• Posisi supinasi/terlentang adalah posisi klien berbaring telentang dengan kepala dan bahu sedikit elevasi dengan menggunakan bantal. • Posisi supinasi diberikan pada pasien pascaoperasi spinal. • Posisi fowler merupakan posisi tempat tidur dengan menaikkan kepala dan dada setinggi 450- 900 tanpa fleksi lutut. • Posisi semifowler bertujuan untuk mengatasi masalah kesulitan pernapasan dan kardiovaskuler. POSISI TELENGKUP (PRONASI) • Posisi pronasi adalah posisi klien berbaring di atas abdomen dengan kepala menoleh ke samping. • Posisi pronasi bertujuan untuk memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul dan lutut, • Tujuannya untuk mencegah fleksi kontraktur dari persendian pinggul dan lutut, • Membantu drainase dari mulut sehingga berguna bagi klien pascaoperasi mulut atau tenggorokan. • Posisi ortopnea merupakan adaptasi dari posisi fowler tinggi • Klien duduk di tempat tidur atau ditepi tempat tidur dengan meja yang menyilang di atas tempat tidur. • Tujuan pemberian posisi ortopnea adalah mengatasi masalah kesulitas pernapasan dengan ekspansi dada maksimum. • Posisi lateral adalah posisi klien berbaring pada salah satu sisi bagian tubuh dengan kepala menoleh ke samping. • Posisi lateral bertujuan untuk mengurangi lordosis dan meningkatkan kelurusan punggung yang baik, • Baik untuk posisi tidur dan membantu menghilangkan tekanan pada sakrum dan tumit. LITOTOMI
• Posisi pasien terlentang dengan kaki diangkat
sekitar 30 hingga 45 derajat di atas bagian perut dengan lutut ditekuk. Bagian lutut biasanya akan disandarkan di bagian ujung kasur. • Posisi ini biasanya digunakan untuk pemeriksaan genital, pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), proses persalinan atau selama operasi ginekologi, rektal, dan urologis. • Posisi sims atau semipronasi adalah posisi klien berbaring pada pertengahan antara posisi lateral dan posisi pronasi. • Pada posisi ini lengan bawah ada di belakang klien, sedangkan lengan atas ada di depan tubuh klien. • Tujuan pemberian posisi sims adalah memfasilitasi drainase dari mulut pada klien tidak sadar, • Mengurangi penekanan pada sakrum pada klien yang mengalami paralisis, • Memudahkan pemeriksaan dan perawatan area perineal dan posisi ini baik untuk pemberian enema. • Posisi trendelenburg dimana bagian kepala pasien lebih rendah dari bagian kaki atau badan. • Posisi ini bermanfaat memperlancar peredaran darah ke otak dan memudahkan operasi pada bagian perut. • Kondisi ini dapat diterapkan pada klien yang berada dalam keadaan syok, hipotensi dan memerlukan tindakan tertentu seperti bronchoscopy.