dan Keselamatan
Pasien (PMKP)
1
Nama : drg. Arief Setiyoargo., SH., MH., M.Kes(MMR)
Phone/WA : 082140864859
PENDIDIKAN FORMAL
S-1 FKG UNAIR (1991)
S-1 FAK HUKUM UNEJ (2015) PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENTANG PERUMAHSAKITAN
S-2 MMR UGM (2001) Pelatihan Konsultan BLUD
S-2 MH UNEJ (2020) Pelatihan Audit Medik
Pelatihan Mediator
RIWAYAT PEKERJAAN Pelatihan Etik Penelitian Dasar dan Lanjut
Ka. Puskesmas Pante Macassar. Ambeno Timor Timur (1992-1994) Konsulan Manajemen Kesehatan : BNSP
Ka. DINKES Kab. Ambeno Timor Timur (1994-1999) Pelatihan Surveior Akreditasi Rumah.
Ka Bidang Pelayanan Medis RSD dr. Soebandi Jember (2002-2011) Pelatihan Surveior Akrditasi Puskesmas dan Klinik
Wakil Direktur SDM, DIKLIT RSD dr. Soebandi Jember (2012-2022)
Ketua Tim Akreditasi Rumah Sakit tahun 2005-2022 PENGALAMAN ORGANISASI PERUMAHSAKITAN
Ketua Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit (2012-2020)
Pengurus PERSI Komwil Besuki (2003-2005)
Ketua Komite Etik dan Penelitian (2015-2018)
Pengurus PERSI Jatim (2019-sekarang)
Ketua Komite Mutu Rumah Sakit (2022)
Konsultan Manajemen Kesehatan (KMK) Pratama , Setifikat BNSP
ASESOR LARS DHP 2021 - .... 2
Sekretaris Dinas Ketahan Pangan & Peternakan (2022 sekarang)
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
STANDAR PMKP 1
10
Laporan tersebut mencakup:
a) Hasil pengukuran data meliputi: Pencapaian semua indikator mutu, analisis, validasi dan
b) Laporan semua insiden keselamatan pasien meliputi jumlah, jenis (kejadian sentinel, KTD,
KNC, KTC, KPCS), tipe insiden dan tipe harm, tindak lanjut yang dilakukan, serta tindakan
Di samping laporan hasil pelaksanaan program PMKP, Komite/ Tim Penyelenggara Mutu juga
risiko yang telah dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan kepada Direktur yang akan diteruskan
Direktur telah
menetapkan regulasi Direktur Regulasi terkait
Rumah sakit terkait Peningkatan Ketua penetapan Peningkatan 10
mempunyai a. mutu dan PK Komite mutu dan keselamatan -
Komite/Tim keselamatan pasien /Tim pasien serta manajemen 0
Pengelolaaa penyelenggara serta manajemen Mutu risiko
n Kegiatan Mutu yang risiko
Peningkatan kompeten untuk
Mutu, PMKP mengelola kegiatan Regulasi berupa :
Keselamatan 1 Peningkatan Mutu Direktur rumah sakit a) Penetapan komite/tim
Pasien, dan dan Keselamatan telah membentuk mutu
Manajemen Pasien (PMKP) komite/tim mutu Direktur b) Pedoman kerja
Risiko sesuai dengan untuk mengelola Ketua komite/tim mutu 10
peraturan b. kegiatan PMKP serta PK Komite c) Program kerja -
perundang- uraian tugasnya /Tim komite/tim mutu 0
undangan. sesuai dengan Mutu untuk mengelola kegiatan
peraturan perundang- PMKP sesuai dengan
undangan. peraturan perundang-
undangan.
13
PENC
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN ARIAN SASARAN BUKTI SKOR
BUKTI
Rumah sakit
mempunyai
Komite Mutu Regulasi berupa program
Pengelolaaa Komite/Tim
menyusun program PMKP rumah sakit disusun
n Kegiatan penyelenggara Mutu
PMKP rumah sakit oleh Komite/tim mutu
Peningkatan yang kompeten
meliputi poin a) – i) Ketua meliputi poin a) – i) yang
Mutu, untuk mengelola 10
PMK yang telah ditetapkan Komite/
Tim ditetapkan Direktur rumah
Keselamata kegiatan Peningkatan c. PK -
P1 Direktur rumah sakit
n Pasien, Mutu dan 0
dan disahkan oleh Mutu sakit dan disahkan oleh
dan Keselamatan Pasien representasi pemilik/
representatif
Manajemen (PMKP) sesuai dewan pengawas.
pemilik/dewan
Risiko dengan peraturan
pengawas.
perundang-
undangan.
14
Program PMKP RS
(meliputi tapi tidak terbatas)
a) Pengukuran mutu indikator termasuk indikator nasional mutu (INM), indikator mutu
prioritas rumah sakit (IMP RS) dan indikator mutu prioritas unit (IMP Unit).
b) Meningkatkan perbaikan mutu dan mempertahankan perbaikan berkelanjutan.
c) Mengurangi varian dalam praktek klinis dengan menerapkan PPK/Algoritme/Protokol
dan melakukan pengukuran dengan clinical pathway.
d) Mengukur dampak efisiensi dan efektivitas prioritas perbaikan terhadap keuangan dan
sumber daya misalnya SDM.
e) Pelaporan dan analisis insiden keselamatan pasien.
f) Penerapan sasaran keselamatan pasien.
g) Evaluasi kontrak klinis dan kontrak manajemen.
h) Pelatihan semua staf sesuai perannya dalam program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
i) Mengkomunikasikan hasil pengukuran mutu meliputi masalah mutu dan capaian data
kepada staf.
15
PENCA
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN RIAN SASARAN BUKTI SKOR
BUKTI
Rumah sakit
mempunyai Dokumen hasil evaluasi
Program PMKP
Pengelolaaa Komite/Tim Direktur
n Kegiatan penyelenggara Mutu
dievaluasi dalam
Ketua Program PMKP yang
Rapat koordinasi mellibatkan komite-
Peningkatan yang kompeten Komite
melibatkan komite- PL komite, Direktur/
Mutu, untuk mengelola /Tim
PM komite, pimpinan Pimpinan rumah sakit 10
Keselamata kegiatan mutu
KP 1 d. rumah sakit dan 5
n Pasien, Peningkatan Mutu
Kepala unit setiap Komite- dan Kepala unit setiap 0
dan dan Keselamatan Komite triwulan
triwulan untuk
Manajemen Pasien (PMKP) lain
menjamin perbaikan
Risiko sesuai dengan Kepala
mutu yang Wawancara tentang
peraturan unit
berkesinambungan. PP Program PMKP yang
perundang-
undangan. telah dievaluasi
16
Pemilihan dan Pengumpulan Data Indikator Mutu
STANDAR PMKP 2
Komite/Tim Penyelenggara Mutu mendukung proses pemilihan
indikator dan melaksanakan koordinasi serta integrasi kegiatan
pengukuran data indikator mutu dan keselamatan pasien di rumah
sakit
17
PENC
FOKU
STANDAR ELEMEN PENILAIAN ARIAN SASARAN BUKTI SKOR
S
BUKTI
Dokumen berupa :
a) Pemilihan indikator
mutu prioritas RS dan
indikator mutu unit
Komite/Tim mutu PL layanan.
Pemili
mendukung proses Komite mutu terlibat b) Daftar indikator mutu
han 10
pemilihan indikator dan dalam pemilihan Komite/Tim
dan
melaksanakan koordinasi indikator mutu Mutu prioritas RS dan 5
Pengu PMKP indikator mutu unit 0
serta integrasi kegiatan a. prioritas baik Kepala unit
mpula 2
pengukuran data ditingkat rumah sakit kerja/pelaya layanan
n Data
indikator mutu dan maupun tingkat unit nan
Indika
keselamatan pasien di layanan.
tor
rumah sakit Wawancara tentang
pemilihan indikator mutu
PP prioritas baik ditingkat
rumah sakit maupun
tingkat unit layanan.
19
PENC
FOKU
STANDAR ELEMEN PENILAIAN ARIAN SASARAN BUKTI SKOR
S
BUKTI
Dokumen berupa :
a) Pelaksanaan koordinasi
dan integrasi kegiatan
Komite/Tim mutu pengukuran oleh
Pemili Komite/Tim Komite/Tim
mendukung proses PL Komite/Tim
han Penyelenggara Mutu Penyelenggara Mutu
pemilihan indikator dan
dan melaksanakan Mutu dan Kepala unit
melaksanakan koordinasi 10
Pengu PMKP
serta integrasi kegiatan b. koordinasi dan Kepala unit kerja/pelayanan 5
mpula 2 integrasi kegiatan kerja/pelaya b) Hasil supervisi ke unit
pengukuran data 0
n Data pengukuran serta nan layanan.
indikator mutu dan
Indika melakukan supervisi
keselamatan pasien di
tor ke unit layanan.
rumah sakit
Wawancara tentang
koordinasi dan integrasi
PP kegiatan pengukuran oleh
Komite/Tim Penyelenggara
Mutu
20
PENC
FOKU
STANDAR ELEMEN PENILAIAN ARIAN SASARAN BUKTI SKOR
S
BUKTI
STANDAR PMKP 3
22
PENC
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN ARIA SASARAN BUKTI SKO
N R
BUKTI
24
INDIKATOR NASIONAL MUTU RUMAH SAKIT
26
Pengukuran prioritas perbaikan tingkat RS (IMP-RS) mencakup :
TKRS 5
a. Sasaran Keselamatan Pasien meliputi 6 sasaran KP.
b. Pelayanan klinis prioritas untuk dilakukan perbaikan mis. pelayanan berisiko
D tinggi dan terdapat masalah dalam pelayanan tsb mis. Pelayanan Hemodialisa,
Pelayanan Kemoterapi dll.
A c. Tujuan strategis RS mis. RS ingin menjadi RS rujukan untuk pasien kanker. Maka
prioritas perbaikannya mis. KPI meningkatkan efisiensi, mengurangi angka
readmisi, mengurangi masalah alur pasien di IGD atau memantau mutu layanan
T yang diberikan oleh pihak lain yang dikontrak.
d. Perbaikan sistem adalah perbaikan yang jika dilakukan akan berdampak luas /
A
menyeluruh di RS yang dapat diterapkan di beberapa unit misalnya sistim
pengelolaan obat, komunikasi serah terima dll.
e. Manajemen risiko untuk perbaikan proaktif terhadap proses berisiko tinggi
yang datanya dapat diambil dari profil risiko, atau proses yang telah dilakukan
analisa FMEA
f. Penelitian klinis dan program pendidikan kedokteran . (apabila ada) 27
Untuk memilih prioritas pengukuran dan
perbaikan
menggunakan kriteria prioritas mencakup:
a) Masalah yang paling banyak di rumah sakit.
b) Jumlah yang banyak (High volume).
c) Proses berisiko tinggi (High process).
d) Ketidakpuasan pasien dan staf.
e) Kemudahan dalam pengukuran.
f) Ketentuan Pemerintah / Persyaratan Eksternal.
g) Sesuai dengan tujuan strategis rumah sakit.
h) Memberikan pengalaman pasien lebih baik (patient experience).
28
PENC
ARIA
SASARA SKO
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN N BUKTI
N R
BUKT
I
Pengumpulan Indikator mutu
data indikator prioritas rumah
mutu dilakukan sakit (IMP-RS) dan
Pemilih oleh staf indicator mutu
an dan P pengumpul data prioritas unit (IMP-
Pengum M Direktur Regulasi penetapan Indikator
yang sudah Unit) telah dibuat Komite mutu prioritas rumah sakit (IMP- 10
pulan K mendapatkan b profil indikator
Data P . mencakup (poin a-t)
PK Mutu RS) dan indikator mutu prioritas -
pelatihan Kepala unit (IMP- Unit) telah dibuat profil 0
Indikato 3 tentang dalam maksud dan Unit
r indikator
pengukuran tujuan.
data indikator
mutu.
29
Indikator mutu terpilih apabila sudah tercapai dan dapat dipertahankan
selama 1 (satu) tahun, maka dapat diganti dengan indikator mutu yang baru.
Setiap indikator mutu baik indikator mutu prioritas rumah sakit (IMP-RS)
maupun indikator mutu prioritas unit (IMP-Unit) agar dilengkapi dengan
profil indikator sebagai berikut:
a) Judul indikator. k) Kriteria inklusi dan eksklusi.
b) Dasar pemikiran. l) Formula.
c) Dimensi mutu. m) Metode pengumpulan data.
d) Tujuan. n) Sumber data.
e) Definisi operasional. o) Instrumen pengambilan data.
f) Jenis indikator. p) Populasi/sampel (besar sampel
g) Satuan pengukuran. dan cara pengambilan sampel).
q) Periode pengumpulan data.
h) Numerator (pembilang).
r) Periode analisis dan pelaporan
i) Denominator (penyebut).
data.
j) Target.
s) Penyajian data. 30
t) Penanggung jawab
Analisis dan validasi data indikator mutu
STANDAR PMKP 4
31
PENCA
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN RIAN SASARAN BUKTI SKOR
BUKTI
33
PENCAR
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN IAN SASARAN BUKTI SKOR
BUKTI
Agregasi Dokumen hasil analisis data yang
dan analisis Memiliki bukti analisis dilaporkan kepada Direktur dan
data data dilaporkan PL
reprentasi pemilik/ Dewan
dilakukan kepada Direktur dan Pengawas
untuk reprentasi pemilik/ 10
mendukung c. dewan pengawas Komite/Tim
Mutu 5
program sebagai bagian dari Wawancara hasil analisis data yang 0
peningkatan program peningkatan PP dilaporkan kepada Direktur dan
Analisi mutu dan mutu dan keselamatan
s dan reprentasi pemilik/ Dewan Pengawas
keselamata pasien.
Valida n pasien
PMK
si Data serta
P4
Indikat mendukung Dokumen hasil analisis informasi
or partisipasi INM dan e-report IKP yang di
Mutu dalam Memiliki bukti hasil PL laporkan kepada Kementrian
pengumpul Analisa berupa Kesehatan sesuai peraturan yang
an database informasi INM dan e- berlaku. (Print - Out e Report)
report IKP diwajibkan Komite/Tim 10
eksternal. d. 5
lapor kepada Mutu
Kementrian kesehatan Wawancara hasil analisa informasi 0
sesuai peraturan yang INM dan e-report IKP yang di
berlaku. PP laporkan kepada Kementrian
Kesehatan sesuai peraturan yang
berlaku.
34
PELAPORAN INM
mutufasyankes.kemkes.go.id/simar
KODE
REGISTRASI RS
1234
35
PELAPORAN IKP
mutufasyankes.kemkes.go.id
2
abcd
KODE REGISTRASI
RS
1234
36
PENCAR
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN IAN SASARAN BUKTI SKOR
BUKTI
Agregasi dan Dokumen proses pembelajaran dari
analisis data data eksternal berupa :
dilakukan Terdapat proses a) Perbandingan internal dari
untuk pembelajaran dari waktu ke waktu
mendukung database eksternal PL b) Perbandingan dengan rumah
program untuk tujuan sakit yang setara
Analisi
peningkatan perbandingan internal c) Dengan praktik terbaik (best
s dan
mutu dan dari waktu ke waktu, practices), dan
Valida 10
si Data
PM keselamatan perbandingan dengan Komite/Tim d) Dengan sumber ilmiah
KP 4 pasien serta e. profesional yang objektik. 5
Indikat rumah sakit yang Mutu
setara, dengan praktik 0
or mendukung
Mutu partisipasi terbaik (best Wawancara tentang proses
dalam practices), dan dengan pembelajaran dari database
pengumpula sumber ilmiah eksternal untuk tujuan
profesional yang PP
n database perbandingan internal dari waktu ke
eksternal. objektik. waktu, perbandingan dengan rumah
sakit yang setara,
37
PENCA
SASARA
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN RIAN BUKTI SKOR
N
BUKTI
Keamanan dan
kerahasiaan tetap Komite/ Wawancara tentang Keamanan dan 10
Agregasi dan f. dijaga saat PP Tim kerahasiaan tetap dijaga saat 5
analisis data berkontribusi pada Mutu berkontribusi pada database eksternal. 0
dilakukan database eksternal.
Anali untuk
sis mendukung
dan program Dokumen hasil analisis efisiensi
Valid peningkatan berdasarkan biaya dan jenis sumber
PM Telah menganalisa PL
asi mutu dan daya yang digunakan (sebelum dan
KP efisiensi berdasarkan
Data keselamatan sesudah perbaikan).
4 biaya dan jenis sumber
Indik pasien serta
ator mendukung daya yang digunakan Komite/ 10
Mut partisipasi g. (sebelum dan sesudah Tim 5
u dalam perbaikan) terhadap Mutu Wawancara tentang analisa efisiensi 0
pengumpulan satu proyek prioritas berdasarkan biaya dan jenis sumber
database perbaikan yang dipilih PP daya yang digunakan (sebelum dan
eksternal. setiap tahun. sesudah perbaikan) terhadap satu
proyek prioritas perbaikan yang dipilih
setiap tahun.
39
Analisis dan validasi data indikator mutu
41
PENC
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN ARIA SASARAN BUKTI SKOR
N
BUKTI
44
PENC
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN ARIA SASARAN BUKTI SKOR
N
BUKTI
45
Analisis dan validasi data indikator mutu
STANDAR PMKP 5
46
PENCA
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN RIAN SASARAN BUKTI SKOR
BUKTI
STANDAR PMKP 6
Rumah sakit mencapai perbaikan mutu dan dipertahankan.
50
PENCA
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN RIAN SASARAN BUKTI SKOR
BUKTI
Dokumen berupa :
Rumah sakit telah a) rencana perbaikan
membuat rencana b) hasil uji coba menggunakan
perbaikan dan PL Pimpinan metode yang telah teruji c)
melakukan uji coba
rumah sakit penerapan rencana perbaikan 10
menggunakan metode
a. Komite mutu untuk meningkatkan mutu dan 5
yang telah teruji dan
Kepala unit keselamatan pasien. 0
menerapkannya untuk
kerja
meningkatkan mutu
dan keselamatan Wawancara tentang upaya
Pencapa Rumah pasien. PP perbaikan mutu dan
ian dan sakit dipertahankan.
memper mencapai
PMKP Dokumen tentang
tahanka perbaikan
6 kesinambungan data mulai dari
n mutu dan
perbaik dipertahan pengumpulan data sampai
an mutu kan. perbaikan yang dilakukan dan
Tersedia dapat dipertahankan.
kesinambungan data PL Komite/Tim
mulai dari mutu 10
b. pengumpulan data Kepala unit 5
sampai perbaikan yang Pengumpul Wawancara tentang 0
dilakukan dan dapat data kesinambungan data mulai dari
dipertahankan. pengumpulan data sampai 51
perbaikan
PENCA
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN RIAN SASARAN BUKTI SKOR
BUKTI
53
Pencapaian dan mempertahankan perbaikan mutu
STANDAR PMKP 7
Dilakukan evaluasi proses pelaksanaan standar pelayanan
kedokteran di rumah sakit untuk menunjang pengukuran mutu
pelayanan klinis prioritas.
54
MAKSUD DAN TUJUAN PMKP 7 :
a) Penerapan standar pelayanan kedokteran di rumah sakit berdasarkan panduan praktik klinis
(PPK) dievaluasi menggunakan alur klinis/clinical pathway (CP).
b) Pengukuran prioritas perbaikan pelayanan klinis yang ditetapkan Direktur bersama dengan
pimpinan medis, ketua Komite Medik dan Kelompok tenaga medis terkait menetapkan paling
sedikit 5 (lima) evaluasi pelayanan prioritas standar pelayanan kedokteran.
c) Evaluasi pelayanan prioritas standar pelayanan kedokteran dilakukan sampai terjadi
pengurangan variasi dari data awal ke target yang ditentukan ketentuan rumah sakit.
55
PENC
ARIA
FOKU SKO
STANDAR ELEMEN PENILAIAN N SASARAN BUKTI
S R
BUKT
I
58
PENC
FOKU ARIA SKO
S STANDAR ELEMEN PENILAIAN N SASARAN BUKTI R
BUK
TI
Dilakukan
evaluasi Dokumen audit klinis dan atau audit
Penca proses PL medis pada penerapan prioritas standar
paian pelaksanaan pelayanan kedokteran di rumah sakit.
Rumah sakit telah
dan standar
melaksanakan audit
mem pelayanan
klinis dan atau audit Komite 10
perta kedokteran di
PMKP 7 c. medis pada penerapan medis/st 5
hanka rumah sakit
prioritas standar af klinis 0
n untuk
pelayanan kedokteran
perba menunjang
di rumah sakit. Wawancara tentang audit klinis dan atau
ikan pengukuran PP
mutu mutu audit medis.
pelayanan
klinis prioritas
60
Sistem Pelaporan dan Pembelajaran Insiden Keselamatan Pasien
STANDAR PMKP 8
Rumah sakit mengembangkan Sistem pelaporan dan
pembelajaran keselamatan pasien di rumah sakit (SP2KP-RS).
61
Mekanisme pelaporan insiden keselamatan pasien baik internal maupun eksternal, grading matriks
risiko serta investigasi dan analisis insiden berdasarkan hasil grading tersebut.
Rumah sakit berpartisipasi untuk melaporkan insiden keselamatan pasien yang telah dilakukan
investigasi dan analisis serta dilakukan pembelajaran ke KNKP sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
62
Insiden keselamatan pasien merupakan
suatu kejadian yang tidak disengaja ketika memberikan asuhan kepada pasien (care
management problem (CMP) atau
kondisi yang berhubungan dengan lingkungan di rumah sakit termasuk infrastruktur, sarana
prasarana (service delivery problem (SDP), yang dapat berpotensi atau telah menyebabkan
bahaya bagi pasien.
Kejadian keselamatan pasien dapat namun tidak selalu merupakan hasil dari kecacatan pada
sistem atau rancangan proses, kerusakan sistem, kegagalan alat, atau kesalahan manusia.
64
Kejadian juga dapat digolongkan sebagai kejadian sentinel jika terjadi salah satu dari berikut ini:
a) Bunuh diri oleh pasien yang sedang dirawat, ditatalaksana, menerima pelayanan di unit
yang selalu memiliki staf sepanjang hari atau dalam waktu 72 jam setelah pemulangan
pasien, termasuk dari Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit;
b) Kematian bayi cukup bulan yang tidak diantisipasi;
c) Bayi dipulangkan kepada orang tua yang salah;
d) Penculikan pasien yang sedang menerima perawatan, tata laksana, dan pelayanan;
e) Kaburnya pasien (atau pulang tanpa izin) dari unit perawatan yang selalu dijaga oleh staf
sepanjang hari (termasuk UGD), yang menyebabkan kematian, cedera permanen, atau
cedera sementara derajat berat bagi pasien tersebut;
f) Reaksi transfusi hemolitik yang melibatkan pemberian darah atau produk darah dengan
inkompatibilitas golongan darah mayor (ABO, Rh, kelompok darah lainnya);
g) Pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera permanen, atau cedera
sementara derajat berat) atau pembunuhan pasien yang sedang menerima perawatan,
tata laksana, dan layanan ketika berada dalam lingkungan rumah sakit;
h) Pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera permanen, atau cedera
sementara derajat berat) atau pembunuhan anggota staf, praktisi mandiri berizin,
pengunjung, atau vendor ketika berada dalam lingkungan rumah sakit 65
i. Tindakan invasif, termasuk operasi yang dilakukan pada pasien yang
salah, pada sisi yang salah, atau menggunakan prosedur yang salah
(secara tidak sengaja);
j. Tertinggalnya benda asing dalam tubuh pasien secara tidak sengaja setelah
suatu tindakan invasif, termasuk operasi;
k. Hiperbilirubinemia neonatal berat (bilirubin >30 mg/dL);
l. Fluoroskopi berkepanjangan dengan dosis kumulatif >1.500 rad pada satu
medan tunggal atau pemberian radioterapi ke area tubuh yang salah
atau pemberian radioterapi >25% melebihi dosis radioterapi yang
direncanakan;
m. Kebakaran, lidah api, atau asap, uap panas, atau pijaran yang tidak
diantisipasi selama satu episode perawatan pasien;
n. Semua kematian ibu intrapartum (terkait dengan proses persalinan);
atau
o. Morbiditas ibu derajat berat (terutama tidak berhubungan dengan
perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi lain yang mendasari)
terjadi pada pasien dan menyebabkan cedera permanen atau cedera
sementara derajat berat.
66
Definisi kejadian sentinel meliputi poin a) hingga o) di atas dan dapat meliputi
kejadian-kejadian lainnya seperti yang disyaratkan dalam peraturan atau dianggap
sesuai oleh rumah sakit untuk ditambahkan ke dalam daftar kejadian sentinel.
Komite/ Tim Penyelenggara Mutu segera membentuk tim investigator segera setelah
menerima laporan kejadian sentinel.
Semua kejadian yang memenuhi definisi tersebut dianalisis akar masalahnya secara
komprehensif (RCA) dengan waktu tidak melebihi 45 (empat puluh lima) hari.
Tidak semua kesalahan menyebabkan kejadian sentinel, dan tidak semua kejadian
sentinel terjadi akibat adanya suatu kesalahan. Mengidentifikasi suatu insiden
sebagai kejadian sentinel tidak mengindikasikan adanya tanggungan hukum
67
PENC
ARIA SASARA SKO
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN BUKTI
N N R
BUKTI
Direktur menetapkan Sistem
pelaporan dan pembelajaran
Rumah keselamatan pasien rumah
sakit sakit (SP2KP RS) termasuk
Sistem mengemba didalamnya definisi, jenis
Pelapor ngkan insiden keselamatan pasien
an dan Sistem meliputi kejadian sentinel
Pembel pelaporan Regulasi tentang penetapan
PMKP (poin a – o) dalam bagian Komite/ 10
ajaran dan a. maksud dan tujuan), KTD, Sistem pelaporan dan
8 PK Tim -
Insiden pembelajar pembelajaran keselamatan pasien
KNC, KTC dan KPCS, mutu 0
Keselam an rumah sakit (SP2KP RS),
mekanisme pelaporan dan
atan keselamata analisanya serta
Pasien n pasien di pembelajarannya,
rumah sakit
(SP2KP-RS)
68
PENC
ARIA
SASAR SKO
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN N BUKTI
AN R
BUKT
I
69
PENC
ARIA
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN N SASAR BUKTI SKO
BUKT AN R
I
71
PE
NC
ARI
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN SASARAN BUKTI SKOR
AN
BU
KTI
STANDAR PMKP 9
Data laporan insiden keselamatan pasien selalu dianalisis setiap 3
(tiga) bulan untuk memantau ketika muncul tren atau variasi yang
tidak diinginkan.
73
PENCARI
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN SASARAN BUKTI SKOR
AN BUKTI
Data
laporan
insiden
keselamata
Sistem n pasien Proses Dokumen berupa proses pengumpulan data
Pelapor selalu pengumpulan data PL sesuai a) sampai h), analisis, dan pelaporan
an dan dianalisis sesuai a) sampai diterapkan untuk memastikan akurasi data.
Pembel Komite 10
PMKP setiap 3 h) dari maksud dan
ajaran a. tujuan, analisis, /Tim 5
9 (tiga) bulan
Insiden untuk dan pelaporan mutu 0
Keselam memantau diterapkan untuk
atan ketika memastikan
Pasien muncul akurasi data. Wawancara tentang proses pengumpulan
tren atau data sesuai a) sampai h), analisis, dan
variasi yang PP
pelaporan diterapkan untuk memastikan
tidak akurasi data.
diinginkan
75
Laporan insiden dan hasil Investigasi baik investigasi komprehensif (RCA) maupun investigasi
sederhana (simpleRCA) harus dilakukan untuk setidaknya hal-hal berikut ini:
a) Semua reaksi transfuse yang sudah dikonfirmasi,
b) Semua kejadian serius akibat reaksi obat (adverse drugreaction) yang serius sesuai yang
ditetapkan oleh rumah sakit
c) Semua kesalahan pengobatan (medication error) yang signifikan sesuai yang ditetapkan oleh
rumah sakit
d) Semua perbedaan besar antara diagnosis pra-dan diagnosis pascaoperasi; misalnya
diagnosis praoperasi adalah obstruksi saluran pencernaan dan diagnosis pasca operasi adalah
ruptur aneurisme aorta abdominalis(AAA)
e) Kejadian tidak diharapkan atau pola kejadian tidak diharapkan selama sedasi prosedural
tanpa memandang cara pemberian
f) Kejadian tidak diharapkan atau pola kejadian tidak diharapkan selama anestesi tanpa
memandang cara pemberian
g) Kejadian tidak diharapkan yang berkaitan dengan identifikasi pasien
h) Kejadian-kejadian lain, misalnya infeksi yang berkaitan dengan perawatan kesehatan atau
wabah penyakit menular
76
PENCARIA
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN SASARAN BUKTI SKOR
N BUKTI
77
Sistem Pelaporan dan Pembelajaran
Insiden Keselamatan Pasien
STANDAR PMKP 10
Rumah sakit melakukan pengukuran dan evaluasi budaya keselamatan
pasien.
78
MAKSUD DAN TUJUAN PMKP 10:
BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
a) Pengukuran budaya keselamatan pasien perlu dilakukan oleh rumah sakit dengan
melakukan survei budaya keselamatan pasien setiap tahun.
b) Budaya yang aman, yakni sebuah budaya organisasi yang mendorong setiap
individu anggota staf (klinis atau administratif) melaporkan hal-hal yang
menghawatirkan tentang keselamatan atau mutu pelayanan tanpa imbal jasa dari
rumah sakit.
Direktur rumah sakit melakukan evaluasi rutin terhadap hasil survei budaya
keselamatan pasien dengan melakukan analisis dan tindak lanjutnya.
79
PENCA
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN RIAN SASARAN BUKTI SKOR
BUKTI
80
PENCA
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN RIAN SASARAN BUKTI SKOR
BUKTI
81
Sistem Pelaporan dan Pembelajaran Insiden
Keselamatan Pasien
STANDAR PMKP 11
84
MAKSUD DAN TUJUAN PMKP 11:
Komite/ Tim Penyelenggara Mutu membuat
1) Daftar risiko tingkat rumah sakit berdasarkan daftar risiko yang dibuat tiap unit setiap
tahun.
2) Ditentukan prioritas risiko yang dimasukkan dalam profil risiko rumah sakit.
3) Profil risiko tersebut akan menjadi bahan dalam penyusunan Program manajemen risiko
rumah sakit dan menjadi prioritas untuk dilakukan penanganan dan pemantauannya.
Direktur Rumah Sakit juga berperan dalam memilih selera risiko yaitu tingkat risiko yang
bersedia diambil rumah sakit dalam upayanya mewujudkan tujuan dan sasaran yang
dikehendakinya.
85
Ada beberapa metode untuk melakukan analisis risiko secara proaktif yaitu
a) FMEA (failure mode effect analysis) analisis modus kegagalan dan dampaknya,
b) HVA (hazard vulnerability analysis) analisis kerentanan terhadap bahaya dan
c) ICRA (Infection control risk assessment) pengkajian risiko pengendalian infeksi.
Rumah sakit mengintegrasikan hasil analisis metode-metode tersebut dalam program
manajemen risiko rumah sakit.
Pimpinan rumah sakit akan mendesain ulang proses berisiko tinggi yang telah di analisis secara
proaktif dengan melakukan tindakan untuk mengurangi risiko dalam proses tersebut. Proses
analisis risiko proaktif ini dilaksanakan minimal sekali dalam setahun dan didokumentasikan
pelaksanaannya.
86
PENCA
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN RIAN SASARAN BUKTI SKOR
BUKTI
Dokumen berupa :
a) hasil pemantauan terhadap
Komite mutu telah
rencana penanganan
membuat PL
b) laporan kepada direktur dan
pemantauan
representatif pemilik/dewan
terhadap rencana
pengawas setiap 6 (enam) bulan 10
penanganan dan Komite
d. melaporkan kepada 5
mutu
direktur dan 0
representatif
pemilik/dewan Wawancara tentang rencana
pengawas setiap 6 penanganan dan melaporkan
(enam) bulan PP kepada direktur dan representatif
pemilik/dewan pengawas setiap 6
(enam) bulan
87
PENCA
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN RIAN SASARAN BUKTI SKOR
BUKTI
Komite mutu telah
menyusun
Program Regulasi tentang program 10
e. Komite/Tim
manajemen risiko PK manajemen risiko tingkat rumah -
mutu
tingkat rumah sakit sakit ditetapkan Direktur 0
Komite untuk ditetapkan
Penerap mutu Direktur
an memandu Dokumen hasil Analisa FMEA
PMKP penerapan Komite mutu telah proses berisiko tinggi yang
Manaje PL
11 program memandu pemilihan diprioritaskan yang dilakukan
men
Risiko manajeme minimal satu analisa setiap tahun
n risiko di
rumah sakit secara proaktif 10
f. Komite/Tim
proses berisiko 5
mutu
tinggi yang 0
diprioritaskan untuk PP Wawancara tentang FMEA
dilakukan Analisa
FMEA setiap tahun
88
Contoh Daftar risiko
89
29AKREDITASI RUMAH SAKIT
WORKSHOP TOT CALON SURVEYOR
CONTOH PETA
RISIKO
90
30AKREDITASI RUMAH SAKI T
WORKSHOP TOT CALON SURVEYOR
Contoh Profil risiko
NO KATEGORI PERNYATAAN RISIKO AKAR MASALAH DAMPAK PROBABI CONTROLLABI SCORI RANGK
RISIKO (PENYEBAB (D) LITAS (P) LITY NG ING
UTAMA (Pengendalian)
RISIKO)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
(5x6x7)
1 Ops- Karena keterbatasan tenaga belum ada 4 4 1 16 2
Risiko perawat di ranap Kemungkinan perencanaan dan
pasien menerima obat tidak sesuai perhitungan
Klinis dengan jadwal yang ditetapkan tenaga
(KP) oleh DPJP Sehingga keperawatan
memperlambat kesembuhan
pasien
5 Ops (Non Karena belum semua petugas Belum ada 4 3 1 12 3
Klinis) yang bekerja di Ruang laundry supervisi
menggunakan APD mungkin saja berkala
ada petugas yang terkena cairan penggunaan
tubuh / darah pasien yang ada di APD
linen. sehingga petugas terpapar
cairan infeksius
Pengendalian :
1 ; easy = mudah untuk dikontrol
2; Moderate easy = agak mudah dikontrol
3; Moderate difficult = agak sulit dikontrol
91
4; Difficult = sulit untuk dikontrol
WORKSHOP TOT CALO
N SURVEYO3R1AKREDITASI RUMAH SAKIT
Telusur Sistem Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
a. Fokus sistem ini adalah proses yang digunakan rumah sakit untuk
mengumpulkan, analisis, menafsirkan dan penggunaan data untuk
memperbaiki pelayanan dan keselamatan pasien. Surveior juga akan evaluasi
efektivitas dari pelaksanaan rencana, program dan proses peningkatan mutu
dan keselamatan pasien.
b. Tujuan dari telusur sistem peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah
untuk mengidentifikasi bagaimana kepemimpinan dan staf mendukung
keseluruhan program mutu dan keselamatan pasien.
Standar yang terkait pada telusur ini adalah standar Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien (PMKP).
93
d. Dokumen/data yang diperlukan:
1) Data indikator mutu rumah sakit secara keseluruhan untuk melihat
agregasi data, analisis dan perbaikan yang telah dilakukan;
2) RCA dari kejadian sentinel;
3) Contoh validasi data pada indikator mutu;
4) Contoh indikator mutu non klinis yang telah menunjukkan hasil berupa
efisiensi bagi rumah sakit; dan
5) Data Alur Klinis dan Panduan Praktik Klinis serta keberhasilannya dalam
mengurangi variasi di dalam pelayanan.
Surveior akan mendiskusikan struktur dan proses apa yang digunakan untuk
mendukung program peningkatan mutu dan keselamatan pasien berdasarkan
diskusi dari data-data yang dipresentasikan oleh rumah sakit selama telusur
dilakukan.
94
Terima Kasih
95