Latar Belakang
Sebagai sebuah daerah yang terletak paling ujung sebelah utara dari
Provinsi Jawa Tengah, dengan luas wilayah daratan 1.004,132 km2 dan
panjang garis pantai 72 km, Kabupaten Jepara menyimpan berbagai potensi,
baik potensi sumber daya alam dan sumberdaya manusia.
Sebagai kabupaten, Jepara juga di hadapkan dengan berbagai persoalan,
seperti halnya persoalan Pembangunan sumberdaya manusia dimana
jepara, Masih ditemukannya balita gizi buruk dan balita stunting yang pada
tahun 2020 mencapai 1,97% dan balita stunting berjumlah 7.333 balita atau
13,78%. Kasus HIV/AIDS dimana jepara msuk 3 besar di Jawa Tengah,
tahun 2020 sebesar 0,8% dengan jumlah kasus baru HIV/AIDS sejumlah 103
kasus.
Selain persoalan pembangunan manusia jepara juga di hadapkan persoalan
Pembangunan ekonomi, dimana pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jepara
pada tahun 2020 melambat hingga mencapai -1,94%, Tingkat pengangguran
pada tahun 2020 sebesar 6,7%, Tingkat kemiskinan di tahun 2020 sebesar
7,17% dengan jumlah penduduk miskin yang masih cukup besar yaitu
91.140 jiwa, masih terdapat 6.027 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang
belum ditangani, masih adanya kawasan permukiman kumuh seluas 54,91
Ha. Ditambah lagi persoalan tata kelola pemerintahan dimana Indeks
Reformasi Birokrasi (IRB) di Kabupaten Jepara masih perlu ditingkatkan.
Pada tahun 2019, IRB Kabupaten Jepara menunjukkan angka 59,12 dan
masih banyak persoalan yang lainnya.
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun
2014, pada hakekatnya bahwa penyelenggaraan pemerintahan daerah
diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat,
melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat
serta peningkatan daya saing daerah. Prinsip-prinsip demokrasi,
pemerataan dan keadilan bagi masyarakat.
Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jepara sebagai sebuah Organisasi
yang struktur oragnisasinya ada di 16 Kecamatan dan 230 Ranting yang
Penyelenggara
Kegiatan Halaqoh ini diselenggarakan oleh Pusat Study Kebijakan Publik
(PSKP) PC GP ANSOR Jepara
Topik Dialog :
1. Menakar Komitmen Penjabat Bupati dalam membangun dan
Memajukan Kabupaten Jepara
2. Membincang Korupsi dan upaya pencegahannya dalam pengelolaan
Kebijakan di daerah.
3. Menelaah arah kebijakan APBD Jepara menjelang tahun Politik, antara
Pro Rakyat atau Birokrat.
4. Tantangan dan Harapan Kepemimpinan Jepara, menjelang Pesta
Demokrasi
Dan Setiap topic akan dibahas oleh 1 orang pemantik di bantu oleh moderator
dalam megawal forum dan ditanggapi secara terfokus oleh peserta aktif sesuai
dengan konsen masing-masing.
Topik 2 :
Membincang Korupsi dan upaya Pencegahannya dalam pengelolaan
Kebijakan di daerah.
Pemantik : Dr. Fitroh Roh Yanto, SH, MH ( Direktur Penuntutan KPK RI )
Waktu : 20 menit
Topik 3 :
Menelaah arah kebijakan APBD Jepara menjelang tahun Politik, antara Pro
Rakyat atau Birokrat.
Pemantik : Dr. Mayadina RM, MA ( Akademisi / FITRA Jawa Tengah )
Waktu : 20 menit
Topik 4 :
Tantangan dan Harapan Kepemimpinan Jepara, menjelang Pesta Demokrasi
Pemantik : Dr. H. Jamhari, MM ( Akademisi / Pengusaha )
Waktu : 20 menit
Penutup
Demikianlah kerangka acuan kegiatan ini kami buat sebagai bahan diskusi
dan Halaqah.
Topik 1 :
Menakar Komitmen Penjabat Bupati Edy Supriyanta, ATD., S.H., M.M
dalam membangun dan Memajukan (Penjabat Bupati Jepara )
Kabupaten Jepara
Topik 2 :
Membincang Korupsi dan upaya Dr. Fitroh Roh Yanto, SH, MH
pencegahannya dalam pengelolaan
(Direktur Penuntutan KPK RI)
Kebijakan di daerah.
Topik 3 :
Menelaah arah kebijakan APBD Jepara Dr. Mayadina RM, MA
menjelang tahun Politik, antara Pro (Akademisi / FITRA Jawa Tengah)
Rakyat atau Birokrat.