Anda di halaman 1dari 8

Dosen Pembimbing Penulis

Dr. Nurhadi, S.Pd., M.Hum. Idhamsyah Zola Samosir


(22210144023)
Apa itu Jathil & Reog
Pertunjukan Jathilan merupakan pertunjukan rakyat
yang mengambarkan kelompok orang pria atau
wanita sedang naik kuda dengan membawa senjata
yang dipergunakan untuk latihan atau gladi perang
para prajurit. Kuda yang dinaiki adalah 3 kuda tiruan
yang terbuat dari bambu, disebut jaran kepang atau
kuda lumping. Jumlah penari Jathilan seluruhnya
bisa mencapai 30-an orang, meliputi tokoh raja,
prajurit, raksasa, Hanoman, penthul, dan barongan.
Khusus penari utama yang membawa kuda lumping
sekitar 10 orang atau 5 pasangan.
Asal-usul Jathilan & Reog
Jathilan berasal dari bahasa Jawa, yang berarti jaranne jan tjil-thilan tenan.
Dalam bahasa Indonesia dialihkan menjadi kudanya benar-benar joget tak
beraturan. Arti tersebut diambil dari gerakan penari yang telah kerasukan.
Tidak ada sejarah secara tertulis yang menerangkan tentang kesenian
Jathilan. Asal-usul jatilan berasal dari cerita dari mulut ke mulut secara
turun-temurun.
1. Raden Fatah dan Sunan Kalijaga
Jathilan adalah kesenian yang mengisahkan
perjuangan Raden Fatah dibantu Sunan Kalijaga
dalam melawan penjajah Belanda.
2. Sultan Hamengku Buwono I
Versi cerita lain menyebutkan kesenian Jathilan
menggambarkan kisah prajurit Mataram yang tengah
mengadakan latihan perang (gladen) di bawah pimpinan
Sultan Hamengku Buwono I, untuk menghadapi kolonial
Belanda.
Bagaimana?
• Properti Kuda Kepang diiringin music gamelan
• Ndadi, kesurupan dan memakan diberi makan padi, rumput,
air tawar dalam ember
• Berbeda dengan Sanghyang Jaran di Bali
Jathilan pada Arus Globalisasi 5.0
ketika menghadapi arus global, seni Jathilan tidak begitu saja mudah tergerus.
Seni tradisional Jathilan harus mampu menata diri dengan kembali pada kittah
jathilan itu sendiri, yakni sosok Jathilan yang tidak menoleh ke kanan ataupun
kekiri, dan tiba-tiba nilai-nilai luhurnya mudah copot dimakan jaman. Yang
dimaksud kembali ke kittah bukan berarti kaku atau sempit dalam menghadapi
arus global. Tetapi merupakan seni Jathilan yang percaya diri akan muatan nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya, sehingga sudah terbukti bertahun-tahun, seni
jathilan telah menjadi penyanga kebudayaan masyarakat desa yang telah
berlangsung ratusan tahun.
Nilai-Nilai
Dengan demikian seni tradisional ini memiliki nilai magis.
Seperti dalam pertunjukan Jathilan para pemain juga
mengalami kondisi in trances (kesurupan/ndadi). Kondisi ini
akan kembali semula bila dibacakan mantra-mantra yang
telah menjadi syariatnya yang dibacakan oleh pawang atau
dukunnya. Masyarakat pendukung budaya seni Jathilan
tersebut dalam pandangan Peursen (1976: 41) merupakan
kelompok masyarakat mitis, yaitu masyarakat yang dalam
kehidupannya masih dikuasai oleh kekuatan supranatural di
sekitarnya. Kelompok masyarakat mitis ini juga
mengingatkan kita pada kelompok mayarakat abangan di
daerah pedesaan, seperti ditandaskan Clifford Geertz dalam
bukunya The Religion of Java (Geertz,1989).
Kok Cewek Tari jathilan sejatinya diperankan laki-laki. Namun kini terjadi perubahan.
Tari dalam pertunjukan Reog Ponorogo itu justru dibawakan perempuan.
Reog Ponorogo merupakan pertunjukan yang banyak berisi kritik dan

yang Nari? sindiran. Salah satunya terlihat di tari jathilan yang dibuat untuk menyindir
tentara Majapahit karena tidak berani berperang.

Lemah Gemulai 100 reog di Pekan Raya Jakarta 1980


Tari jathilan sejatinya diperankan Sementara itu, menurut cerita Dirman, munculnya jathil
laki-laki. Namun kini terjadi perempuan terjadi saat Ponorogo diminta menampilkan 100
perubahan. Tari dalam pertunjukan reog di Pekan Raya Jakarta 1980. Acara besar ini dihadiri
Reog Ponorogo itu justru dibawakan Presiden Soeharto.
perempuan. Reog Ponorogo "Kalau Ponorogo mengirimkan 100 reog, di mana 1 reog ada
merupakan pertunjukan yang banyak 2 penari jathilan, kalau 100 berarti harus ada 200 penari
berisi kritik dan sindiran. Salah jathilan yang dibawakan laki-laki atau gemblak," kenangnya.
satunya terlihat di tari jathilan yang Karena itu, mulailah muncul penari jathil perempuan. Saat
dibuat untuk menyindir tentara itu, instruksi diberikan ke sekolah-sekolah agar siswi dilatih
Majapahit karena tidak berani menari jathil untuk pementasan.
berperang.

Anda mungkin juga menyukai