023/PKC/UKM
NO. REVISI : 00
TGL. TERBIT : 13 Januari 2023
I. PENDAHULUAN
Kasus penyalahgunaan NAPZA pada remaja di Indonesia memprihatinkan,
generasi penerus bangsa yang seyogyanya memupuk karakter positif dan
memampukan diri pada keilmuan serta soft-skill guna mewujudkan cita-cita bangsa
dan negara yakni membangun dan mensejahterakan masyarakat Indonesia secara
umum tetapi tidak sedikit remaja laki-laki meupun perempuan yang terlibat pada
penyalahgunaan NAPZA.
Data yang dihimpun oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba di Indonesia
menyebutkan bahwa kasus penyalahgunaan NAPZA (Narkoba, Alkohol, Psikotropika
dan Zat Adiktif) semakin bertambah dari tahun ke tahun. Jumlah kasus Narkoba di
Indonesia mengalami kenaikan tajam, rata-rata naik 51,3 % atau 3100 kasus
pertahun (BNN, 2006).
Tahun 2007 hingga tahun 2011 tercatat jumlah tersangka kasus Narkoba
pada tingkat pendidikan sekolah dasar (SD) berjumlah 22.402, sekolah menengah
pertama (SMA) 44.878 tersangka, sekolah menengah atas (SMA) 117.147, dan
pada taraf pergutuan tinggi (PT) berjumlah 4.868 tersangka. Total keseluruhan ada
189.294 tersangka. Kasus teratas terdapat pada tingkat pendidikan sekolah
menengah atas (SMA) yakni 61,9% dari total kasus (BNN, Maret 2012)
Pada saat anak memasuki usia sekolah, anak mulai menyadari bahwa
pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima di masyarakat. Oleh karena itu,
anak mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya.
Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan
(pembiasaan) (Yusuf, 2020:181).
Masa anak-anak identik dengan penerimaan berbagai pengetahuhan dari
lingkungan. Dari lingkungan anak dapat menyesuaikan diri secara efektif dengan
berbagai pengetahuan yang diterima. Apabila bimbingan di sekolah atau pun di
rumag tidak mencukupi untuk memenuhi rasa ingin tahunya maka anak akan
mencoba hal-hal yang belum dia tahu pasti sebab dan akibatnya.
NO. DOKUMEN : KAK.023/PKC/UKM
NO. REVISI : 00
TGL. TERBIT : 13 Januari 2023
B. TUJUAN KHUSUS
1. Memberikan edukasi mengenai penyalahgunaan NAPZA pada anak sekolah
di Indonesia.
2. Memberikan edukasi mengenai bahaya NAPZA.
VI. SASARAN
Sasaran dari kegiatan sosialisasi mengenai bahaya NAPZA pada anak
sekolah ini: Siswa sekolah (SD, SLTP dan SLTA) di wilayah Kecamatan Cilincing
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov
Des
Sosialisai mengenai
1 pencegahan
penyalahgunaan NAPZA
pada anak sekolah
X. SUMBER DANA
Kegiatan ini tidak menggunakan anggaran.
.
Mengetahui Jakarta, 11 Januari 2023
Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing PJ Program Kesehatan Jiwa
dr. Raden Achmad Sigit Mustika Adi dr. Aulia Abdillah Ramadhan
NIP. 196801242007011020 NIP. 199204012019031008