Manajemen 1
Manajemen 1
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Kepala ruanga kemuning
....................................................
ii
KATA PENGANTAR
Kelompok 1
iii
DAFTAR ISI
B. Tujuan Penelitian............................................................................. 2
C. Manfaat Penelitian........................................................................... 3
A. Sejarah.............................................................................................. 4
B. Lokasi .............................................................................................. 5
E. Fungsi Manajemen........................................................................... 10
H. Ronde Keperawatan......................................................................... 17
iv
BAB III HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA SERTA SINTESA
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR TABEL
Tabel
Kemuning 40
Perawat 44
3.8
Form Evaluasi Supervisi Asuhan Keperawatan Secara
Langsung Hari
3.9 58
Daftar Inventasi Ruang Kemuning
3.10 71
Implementasi Fungsi-Fungsi Manajemen Di Ruang
Manchine)
3.13 83
Analisa Swot Methode
3.14 84
Analisa Swot Money
vi
3.15 Analisa Swot Market 86
DAFTAR BAGAN
vii
No. Bagan Judul Bagan Halaman
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen pada dasarnya berfokus pada perilaku manusia untuk
mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan di suatu
kegiatan.Pada suatu instansi membutuhkan seorang manajer yang terdidik
dalam pengetahuan dan ketrampilan tentang perilaku manusia untuk
mengelola kegiatan.Manajemen merupakan serangkaian aktivitas (termasuk
perencanaan, pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian) yang diarahkan pada sumbersumber daya organisasi (manusia,
financial, fisik dan informasi) dengan maksud mencapai tujuan organisasi
secara efisien dan efektif (Griffin, 2014).
Rumah sakit merupakan sebuah institusi perawatan kesehatan
profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga
ahli kesehatan lainnya (Sabarguna, 2008). Organisasi rumah sakit memiliki
pemimpin dan staf-staf yang bergerak dibidangnya agar organisasi di rumah
sakit mampu mejalankan pelayanan yang optimal. Pengorganisasian dalam
manajemen keperawatan mempunyai banyak aktifitas penting, antara lain
bagaimana asuhan keperawatan dikelola secara efektif dan efisien untuk
sejumlah pasien di rumah sakit dengan jumlah staf keperawatan dan fasilitas
yang ada. Untuk itu diperlukan pembagian tugas, kerja sama, dan koordinasi
sehingga semua pasien mendapatkan pelayanan yang optimal. Oleh karena itu
menejer keperawatan perlu menetapkan kerangka kerja, yaitu dengan cara:
mengelompokan dan membagi kegiatan yang harus dilakukan, menentukan
jalinan hubungan kerja antara tenaga dan menciptakan hubungan antara
kepala-staf melalui penugasan,delegasi dan wewenang. Latar belakang dalam
pemberian tugas dalam mutu asuhan yang berorientasi teknik, mungkin akan
didefinisikan cukup berbeda dengan keperawatan yang lebih holistik dan ada
kemungkinan bahwa metode keperawatan hanya merupakan prosedur dan
1
2
4
5
a. Pelayanan Jantung
b. Pelayanan Orthopedi & Traumatologi
c. Pelayanan Kesehatan Jiwa
d. Pelayanan Kemoterapi
e. Pelayanan Saraf (Stroke)
3. Instalasi dan Unit
Kegiatan pelayanan kesehatan di rumah sakit dilaksanakan di
Instalasi-instalasi Pelayanan, yang didukung Instalasi Penunjang
Pelayanan, yaitu :
a. Instalasi Rawat Jalan
b. instalasi Rawat Inap
c. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
d. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
e. Instalasi Perawatan Intensif/ ICU (Intensive Care Unit)
f. Instalasi PICU/ NICU (Paediatric Intensive Care Unit/
g. Neonate Intensive Care Unit)
h. Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
i. Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi
j. Instalasi Radiologi
k. Instalasi Rehabilitasi Medik
l. Instalasi Farmasi
m. Instalasi Gizi
n. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) dan Sanitasi
o. Instalasi Rekam Medik
p. Instalasi Central Supply Stirilization Department (CSSD)dan
Laundry
q. Instalasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
r. Instalasi Pemulasaraan Jenazah
s. Instalasi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
t. Unit Hemodialisa
u. Unit Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
v. Unit Laboratorium Mikrobiologi Klinik
10
PASIEN
DIAGNOSA DIAGNOSA
MEDIS KEPERAWATA
N
RENCANA TINDAKAN
PERKEMBANGAN
KEADAAN KLIEN
Memberikan justifikasi.
Memberikan Reinforcement.
Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan
serta tindakan yang rasional.
Mengarah pada koreksi.
Mengintegrasi teori dan konsep yang telah dipelajari.
3. Persiapan
a. Menetapkan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan
ronde.
b. Pemberian Inform consent kepada klien atau keluarga.
4. Pelaksanaan
a. Penjelasan tentang klien oleh perawat profesional ( ketua tim ).
Dalam hal ini penjelasan difokuskan dalam masalah keperawatan
dan rencana tindakan yang akan atau telah dilaksanakan dan
memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat profesional/ketua tim/perawat
konselor/kepala ruangan tentang masalah klien serta tindakan yang
akan dilakukan.
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan akan
ditetapkan.
I. Dokumentasi Proses keperawatan
1. Pengertian
Dokumentasi Proses keperawatan adalah Suatu dokumen atau
catatan yang berisi data tentang keadaan pasien yang dilihat tidak saja dari
tingkat kesakitan akan tetapi juga dilihat dari jenis, kualitas dan kuantitas
dari layanan yang telah diberikan perawat dalam memenuhi kebutuhan
pasien (Zaidan ali .2016 ).
Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat dimulai dari proses
pengkajian, diagnosa, rencana tindakan, tindakan keperawatan dan
evaluasi yang dicatat baik berupa elektronik maupun manual serta dapat
dipertanggungjawabkan oleh perawat
19
e. Pencatatan data
Untuk melengkapi pengkajian ,dokumentasi data akurat dan
mencakup semua keadaan kesehatan klien dan tidak berdasarkan hasil
intervensi perawat
f. Diagnosa keperawatan
Diagnsa keperawatan adalah kesimpulan klinis tentang
individu ,keluarga atau masyarakat yang aktual ,resiko dari status
kesehatan seseorang. Diagnosa keperawatan ini merupakan dasar
untuk melakukan intervensi keperawatan dalam mencapai tujuan dan
dapat dievalusi ( nanda . 2015 ). Tipe diagnosa keperawatan yaitu:
1) Aktual
Pernyataan tentang respon klien terhadap kesehatannya
saat ini berdasarkan hasil pengkajian yang meliputi tanda dan
gejala seperti jalan nafas tidak efektif dan ansietas
2) Resiko
Resiko penyertaan klinis dari kondisi kesehatan klien
dimana masalah lebih beresiko untk menjadi aktual pada klien
tersebut dibanding dengan orang lain pada kondisi atau situasi
yang sama. Komponen dari diagnosa keperawatan yaitu :
a) Problem
Menggambarkan masalah kesehatan klien atau responnya
terhadap terapi yang diberikan oleh perawat yang di
tuliskan dalam beberapa kata antara lain:
perubahan ( perubahan dari sebelumnya )
gangguan ( kelemahan , kerusakan dan
pengurangan )
penurunan (pengecilan , dari segi ukuran , jumlah
atau tingkat /derajat )
tidak efektif ( tidak menghasilkan efek yang
sesuai)
akut ( terjadi dalam waktu yang mendadak dan
pendek )
24
i. Evaluasi
evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan .evaluasi
merupakan perencanaan , pelaksanaan ,kemajuan aktivitas yang mana
klien dan profesional kesehatan lainnya dapat mempertimbangkan
kemajuan klien sesuai tujuan dan keefektifan rencana keperawatan.
j. Discharge Planning
Discharge planning adalah mekanisme untuk memberikan
perawatan kontinu, informasi tentang kebutuhan kesehatan
berkelanjutan setelah pulang, perjanjian evaluasi, dan instruksi
perawatan diri (Imam subekti 2016). discharge planning merupakan
proses mengidentifikasi kebutuhan pasien dan perencanaannya
dituliskan untuk memfasilitasi keberlanjutan suatu pelayanan
kesehatan dari suatu lingkungan ke lingkungan lain
Prinsip-prinsip discherge planning adalah sebagai berikut:
1) Klien merupakan fokus dalam perencanaan pulang. Nilai
keinginan dan kebutuhan dari klien perlu dikaji dan dievaluasi.
2) Kebutuhan dari klien diidentifikasi, kebutuhan ini dikaitkan
dengan masalah yang mungkin muncul pada saat klien pulang
nanti, sehingga kemungkinan masalah yang muncul di rumah
dapat segera diantisipasi.
3) Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif. Perencanaan
pulang merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus
saling bekerja sama.
4) Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan
fasilitas yang ada. Tindakan atau rencana yang akan dilakukan
setelah pulang disesuaikan dengan pengetahuan dari tenaga yang
tersedia maupun fasilitas yang tersedia di masyarakat.
5) Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan
kesehatan. Setiap klien masuk tatanan pelayanan maka
perencanaan pulang harus dilakukan.
26
d. Wewenang pelaksana
1) Membina informasi dan petunjuk pada atasa
2) Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien atau keluarga
pasien sesuai kemampuan dan batas kewenangannya.
BAB III
HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA SERTA SINTESA
PERMASALAHAN MANAJEMEN KERAWATAN
37
38
Bagan 3.1
STRUKTUR ORGANISASI RUANG KEMUNING
RSUD RA KARTINI JEPARA
Kepala Instalasi
Dr. Pudjianto Basuki, MMR
Kepala Ruang
Musmin. S.Kep
Koordinator Administrasi
Siti Norjanah S.Kep, Ns Dewi Nuryanti Amd.Keb
Tabel 3.1
TENAGA KEPERAWATAN DAN NON KEPERAWATAN RUANG
KEMUNING
b) Pengaturan Ketenagaan
Penghitungan dan tingkat kebutuhan Tenaga Perawat
meurut Metode Douglas Tingkat ketergantungan pasien
dinilai dengan menggunakan instrument penilaian
ketergantungan pasien, yaitu perawatan minimal, perawatan
intermediate danperawatan total.
(1) Perawatan minimal (1 - 2 jam / 24jam)
Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan
sendiri.
Makan dan minum dilakukansendiri.
Ambulasi denganpengawasan.
Observasi tanda - tanda vital dilakukan setiap
pergantianjaga.
Pengobatan minimal, status psikologisstabil.
Perawatan lukasederhana.
(2) Perawatan intermediate / partial (3 - 4 jam / 24 jam)
Kebersihan diri di bantu, makan minum dibantu
40
5 4 2
5 4 2
5 4 2
Faktor Koreksi
Loos Day
( jumlah hari minggu dalam 1tahun +hari besar ) x jumlah perawat tersedia
¿
jumlah harikerja efektif setahun
( 52+ 12+12 ) x 14
=
297
1140
=
297
= 3.582 = 4 orang
1) PreConference
Di ruang Kemuning berdasarkan wawancara dengan
koordinator, pendelegasian diserahkan secara langsung dari kepala
ruang kepada koordinator, apabila tidak ada koorddinator maka
pendelegasian kepada Ketua Tim perawat. Bentuk pendelegasian
biasanya berupa penyerahan tugas sementara ketika kepala ruang
ada tugas diluar ruangan atau saat kepala ruang tidak berangkat
kerja
Tabel 3.4 Form Evaluasi Pre Conference
TIDAK
NO ASPEK YANG DINILAI DILAKUKAN DILAKUKAN
diskusi akhir
2) PosConference
Dari hasil pengkajian didapatkan untuk Di ruang Kemuning
untuk pelaksanaan post conference belum dilakukan, hal ini karena
waktu serah terima pasiensekaligus melakukan pos conference dan
membahas hasil tindakan yang telah dilakukan .
Tabel 3.5 Form Evaluasi Post Conference
Tidak
NO Aspek yang dinilai Dilakukan dilakukan
konferensi selanjutnya
TOTAL NILAI 0
3) Ronde Keperawatan
Dari hasil pengkajian didapatkan untuk pelaksanaan ronde
keperawatan diruang Kemuning belum dilakukan sepenuhnya,
ronde keperawatan hanya dilakukan ketika ada pasien dengan
kondisi gawat atau keadaan umumnya menurun , dengan mengajak
keluarga berdiskusi dalam merencanakan tindakan dan meminta
informant consent tindakan yang akan dilakukan yang dilakukan
oleh kepala ruang . kepala jaga . hal ini karena keterbatasan tenaga
yangada
Tabel 3.6 Form Evaluasi Ronde keperawatan
Tidak
NO Aspek yang dinilai Dilakukan dilakukan
A.PERSIAPAN
Ruang perawat
Ruang pasien
Ruang Perawat
50
TOTAL NILAI 0
4) Dokumentasi Keperawatan
Dari hasil observasi diruang Kemuning dan wawancara
kepada perawat, diruang Kemuning Model keperawatan yang
dilakukan adalah MPKP TIM, adapun pendokumentasian
dilakukan oleh perawat primer dan perawat associate setelah
memberikan asuhan keperawatan. Pendokumentasian tindakan
keperawatan yang dilakukan diruang kemuning sudah bagus
dengan nilai 75 untuk pendokumentasian tidak langsung dan 80
untuk pendokumentasian secara langsung
Tabel 3.7 Form Evaluasi Supervisi Asuhan keperawatan
secara tidak langsung hari / tanggal : 09 agustus 2018
Tidak
NO Aspek yang dinilai Dilakukan dilakukan
A.PENGKAJIAN
TOTAL NILAI 75
Tabel 3.8 Form Evaluasi Supervisi Asuhan keperawatan secara langsung hari /
tanggal : 23 juli 2018
Tidak
NO Aspek yang dinilai Dilakukan dilakukan
A.PENGKAJIAN
2 Melakukan pengkajian Ya
3 Merumuskan masalah Ya
C.PELAKSANAAN
D.EVALUASI
TOTAL NILAI 80
5) Discharge Planning
Berdasarkan observasi Discharge Planning di ruang
kemuning sudah dilakukan dan terdapat format yang baku. Isi
format Discharge Planning meliputi penjelasan dalam obat -
obatan, perawatan, surat kontrol, resume, nutrisi, aktivitas,
istirahat dan hasil pemeriksaan penunjang seperti foto rontgen
dan USG, namun pelaksanaanya kurang maksimal, seperti
54
DENAH RUANG
KEMUNING
Ruang
C RuangF
RuangB RuangE
RuangA RuangD
R Spol
hook
Ruang Ruang
Obat alat
Nurse Statio
Tangga
R.pelayanan
S U
57
4. Inventaris ruangan
Keadaaan
Nomor
Tahun Barang
NO urut No Jumlah Keterangan Mutasi
Nama Barang/Jenis Barang Merk/ Model Bahan Pembuatan/
KIB Urut Barang (dll)
Kode Barang Register Pembelian B KB RB
1 2 3 4 5 6 9 10 11 13 14 15 16
M001 001 Lampu baca rontgen 02 08 02 06 21 1 onemed Besi 2010 1 1 Ruang Jaga
M039 002 Standar Infus 02 08 01 01 36 001-007 Mak Besi 2010 7 7 Kemuning RA
M042 003 Lemari 02 06 01 04 01 001-007 Mak Besi 2010 7 7
1870 004 Bed 1 putaran 02 06 02 01 08 001-007 MAK/73007 2010 7 Set 7
NM044 005 Kursi Bundar Kecil 02 06 02 01 06 001-007 Besi 2010 7 7
1858 006 Humadifier O2 02 08 01 01 68 001-007 C&U 2009 7 7
M040 007 Pispot 02 08 02 01 64 001-002 Stainles 2010 1 1
M041 008 Urinal 02 08 02 01 68 001 Plastik 2010 2 2
NM045 009 Kipas angin 02 06 02 04 06 001 GMC 2010 1 1 PAKET GEDUNG
NM046 010 Ember Besar 02 05 01 02 03 001 Plastik 2010 1 1
NM083 011 Jam Dinding 02 06 02 02 05 001 2010 1 1
NM047 012 Tong Sampah 02 06 02 01 61 001 2010 1 1
M048 013 Standar Infus 02 08 01 01 36 008-0014 MAK Besi 2010 7 7 Ruang B
M051 014 Lemari 02 06 01 04 01 008-0014 MAK Besi 2010 7 7
1870 015 Bed 1 putaran 02 06 02 01 08 008-0014 MAK/73007 2010 7 SET 7
NM044 016 Kursi Bundar Kecil 02 06 02 01 06 008-014 Besi 2010 7 7
1858 017 Humadifier O2 02 08 01 01 68 008-009 C&U 2009 2 2
M050 018 Pispot 02 08 02 01 64 003 Stainles 2010 1 1
M049 019 Urinal 02 08 02 01 68 003-004 Plastik 2010 2 2
NM045 020 Kipas angin 02 06 02 04 06 0002 GMC 2010 1 1 PAKET GEDUNG
NM046 021 Ember Besar 02 05 01 02 03 0002 Plastik 2010 1 1
59
113 Ku lkas Portable 02 06 02 04 09 0002/18 Toshiba GR-ISN 2010 1 1 Mutasi dari anggrek
0510020829
114 Almari B3 (High Alert) 02 06 02 01 41 0012/22 VIP 2016 1 1
115 Kursi Dingklik 02 06 02 01 05 0099-0100/100 CHITOSE/Warna orange 2016 2 2
& mocca
NM014 116 Lemari Linen 02 06 02 01 54 001 Imax Royal Partikel 1 1
NM014 117 Alamri pasien 02 06 01 04 01 001 Mak Besi 2016 2 2
1928 118 Almari Obat Ruang 02 06 02 01 01 0001 2010 1 1
Kemuning
119 Trolly Instrument 02 08 01 01 44 0002-0003/10 2014 2 2
NM032 120 Meja Bundar 02 06 02 01 04 001-002 kayu 2 2
121 AC 001 Panasonic Plastik 2016 1 1 9/22/2016
122 Kotak Donat 2016 23 23 6/6/2016
123 Kontainer Tanggung 2016 1 1 6/6/2016
124 Thermohygrometer digital 02 09 01 12 100 0011&0041/100 DEKKO/624N 2016 2 2
125 Ganti Balut Set Medicon 2016 2 2 ALAT-ALAT
126
127 Tong Spatel Merti dr.Steve SS 2016 1 1
Germany43-252
128 Gunting Heating Up Tajimaco 2011 1 1
M084 129 Bak Intrumen 02 08 02 01 68 001-002 Stainles 2010 2 2
M085 130 Bak Spuit 02 08 02 01 68 001-005 Stainles 2010 5 5
M086 131 Kom Kecil 02 08 02 01 68 001-002 Stainles 2010 2 2
M087 132 Kom Besar 02 08 02 01 68 001-002 Stainles 2010 2 2
M088 133 Bengkok 02 08 02 01 56 001-004 Stainles 2010 4 4
M089 134 Pinset Sirurgis 02 08 01 01 15 001 Yamco Stainles 2010 1 1
M090 135 Pinset Anatomis 02 08 01 01 14 001 Yamaco Stainles 2010 1 1
M091 136 Gunting Jaringan 02 08 01 01 68 001-002 Primamed Stainlestel 2010 2 2
M092 137 Gunting Jaringan 02 08 01 01 68 001 Renz Stainlestel 2016 2 2
M094 138 Klem Lurus 02 08 01 01 17 001 Patwal Stailestel 2010 1 1
M095 139 Klem Bengkong 02 08 01 01 17 001-002 SMIC Stailestel 2010 2 2
140 Tong Spatel Stainless 02 08 01 05 83 Stainles 2011 1 1
141 Gunting Verban Stainles 2 2
142 Bak Instrumen Sedang Stainles 1 1
63
d. Market(M-5)
Dari aspek market, di RSUD RA Kartini Kabupaten
Jepara bagian marketing dikoordinasi di bagian Bina Program
dan Hukum dengan Sub Bagian Promosi dan Pengembangan
Informasi. Seluruh unsur yang ada di Rumah Sakit merupakan
komponen promosi, hal ini dikarenakan pelanggan memandang
pelayanan yang ada di rumah sakit merupakan kesatuan aspek
dalam memberi pelayanan. Sasaran pelayanan di tatanan pemberi
layanan di Rumah Sakit adalah TERCAPAINYA LOYALITAS
PELANGGAN, dengan harapan bahwa pelanggan merupakan
salah satu komponen yang sangat penting dalam usaha promosi
pelayanan di Rumah Sakit.
TOI RS = ( (
TT −
Hari rawat total
tt ))
xt
Jumlah T keluar
TOI (Turn Over Interval) Ruang Kemuning tahun 2017
= ( ( ))
32−
8745
365
x 365
1573
= 1.86
Kesimpulan :
TOI (Turn Over Interval) tahunan di Ruang Kemuning
adalah 1.86 hari hal ini sudah sesuai dengan Standar Depkes
RI diantara 1-3 hari. Sehingga, tingkat efisiensi penggunaan
69
2. Fungsi-Fungsi Managemen
Tabel 3.11 Implementasi Fungsi-fungsi Management Di Ruang Kemuning RSUD RA Kartini Kabupaten Jepara
KONDISI YANG
NO URAIAN MASALAH
ADA
1. Perencanaan
Menunjuk ketua tim pengganti/ ka jaga . Secara teori sudah dilakukan Ka Jaga/PJsiftbelum optimal melakukan
PJ Shiif yang akan bertugas di ruangan tetapi dalam pelaksanaannya tugas pelimpahantersebut
masing-masing jika ketua tim tidak ada. masih belumoptimal
Mengikuti serah terima pasien di shift Sudah dilakukan Tidak ada masalah
sebelumnya
Mengidentifikasi tingkat ketergantungan Sudah dilakukan Tertulis tentang identifikasitingkat
klien :gawat, transisi dan persiapan Ketergantungan pasien
pulang bersama katim.
Mengidentifikasi jumlah perawat yang Sudah dilakukan ada masalah, jumlah perawat yang ada tidak
dibutuhkan seimbang dengan jumlah pasien
berdasarkan aktivitas kebutuhan klien
bersama ketua tim, mengatur
penugasan/penjadwalan.
Merencanakan strategi pelaksanaan Sudah dilakukan Kepala ruang terkadang masih mengerjakan
keperawatan.
72
tugasstaff pelaksanatetapi
jikakondisional
Mengikuti visite dokter untuk mengetahui Sudah dilakukan Tidak ada masalah
kondisi, pathofisiologis, tindakan medis yang
dilakukan , program pengobatan dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan
yang akan dilakukan terhadap pasien.
Mengatur dan mengendalikanasuhan Sudah dilakukan Tidak ada masalah
keperawatan
Membantu membimbing terhadap peserta didik Sudah dilakukan Tidak ada masalah
keperawatan
73
2
Pengorganisasian
Memutuskan metode penugasan : sudah Sudah dilakukan tapi MPKP model TIM Belum efektif
ditetapkan oleh bidang keperawatan melalui pelaksanaannya belum bisa
SK direktur. Dalambentuk optimal
metode penugasan
Merumuskan tujuan metode penugasan Masih campuran antara tim dan Belum tersedianya perawat S.Kep, Ns
fungsional yang memadai
Membuat rincian tugas tim dan anggota tim Sudah ada uraian tugas dari Tidak ada masalah
secara jelas bidang keperawatan
Membuat rentang kendali kepala ruang Sudah dilakukan Tidak ada masalah
membawahi 1koordintor dan ketua tim
membawahi 2-3 perawat.
Mengatur dan mengendalikan tenaga Sudah dilakukan Tidak ada masalah
keperawatan : membuat proses dinas, mengatur
tenaga yang ada setiaphari
Mengatur dan mengendalikan logistic ruangan Sudah dilakukan Tidak ada masalah
Mendelegasikan tugas kepala ruang jika tidak Sudah dilakukan Tidak ada masalah
berada di tempat kepada ketua tim
Identifikasi masalah dan cara penanganannya Sudah dilakukan Tidak ada masalah
3
Pengarahan dan pengawasan
Memberikan Reward untuk pegawai Belum dilakukan Sumber dana belum terangarkan
berprestasi
Memberikan Punishment bagi pegawai yang Sudah dilakukan Tidak ada masalah
melanggar aturan
Membimbing anggota lain yang mengalami Sudah dilakukan Tidak ada masalah
kesulitan dalam tugasnya
75
Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim Sudah dilakukan Tidak ada masalah
lainnya
Menggunakan acuankepatuhan dalam Sudah dilakukan namun belum Tidak ada masalah
pencapaian pelaksanaan visi misi yang sepenuhnya
disesuaikan dari bidang
keperawatan,menentukan standart askep /
standartpraktek keperawatan , mengatur
penampilan kinerja dari ruangan dan staff ,
menggunakan anggaran dan denganbaik
Mengukur hasil prestasi yang diperoleh Sudah dilakukan Tidak ada masalah
anggota
Membandingkan hasil yang telah dicapai tolok Sudah dilakukan Tidak ada masalah
ukur/standart.
B. ANALISA SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (strength), dan kelemahan (weakness). Sementara analisis eksternal
mencakup faktor peluang (oportunity) dan tantangan (threaths).
Ada 2 macam pendekatan dalam analisis SWOT yaitu :
1. Pendekatan kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif Matriks SWOT sebagaimana dikembangkan
oleh kearns menampilkan 8 kotak, yaitu 2 paling atas adalah kotak faktor
eksternal (peluang dan tantangan) sedangkan 2 kotak sebelah kiri adalah
faktor internal (kekuatan dan kelemahan). Empat kotak lainnya merupakan
kotak isu – isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara
faktor faktor internal dan eksternal
Matriks SWOT kearns
EKSTERNAL
INTERNAL OPORTUNITY TREATHS
Comparative advantage Mobilization
STRENGTH
Divestment/ invesment Damage control
WEAKNESS
Sumber : hisyam (2010)
2. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui
perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson
agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total
perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T;
Menghitung skor masing-masing point faktor dilakukan secara saling
bebas penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh
dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya.
78
1.
2.
dst
Total Tantangan
Selisih Total Peluang – Total Tantangan = O –T = y
Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini membuktikan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang.
Rekomendasi taktik yang diberikan ialah Progresif, artinya organisasi dalam
kondisi prima dan mantap. Sehingga benar-benar dimungkinkan untuk terus
menjalankan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara
maksimal.
Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini membuktikan sebuah organisasi yang kuat tapi menghadapi tantangan
yang besar. Saran taktik yang diberi yaitu Diversifikasi Strategi. Maksudnya
adalah organisasi berada pada situasi mantap namun juga menghadapi sejumlah
tantangan berat.
Sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus
berputar jika hanya bergantung pada taktik sebelumnya. Oleh karena itu,
organisasi disarankan untuk mulai memperbanyak variasi strategi taktisnya.
Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menggambarkan sebuah organisasi yang lemah namun sungguh-
sungguh berpeluang. Anjuran taktik yang disarankan ialah Ubah Taktik, artinya
organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Karena, strategi yang
lama dikhawatirkan susah untuk dapat menangkap kesempatan yang ada sekaligus
memperbaiki performa organisasi.
Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini membuktikan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan
besar. Anjuran taktik yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi
internal organisasi berada pada alternatif dilematis. Oleh karenanya organisasi
disarankan untuk memakai strategi bertahan, mengontrol performa internal supaya
tak semakin terjerembab. Taktik ini dipertahankan sambil terus berusaha
memperbaiki diri.
80
Dari hasil pengkajian diatas, maka kami mengadakan suatu analisa SWOT,
guna rencanakan program
Tabel . 3.12 Analisis SWOT Sumber Daya ManusiaMAN
N O ANALISIS SWOT SKOR BOBOT TOTAL
STRENGH
Semua perawat sudah terlatih PPGD dan sof skill 5 0.5 2.5
Tenaga keperawatan kualifikasi pendidikan S1 Ners 30%, 4 0.5
S1 Keperawatan 20%, dan D3 Keperawatan 50% 2
Usia perawat masih muda dengan basic pendidikan 7 0.4
minimal Perawat terampil 2.4
Total kekuatan 6.9
WEAKNESS
Jumlah perawat yang dibutuhkan kurang dari tingkat 7 0.9 6.3
kebutuhan pasien kurang 6 petugas
Total Kelemahan 6.3
Selisih Total Kekuatan – Total Kelemahan = 6.9-6.3 = 0.6 ( x )
2 Eksternal Faktor (EFAS )
OPPORTUNITY
Peningkatan pelatihan softskill 3 0.3 0.9
Peningkatam pendidikan karyawan dari senjang terampil 3 0.2
ke jenjang ahli 0.6
Adanya program PMKP pada area klinik dan manjemen 4 0.5
yang di evaluasi setiap bulan 2
Kenaikan jenjang jabatan perawat ahli sampai Ahli 5 0.3
Utama 1.5
Total Peluang 5
81
TREATH
Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan 9 0.9 8.1
yang lebih profesional
Keterbatasan kuota Jenjang Perawat ahli 7 0.6 3
Total Kelemahan 11.1
Selisih Total Peluang – Total Tantangan = 5-11.1 = -6.1 ( y)
Dari analisis SWOT Sumber Daya Manusia ( man ) diketahui nilai titik x = 0.6
dan nilai titik y = -6.1 jadi titik temu nilai (x.y) pada Kuadran II (positif,
negatif) Posisi ini membuktikan sebuah organisasi yang kuat tapi menghadapi
tantangan yang besar. Saran taktik yang diberi yaitu Diversifikasi Strategi.
Maksudnya adalah organisasi berada pada situasi mantap namun juga menghadapi
sejumlah tantangan berat.Sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami
kesulitan untuk terus berputar jika hanya bergantung pada taktik sebelumnya.Oleh
karena itu,organisasi disarankan untuk mulai memperbanyak variasi strategi
taktisnya
Tabel . 3.13 Analisis SWOT Sarana & prasarana ( Material & Manchine )
N O ANALISIS SWOT SKOR BOBOT TOTAL
STRENGH
Mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk
pasien dan tenaga kesehatan, 5 0.4 2
WEAKNESS
Akses keluar masuk pasien mengunakan 1 lift untuk 2
ruang perawatan 6 0.8 4.8
menghadapi tantangan yang besar. Saran taktik yang diberi yaitu Diversifikasi
Strategi. Maksudnya adalah organisasi berada pada situasi mantap namun juga
menghadapi sejumlah tantangan berat.Sehingga diperkirakan roda organisasi akan
mengalami kesulitan untuk terus berputar jika hanya bergantung pada taktik
sebelumnya. Oleh karena itu, organisasi disarankan untuk mulai memperbanyak
variasi strategitaktisnya
Tabel . 3.14 Analisis SWOT Methode
N O ANALISIS SWOT SKOR BOBOT TOTAL
STRENGH
memiliki visi, misi dan motto sebagai acuan
melaksanakan kegiatan pelayanan 8 0.6 4.8
WEAKNESS
Pengelolaan pelayanan keperawatan yang dilakukan di
ruang kemuning menganut sistem MPKP ( Model Praktek
Keperawatan Profesional ) namun belum 4.2
6 0.7
maksimal karena kekurangan tenaga
Fungsi pengeloalan pelayanan keperawatan belum
maksimal Tanggungjawab , wewenang dan peran kepala
84
TREATH
Tuntutan dari masyarakat yang semakin tinggi terhadap
peningkatan pelayanan keperawatan yang lebih
profesional 8 0.9 7.2
Total Kelemahan 7.2
Selisih Total Peluang – Total Tantangan = 10.6 –7.2 =3.4 ( y)
Dari analisis SWOT Method diketahui nilai titik x = 12.8 dan nilai titik y = 3.4
jadi titik temu nilai (x.y) pada posisi Kuadran I (positif, positif) Posisi ini
membuktikan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi taktik
yang diberikan ialah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan
mantap. Sehingga benar-benar dimungkinkan untuk terus menjalankan ekspansi,
memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal
Tabel . 3.15 Analisis SWOT Maney
N O ANALISIS SWOT SKOR BOBOT TOTAL
STRENGH
RSUD RA Kartini Merupakan RS BLUD 7 0.5 3.5
85
WEAKNESS
50 % karyawan merupakan Karyawan Non PNS 9 0.8 7.2
Total Kelemahan 7.2
Selisih Total Kekuatan – Total Kelemahan = 11.3 – 7.2 = 4.1 ( x )
2 Eksternal Faktor (EFAS )
OPPORTUNITY
Ruang Perawatan dengan pasien laki-laki dan perempuan
dewasa dengan kasus penyakit dalam, orthopedi, syaraf,
kulit, THT, mata, jantung.Bedah dan jiwa dengan BTO 8 0.6 4.8
(Bed turn over) 49 kali
Total Peluang 4.8
TREATH
Tuntutan kenaikan insensif karyawan 6 0.5 3
Dari analisis SWOT Maney diketahui nilai titik x = 4.1 dan nilai titik y = - 2.4
jadi titik temu nilai (x.y) pada Kuadran II (positif, negatif) Posisi ini membuktikan
sebuah organisasi yang kuat tapi menghadapi tantangan yang besar. Saran taktik
yang diberi yaitu Diversifikasi Strategi. Maksudnya adalah organisasi berada
pada situasi mantap namun jugamenghadapi sejumlah tantangan berat.Sehingga
diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar jika
hanya bergantung pada taktik sebelumnya. Oleh karena itu, organisasi disarankan
untuk mulai memperbanyak variasi strategi taktisnya
Tabel . 3.15 Analisis SWOTMarket
86
STRENGH
Ruang Perawatan dengan pasien laki-laki dan perempuan
dewasa dengan kasus penyakit dalam, orthopedi, syaraf,
8 0.6 4.8
kulit, THT, mata, jantung.Bedah dan jiwa
TOI ( Turn Over Interval ) 1.86 hari 6 0.5 3
Total Kekuatan 11
WEAKNESS
BOR ( Bed Occupany Ratio) 75 %
NDR ( Net death rate ) tahunan di Ruang kemuning 7 0.8
>25/000 5.6
Total Peluang
8.6
87
TREATH
Kebijakan rujukan berjenjang dari BPJS 8 0.9 7.2
1 IRNA Kelengkapan Pengisian Assesmen Jumlah assesmen awal medis yang lengkap ≤ 24 jam pada pasien ≥ 80 52.48
Awal Medis 1x 24 jam setelah pasien baru dalam 1 bulan
masuk
2 Laboratorium Tidak adanya kesalahan sampel Jumlah seluruh specimen yg diterima di lab.dlm 1 bln dikurangi ≤1 0.07
jumlah specimen yg ditolak
3 Radiologi Respon time pembacaan hasil cito Jumlah kumulatif pemeriksaan radiologi cito yang dibaca dalam ≥ 80 100
1 bulan
4 IBS Kepatuhan pelaksanaan time out pre Jumlah pasien operasi yang di lakukan time out 100 99.91
operasi.
5 Farmasi Penulisan resep sesuai formularium Jumlah resep yg diambil sample yang dalam 1 bulan sesuai ≥ 80 99.60
rumah sakit formularium
6 Farmasi Kesalahan Medikasi (Medication Tidak adanya kesalahan pemberian obat oleh petugas apotek, 100 99.93
Error) dan KNCMPO meliputi : jenis obat, dosis,identitas dan jumlah
89
7 IBS Penggunaan Anestesi dan Sedasi Jumlah pasien dewasa yang dilakukan sesuai dengan aldert score 100 100
8 Bank Darah Kejadian reaksi transfusi Jumlah kejadian reaksi tranfusi di rawat inap dan hemodialisa ≤ 0,01 0.10
9 RM Kelengkapan pengisian dan Jumlah angka ringkasan pulang medis pasien rawat inap yang 100 62.7
pencatatan ringkasan pulangmedis. diisi lengkap dalam 1 bulan
10 PPI Infeksi Luka Infus (ILI) Jumlah kasus ILI dalam 1 bulan ≤3 0.32
90
8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
6.9
6.2 6.1 6 6.2
5.7 5.7
5.1 5
4.7
2.1 2.3
jan Feb mar apr mei jun jul agu sep okt nop des
Capaian Standar
Capaian standar
'
91
CAPAIAN STANDAR
\
Dari hasil analisis dashboard Indikator Mutu Area klinik didapatkan bahwa
indicator:
a. Kelengkapan Pengisian Assesmen Awal Medis 1x 24 jam setelah pasien
masuk dengan indicator penilaian Jumlah assesmen awal medis yang
lengkap ≤ 24 jam 0 % pada pasien baru dalam 1 bulan ,belum mencapai
sasaran baru tercapai 52.48 % dari target ≥80%
Dari hasil konfirmasi kebagian PMKP RSUD RA kartini hal ini disebabkan
96
97
Total
NO Daftar Masalah Mg sv mn nc af P
Nilai
a. Jumlah perawatkurang
Manusia
RekrutmentenagaharussesuidenganANJABdanmengajukankeBKD
Metode
Jumlahperawatkurang
Lingkungan
Kebutuhantenagadiprioritaskanuntukruangyangbutuhperawatan
Dana intensif
PengadaantenagaBLUDdanharlep,membutuhkandanabesar
Sarana & Prasarana
100
Manusia
Metode
MPKP TIMbelum
optimal
Lingkungan
Jumlahpasienterlalubanyak
Dana
c. rondekeperawatan
Manusia Ruang perawatan kelas 3 untuk pasien laki-laki dan perempuan dewasa
dengan kasus penyakit dalam, orthopedi, syaraf, kulit, THT, mata, jantung.Bedah dan jiwa
Metode
RondeKeperawatan
Lingkungan
Ruangkelas3.saturuangdihuni7pasien
Dana
PEMECAHAN MASALAH
ALTERNATIF
NO MASALAH TUJUAN PENYEBAB MASALAH TERPILIH
PENYELESAI
MASALAH
1 Jumlah perawat Dalam 5 tahun 1. Rekrutmen tenaga harus sesui 1. Desinfo waktu perencanaan 1. Mendiskusikan kekurangan
yang dibutuhkan kebutuhan dengaN ANJAB tenaga mengusulkan tenaga dengan Kasie
kurang dari perawat dan mengajukan keBKD tambahan kebutuhantenaga pelayanan, kasie
tingkat kebutuhan terpenuhi 2. Kebutuhan 2. Pengajuan ke bagian keperawatan. Kabid
pasien kurang 6 tenaga diprioritaskan untuk ketenagaan tambahan keperawatan dan kasubag
petugas ruang yang butuh kebutuhan jumlah kepegawaian untuk
perawatanintensif tenagaperawat menambah tenagaperawat
3. Pengadaan tenaga BLUD dan 2. Mengajukan tambahan
harlep , membutuhkan dana tenaga perawat ke direktur
besar pelayanan melalui kasie
pelayanan , kasubag
kepegawaian dankasie
keperawatan
2 Metode Praktek Dalam 1. Kekurangan tenagaperawat 1. Membuat perencanaan tahapan 1. Penyelengarakan
Keperawatan waktu 5 pelaksanaan optimalisasi pertemuan internal ruangan
2. Jumlah pasien terlalubanyak
Profesional (MPKP) tahun MPKPTIM membahas perencanaandan
103
N PJ
MASALAH PENYEBAB MASALAH TUJUAN KEGIATAN WAKTU SASARAN
O
1 Jumlah 1. Rekrutmen tenaga harus Dalam 5 1. Mendiskusikan kekurangan Bulan 1. Direktur pelayanan Kepala
perawat yang sesui dengan ANJAB dan tahun tenaga dengan Kasie pelayanan, okt2018 2. Kabid Ruang
dibutuhkan mengajukan keBKD kebutuhan kasie keperawatan. Kabid keperawatan.
kurang dari 2. Kebutuhan tenaga perawat keperawatan dan kasubag Kasie
tingkat diprioritaskan untuk ruang terpenuhi kepegawaian untuk menambah keperawatan
kebutuhan yang butuh perawatan tenagaperawat 3. Kasie pelayanan
pasien kurang intensif 2. Mengajukan tambahan tenaga 4. Kasubag
kepegawaian
6 petugas 3. Pengadaan tenaga BLUD perawat ke direktur pelayanan
dan harlep , melalui kasie pelayanan ,
membutuhkan danabesar kasubag kepegawaian dan kasie
keperawatan
2 Metode 1. Kekurangantenaga Dalam 1. Penyelengarakan pertemuan Sept 2018 1. Kasie keperawatan Kepala
Praktek perawat waktu 5 internal ruangan membahas 2. Kasie pelayanan Ruang
Keperawatan 2. Jumlah pasienterlalu tahun perencanaan danpelaksanaan 3. Kasie kepegawain
Profesional banyak MPKP MPKPTIM 4. TIM MPKP
(MPKP) TIM berjalan Koordinasi dengan kasie ruang
, belum optimal perawatan , kasie pelayanan kemuning
optimal dan kasie kepegawaian untuk
105
menindaklanjuti penerapan
MPKP TIM yang akan
dilaksanakan dengan
membatu menyiapkan SDM
yang ada
3 ronde 1. Ruang perawatan kelas 3 Dalam 1. Penyelengarakan pertemuan Agustus 1. Kabid keperawatan Kepala
keperawatan untuk pasien laki-laki dan waktu 3 internal ruangan membahas 2018 2. Kasie perawatan Ruang
diruang belum perempuan dewasa tahun perencanaan dan pelaksanaan 3. Tim pelaksana
dilakukan dengan kasus penyakit ronde rondekeperawatan ronde
dalam, orthopedi, syaraf, keperawata 2. Melakukan desinfo kepada keperawatan
kulit, THT, mata, n kasie keperawatan . kabid ruang
jantung.Bedah danjiwa dilaksanak keperawatan tentang rencana kemuning
2. Jumlah perawatkurang an pelaksanaan rondekeperawatan
3. Ruang kelas 3 . saturuang
dihuni 7pasien
106
BAB V
LAPORAN KEGIATAN IMPLEMENTASI
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
A. Rencana kegiatan dan rekomendasi tindak lanjut
PENANGGU
NO MASALAH TUJUAN SASAR TARGET KEGIATAN WAKTU NG
AN
JAWAB
1 Jumlah perawat Dalam 1. Direktur pelayanan Dalam 5 1. Mendiskusikan kekurangan Bulan Kepala Ruang
yang dibutuhkan 5 tahun 2. Kabid keperawatan. tahun tenaga dengan Kasie pelayanan, okt2018
kurang dari tingkat kebutuh Kasie keperawatan kebutuhan kasie keperawatan. Kabid
kebutuhan pasien an 3. Kasiepelayanan perawat keperawatan dan kasubag
kurang 6 petugas perawat 4. Kasubagkepegawaian terpenuhi kepegawaian untuk menambah
terpenu tenagaperawat
hi 2. Mengajukan tambahan tenaga
perawat ke direktur pelayanan
melalui kasie pelayanan ,
kasubag kepegawaian dankasie
keperawatan
107
.2 Metode Praktek Dalam 1. Kasiekeperawatan Dalam waktu 1. Penyelengarakan pertemuan Sept 2018 Kepala Ruang
Keperawatan waktu 5 2. Kasiepelayanan 5 tahun internal ruangan membahas
Profesional tahun 3. Kasiekepegawain MPKP perencanaan danpelaksanaan
(MPKP) TIM, MPKP 4. TIM MPKP berjalan MPKPTIM
ruangkemuning
belum optimal berjal optimal 2. Koordinasi dengan kasie
an perawatan , kasie pelayanandan
optim kasie kepegawaian untuk
al menindaklanjuti penerapan
MPKP TIM yang akan
dilaksanakan denganmembatu
menyiapkan SDM yang ada
108
3 ronde Dalam 1. Kabidkeperawatan Dalam waktu 1. Penyelengarakan pertemuan Agustus Kepala Ruang
2018
keperawatan waktu 3 2. Kasieperawatan 3 tahun ronde internal ruangan membahas
diruang belum tahun 3. Tim pelaksana ronde keperawatan perencanaan dan pelaksanaan
dilakukan ronde keperawatan dilaksanakan rondekeperawatan
keperawata ruangkemuning 2. Melakukan desinfo kepada
n kasie keperawatan .
dilaksanak kabid keperawatan
an tentangrencana
pelaksanaan ronde keperawatan
109
B. Implementasi &Evaluasi
C. Tindak lanjut
Penanggung
No Hasil Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kegiatan Tindak Lanjut Waktu Tempat Keterangan
Jawab
1
3
BAB VI
PEMBAHASAN
Ruang kemuning adalah ruang perawatan kelas III untuk pasien laki-laki
dan perempuan dewasa dengan kasus penyakit dalam, orthopedi, syaraf, kulit,
THT, mata, jantung.bedah dan jiwa merupakan salah satu ruang perawatan di
RSUD RA Kartini dari 20 Ruang perawatan yang tersedia . terletak di lantai III
diatas ruang angrek dengan kapasitas 32 tempat perawatan yang terbagi dalam 6
ruang .
A. Analisis SWOT 5 M
SDM pelaksana diruang kemuning terdiri dari 14 orang perawat dan 1
tenaga administrasi , berdasarkan pengkajian yang dilakukan dari tanggal 21
s/d 23 juli diketahui bahwa ruang kemuning kekurangan tenaga perawat 6
orang dan dari analisa SWOT posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik
(x,y) pada kuadran II ( Positif . negatif) Posisi ini menunjukan ruang kemuning
adalah sebuah organisasi yang kuat tapi menghadapi tantangan yang
besar .sehingga perlu dilakukan Diversifikasi Strategi. Maksudnya adalah
organisasi berada pada situasi mantap namun juga menghadapi sejumlah
tantangan berat. Masalah yang dihadapi yaitu Jumlah perawat yang dibutuhkan
kurang dari tingkat kebutuhan pasien kurang 6 petugas. Hal ini disebabkan
1. Rekrutmen tenaga harus sesui dengan ANJAB dan mengajukan
keBKD
2. Kebutuhan tenaga diprioritaskan untuk ruang yang butuh
perawatanintensif
3. Pengadaan tenaga BLUD dan harlep , membutuhkan dana besar
Oleh karena itu kepala ruang perlu mengambil tindakan
113
114
A. Simpulan
Dari hasil analisis SWOT 5 M . Pengkajian fungsi manajemen dan PMKP
yang dilakukan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Kondisi internal dan ekternal method ruang kemuning pada posisi Kuadran
I (positif, positif) Posisi ini membuktikan sebuah organisasi yang kuat dan
berpeluang. Rekomendasi taktik yang diberikan ialah Progresif, artinya
organisasi dalam kondisi prima dan mantap. Sehingga benar-benar
dimungkinkan untuk terus menjalankan ekspansi, memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secaramaksimal.
2. Kondisi internal dan ekternal man, maney material dan market ruang
kemuning pada posisi Kuadran II (positif, negative ) Posisi ini
membuktikan sebuah organisasi yang kuat tapi menghadapi tantangan
yang besar. Saran taktik yang diberi yaitu Diversifikasi Strategi.
Maksudnya adalah organisasi berada pada situasi mantap namun juga
menghadapi sejumlah tantangan berat.Sehingga diperkirakan roda
organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar jika hanya
bergantung pada taktiksebelumnya.
3. Implementasi fungsi manjemen diruang kemuning berupa
planning( perencanaan ) ,Organizing ( pengorganisasian ) ,Controling
( pengawasan ) & pengendalian , monitoring dan evaluasi sudah berjalan
baik namun ada beberapa fungsi yang belum optimal
4. Upaya penerapan program Peningkatan Mutu dan keselamatan pasien
( PMKP ) di Ruang Kemuning RSUD R.A Kartini Jepara sudah berjalan
denganbaik
B. Saran
1. memperbanyak variasi strategitaktisnya
2. koordinasi pelayanan yang solid antar TIM dan jajaran structural
maupaun manajemen
3. Komunikasi yang yang efektif anatar TIM dan instalasi yangada
116
DAFTAR PUSTAKA