Anda di halaman 1dari 20

- PENGATURAN POSISI

KLIEN DI TEMPAT TIDUR-

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2011
- PENDAHULUAN-
Pengaturan posisi merupakan aspek
esensial yang harus dilakukan
perawat pada klien dengan kondisi
yang lemah, imobilisasi, merasa
nyeri, paralisis, atau tidak sadar.

Hal yang harus dilakukan sebelum


dan sesudah perubahan posisi
adalah:
- Pengkajian Kulit
- Pemberian perawatan kulit.
1. Mencegah 2. Mencegah
ketidaknyaman terjadinya
otot. dekubitus.

3. Mencegah
terjadinya 4. Mencegah
kerusakan saraf terjadinya
superfisial & kontraktur.
pembuluh darah.
1. Pastikan kasur keras dan datar.
2. Pastikan tempat tidur bersih dan kering
3. Letakkan alat penyangga pada daerah yang
ditentukan sesuai posisi klien.
4. Hindari meletakkan salah satu bagian tubuh
(terutama pada bagian tubuh yang memiliki
penonjolan tulang) tepat di atas bagian
tubuh lainnya.
5. Buat rencana jadwal pengaturan posisi 24
jam dan ubah posisi tiap 2 jam.
6. Tanyakan posisi yang nyaman bagi pasien.
• BANTAL dan KASUR.
• BOT KAKI
• PAPAN KAKI  menjaga posisi kaki
pada dorsofleksi.
• GULUNGAN TROKANTER  dengan
menggulung handuk atau selimut
dan biasanya diletakkan di krista
iliaka.
• GULUNGAN TANGAN  mencegah
kontraktur jari.
• BANTAL ABDUKSI  bantal busa
berbentuk segitiga untuk mencegah
dislokasi pinggul.
Posisi fowler

Posisi ortopneik
Posisi dorsal rekumben
Posisi prone
Posisi lateral

Posisi sims
• Adalah posisi dimana kepala dan tubuh
ditinggikan dan lutut dapat fleksi atau
tidak fleksi.
• Baik untuk klien yang mengalami
kesulitan bernapas dan masalah jantung.
• Jenis-jenisnya:
a. Posisi semifowler  peninggian 45-600.
b. Posisi fowler rendah  peninggian 15-
450.
c. Posisi fowler tinggi  peninggian 60-
900.
• Merupakan penyesuaian
dari posisi fowler tinggi.
• Kien duduk di tempat tidur
atau disisi tempat tidur
dengan overbed table di
atas pangkuan klien.
• Posisi ini dapat membantu
klien dengan masalah
ekshalasi.
Merupakan posisi telentang dimana
kepala dan bahu klien sedikit
elevasi dengan menggunakan
bantal.

Area sanggaan: di bawah lengkung


lumbal, di paha, di bawah tungkai
bawah
• Merupakan posisi telungkup dengan kepala
dipalingkan pada satu sisi, pinggul tidak
fleksi.
• Kegunaan:
a. Mencegah kontraktur fleksi pada pinggul
dan lutut
b. Meningkatkan drainase dari mulut
berguna bagi pasien setelah pembedahan
mulut/tenggorokan dan tidak digunakan
pada masalah jantung atau pernapasan
• Merupakan posisi miring
dimana klien berbaring pada
salah satu sisi tubuh.
• Posisi ini bermanfaat untuk
klien dengan kerusakan
motorik atau sensorik.
• Membantu menurunkan
tekanan pada area sakrum
sehingga mencegah
terjadinya dekubitus.
• Merupakan posisi semi prone dimana
klien mengambil postur pertengahan
antara posisi lateral dan prone.
• Lengan bagian bawah berada di belakang
klien dan lengan bagian atas fleksi pada
bahu dan siku.
• Kedua tungkau fleksi di depan.
• Tungkai bagian atas lebih fleksi pada
pinggul maupun lutut dibandingkan
tungkai bagian bawah.
Digunakan pada
klien yang tidak
sadar, paralisis,
defisit sensoris
atau motorik.
T
E
R
I
M
A

K
A
S
I
H

Anda mungkin juga menyukai