Anda di halaman 1dari 6

PERUBAHAN POSISI

1. Tujuan :
• Mempertahankan body alignment
• Mempertahankan integritas kulit
• Mencegah terjadinya luka/ulkus dekubitus
• Meningkatjan kenyamanan
• Mengoptimalkan ekspansi paru
• Memposisikan klien untuk berbagai prosedur klinik (Temple & Johnson, 2006)
2. Persiapan
a. Persiapan alat
Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan periksa kelengkapan alat seperti :
- Bantal
- Gulungan handuk
- Foot board
b. Persiapan klien
Komunikasikan tindakan yang akan dilakukan pada klien terlebih dahulu
c. Persiapan perawat
Analisa diri perawat terlebih dahulum pelajari data-data klien, dan cuci tangan
sebelum melakukan tindakan

3. Tindakan
1. Posisi Fowler

• Posisi fowler merupakan posisi bed dimana kepala dan dada dinaikkan setinggi
45°-60° tanpa fleksi lutut (posisi kaki lurus).
• Tujuannya adalah untuk membantu mengatasi masalah kesulitan pernafasan dan
kardiovaskular. Untuk melakukan aktivitas tertentu (makan, membaca, menonton
televisi).
• Posisi ini sepertinya tidak terlalu rumit prosedur kerjanya karena hanya
memanfaatkan kecanggihan bed yang kepalanya bisa naik hingga 90° tapi kita
harus terlebih dahulu memutar porosnya supaya kepala bednya bisa naik.
Bagian tubuh yang perlu diberi penyangga atau bantal/selimut yang digunakan
untuk mensupport bagian tubuh yang tertindas adalah:
✓ pada bagian lengan bawah, menggunakan bantal, jika lengan mengalami
kelemahan. Telapak tangan bisa supinasi atau pronasi, tergantung kenyamanan
pasien.

footboard yang digunakan untuk menyangga kaki supaya


tidak terjadi fleksi pada plantar (kulai kaki)

✓ bagian kaki, dari lutut hingga tumit, menggunakan bantal. Juga untuk mencegah
fleksi plantar bisa menggunakan footboard. Pada bagian paha juga perlu
menggunakan bantal kecil.
✓ bagian kurva lumbal (bagian punggung yang mencekung), menggunakan bantal
kecil.
✓ bagian leher (kolumna servikal), menggunakan bantal kecil.
• Catatan: karena kepala hingga dada menyandar pada kepala bed yang dinaikan,
maka pasien/klien boleh tidak menggunakan bantal pada kepala. Terlalu banyak
menggunakan bantal di bawah kepala dapat menyebabkan fleksi kontraktur dari
leher.
2. Posisi Supinasi

✓ Posisi terlentang adalah posisi dimana klien berbaring terlentang dengan kepala
dan bahu sedikit elevasi menggunakan bantal.
✓ Tujuannya adalah untuk klien post operasi dengan menggunakan anastesi spinal
dan untuk mengatasi masalah yang timbul akibat pemberian posisi pronasi yang
tidak tepat.

Bagian tubuh yang perlu diberi penyangga pada posisi ini adalah:

1. bagian kepala dan bahu klien, letakkan bantal dengan ketebalan yang sesuai
kebutuhan.
2. pada bagian kaki hingga pergelangan kaki, letakkan bantal untuk mencegah
hiperekstensi lutut, menjaga tumit agar tidak menyentuh bed, dan mengurangi
lordosis lumbal.
3. pada bagian pinggul letakkan gulungan handuk untuk mencegah rotasi
eksternal pinggul.
4. pada bagian punggung (kurva lumbal) letakkan bantal kecil untuk mencegah
fleksi spinal lumbal.
5. pada telapak kaki letakkan footboart atau bantal untuk mencetak plantar fleksi
(kulai kaki).
6. pada bagian lengan bawah letakkan bantal kecil dan gunakan gulungan
handuk pada telapak tangan untuk mencegak kontraktur fleksi jari-jari.
3. Posisi Pronasi (Telungkup)

✓ Posisi pronasi adalah posisi dimana klien berbaring diatas abdomen dengan kepala
menoleh kesamping.
✓ Tujuannya adalah untuk memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul dan lutut,
mencegah fleksi kontraktur dari persendian pinggul dan lutut, dan memberikan drainase
pada mulut.

Bagian tubuh yang perlu diberi penyangga yaitu:

1. pada bagian kepala klien letakkan bantal kecil untuk menyejajarkan kepala dengan
badan dan mencegah fleksi lateral leher. JANGAN meletakkan bantal di bawah bahu
karena akan meningkatkan lordosis lumbal.
2. pada bagian abdomen atau rongga antara diafragma (atau payudara pada wanita) dan
illiac crest , letakkan bantal kecil atau gulungan handuk untuk mencegah
hiperekstensi lengkung lumbal, kesulitan bernafas, dan tekanan payudara pada
wanita.
3. pada bagian lutut hingga pergelangan kaki letakkan bantal untuk mengurangi plantar
fleksi, bantal ini juga untuk memfleksikan lutut sehingga mencegah tekanan
berlebihan pada patella.
4. Atur posisi klien pada posisi anatomis normal sehingga tidak terjadi penekanan yang
berlebihan pada jari kaki
4. Posisi Lateral (Miring)

✓ Posisi lateral adalah posisi dimana klien berbaring diatas salah satu sisi bagian tubuh
dengan kepala menoleh kesamping.
✓ Tujuannya adalah untuk mengurangi lordosis dan meningkatkan aligment punggung yang
baik, baik untuk posisi tidur dan istirahat, dan membantu menghilangkan tekanan pada
sakrum dan tumit

Bagian tubuh yang perlu diberi penyangga yaitu:

1. pada bagian kepala letakkan bantal supaya kepala dan leher sejajar, mencegah fleksi
lateral, dan ketidaknyamanan otot leher mayor.
2. letakkan bantal di bawah lengan atas. Mencegah internal rotasi dan adduksi dari bahu
serta penekanan pada dada.
3. letakkan bantal di bawah paha dan kaki atas sehingga ekstremitas berfungsi secara
paralel dengan permukaan bed. Mencegah internal rotasi dari paha dan adduksi kaki.
Mencegah penekanan secara langsung dari kaki atas, terhadap kaki bawah.
4. letakkan bantal guling di belakang punggung klien untuk menstabilkan posisi.
Memperlancar kesejajaran vertebra. Juga menjaga klien dari terguling ke belakang
dan mencegah rotasi tulang belakang

5. Posisi Sims (semipronasi)

• Posisi sims atau disebut juga posisi semi pronasi adalah posisi dimana klien
berbaring pada posisi pertengahan antara posisi lateral dan posisi pronasi. Posisi
ini lengan bawah ada di belakang tubuh klien, sementara lengan atas didepan
tubuh klien.
• Tujuannya adalah untuk memfasilitasi drainase dari mulut klien yang tidak sadar,
mengurangi penekanan pada sakrum, dan untuk mempermudahkan pemeriksaan
dan perawatan pada area perineal, serta untuk tindakan pemberian enema.
• Posisi semi-telungkup (atau posisi Sims) sering digunakan untuk pasien paralisis
karena ini mengurangi tekanan pada bokong dan panggul. Banyak orang
menemukan posisi ini nyaman untuk tidur.

6. Posisi Dorsal Recumbent

• Posisi berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau direnggangkan) di atas
tempat tidur.
• Tujuan adalah untuk merawat dan memeriksa genetalia serta proses persalinan.

7. Posisi Litotomi

✓ Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas
bagian perut.
✓ Tujuan adalah untuk memeriksa genetalia pada proses persalinan dan memasang alat
kontrasepsi.

Anda mungkin juga menyukai