Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH DAN DINAMIKA PRAKTIK PARIWISATA

GLOBAL

“Sejarah Perkembangan Pariwisata Pada Abad Ke 20”

Oleh :

Anak Agung Made Dwi Putri Kusumayanti 23100057

Suma Thesa 23100025

Mohammad Zayyad 23100085

Reza Previa 231000127

MAGISTER TERAPAN PARIWISATA

POLITEKNIK PARIWISATA BALI

TAHUN 2023/2024
PENDAHULUAN

Pada abad modern ini, kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari
pariwisata. Ia menjadi kebutuhan sehari hari masyarakat. Banyak pemahaman
mengenai era modern ini. Ada yang mengatakan bahwa era modern adalah era
setelah abad pencerahan sekitas abad ke 15. Namun adapula yang mengkaitkan
era modern sebagai era setelah Perang Dunia. Dalam kaitan dengan dunia
pariwisata, yang dimaksud dengan dunia modern adalah sesudah tahun 1919.
Dimana hal ini ditandai dengan pemakaian angkutan mobil untuk kepentingan
perjalanan pribadi sesudah perang dunia I (1914- 1918).

Perang dunia I ini memberi pengalaman kepada orang untuk mengenal


negara lain sehingga membangkitkan minat berwisata ke negara lain. Sehingga
dengan adanya kesempatan berwisata ke negara lain maka berkembang pula arti
pariwisata internasional sebagai salah satu alat untuk mencapai perdamaian dunia,
dan berkembangnya penggunaan sarana angkutan dari penggunaan mobil pribadi
ke penggunaan pesawat terbang berkecepatan suara. Abad ke-20 menyaksikan
perkembangan pesat dalam industri pariwisata di seluruh dunia. Perkembangan
teknologi, perubahan sosial, dan perkembangan ekonomi memainkan peran
penting dalam mengubah cara orang bepergian dan mengalami dunia.
PEMBAHASAN

1. Perkembangan Transportasi

Salah satu penyebab maraknya pariwisata adalah ketersediaan sarana demi


terlaksananya kegiatan pariwisata itu. Salah satu diantaranya adalah sarana
transportasi. Pada abad ke 20 ini, sarana transportasi mengalami revolusi dengan
digunakannya mesin mesin penggerak sarana transportasi baik darat, laut maupun
udara. Penemuan teknologi transportasi tersebut memungkinan perpindahan
manusia dari satu tempat ke tempat yang lain menjadi sangat mudah dan sangat
cepat. Teknologi, terutama teknologi permesinan menjadi kunci perpindahan
seseorang dari satu tempat ke tempat lain.

Pertama, adalah kecenderungan Motorisasi. Motor merupakan sarana


angkutan yang berkekuatan tenaga listrik sebagai pengganti mesin bertenaga uap.
Akibat dari motorisasi ini adalah galaknya wisata domestik, tumbuhnya
penginapan-penginapan di sepanjang jalan raya, munculnya pengusaha-pengusaha
bus wisata (coach) tahun 1920, dan munculnya undang-undang lalu lintas di
Inggris tahun 1924- 1930.

Kedua, penemuan pesawat udara untuk kebutuhan sipil. Sebelum perang


dunia II pesawat udara dipakai hanya untuk kepentingan komersial, seperti
pengangkutan surat-surat pos, paket-paket, dan lain-lain. Pada 17 Desember 1903,
pesawat ciptaan Wright bersaudara yang dilengkapi motor sederhana dapat
mengudara. Orville Wright berhasil terbang dengan pesawat buatannya sejauh
36,5 meter setelah mengalami kegagalan dalam percobaan 3 hari sebelumnya.
Pada penerbangan terakhir, Wilbur berhasil menempuh jarak terbang sejauh 260
meter. Mereka kemudian membangun 3 pesawat terbang lagi dan tahun 1905
berhasil terbang sejauh 39 kilometer. Pada tahun 1908 Wilbur membawa sebuah
pesawat Wright Flyer IV ke Eropa untuk diperagakan.

Penerbangan bermesin yang dilakukan di Eropa ternyata masih didominasi


oleh kehebatan Wright bersaudara. Pada tahun 1908 Wilbur menimbulkan
kekaguman dengan prestasinya terbang dengan Wright Flyer IV selama dua jam.
Prestasi-prestasi yang diukir oleh Wright bersaudara membuat orang-orang Eropa
sadar akan pentingnya pengendalian pesawat.

Pesawat terbang rancangan Louis Bleriot asal Prancis misalnya, Louis


melengkapi pesawatnya dengan beberapa keistimewaan. Misalnya saja, ia
melengkapi pesawatnya dengan tempat duduk pilot yang nyaman, tongkat
pengatur terbang, dan pedal-pedal. Ada pula alat pengatur naik, turun, dan belok.
Pesawat Bleriot inilah yang kemudian menjadi standar model pesawat terbang
yang dibuat atau diproduksi kemudian hari.

Dalam kurun waktu 1909 sampai 1914, pesawat terbang umumya hanya
dipakai untuk tujuan olahraga atau pertandingan. Salah satu pertandingan yang
terkenal pada masa itu adalah Gordon Bennet Aviation Cup (1909) dan Schneider
Trophy (1913). Pada tahun 1912 seorang perancang Inggris bernama Alliot Roe
membangun pesawat AVRO F, pesawat pertama dengan cockpit tertutup. Di
Rusia, Igor Sikorsky membangun pesawat terbang pertama bermesin empat.

Selain untuk kepentingan olahraga, salah satu fungsi pesawat pada masa
itu adalah untuk keperluan militer. Morane Saulner L, yang diproduksi oleh
Prancis, adalah pesawat pertama yang dilengkapi dengan senapan Mesin.Pesawat
itu dibuat pada tahun 1915. Pada tahun itu juga Jerman memakai Fokker III
bersayap satu, yang dibuat oleh Anthony Fokker, dengan senapan mesin terarah
ke depan. Menjelang akhir Perang Dunia I, negara-negara besar di Eropa hampir
seluruhnya memiliki pesawat dengan fungsi militer. Salah satu pesawat
yangterkenal pada masa itu adalah Sopwith Camel (Prancis), Fokker D VII dan
Fokker Dr.I. (Jerman). Sedangkan untuk melakukan pemboman, Jerman pada
masa itu masih mengandalkan Zeppelin sampai tahun 1917.

Zeppelin yang terkenal yang digunakan untuk keperluan militer khususnya


dalam hal pemboman adalah Zeppelin (Staaken) R VI. Pada awal peperangan,
kebanyakan pesawat terbang memiliki kecepatan sampai 100 km per jam. Pada
akhir Perang Dunia I sebuah pesawat pemburu dapat terbang dua kali lebih cepat,
yaitu 200 kilometer per jam. Perkembangan besar dalam dunia penerbangan
berikutnya adalah saat di produksi Junkers J. Yaitu pesawat terbang pertama yang
seluruhnya terbuat dari logam, yang dibangun pada tahun 1915. Pada tahun 1919
John Alcock dan Arthur Whitten Brown melakukan penerbangan nonstop yang
bersejarah, melintasi Atlantik dengan pesawat Vicker Vimy. Pada saat itu mesin
pesawat sudah semakin bertenaga dan sudah dimungkinkan untuk membangun
pesawat terbang berpenumpang.

Usai perang Dunia I, saat dunia kembali stabil, dibuka dinas-dinas


penerbangan penumpang di Jerman, Prancis, dan Inggris. Dinas penerbangan
pertama diadakan oleh sebuah perusahaan Inggris, yakni Aircraft Transport and
Travel, dengan menggunakan pesawat-pesawat bekas pembom yang sebelumnya
digunakan dalam perang, antara lain yang berjenis De Havillan D.H. Hal inilah
yang menandai era penggunaan pesawat terbang dalam hal komersil. Sementara
itu, setelah perang dunia I berakhir dan berdasarkan isi perjanjian Versailles, maka
Jerman tidak diperbolehkan membangun pesawat terbang berukuran besar. Oleh
karena itu, mereka mengalihkan perhatian kepada pesawat terbang kecil dengan
prestasi tinggi.

Jerman membangun Junkers F 13, pesawat terbang air yang sangat


bermutu dengan kapasitas empat penumpang. Yang kemudian dipergunakan oleh
sekitar 30 perusahaan penerbangan di seluruh dunia. Menjelang awal dasawarsa
30an, pesawat terbang sudah menjelajahi berbagai penjuru dunia dengan
mengangkut penumpang. Diantaranya, pesawat berpenumpang yangterkenal pada
sekitar tahun 1935 antara lain adalah Short s.8 Calcutta dari Imperial Airways,
serta Martin M-130 China Clipper dan Sikorski S-42 milik perusahaan Pan
American. Disamping sukses, pesawat terbang komersial yang besar-besar,
tercatat pula perkembangan pesawat berukuran kecil, termasuk pesawat tempur,
latih, angkutan sipil, pesawat terbang balap, dan pesawat milik pribadi.

Menjelang awal Perang Dunia II, tahun 1939 Angkatan Udara Jerman
memiliki 1200 pesawat tempur, termasuk pesawat Messer Schmith Bf 109
(Me109), yang kemampuannya mengalahkan semua pesawat tempur lain pada
masa itu. (Darma Aji, 2007:56).
Loncatan maju paling besar terjadi dengan terciptanya mesin Jet turbin gas, yang
dikembangkan oleh Sir Frank Whittle antar tahun 1928 dan1939. Sekarang ini
hampir semua pesawat terbang memakai mesin jet sebagai sarana penggerak.
Sementara pesawat penumpang jet yang paling sukses selama tahun-tahun
belakangan ini adalah pesawat-pesawat Boeing 6. Dimulai dengan seri Boeing
707 dari tahun 1958 dan berlanjut sampai pesawat raksasa bertubuh lebar Boeing
747 Jumbo dari tahun 1973. Sehingga sejak tahun 1963 mulai diperkenalkan paket
perjalanan wisata dengan menggunkan pesawat terbang, seperti pesawat
supersonik dan concorde dimana perjalanan dapat ditempuh dengan nyaman dan
waktu yang relatif singkat.

2. Peran Perang Dunia

Perang Dunia I dan II memiliki dampak yang signifikan pada industri


pariwisata. Selama Perang Dunia I, pariwisata internasional terhenti sementara
Perang Dunia II melihat sejumlah besar tentara dan perangkat militer yang
kembali dari luar negeri, membawa pengalaman dan minat dalam bepergian ke
luar negeri. Setelah perang, pariwisata internasional berkembang pesat karena
orang-orang ingin menjelajahi tempat-tempat yang sebelumnya sulit diakses.

Setelah Perang Dunia II, banyak negara mengalami periode pemulihan


ekonomi yang cepat. Ini menciptakan kondisi ekonomi yang lebih baik bagi warga
untuk memiliki lebih banyak uang untuk berwisata. Peningkatan pendapatan
individu dan kelompok masyarakat secara umum memicu pertumbuhan industri
pariwisata. Banyak negara yang terlibat dalam perang mengalami kerusakan
infrastruktur yang parah. Namun, rekonstruksi pasca-perang juga menciptakan
peluang untuk membangun kembali dengan infrastruktur yang lebih baik,
termasuk hotel, bandara, dan fasilitas pariwisata lainnya. Kebutuhan akan
akomodasi, restoran, dan layanan pariwisata lainnya meningkat setelah perang. Ini
menghasilkan perkembangan industri wisata yang lebih kuat dan diversifikasi,
yang pada gilirannya menciptakan lapangan pekerjaan dan berkontribusi pada
pertumbuhan ekonomi.

3. Perkembangan Teknologi Komunikasi


Kemajuan dalam teknologi komunikasi, seperti telepon, radio, televisi, dan
internet, telah memungkinkan promosi pariwisata yang lebih luas dan efektif
khususnya pada akhir abad 20 ini. Teknologi komunikasi, seperti ponsel dan
internet seluler, telah memungkinkan wisatawan untuk tetap terhubung dengan
keluarga dan teman-teman mereka selama perjalanan. Hal ini juga membantu
dalam kasus darurat dan memberikan rasa aman selama perjalanan. Informasi
tentang tujuan wisata dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat luas, yang
memicu minat dan permintaan yang lebih besar untuk perjalanan. Orang dapat
melihat gambar, video, dan ulasan tentang tempat-tempat yang ingin mereka
kunjungi, yang dapat membantu mereka merencanakan perjalanan dengan lebih
baik. Alat bantu penerjemah dan teknologi bahasa telah membuat perjalanan ke
negara-negara yang berbicara bahasa yang berbeda lebih mudah. Wisatawan dapat
dengan cepat menerjemahkan teks dan bicara untuk berkomunikasi dengan
penduduk setempat.
Industri pariwisata juga telah mengadopsi teknologi komunikasi sebagai
alat utama dalam pemasaran dan promosi. Beberapa industri pariwisata mulai
mengenal Kampanye iklan online dan situs web pariwisata yang memungkinkan
destinasi dan bisnis pariwisata untuk mencapai audiens global dengan cepat dan
efektif.
Dengan terus berkembangnya teknologi komunikasi, industri pariwisata
akan terus mengalami perubahan dan peningkatan dalam pengalaman wisatawan.
Teknologi ini telah memungkinkan pariwisata untuk menjadi lebih aksesibel,
efisien, dan informatif, yang menguntungkan baik bagi wisatawan maupun
industri secara keseluruhan.
4. Perkembangan Pariwisata Massal Dan Industri Pariwisata
Abad ke-20 melihat munculnya konsep pariwisata massal di mana lebih
banyak orang dapat mengakses perjalanan sehingga hotel, restoran, dan
infrastruktur pariwisata lainnya berkembang pesat untuk memenuhi permintaan
ini. Karena meningkatnya permintaan pariwisata, destinasi mulai mengembangkan
infrastruktur untuk mendukung industri ini. Hotel, restoran, bandara, dan fasilitas
lainnya mulai dibangun dan berkembang pesat di seluruh dunia. Ini juga
menyebabkan perkembangan industri wisata yang signifikan, menciptakan
lapangan pekerjaan dan kontribusi ekonomi yang besar di banyak negara.

5. Wisata Luar Angkasa


Abad ke-20 juga menjadi awal eksplorasi wisata luar angkasa, dengan
beberapa program antariksa swasta yang menyediakan kesempatan bagi individu
untuk menjelajahi ruang angkasa. Meskipun ini masih dalam tahap awal
pengembangannya, ini adalah tren yang menarik yang mungkin akan menjadi
lebih umum di masa depan. Perjalanan luar angkasa pertama kali adalah misi
Vostok 1 yang diluncurkan oleh Uni Soviet pada tanggal 12 April 1961. Pada misi
ini, seorang kosmonot bernama Yuri Gagarin menjadi orang pertama dalam
sejarah manusia yang berhasil melakukan perjalanan ke luar angkasa.
Perjalanan luar angkasa Yuri Gagarin pada Vostok 1 adalah tonggak
penting dalam sejarah eksplorasi luar angkasa dan penjelajahan manusia. Ini
menandai awal dari era luar angkasa manusia yang membawa dampak besar pada
penelitian ilmiah, teknologi, dan eksplorasi angkasa.
Referensi:

Utama, I Gusti Bagus Rai. (2015). Pengantar Industri Pariwisata. Penerbit


Deepublish Yogyakarta CV. BUDI UTAMA.

Prof.Dr. I Gede Pitana, M.Sc dan I Ketut Surya Diarta, SP., MA., Pengantar Ilmu
Pariwisata. Penerbit Andi, Yogyakarta, 2009, hlm. 38

https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-panca-budi/
manajemen-pariwisata/sejarah-pariwisata/46365567

https://www.academia.edu/16622989/
Sejarah_Pariwisata_Dunia_PUTRY_MALELAK

Anda mungkin juga menyukai