Anda di halaman 1dari 18

Sejarah,teknik dasar,peraturan bola basket

Aktivitas 1,2,3

Gmbr

-teknik dasar

-aktivitas 1,2,3

AKTIVITAS 1

a) Aktivitas pembelajaran mempraktikan hasil rancangan dan merancaang keterampilan gerak


pola penyerangan serangan kilat (fast break) dari satu lapangan dalam permainan bola
basket.

Pola penyerangan dalam permainan bola basket adalah usaha yang dijalankan untuk
menerobos pertahanan lawan, sehingga dapat membuahkan hasil atau poin. Serangan kilat
merupakan usaha untuk memperoleh poin dengan cepat, pada saat lawan belum
sempat/siap menempati posisi jaganya. Serangan kilat merupakan senjata yang sangat baik
untuk menghancurkan pertahanan lawan

Cara melakukannya:
(1) Serangan kilat 3 orang pemain.
(a) Setiap kelompok diberikan tugas untuk melakukan serangan kilat dari daerah bertahan.
(b) Bola sudah harus melewati garis tengah lapangan sebelum 8 detik.
(c) Bola sudah harus dilakukan percobaan mencetak skor/angka sebelum 20 detik.
(d) Masing-masing kelompok membuat 2 rancangan pola penyerangan serangan kilat (fast
break) 3 pemain dengan gambar skema pola penyerangannya.
(2) Serangan kilat 5 orang pemain.
(a) Setiap kelompok diberikan tugas untuk melakukan serangan kilat dari dari daerah
bertahan.
(b) Bola sudah harus melewati garis tengah lapangan sebelum 8 detik.
(c) Bola sudah harus dilakukan percobaan mencetak skor/angka sebelum 20 detik.
(d) Masing-masing kelompok membuat 1 rancangan pola penyerangan serangan kilat (fast
break) 5 orang pemain dengan gambar skema pola penyerangannya.
(e) Masing-masing kelompok ditugaskan untuk 2 kali mempraktikkan hasil rancangannya.
b) Aktivitas pembelajaran mempraktikan hasil rancangan dan merancang keterampilan gerak
pola penyerangan berpola dari setengah lapangan dalam permainan bola basket.

Penyerangan berpola adalah penyerangan dengan mengatur setiap pemain yang


mempunyai tugas-tugas tertentu dan menguasai jalur-jalur gerakan. Pergerakan pemain dan
bola ditentukan dengan pasti, sehingga tim memperoleh serangan-serangan yang teratur
dan sangat menghemat tenaga.

Cara melakukannya:
(1) Penyerangan berpola 3 orang pemain.
(a) Setiap kelompok diberikan tugas untuk melakukan penyerangan berpola dari dari
setengah lapangan (lingkaran tengah).
(b) Bola sudah harus dilakukan percobaan mencetak skor/angka sebelum 15 detik.
(c) Masing-masing kelompok membuat 2 rancangan pola penyerangan serangan berpola 3
pemain dengan gambar skema pola penyerangannya.
(2) Penyerangan berpola 5 orang pemain.
(a) Setiap kelompok diberikan tugas untuk melakukan penyerangan berpola dari dari
setengah lapangan (lingkaran tengah).
(b) Bola sudah harus dilakukan percobaan mencetak skor/angka sebelum 15 detik.
(c) Masing-masing kelompok membuat 2 rancangan pola penyerangan serangan berpola 5
pemain dengan gambar skema pola penyerangannya.
(3) Penyerangan berpola 5 orang pemain dari lemparan kedalam (throw-in).
(a) Setiap kelompok diberikan tugas untuk melakukan penyerangan berpola dari dari
lemparan ke dalam.
(b) Untuk posisi awal lemparan kedalam, tiap kelompok dibebaskan menentukannya, bisa
dari samping kanan/kiri atau belakang kanan/kiri.
(c) Bola sudah harus dilakukan percobaan mencetak skor/angka sebelum 10 detik.
(d) Masing-masing kelompok membuat 2 rancangan pola penyerangan serangan berpola 5
pemain dari lemparan kedalam dengan gambar skema pola penyerangannya.

AKTIVITAS 2

a) Aktivitas pembelajaran mempraktikkan hasil rancangan dan merancang keterampilan


gerak pola pertahanan satu lawan satu (man to man) permainan bola basket.

Pertahanan satu lawan satu adalah pertahanan dengan menugaskan setiap orang untuk
menjaga seorang lawan. Bentuk pola pertahanan satu lawan satu dapat disesuaikan
keterampilan tim dan anggotanya.

Cara melakukannya:
(1) Gerak pola pertahanan man to man permainan bola basket 3 lawan 3.
(a) Setiap kelompok akan mempraktikkan hasil rancangan dan merancang keterampilan
gerak pola pertahanan man to man permainan bola basket 3 on 3 dalam bentuk
permainan sederhana dengan aturan yang dimodifikasi.
(b) Permainan menggunakan setengah lapangan
(c) Kelompok penyerang tidak boleh melakukan dribbling saat melakukan serangan,
tetapi boleh menembak bola ke keranjang.
(d) Kelompok bertahan berusaha untuk selalu menjaga lawan agar tidak melakukan
tembakan ke arah keranjang dan memotong bola operan lawan.
(e) Permainan dilakukan hingga tim penyerang menembak bola ke keranjang atau tim
penyerang berhasil melakukan 20 kali operan sesama mereka.

(2) Gerak pola pertahanan man to man permainan bola basket 5 lawan 5.
(a) Setiap kelompok akan mempraktikkan hasil rancangan dan merancang keterampilan
gerak pola pertahanan man to man permainan bola basket 5 lawan 5 dalam bentuk
permainan sederhana dengan aturan yang dimodifikasi.
(b) Permainan menggunakan satu lapangan.
(c) Kelompok penyerang tidak boleh melakukan dribbling saat melakukan serangan, tetapi
boleh menembak bola ke keranjang.
(d) Kelompok bertahan berusaha untuk selalu menjaga lawan agar tidak melakukan
tembakan ke arah keranjang dan memotong bola operan lawan.
b) Aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak pola pertahanan daerah (zone
deffence) permainan bola basket.

Pertahanan adalah suatu usaha yang dijalankan oleh tim bertahan dalam rangka menghalau
serangan lawan. Unsur-unsur pelaksanaan pola pertahanan adalah sikap jaga, olah kaki
untuk memenangkan langkah ketika melakukan pertahanan, dasar-dasar umum dalam
penjagaan, posisi jaga dan pembagian daerah, dan pertahanan bersama. Pada pertahanan
daerah, setiap pemain diberi tugas menjaga daerah tertentu

Cara melakukannya:
(1) Keterampilan gerak pola pertahanan daerah permainan bola basket 3 lawan 3.
(a) Setiap kelompok akan mempraktikkan hasil rancangan dan merancang keterampilan
gerak pola pertahanan daerah permainan bola basket 3 lawan 3 dalam bentuk permainan
sederhana dengan aturan yang dimodifikasi.
(b) Permainan menggunakan setengah lapangan.
(c) Masing-masing kelompok membuat 1 rancangan pola pertahanan berpola 3 pemain dari
setengah lapangan dengan gambar skema pola pertahanannya.
(d) Prinsip pertahanan daerah adalah berupaya lawan tidak mendekati keranjang dan
dengan masuk ke dalam daerah sekitar keranjang atau melakukan tembakan.
(e) Kelompok penyerang tidak boleh melakukan dribbling saat melakukan serangan, tetapi
boleh menembak bola ke keranjang.
(g) Kelompok bertahan berusaha untuk selalu menutup daerah sekitar keranjang dan
menjaga lawan agar tidak melakukan tembakan ke arah keranjang serta memotong bola
operan lawan.
Posisi bola di tengah

Posisi saat bola dipindahkan ke kiri


dari tengah

Posisi saat bola dipindahkan ke kanan


dari tengah

(2) Keterampilan gerak pola pertahanan daerah (1-2-2) permainan bola basket 5 lawan 5.
(a) Setiap kelompok akan mempraktikkan hasil rancangan dan merancang keterampilan
gerak pola pertahanan daerah permainan bola basket 1 on 1 dalam bentuk permainan
sederhana dengan aturan yang dimodifikasi.
(b) Permainan menggunakan setengah lapangan.
(c) Masing-masing kelompok membuat 1 rancangan pola pertahanan berpola 1-2-2 dari
setengah lapangan dengan gambar skema pola pertahanannya.
(d) Prinsip pertahanan daerah adalah berupaya lawan tidak mendekati keranjang dan
dengan masuk ke dalam daerah sekitar keranjang atau melakukan tembakan.
(e) Guru akan memberikan format 3 lembar gambar setengah lapangan untuk tiap
kelompok menggambarkan rancangan dan mempraktikkan hasil rancangannya. Bagaimana
posisi dan pergerakan saat bola berada di tengah, kanan maupun kiri.
(f) Kelompok penyerang tidak boleh melakukan dribbling saat melakukan serangan, tetapi
boleh menembak bola ke keranjang.
(g) Kelompok bertahan berusaha untuk selalu menutup daerah sekitar keranjang dan
menjaga lawan agar tidak melakukan tembakan ke arah keranjang serta memotong bola
operan lawan.
Posisi bola di tengah

Posisi saat bola dipindahkan ke kiri atas


dari tengah

Posisi saat bola dipindahkan dari kiri atas


ke kiri bawah

Posisi saat bola dipindahkan ke kanan atas


dari tengah

Posisi saat bola dipindahkan dari kanan


atas ke kanan bawah
AKTIVITAS 3

a) Aktivitas pembelajaran merancang keterampilan gerak pola penyerangan dan pertahanan 5


lawan 4 permainan bola basket.

Cara melakukannya:
(1) Pembelajaran ini dilakukan beregu 5 pemain melawan 4 pemain.
(2) Permainan dimulai dari daerah bertahan regu menyerang atau satu lapangan penuh.
(3) Pemain regu menyerang mencoba melakukan penyerangan ke arah daerah pertahanan
kelompok pertahanan lawan yang hanya dijaga oleh 4 pemain.
(4) Pemain regu menyerang harus secepatnya melakukan penyerangan untuk menghasilkan
angka dengan keuntungan jumlah pemain. Semakin cepat penyerangan semakin baik.
(5) Setelah itu pemain kedua kelompok berganti peran. (6) Pembelajaran ini dilakukan
berulang-ulang 5 – 7 kali percobaan.

b) Aktivitas pembelajaran bermain bola basket 5 lawan 5 menggunakan peraturan dimodifikasi


(1) Permainan dilakukan secara beregu 5 lawan 5 dimulai dari daerah bertahan regu
menyerang.
(2) Saat pemain regu menyerang melakukan operan bola di daerah pertahanannya sendiri,
maka pemain dari regu bertahan tidak boleh memotong/mengambil bola dari operan yang
dilakukan oleh regu menyerang.
(3) Pemain dari regu bertahan tidak boleh merebut bola yang sedang dikuasai oleh pemain
dari regu menyerang (bertahan pasif), namun boleh membayangi.
(4) Pemain dari regu bertahan boleh memotong/mengambil bola dari operan yang
dilakukan oleh regu menyerang di daerah pertahanannya.
(5) Pemain regu menyerang berusaha memasukan bola ke ring basket lawan sebanyak-
banyaknya, dan pemain regu bertahan berusaha untuk mencegah regu menyerang
memasukan bola ke ring basket regunya.
(6) Permainan dilakukan selama 2 x 5 menit.
TEKNIK PERMAINAN BOLA BASKET
a) Dribbling (menggiring bola)
Adalah teknik menggiring bola dengan cara jangan melakukan dribbling dengan telapak
tangan, melainkan dengan ujung jari buka selebar-lebarnya jari tangan untuk
memberikan dukungan lebih pada bola

b) Shooting (menembak bola ke ring)


Shooting adalah teknik melepaskan (menembakkan) bola ke dalam keranjang untuk
mendapatkan poin. Gerakan shooting merupakan kesatuan gerakan yang
melibatkan mekanika dasar, termasuk pandangan mata, keseimbangan, posisi
tangan, pengturan siku, dan irama tembakan.

c) Passing (mengoper bola)

1. Chest pass
2. Bounce pass

3. Overhead pass
4. Rebound
adalah teknik merebut kembali bola yang gagal masuk ring. Ada dua jenis rebound
dalam olahraga bola basket yaitu offensive rebound dan defensive rebound.
Offensive rebound terjadi jika pemain mendapatkan bola pantul yang tidak masuk ke
dalam ring yang dilakukan oleh rekan setim

5. Pivot
adalah gerakan memutar badan dengan salah satu kaki sebagai tumpuan. Gerakan
ini biasa dilakukan setelah menerima umpan dari rekan satu tim. Gerakan pivot
digunakan untuk mengelabui lawan, mencari celah dari
pertahanan (defence), hingga langkah awal untuk menembak.
sejarah

permainan bola basket pertama kali hadir di muka bumi pada 1 Desember 1891. Sejarah permainan
bola basket dimulai dari negara Amerika Serikat, permainan ini merupakan jenis permainan beregu
adapun permainan ini diciptakan oleh James Naismith.

James Naismith adalah seorang direktur pendidikan jasmani Kanada-Amerika sekaligus guru dari
Sekolah Pelatihan Internasional Young Men's Christian Association (YMCA) di Springfield,
Massachusetts, Amerika Serikat.

Pada tahun 1920-an, para perantau asal China masuk ke Indonesia.

Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia yang disingkat PERBASI, merupakan


induk organisasi bola basket nasional Indonesia. Organisasi yang didirikan pada
tanggal 23 Oktober 1951 ini memiliki wewenang dalam menetapkan peraturan
mengenai olahraga bola basket di Indonesia.

Federation Internationale de Basketball atau disingkat FIBA merupakan


organisasi induk bola basket secara internasional
PERATURAN DASAR BOLA BASKET

1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Bola hanya digerakkan dengan menggiring (memantulkan) bola atau mengoper bola. Setelah
pemain meletakkan dua tangan pada bola (tidak termasuk menangkap bola), mereka tidak dapat
menggiring bola. Bola harus ditembakkan.
3. Bola harus dipegang di dalam atau di antara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya
tidak diperbolehkan memegang bola.
4. Pemain tidak boleh menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan
berbagai cara.
5. Pelanggaran pertama akan dihitung sebagai kesalahan. Pelanggaran kedua adalah sanksi berupa
diskualifikasi pemain pelanggar. Jika pelanggaran dilakukan untuk mencederai lawan, maka
pemaian pelanggar tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan.
6. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut (dalam artian tanpa adanya
pelanggaran balik oleh lawan), maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawan.
7. tim memiliki 24 detik untuk menembak bola. Tembakan baik masuk keranjang atau memukul tepi
keranjang. Jika bola gagal masuk ke keranjang, maka waktu tembakan kembali selama 24 menit.
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang,
dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut.
Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal
tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Bila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan
oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan
bola dalam genggaman. Bila memegang lebih lama, maka kepemilikan bola berpindah.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan
memberi tahu wasit pembantu bila terjadi pelanggaran berturut-turut.

11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah
keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu.

Anda mungkin juga menyukai