Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PIK M Merupakan program yang dilaksanakan atau di bawahi oleh BKKBN, program
yang diberi nama Program Generasi Berencana (Genre) dengan berbagai program antara lain
salah satunya adalah organisasi PIK M (Pusat Informasi Konseling Mahasiswa) ini yang ada
di tingkatan kampus atau Universitas, tingakan SLTA kebawah dinamakan PIK R (Pusat
Informasi Konseling Remaja)

Masih banyak program Genre selain dari PIK M seperti program KB 2 anak lebih baik, BKR
(Bina Keluarga Remaja). Latar belakang dibuatnya program GenRe ini anatara lain adalah
rendahnya pengetahuan remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dan median usia
kawin pertama perempuan:

1. Seksualitas
2. Napza
3. HIV dan AIDS
4. Pengetahuan remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
5. Median Usia Kawin Pertama Perempuan

Fokus Utama saya dalam pembahasan pada makalah kali ini yaitu PIK M Barendeng UPR,
yang akan saya bahas lebih lanjut tentang sejarah berdirinya, POAC, dan lain hal di
organisasi ini.

B. Visi, Misi dan Tujuan


VISI
Menginspirasi generasi yang aktif, kreatif, inovatif, dan sehat dalam berbagai aspek.
MISI
• Meningkatkan keimanan kepada Tuhan YME.
• Mempromosikan PIK-M “Barendeng”.
• Meningkatkan kreativitas dan inovasi pada remaja dan anak.
• Mengembangkan jalinan keakraban pada remaja.
• Menggali dan mengembangkan potensi, serta memandirikan skill yang ada pada
remaja.
• Menciptakan remaja dan anak yang sehat secara fisik, psikologis dan intelegensi.
• Menyediakan layanan informasi kespro dan konsultasi KRR.
C. Rumusan Masalah
1. Sejarah PIK M secara umum
2. Sejarah PIK M BARENDENG UPR
3. Struktur Kepengurusan PIK M BARENDENG UPR
4. Planning, Organizing, Actuating, Controlling (POAC) Pada PIK M BARENDENG
UPR

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya PIK M

1. PIK M Secara Umum


Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Kehidupan
remaja merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka
selanjutnya. Pada tahun 2010 jumlah remaja umur 10-24 tahun sangat besar yaitu sekitar 64
juta atau 27,6% dari jumlah Penduduk Indonesia sebanyak 237,6 juta jiwa (Sensus Penduduk,
2010). Melihat jumlahnya yang sangat besar, maka remaja sebagai generasi penerus bangsa
perlu dipersiapkan menjadi manusia yang sehat secara jasmani, rohani, mental dan spiritual.
Faktanya, berbagai penelitian menunjukkan bahwa remaja mempunyai permasalahan yang
sangat kompleks seiring dengan masa transisi yang dialami remaja. Masalah yang menonjol
dikalangan remaja yaitu permasalahan seputar TRIAD KRR (Seksualitas, HIV dan AIDS
serta Napza), rendahnya pengetahuan remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dan
median usia kawin pertama perempuan relatif masih rendah yaitu 19,8 tahun (SDKI 2007).
Berikut gambaran perilaku remaja, berkaitan dengan risiko TRIAD KRR (Seksualitas,
NAPZA, HIV dan AIDS), rendahnya pengetahuan remaja tentang Kesehatan Reproduksi
Remaja dan median usia kawin pertama perempuan:
1. Seksualitas
2. Napza
3. HIV dan AIDS
4. Pengetahuan remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
5. Median Usia Kawin Pertama Perempuan

Dalam rangka mengemban amanat undang-undang dan merespon permasalahan remaja,


BKKBN mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) bagi Remaja dan keluarga
yang memiliki remaja yang sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya dilaksanakan oleh
Direktorat Bina Ketahanan Remaja (Dithanrem). Program ini didasarkan pada Peraturan
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor 47/HK.010/B5/2010 tentang
Rencana Strategis Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 2010 - 2014 dan
Addendum Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nomor
133/PER/B1/2011 tentang Rencana Strategis Badan Kependudukan dan Keluarga 7
Berencana Tahun 2010 -2014 untuk Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana.
Dalam adendum tersebut dinyatakan sebagai berikut:
1. Meningkatnya usia kawin pertama (UKP) perempuan dari 19.8 (SDKI 2007) menjadi
sekitar 21 tahun.
2. Meningkatnya partisipasi keluarga yang mempunyai anak dan remaja dalam kegiatan
kelompok kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR) dari 1.5 juta menjadi 2.7 juta keluarga
remaja.

2
2. PIK M BARENDENG UPR

PIK-M “BARENDENG” Universitas Palangkaraya terbentuk pada hari senin, 12 Mei


2010.
PIK-M (Pusat Informasi Konseling Mahasiswa) memberikan pelayanan informasi
kepada individu dan kelompok mahasiswa dan remaja.

ORANG TUA PIK-M “BARENDENG”

• Universitas Palangka Raya (UNPAR)


• Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prov. Kal-Teng
• Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Palangka
Raya
• Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Kalimantan Tengah

B. SUSUNAN PENGURUS PIK-M “BARENDENG” TAHUN 2016/2017

PEMBINA

KETUA

WAKIL
KETUA

BENDAHARA SEKRETARIS

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


BIDANG MINAT &
SEKRETARIAT PROGRAM & HUMAS PS/KS
BAKAT KEGIATAN

3
KETERANGAN:

Pembina : Yorgen K. Nahan,M.Si


Fendahapsari Singgih Sendayu, M.Pd
Satyawati Kusumawijaya , M.Psi
Eliya Agustina
Eri Rukia,S.Pd
Vina Rosa Mutiara

Ketua : Aliansyah
Wakil Ketua : Anggraini Wulan Dari
Sekretaris : Santio Hutabarat
Bendahara : Eventy Velly Palawa

Bidang Sekretariat : Turyanto (Ketua Bidang)


Ety Juli Andrianita
Nulawati

Bidang Minat & Bakat : Ross shield (Ketua Bidang)


Misterko
Eko Prasetya
Sri Novita Sari
Apriyadi
Bidang Program & Kegiatan: Mega Aldona Feronica (Ketua Bidang)
Fitri Wulandari
Rahmi Ipango
Fathur Rohim
Bidang Humas : Restu Illahi (Ketua Bidang)
Elpi Damaris Simamora
Kiki Endah Purnama Sari
Leliyana

Bidang PS/KS : Arcelina (Ketua Bidang)


Ayu Maria
Ria Agustina Nur Utami Putri
Altinah

4
C. Apa saja POAC PIK M
1. (P) Perencanaan (Planning)
Beberapa program kerja PIK M BARENDENG
 Pembekalan untuk calon pendidik sebaya
 Pembentukan panitia duta mahasiswa
 Mengajar ke panti asuhan dan panti rehabilitasi
 Kerjasama dengan PIK M Fasko
 Outbound dan Lomba
 Pembinaan ke PIK R
 Lomba Papper dan Poster

Itu tadi beberapa program kerja yang sudah dimulai sejak bulan februari untuk tahun
bakti ke 2016 yang diketuai oleh aliansyah yang sudah menjabat selama 2 tahun sebagai
ketua.
Ada beberapa hal yang keluar dari topik program kerja saat saya tanyakan ke pak
ketua kemarin yaitu, bang ali sendiri ingin menjadikan PIK M Barendeng sendiri bukan
hanya berguna bagi orang orang sekitar kampus melainkan juga berguna bagi remaja
untuk memperoleh informasi tentang TRIAD KRR bahaya penggunaan napza, seks
bebas dan lain sebagainya. Dan juga bia menjadi tempat untuk remaja berbagi keluh
kesah tentang masalah dihidupnya.

2. (O) Pengorganisasian (Organizing)


Dalam pengorganisasian atau Organizing PIK M Barendeng memiliki jabatan dan fungsi
yang berbeda namun dengan stu tujuan untuk memajukan PIK M Barendeng dan dapat
dikenal oleh masyarakat luas khususnya remaja-remaja sebagai tempat pusat informasi.

 Pembina
Pembina PIKM Barendeng sendiri yaitu oleh BKKBN Kota dan juga Provinsi
dimana merek abertugas untuk memberikan fasilitas pertama kali saat
didirikannya PIK M ini sendiri, mereka bertugas mengarahkan sekaligus
mengawasi jalannya kegiatan di PIK M Barendeng ini.

INTI :

 Ketua
Utusan langsung dari seluruh anggota dipilih oleh seluruh anggota PIK M dan
disahkan oleh BKKBN Kota secara langsung melalui SK yang dibuat, tugasnya
hampir mirip dengan pembina namun bedanya Ketua harus bisa turun tangan
dalam setiap permasalahan yang dialami oleh anggota-anggota yang ia bawahi.
 Wakil ketua
Wakil ketua memiliki tugas layaknya sebagai wakil dalam struktur organisasi
yang sering kita liat yaitu membantu tugas dari ketua.

5
 Sekretaris
Sekretaris memiliki tugas dalam bidang kesekretariatan
 Bendahara
Bertugas dalam bidang keuangan

STAF:

 Bidang sekretariat
Memiliki tugas dibawah sekretariat inti dimana mereka akan diarahkan oleh
sekretariat inti.
 Bidang minat dan bakat
Sebagai penyalur minat dan bakat kawan-kawan yang ada di PIM M itu sendiri,
karena PIK M sendiri memiliki kegiatan dan juga lomba yang cukup padat yang
dilakukan oleh BKKBN baik yang BKKBN Kota maupun Provinsi
 Bidang Program dan kegiatan
Bidang Program dan kegiatan sendiri memiliki fungsi yaitu mengatur rancangan
program kerja untuk tahun bakti satu tahun, dimana dalam staf ini dibutuhkan
kerja sama orang-orang yang sudah tergabung dalam staf ini dan juga Bendahara,
jadi mereka saling bekerja sama untuk membuat suatu program kerja yang sangat
wow dengan perkiraan tidak melebihi dana tau anggaran yang dimiliki
 Bidang Humas
Bidang Humas mempunyai tugas melaksanakan analisis dan penyiapan
rancangan kebijakan dalam bidang hubungan masyarakat.
 Bidang PS/KS, PS akan memberikan penyuluhan informasi tentang TRIAD
KRR, KS memberikan konseling terhadap remaja-remaja yang ingin konsul.

3. (A) Actuating atau Pengarahan


Banyak pendapat dari para Ahli bahwa pengarahan itu sangatlah penting fungsinya
dalam suatu manajemen. Oleh karena itu dalam melakukan sebuah pengarahan ini
seorang pemimpin haruslah benar-benar melakukan pengarahannya dengan
baik. Pengertian pengarahan dalam manajemen itu sendiri merupakan suatu kegiatan
untuk menggerakkan atau mengarahkan orang lain agar bisa dapat bekerja dengan baik
dalam upaya mencapai tujuan yang di inginkan.

Pengarahan PIK M sendiri sebenarnya itu dilakukan oleh pihak BKKBN secara
langsung, namun ketua juga melakukan pengawasan yang caranya juga hampir sama
dengan pengawasan yang dilakukan oleh BKKBN berikut beberapa cara pengarahan
dalam PIK M sendiri
1. Melakukan orientasi tentang tugas yang akan dilakukan,
2. Memberikan petunjuk umum dan khusus,
3. Mempengaruhi anggota, dan
4. Memotivasi, salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan dalam
manajemen dengan cara memotivasi bawahan ialah :

6
I. Motivasi secara impalist, yaitu pimpinan organisasi berada di tengah-tengah
para bawahannya, dengan demikian pimpinan dapat memberikan bimbingan,
instruksi, nasehat, dan koreksi jika diperlukan.
II. Adanya upaya untuk mensingkronisasikan tujuan organisasi dengan tujuan
pribadi dari para anggota organisasi.
III. Secara eksplisit, terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam
memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif.

4. (C) Pengawasan ( Controling)

1. PERATURAN PMKRI YURIDIS KONSTITUSIONAL


a. Anggaran Dasar
b. Anggaran Rumah Tangga Nasional
c. Anggaran Rumah Tangga Cabang

2. YURIDIS OPERASIONAL
a. Ketetapan MPA
b. Kesepakatan Rakernas
c. Keputusan Pengurus Pusat
d. Ketetapan RUAC
e. Keputusan DPC
f. Keputusan RUA Rayon
g. Keputusan BP Rayon

3. KONVENSI
Ketentuan-ketentuan tak tertulis mengenai tata cara berorgansisasi yang telah menjadi
kebiasaan di perhimpunan sepanjang tidak bertentangan dengan aturan formal yuridis dan
operasional yang berlaku di perhimpunan. Konvensi atau kesepakatan ini
biasanya juga disebut sebagai Yurisprudensi.
Sedapat mungkin ketentuan Anggaran Rumah Tangga Cabang sesuai dengan ketentuan
Anggaran dasar dan Angaran Rumah Tangga PMKRI. Ini penting dalam menjaga hirarki
aturan (asas hukum lex superior derogat legi inferior). Dalam pembuatan Surat ketetapan baik
itu MPA/RUA atau surat keputusan PP/DPC dan atau jabatan sturkutral lainya dalam
lembaga kekuasaan eksekutif PMKRI semua ketentuan mulai dari AD/ART/ARTC/Tap
MPA/TAP RUA yang berhubungan dengan hal maksud dikeluarkannya surat keputusan dan
atau ketetapan tersebut harus dicantumkan dengan disertai nomor dan bunyi pasal dimaksud.
Ini dimaksudkan demi memperjelas dasar hukum dikeluarkan keputusan tersebut dan telah
dipastikannya bahwa tidak ada ketentuan yuridis organsasi yang dilanggar.

4. ASAS
PMKRI dalam seluruh orientasi dan kegiatannya berasaskan Pancasila, dijiwai
Kekhatolikan, disemangati oleh Kemahasiswaan (AD: pasal 2, 3, 4).

7
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Organisasi adalah sekelompok orang yang menjalin hubungan kerjasama untuk mencapai
suatu atau beberapa tujuan tertentu.

B. Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena
keterbatasan pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman
untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan
makalah dan penulisan makalah ini di kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis khususnya juga kepada para pembaca yang budiman pada umumnya.

BAB IV
PENUTUP

8
A. Lampiran/Dokumentasi
Gambar 1.1
Proses wawancara antara Mahasiswa
Peneliti dengan Pengurus Organisasi
PMKRI

Gambar 1.2
Foto Mahasiswa Peneliti dengan Pengurus
Organisasi PMKRI di depan Bendera Merah
Putih, Bendera PMKRI, dan Bendera
PMKRI Cabang Palangkaraya

Gambar 1.3
Mahasiswa Peneliti bersama dengan
Pengurus Organisasi PMKRI di depan
Markas PMKRI di Jln.Batu Suli V

9
B. Referensi/Penerbit, Web
http://www.ekonomizone.com/fungsi-pengarahan-dalam-manajemen/

10

Anda mungkin juga menyukai