Correlation of Hyperglycemia With Mortality After Acute Ischemic Stroke
Correlation of Hyperglycemia With Mortality After Acute Ischemic Stroke
Oleh :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................2
BAB II KEASLIAN JURNAL..............................................................................3
BAB III ANALISIS JURNAL TERJEMAHAN...................................................13
BAB IV PENUTUP.........................................................................................23
A. Kesimpulan..........................................................................................23
B. Saran...................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyakit jantung koroner dan kanker baik di negara maju maupun negara
darah yang berhenti membuat suplai oksigen dan zat makanan ke otak
mestinya.
Hiperglikemia pada pasien yang belum atau tidak terdiagnosis diabetes, dan
dijumpai pada saat sakit akut disebut dengan stress hiperglikemia. Menurut
Capes (2011) hiperglikemia seringkali dijumpai pada fase akut stroke dan
1
menunjang proses kerusakan saraf dengan cara asidosis intraselular,
akumulasi glutamat, edema otak, gangguan sawar darah otak, dan memacu
diabetes melitus, karena pada kondisi iskemia akan timbul asidosis laktat
bahwa hubungan antara diabetes melitus dengan stroke baik dari studi
pada pasien stroke iskemik akut, meskipun penurunan ini belum ada bukti
Karena pasien stroke nondiabetes lebih berrisiko terjadi kerusakan otak lebih
B. Tujuan
2.
2
BAB II
ANALISIS JURNAL
journals.sagepub.com
ischemic stroke
3
kontinu dalam analisis univariat. Model regresi logistik
4
BAB III
PEMBAHASAN
dengan stroke iskemik akut setelah dan 24 jam setelah masuk RS. Dimana
merupakan prediktor penting dari peningkatan risiko hasil yang buruk pada stroke
iskemik akut tanpa diabetes. Sejalan dengan penelitian ini bahwa hiperglikemia
setelah stroke dikaitkan dengan hasil yang buruk. Dengan demikian, penelitian ini
didukung oleh semua bukti lain membuktikan kontribusi hiperglikemia pada hasil
dapat bermanfaat untuk prognosis yang lebih baik pada pasien stroke tanpa
diabetes. Tapi sampai sekarang, tidak ada efek menguntungkan dari kontrol
glukosa intensif pada hasil klinis setelah stroke iskemik akut yang dilaporkan.
Namun, uji klinis acak prospektif yang sedang berlangsung dengan ukuran
hiperglikemia untuk hasil yang lebih baik pada pasien yang menderita stroke
akut.
5
p=0.0301, OR= 3.7, 95% CI = 1.1-12.4. Keadaan hiperglikemia dengan kadar
sebanyak 3.7 kali. Pasien dengan kadar glukosa darah yang tinggi risiko terkena
stroke dua kali lipat dibandingkan pasien dengan kontrol glukosa darah yang baik
6
DAFTAR PUSTAKA
Capes SE, Hunt D, Malmberg K, Pathak P, & Gerstein HC, (2011). Stress
hyperglycemia and prognosis of stroke in nondiabetic and diabetic patients:
a systematic overview. Stroke; 32, hal: 2426-2432
Marsh JD & Keyrouz SG, (2015). Stroke prevention and treatment. Journal of the
American College of Cardiology; 56(9), hal: 683-691.
Nabyl, (2012). Deteksi dini dan gejala dan pengobatan stroke, solusi hidup sehat bebas
stroke. Yogyakarta: Aulia Publishing
World Health Organization (2015). The atlas of heart disease and stroke. Diunduh dari
www.who.int/cardiovascular_diseases/resources/atlas/en/ tanggal 10 Maret 2021.