baik
5 Proses tidak disempurnakan

Bagaimana Kondisi
Pelayanan Kesehatan
Saat Ini

Fakta
Beberapa Hasil Survey Yang Menunjukan
Pelayanan Kesehatan Di Tingkat Pelayanan
Dasar Belum Memenuhi Standar KUALITAS

Pada tahun 2012 dilakukan assesmen kualitas pelayanan kesehatan


maternal oleh tim yang anggotanya berasal dari Kementrian
Kesehatan, profesi (HOGSI-POGI dan IBI) dan akademisi (Universitas
Indonesia) dengan dukungan dana badan internasional (WHO).
Secara random bertingkat, sampel dipilih mulai dari seleksi 10
provinsi (Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Banten, Bali, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat,
Maluku Utara, NTT), 2 kabupaten di provinsi terpilih, dan satu
rumahsakit milik pemerintah serta 2 puskesmas di kabupaten
terpilih, serta ditambah 2 klinik bidan praktek swasta (BPS) di
daerah puskesmas terpilih. Sebanyak 100 unit fasilitas pelayanan
kesehatan tersebut dikunjungi untuk observasi interaksi petugas
kesehatan dengan pasien, observasi sarana fisik dan penunjang
serta dokumen pendukung, dan wawancara kepada sampel petugas
kesehatan maupun pasien.

Alasan Disusunnya Akreditasi


Adanya variasi kualitas penyelenggaraan Puskesmas dan
Klinik, yang disebabkan karena perbedaan :
1.Proses Pengukuran
2.Proses Monitoring
3.Proses Pengendalian
4.Proses Pemeliharaan
5.Proses Penyempurnaan
6.Proses Pendokumentasian

Tujuan Akreditasi
Sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu kinerja
melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap
sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan
sistem penyelenggaraan pelayanan klinis, serta
penerapan manajemen risiko
Sebagai syarat recredensialing PPK 1 BPJS pada
Sistem Jaminan Kesehatan Nasional

What

Pengertian Akreditasi
Akreditasi adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh
lembaga eksternal terhadap hasil penilaian kesesuaian
proses dengan standar yang berlaku (digunakan).
Akreditasi Puskesmas dan Klinik adalah suatu pengakuan
terhadap hasil dari proses penilaian eksternal, oleh
Komisioner Akreditasi terhadap Puskesmas dan Klinik,
apakah sesuai dengan standar akreditas yang ditetapkan.

Mutu pelayanan puskesmas


Komitmen
Leadership

SISTEM
MANAJEMEN
MUTU

SISTEM
PELAYANAN
+ Mengukur + Memonitor
+ Mengendalikan
+ Memelihara,
+ menyempurnakan

+ Struktur
+ Proses

+ Outcome

Sistem
Akreditasi
SDM
Biaya
Sarana
Prasarana
Alat
Kesehatan

Pelayanan
Kesehatan
Yang
Berkualitas
Penyelenggaraan Pelayanan :
-Mengukur
-Memonitor
-Mengendalikan
-Memelihara
-Menyempurnakan
-Mendokumentasikan

Continous Improvement

Kepuasa
n Pasien

Standar Akreditasi Puskesmas


Terdiri dari 3 bagian dan 9 bab
Bagian dari standar akreditasi Puskesmas :
1.Standar Administrasi dan Manajemen
2.Standar Program Puskesmas
3.Standar Pelayanan Medis

Standar Akreditasi Puskesmas


Terdiri dari 3 bagian dan 9 bab
Bab dari standar akreditasi Puskesmas :
Bab I.

Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)

Bab II.

Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP)

Bab III.

Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)

Standar Administrasi dan Manajemen

Standar Akreditasi Puskesmas


Terdiri dari 3 bagian dan 9 bab
Bab dari standar akreditasi Puskesmas :
Bab IV. Program Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS)
Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Program Puskesmas
(KMPP)
Bab VI. Sasaran Kinerja dan MDGs (SKM)

Standar Program Puskesmas

Standar Akreditasi Puskesmas


Terdiri dari 3 bagian dan 9 bab
Bab dari standar akreditasi Puskesmas :
Bab VII.

Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP)

Bab VIII.

Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK)

Bab IX.

Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)

Standar Pelayanan Medis

Ketentuan kelulusan
akreditasi puskesmas
Tidak terakreditasi Bab I, II < 75 %, Bab IV,
V, VII < 60 %, Bab III, VI, VIII, IX < 20 %
Terakreditasi dasar: Bab I, II 75 %, Bab IV,
V, VII 60 %, Bab III, VI, VIII, IX 20 %
Terakreditasi madya: Bab I, II, IV, V 75 %,
Bab VII, VIII 60 %, Bab III, VI, IX 40 %
Terakreditasi utama: Bab I, II, IV, V, VII, VIII
80 %, Bab III, VI, IX 60 %
Terakreditasi paripurna: semua Bab 80 %

Keputusan Akreditasi Puskesmas


Tidak Terakreditasi
Jika pencapaian Bab I, II, dan III kurang dari 75 %
Bab IV, V, VI < 60 %, dan
Bab VII, VIII, IX kurang dari 20 %
Terakreditasi Dasar
Jika pencapaian nilai Bab I, II, dan III 75 %
Bab IV, V, VI 60 %, dan
Bab VII, VIII, IX 20 %

Keputusan Akreditasi Puskesmas


Terakreditasi Madya
Jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V 75 %
Bab VI, VII 60 % dan
Bab VIII, IX 20 %
Terakreditasi Utama
Jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V, VI, VII 75
dan bab VIII, IX 60 %
Terakreditasi Paripurna
Jika pencapaian nilai semua Bab 75 %

Standar Akreditasi Klinik


Terdiri dari 2 bagian dan 4 bab
Bagian dari standar akreditasi Klinik :
1.Standar Administrasi dan Manajemen
2.Standar Pelayanan Medis

Standar Akreditasi Klinik


Terdiri dari 2 bagian dan 4 bab
Bab dari standar akreditasi Klinik :
Bab I. Kepemimpinan dan Manajemen Fasilitas Kesehatan
(KMFK)

Standar Administrasi dan Manajemen

Standar Akreditasi Klinik


Terdiri dari 2 bagian dan 4 bab
Bab dari standar akreditasi Klinik :
Bab II. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien
(LKBP)
Bab III. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK)
Bab IV. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan
Pasien (PMKP)
Standar Pelayanan Medis

Keputusan Akreditasi Klinik


Tidak terakreditasi
Jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV < 75 %
Terakreditasi
Jika pencapaian nilai semua Bab 75 %

Document Akreditasi

PED
PEN OMA
YUS N
UN
A
N
DO
KUM
EN

INSTRUMENT

STANDAR

DOKUMEN PENDUKUNG PELAKSANAAN


AKREDITASI PUSKESMAS

Who

Manfaat Akreditasi
1. Memberikan keunggulan kompetitif
2. Memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap fasyankes
3. Menjamin diselenggarakannya pelayanan kesehatan primer kepada
pasien dan masyarakat.
4. Meningkatkan pendidikan pada staf Fasyankes primer untuk
memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat
5. Meningkatkan pengelolaan risiko baik pada pelayanan pasien baik di
Puskesmas maupun fasyankes primer lainnya, dan penyelenggaraan
upaya Puskesmas kepada masyarakat
6. Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf fasyankes primer
7. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban
pendokumentasian, dan konsistensi dalam bekerja
8. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.

Sasaran Akreditasi Fasyankes


Primer

Klinik

r
k
A

ita
d
e

Kl
i
s

Puskesmas

k
ini

r
Ak

ita
d
e

us
P
i

sm
e
k

as

Pelaksana Akreditasi
Tim Akreditasi Puskesmas
Tim di Puskesmas yang bertanggung jawab menyiapkan
Puskesmas dalam memperoleh Akreditasi Puskesmas
Tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
Bertanggungjawab
terhadap
akreditasi Pusksesmas

penyelenggaraan

persiapan

Pelaksana Akreditasi
Tim Pendamping Dinas Kesehatan Kab/Kota
Tim yang telah dilatih dan ditugaskan oleh KaDinkes Kab./Kota
untuk mendampingi Puskesmas dalam penyelenggaraan
akreditasi
Tim yang dibentuk oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
anggota yang berasal dari pejabat fungsional atau struktural
Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota dan / atau pihak ketiga atau
lembaga lain
Telah mengikuti dan dinyatakan lulus Pelatihan Pendamping
Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Ditetapkan dengan SK Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota

Pelaksana Akreditasi
Tim Akreditasi Dinas Kesehatan Provinsi
Tim Pelatih Calon Pendamping Akreditasi Akreditasi
Terdiri dari Widyaiswara dan staf Dinas Kesehatan Provinsi atau
peserta dari individu atau Pihak Ketiga yang diusulkan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi
Kriteria pendidikan dokter dan / atau tenaga kesehatan dengan
pendidikan minimal D3 yang masing- masing memiliki kompetensi
dalam bidang manajemen kesehatan, program kesehatan dan
pelayanan klinis yang akan diakreditasi.
Telah mengikuti dan dinyatakan lulus Pelatihan TOT/Pelatih
Pendamping Akreditasi Puskesmas

Pelaksana Akreditasi
Tim Surveyor
Tim pelaksana penilaian akreditasi yang ditugaskan oleh Komisi
Akreditasi Fasyankes Primer
Terdiri dari Widyaiswara dan staf Dinas Kesehatan Provinsi atau
peserta dari individu atau Pihak Ketiga yang diusulkan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi
Kriteria pendidikan dokter dan / atau tenaga kesehatan dengan
pendidikan minimal D3 yang masing- masing memiliki kompetensi
dalam bidang manajemen kesehatan, program kesehatan dan
pelayanan klinis yang akan diakreditasi.
Telah mengikuti dan dinyatakan lulus Pelatihan TOT/Pelatih
Pendamping Akreditasi Puskesmas

How

Proses Akreditasi
Terdapat 6 tahap proses Akreditasi Puskesmas dan
Klinik
1. Proses Pelatihan
2. Proses Persiapan
3. Proses Pendampingan
4. Proses Pengajuan
5. Proses Survei/Penilaian
6. Proses Penetapan

Proses Akreditasi
Proses Pelatihan
Pelatihan Surveyor Akreditasi
Pelatihan bagi calon surveior Komisi Akreditasi Fasyankes Primer
sesuai dengan kriteria
Dilaksanakan oleh Komisi Akreditasi Fasyankes Primer

TOT Pelatihan Pendampingan Akreditasi


Puskesmas & Klinik
Pelatihan yang diberikan kepada Tim Akreditasi dari Dinas Kesehatan
Provinsi yang dipersiapkan sebagai tenaga Pelatih Pendamping Akreditasi
Puskesmas.
Pelatihan diselenggarakan oleh Pusat

Proses Akreditasi
Proses Pelatihan
Pelatihan Pendamping Akreditasi Puskesmas
Pelatihan yang diberikan kepada Tim Dinas Kesehatan Kab./Kota
sesuai dengan kriteria, yang dipersiapkan untuk mendampingi
Puskesmas dan Klinik dalam mempersiapkan Akreditasi.
Pelatihan diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi

Proses Akreditasi
Proses Pelatihan
Kriteria Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas
3 orang tenaga kesehatan, terdiri dari :
1. 1 (satu) orang dokter umum
2. 2 (dua) orang tenaga kesehatan lain
Memiliki kompetensi dalam bidang manajemen kesehatan,
pelayanan klinis dan penyelenggaraan upaya kesehatan di
Puskesmas
Memiliki sertifikat kelulusan Pelatihan Pendamping Akreditasi
Puskesmas
Membuat
pernyatan
kesediaan
melaksanakan
tugas
pendampingan selama 3 tahun masa kerja terhitung sejak
ditetapkannya Surat Keputusan Kadinkes Kab/Kota

Proses Akreditasi
Proses Persiapan
Proses persiapan oleh Dinkes Kab/Kota
1. Mempersiapkan tim pendamping sesuai dengan kriteria
2. Menetapkan Puskesmas yang akan dipersiapkan
akreditasi
3. Lokakarya penggalangan komitmen
4. Pertemuan konsolidasi di Puskesmas
5. Persiapan dokumen kelengkapan internal dan eksternal
6. Pendampingan Self assesment
7. Pembahasan self asssment dan RTL
8. Pendampingan penyiapan akreditasi
9. Penilaian prasertifikasi
10. Pengajuan pengusulan penilaian akreditasi

untuk

Proses Akreditasi
Proses Pendampingan
Pendampingan Akreditasi Puskesmas & Klinik
Dilaksanakan oleh Tim Pendamping Akreditasi
Tim pendamping membimbing tim
menyiapkan proses penyelanggaraan
dengan standar Akreditasi

Puskesmas
Puskesmas

dalam
sesuai

Pendampingan Pasca Akreditasi


Dilakukan setelah Puskesmas
akreditasi
Dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan

mendapatkan

sertifikasi

Dilaksanakan oleh Tim Pendamping Dinas Kesehatan Kab/Kota

Proses Akreditasi
Proses Pendampingan
Proses Pendampingan Pasca Akreditasi Oleh
Dinkes Kab/Kota
1. Penugasan Tim Pendamping Akreditasi (penyusunan jadwal
dan pelaksanaan pendampingan)
2. Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas melakukan
pendampingan sesuai dengan rekomendasi dari surveior
akreditasi untuk puskesmas yang telah lulus akreditasi
3. Pelaporan hasil pendampingan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota setiap kali selesai keseluruhan
proses pendampingan.

Proses Akreditasi
Proses Pengajuan Penilaian Akreditasi
1. Pengajuan surat permintaan akreditasi untuk Puskesmas/Klinik dari
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada Kepala
Dinas
Kesehatan Provinsi
2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi membuat surat rekomendasi dan
meneruskan permintaan akreditasi kepada Komisioner akreditasi (maks 5
hari kerja) dalam bentuk surat elektronik dan surat asli
3. Komisioner Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
menugaskan Koordinator Surveior di Provinsi untuk merencanakan dan
melaksanakan survei penilaian akreditasi dengan tembusan Kadinkes
Provinsi (maks 5 hari kerja).
4. Koordinator melakukan pembahasan internal untuk menyusun jadual
penilaian termasuk penentuan surveiornya (maks 3 hari kerja).
5. Surat jawaban dari Koordinator beserta jadual disampaikan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi (maks 5 hari kerja).

Proses Akreditasi
Proses Pengajuan Penilaian Akreditasi
Dinas Kesehatan
Kab/Kota

Pengajuan surat
rekomendasi

Dinas Kesehatan
Provinsi

Pengajuan surat
rekomendasi
pengajuan
penilaian
akreditasi

Surveyor Pusat
dan Provinsi

Penugasan
Penilaian
Puskesmas

Komisi Akreditasi
Puskesmas &
Klinik cq
Kemenkes RI

Proses Akreditasi
Proses Survey Akreditasi
1. Survey akreditasi dilaksanakan selama 3 (tiga) hari
2. Jumlah surveyor tergantung pada banyaknya program yang akan
diakreditasi
3. Survey berdasarkan pada standar instrumen akreditasi
4. Disusun kesimpulan hasil penilaian akreditasi yang
dilaporkan kepada Komisi Akreditasi Puskesmas dan Klinik

akan

Proses Akreditasi
Proses Penetapan Akreditasi
1. Komisi Akreditasi Puskesmas dan Klinik
penilaian/rekomendasi dari tim surveyor

menerima

hasil

2. Penerbitan sertifikat kelulusan sertifikasi oleh Komisi Akreditasi


3. Pengiriman sertifikat
Kesehatan Provinsi

kelulusan

akreditasi

kepada

Dinas

Mekanisme Akreditasi
Komisi
Akreditasi

4
Dinkes
Provinsi

9
8

10

Dinkes
Kab/Kota

Koordinator
Surveyor
Di Provinsi
6

11

1
Puskesmas

Klinik

Mekanisme Akreditasi
Alur Proses Akreditasi
1. Pengajuan permohonan akreditasi
2. Check kesiapan Puskesmas
3. Mengirimkan surat permohonan akreditasi kepada Dinkes Provinsi
4. Meneruskan permohonan kepada Komisi Akreditasi
5. Menugaskan koordinator untuk membentuk tim surveyor
6. Survey Akreditasi
7. Pengiriman hasil survey kepada koordinator surveyor
8. Meneruskan rekomendasi hasil survey kepada Komisi Akreditasi
9. Penerbitan sertifikasi oleh Komisi Akreditasi yang kemudian dikirimkan
kepada Dinas Kesehatan Provinsi
10. Meneruskan sertifikasi kepada Dinas Kesehatan Kab/Kota
11. Menyerahkan sertifikasi akreditasi kepada Puskesmas atau Klinik

When

Pelaksanaan Akreditasi
Akreditasi Puskesmas dilaksanakan sesuai dengan
usulan Dinas Kesehatan Kab/Kota
Akreditasi Klinik dilaksanakan sesuai dengan usulan
Klinik yang bersangkutan
Pada tahun 2019 akreditasi akan menjadi persyaratan
PPK 1 sebagai provider JKN (recredentialing fasilitas
primer)

Struktur standar
Bab:

Standar:
Kriteria :

Pokok Pikiran :
Elemen Penilaian

9 Bab standar akreditasi


puskesmas
(TOTAL 776 EP)
Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP
Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan 121 EP
Bab III. Peningkatan Mutu Puskemsas (PMP) dengan 32 EP
Bab IV. Program Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS) dengan 53

EP
Bab V Kepemimpinan dan Manajemen Program Puskesmas (KMPP)
dengan 101 EP
Bab VI. Sasaran Kinerja dan MDGs (SKM) dengan 55 EP
Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan 151 EP
Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan 172 EP
Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP) dengan 58

EP

4 Bab Standar Akreditasi Klinik


(503 EP)
Bab I. Kepemimpinan dan Manajemen
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (KMFK) dengan
122 EP
Bab II. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien
(LKBP) dengan 151 EP
Bab III. Manajemen Penunjang Layanan Klinis
(MPLK) dengan 172 EP
Bab IV. Peningkatan Mutu Klinis dan
Keselamatan Pasien (PMKP) dengan 58 EP

Bab I. PPP
PPP1.1.1:

Kriteria:
Puskesmas menetapkan jenis-jenis pelayanan kepada masyarakat dan bekerja sama
untuk mengidentifikasi dan merespon kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap
pelayanan di Puskesmas yang dituangkan dalam perencanaan.

EP:
1.Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan prioritas
2.Tersedianya informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal pelayanan.
3.Adanya upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.
4. Adanya Informasi tentang kebutuhan dan
dikumpulkan melalui survey atau kegiatan lainnya.

harapan

masyarakat

5.Adanya perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis


kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan sektor terkait yang
bersifat komprehensif yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
6.Ada bukti bahwa pimpinan Puskesmas, Penanggung Jawab, dan Pelaksana
Kegiatan menyelaraskan antara kebutuhan dan harapan masyarakat dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas

Cara penilaian
Tiap pembuktian pada elemen diberikan
nilai:

0 = jika belum ada sama sekali atau baru


sebagian kecil ada ( 0% 19 %)
5 = jika sebagian besar sudah dilaksanakan
(20 % 79 %)
10 = jika sudah dilaksanakan (80 % 100 %)

Skor total untuk tiap kriteria =


jumlah skor semua elemen pada tiap kriteria x
100 %
jumlah elemen pd tiap kriteria x 10

Skor total untuk tiap bab=


jumlah skor semua elemen pada tiap bab x
100 %
jumlah elemen pd tiap bab x 10

Pelaksanaan survei
Periksa dokumen yang menjadi regulasi: dokumen
eksternal dan internal
Telusur:

Wawancara:
Pimpinan puskesmas
Penanggungjawab program
Stafpuskesmas
Lintas sektor
Masyarakat
Pasien, keluarga pasien

Observasi:
Pelaksanaan kegiatan
Dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan
(rekaman/records)

Dokumen
Dokumen eksternal:

Regulasi: Undang-undang, peraturan pemerintah,


peraturan presiden, peraturan menteri, keputusan
menteri,

pedoman-pedoman, pedoman pelayanan klinis, pedoman


program, dsb

Puskesmas:

Kebijakan (Surat Keputusan)


Perencanaan puskesmas, Perencanaan Program
Pedoman yang disusun puskesmas: pedoman
pengorganisasian, pedoman mutu (manual mutu),
pedoman pelayanan, pedoman program, kerangka acuan
SPO

Pengertian
Kebijakan: ringkasan konsep dan asas yang menjadi
garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan
suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak
Pedoman: kumpulan ketentuan dasar yang memberi
arah bagaimana sesuatu harus dilakukan, hal pokok
yang menjadi dasar (pegangan, petunjuk, dsb) untuk
menentukan atau melaksanakan sesuatu
SPO: suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yang
dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin
tertentu

Metoda pembuktian dokumen dan


telusur
Membuktikan bahwa sistem dibakukan lihat
dokumen kebijakan, manual mutu, pedoman internal
dan dokumen prosedur (SPO)
Membuktikan sistem berjalan ketelusuran
Membuktikan sistem berjalan sesuai prosedur
telusur monitoring dan bukti dokumen monitoring
Membuktikan keberhasilan sistem telusur
evaluasi
dan bukti dokumen evaluasi
Membuktikan sistem diperbaiki bukti analisis
masalah dan upaya perbaikan (telusur dan dokumen)

Keputusan akreditasi
Tidak Terakreditasi: jika pencapaian nilai Bab I, II, dan
III kurang dari 75 % dan Bab IV, V, VI < 60 %, VII, VIII, IX
kurang dari 20 %

Terakreditasi Dasar: jika pencapaian nilai Bab I, II, dan


III 75 %, dan Bab IV, V, VI 60 %, Bab VII, VIII, IX 20
%

Terakreditasi Madya: jika pencapaian nilai Bab I, II, III,


IV, V 75 %, Bab VI, VII 60 % VIII , IX 20 %

Terakreditasi Utama: jika pencapaian nilai Bab I, II, III,


IV, V, VI, VII 75 Bab VIII, IX 60 %

Terakreditasi Paripurna: jika pencapaian nilai semua


Bab 75 %

Keputusan Akreditasi
TidakTerakreditasi: jika pencapaian nilai
Bab I, II,
dan III kurang dari 75 % dan Bab IV, V, VI, VII,
VIII,
IX kurang dari 20 %
Terakreditasi Dasar: jika pencapaian nilai
Bab I, II,
dan III 75 %, dan Bab IV, V, VI, VII, VIII, IX 20
%
Terakreditasi Madya: jika pencapaian nilai
Bab I,
II, III, IV, V 75 %, Bab VI, VII, VIII, IX 20 %

Keputusan Akreditasi
TidakTerakreditasi: jika pencapaian nilai
Bab I, II,
dan III kurang dari 75 % dan Bab IV, V, VI, VII,
VIII,
IX kurang dari 40 %
Terakreditasi Dasar: jika pencapaian nilai
Bab I, II,
dan III 75 %, dan Bab IV, V, VI, VII, VIII, IX 40
%
Terakreditasi Madya: jika pencapaian nilai
Bab I,
II, III, IV, V 75 %, Bab VI, VII, VIII, IX 40 %

Keputusan akreditasi klinik


Penetapan Keputusan Akreditasi
Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer adalah:
Tidak terakreditasi: jika pencapaian nilai Bab
I, II,
III, IV < 75 %

Terakreditasi: jika pencapaian nilai semua Bab


75
%

Langkah-langkah Akreditasi Puskesmas

Langkah-langkah Dalam
Melakukan Akreditasi
1. Pembentukan Tim Akreditasi Puskesmas
2. Pembentukan Tim Pendaping Akreditasi Di Dinkes
Kab/Kota
3. Pembentukan Tim Akreditasi Dinkes Provinsi

Beberapa Hal yang Harus


Dipersiapkan Oleh Daerah
1. Penyiapan bangunan Puskesmas sesuai standar
2. Penyiapan alkes sesuai standar
3. Penyiapan pedoman yankesdas
4. Penyiapan SPO
5. Tim akreditasi Puskesmas
6. Tim pendamping akreditasi di Kab/Kota ( pelatihan tim
pendamping akreditasi)
7. Penyiapan tim surveyor akreditasi di Provinsi

KISI-KISI
1. Bila dalam EP (Elemen Penelitian) tertulis
kata SPO atau PROSEDUR atau
MEKANISME.........maka maksudnya
adalah SPO (Standard Prosedur
Operasional),
2. Bila ditemukan unsur-unsur PELAYANAN
atau TINDAKAN...... harus dibuat SPO,
3. SK Pemberlakuan SPO dalam 1 kriteria
(yang dapat berisi 1 atau lebih SPO). SK
ini tidak boleh digunakan untuk kriteria
yang lain (???).
4. Bila terdapat tulisan SK atau
PENETAPAN atau
KETETAPAN.......maka harus dibuat SK

Lanjutan..
5. Penilaian utama dalam akreditasi
puskesmas adalah PEMBENTUKAN
SISTEM (Internal dan eksternal),
6. Dalam penyusunan suatu dokumen
(seperti SPO, KA, dll), maka unsur2
dalam proses pembentukannya (seperti
Presensi, Undangan, Notulen,
dll)...TIDAK PERLU DITANYAKAN.
Tetapi untuk DOKUMEN TELUSUR
WAJIB DITANYAKAN,
7. Dalam penilaian, minimal telusur
dokumennya dari 4 bulan yang lalu,
8. Minilokakarya Puskesmas dengan Lintas
Sektoral HARUS DILAKSANAKAN

Keputusan akreditasi klinik


Penetapan Keputusan Akreditasi
Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer adalah:
Tidak terakreditasi: jika pencapaian nilai Bab
I, II,
III, IV < 75 %

Terakreditasi: jika pencapaian nilai semua


Bab 75
%

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai