Anda di halaman 1dari 5

NO. DOKUMEN : KAK.

023/PKC/UKM
NO. REVISI : 00
TGL. TERBIT : 13 Januari 2023

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SOSIALISASI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA


PADA ANAK SEKOLAH
PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING
TAHUN 2023

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING


Alamat: Jl. Sungai Landak No. 26, Kel. Cilincing, Kec. Cilincing, Jakarta Utara
Telepon: 021-214840022; Faksimile: 021-21484022; E-mail:
puskesmas.cilincing@jakarta.go.id
JAKARTA
NO. DOKUMEN : KAK.023/PKC/UKM
NO. REVISI : 00
TGL. TERBIT : 13 Januari 2023

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SOSIALISASI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA
PADA ANAK SEKOLAH
PUSKESMAS KECAMATAN CILINCING
TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Kasus penyalahgunaan NAPZA pada remaja di Indonesia memprihatinkan,
generasi penerus bangsa yang seyogyanya memupuk karakter positif dan
memampukan diri pada keilmuan serta soft-skill guna mewujudkan cita-cita bangsa
dan negara yakni membangun dan mensejahterakan masyarakat Indonesia secara
umum tetapi tidak sedikit remaja laki-laki meupun perempuan yang terlibat pada
penyalahgunaan NAPZA.
Data yang dihimpun oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba di Indonesia
menyebutkan bahwa kasus penyalahgunaan NAPZA (Narkoba, Alkohol, Psikotropika
dan Zat Adiktif) semakin bertambah dari tahun ke tahun. Jumlah kasus Narkoba di
Indonesia mengalami kenaikan tajam, rata-rata naik 51,3 % atau 3100 kasus
pertahun (BNN, 2006).
Tahun 2007 hingga tahun 2011 tercatat jumlah tersangka kasus Narkoba
pada tingkat pendidikan sekolah dasar (SD) berjumlah 22.402, sekolah menengah
pertama (SMA) 44.878 tersangka, sekolah menengah atas (SMA) 117.147, dan
pada taraf pergutuan tinggi (PT) berjumlah 4.868 tersangka. Total keseluruhan ada
189.294 tersangka. Kasus teratas terdapat pada tingkat pendidikan sekolah
menengah atas (SMA) yakni 61,9% dari total kasus (BNN, Maret 2012)
Pada saat anak memasuki usia sekolah, anak mulai menyadari bahwa
pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima di masyarakat. Oleh karena itu,
anak mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya.
Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan
(pembiasaan) (Yusuf, 2020:181).
Masa anak-anak identik dengan penerimaan berbagai pengetahuhan dari
lingkungan. Dari lingkungan anak dapat menyesuaikan diri secara efektif dengan
berbagai pengetahuan yang diterima. Apabila bimbingan di sekolah atau pun di
rumag tidak mencukupi untuk memenuhi rasa ingin tahunya maka anak akan
mencoba hal-hal yang belum dia tahu pasti sebab dan akibatnya.
NO. DOKUMEN : KAK.023/PKC/UKM
NO. REVISI : 00
TGL. TERBIT : 13 Januari 2023

II. LATAR BELAKANG


Peredaran narkotika di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir semakin
marak. Berdasarkan data Badan Koordinasi Narkotika Nasional 2020, ada sekitar
3,5 juta orang penyalahguna.
Mengkhawatirkannya, target narkotika di Indonesia, utama pasar narkotika ini
adalah para remaja. Pada tahun 2000 ditenggarai ada lebih dari 166 SLTP dan 172
SLTA yang menjadi pusat peredaran narkotika dengan lebih dari 2000 siswa terlibat
di dalamnya. Angka ini pun masih akan lebih besar, karena fenomena ini seperti
gunung es, yaitu yang tampak hanya permukaan saja dan sebagian besar yang lain
belum terlihat. Diperkirakan setiap penyalah guna narkotika yang dapat diidentifikasi,
ada 10 orang lainnya yang belum ketahuan.
Program kesehatan jiwa dilaksanakan untuk mendukung tercapainya visi
Puskesmas Kecamatan Cilincing yang berbunyi “Menjadi Puskesmas Berorestasi
Kebanggaan Masyarakat” melalui pelaksanaan salah satu misinya, yaitu
meningkatkan pelayanan prima yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan serta
menjalin dan mengembangkan hubungan yang bersinergis pada kebutuhan
pelanggan serta menjalin dan mengembangkan hubungan yang sinergis dengan
seluruh stakeholder di sekolah yang ada di Kecamatan Cilincing. Program kesehatan
jiwa junga mengedepankan nilai-nilai integritas, pofesiomal, akuntabel, kerjasama
dan inovatif
Guru di sekolah perlu memahami dan menguasai teknik identifikasi anak
dengan gangguan emosi dan perilaku, serta prosedur pelaksanaan identifikasi.
Identifikasi berguna bagi guru untuk membedakan anak dengan gangguan emosi
dan perilaku dengan anak nakal dan bermsalah tingkah laku biasas, karena
karakteristik anak dengan gangguan emosi dan perilaku sering ditemui di komunitas
anak, khususnya di sekolah. Mengetahui keberadaan anak dengan gangguan emosi
dan perilaku di sekolah sangat diperlukan untuk memberikan pemdidikan khusus
sesuai karakter mereka.
Program kesehatan jiwa dilaksanakan untuk mendukung tercapainya visi
Puskesmas Kecamatan Cilincing yang berbunyi “Menjadi Puskesmas Berorestasi
Kebanggaan Masyarakat” melalui pelaksanaan salah satu misinya, yaitu
meningkatkan pelayanan prima yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan serta
menjalin dan mengembangkan hubungan yang bersinergis pada kebutuhan
pelanggan serta menjalin dan mengembangkan hubungan yang sinergis dengan
seluruh stakeholder di sekolah yang ada di Kecamatan Cilincing. Program kesehatan
NO. DOKUMEN : KAK.023/PKC/UKM
NO. REVISI : 00
TGL. TERBIT : 13 Januari 2023

jiwa junga mengedepankan nilai-nilai integritas, pofesiomal, akuntabel, kerjasama


dan inovatif.
III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai bahaya NAPZA
pada anak sekolah.

B. TUJUAN KHUSUS
1. Memberikan edukasi mengenai penyalahgunaan NAPZA pada anak sekolah
di Indonesia.
2. Memberikan edukasi mengenai bahaya NAPZA.

IV. KEGIATAN POKOK / RUANG LINGKUP KEGIATAN


1. Sosialisasi ke siswa tentang penyalahgunaan NAPZA pada anak sekolah.
2. Skrining deteksi dini menggunakan instrument SINAPZA dari Kemenkes

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN / RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan sosialisasi gengguan mental emosional pada anak sekolah ini dilakukan
dengan rincian:
a. Perkenalan
b. Sosialisasi mengenai penyalahgunaan NAPZA serta bahayanya NAPZA pada
anak sekolah
c. Diskusi tanya jawab
d. Skrining kesehatan jiwa menggunakan instrument SINAPZA
e. Penutup

VI. SASARAN
Sasaran dari kegiatan sosialisasi mengenai bahaya NAPZA pada anak
sekolah ini: Siswa sekolah (SD, SLTP dan SLTA) di wilayah Kecamatan Cilincing

VII. JADWAL KEGIATAN


a. Waktu pelaksanaan kegiatan
Kegiatan sosialisasi pencegahan penyalahgunaan NAPZA pada anak sekolah ini
dilakukan pada saat hari kesehatan jiwa sedunia dan atau tentative mengikuti
jadwal skrining anak sekolah
NO. DOKUMEN : KAK.023/PKC/UKM
NO. REVISI : 00
TGL. TERBIT : 13 Januari 2023

b. Matrrik pelaksanaan kegiatan

No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov
Des

Sosialisai mengenai
1 pencegahan
penyalahgunaan NAPZA
pada anak sekolah

VIII. MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAN KEGIATAN


Monitoring dan evaluasi kegiatan sosialisasi pencegahan penyalahgunaan
NAPZA pada anak sekolah dilakukan dengan cara:
a. Melakukan skrining risiko penyalahgunaan NAPZA dengan menggunakan
aplikasi SINAPZA.
b. Melakukan feedback pada pihak sekolah mengenai hasil skrining kesehatan jiwa
pada anak sekolah
c. Melakukan evaluasi kegiatan 6 bulan sekali.

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pelaksana kegiatan dilaksanakan oleh masing-masing penanggung jawab
program di Kelurahan dan dilaporkan kepada penanggung jawab program di
Kecamatan untuk dibuat laporan tertulis yang akan dilaporkan ke Kepala Puskesmas
Kecamatan Cilincing

X. SUMBER DANA
Kegiatan ini tidak menggunakan anggaran.

.
Mengetahui Jakarta, 11 Januari 2023
Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing PJ Program Kesehatan Jiwa

dr. Raden Achmad Sigit Mustika Adi dr. Aulia Abdillah Ramadhan
NIP. 196801242007011020 NIP. 199204012019031008

Anda mungkin juga menyukai