PENDAHULUAN
Misi
Memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat.
Meningkatkan upaya kesehatan yang paripurna, bermutu dan
terjangkau oleh masyarakat.
Menyediakan sumber daya kesehatan sesuai standar.
Meningkatkan kemitraan dalam menggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan dengan kerjasama lintas sector dan lintas
program untuk menanggulangi masalah kesehatan indera.
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan masyarakat, Puskesmas
merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.
Sejak tahun 1984, program upaya kesehatan mata/pencegahan
kebutaan (UKM/PK) sudah diintegrasikan kedalam kegiatan pokok
puskesmas, sedangkan program Penanggulangan Kebutaan Katarak
Paripurna dimulai sejak tahun 1987, baik melalui Rumah Sakit maupun
Balai Kesehatan Mata (BKMM).
Sampai saat ini pelaksanaan program kesehatan indera
penglihatan dan pendengaran di Propinsi dan Kabupaten/Kota belum
optimal. Lemahnya pengelolaan program untuk kesehatan indera, baik
dari sisi perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan
merupakan salah satu penyebab . Selain itu pengetahuan, sikap serta
perilaku masyarakat terhadap kesehatan indera masih memprihatinkan.
Berdasarkan hal tersebut, upaya pengelolaan program kesehatan indera
di Propinsi dan Kabupaten/Kota perlu lebih dimantapkan lagi. Hal ini
diperkuat dengan Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan daerah dan Peraturan Pemerintah nomor 25 tahun 2000
tentang kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonom, maka perenan Propinsi dan Kabupaten/Kota sangat
menentukan keberhasilan pengelolaan program di wilayahnya.
Capaian program indera di Puskesmas Kampung Dalam pada
tahun 2022 yaitu sebanyak 780 kasus, dengan kasus terbanyak adalah
kelainan refraksi sebanyak 204 kasus.
Untuk mengetahui capaian program indera adalah:
A= jumlah kasus indera per indikator X 100%
jumlah sasaran per tahun
B. TUJUAN PEDOMAN
Tujuan pedoman adalah sebagai berikut:
C. SASARAN PROGRAM
Sasaran program indera adalah sebagai berikut :
1. Sasaran primer , terdiri dari :
Bayi
Balita
Anak usia sekolah/remaja
Usia produktif
Usia lanjut
2. Sasaran sekunder, terdiri dari :
Tenaga Kesehatan
Kader
Tokoh masyarakat
G. TATA NILAI
Dalam pelaksanaan program indera, ada beberapa tata nilai
yang perlu diterapkan, antara lain :
1. Bertindak cepat dan tepat.
Dalam melaksanakan program kesehatan indera, perawat atau tenaga
medis lainnya yang terkait dengan kasus yang ada (lintas program),
harus cepat mengambil keputusan dalam memberikan pelayanan
atau tindakan kesehatan.
2. Menegakkan kedisiplinan kerja.
Petugas kesehatan wajib menegakkan disiplin kerja dalam
memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat.
3. Menunjukkan transparasi.
Yaitu menunjukkan keterbukaan pelayanan pada masyarakat sebagai
penerima layanan kesehatan.
4. Berperilaku sopan, berbahasa yang santun dan berpenampilan yang
menunjukkan sebagai tenaga pelayanan kesehatan.
BAB II
PENGORGANISASIAN
B. DISTRIBUS KETENAGAKERJAAN
Berdasarkan Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, standar puskesmas non rawat inap terdiri dari 5
orang tenaga perawat dan puskesmas rawat inap memiliki 8 orang
tenaga perawat. Dalam pelaksanaannya program indera melibatkan
program terkait, seperti : UKS dan Lansia.
A. DENAH RUANG
Pada pelaksanaan program indera di puskesmas, petugas
kesehatan melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan mata dan
telingapada saat kunjungan pasien di poli umum atau kunjungan ke
sekolah dalam rangka penjaringan anak sekolah , serta pada kegiatan
posyandu lansia yaitu pemeriksaan kesehatan indera mata dan telinga
pada lansia.
B. STANDAR FASILITAS
Dalam memberikan pelayanan kesehatan indera baik di poli umum
maupun kunjungan ke sekolah atau posyandu lansia, petugas
harus dilengkapi dengan :
1. Indera Kit yang terdiri dari :
Snellen Chart optotype
Reading card kartu penglihatan
Opthalmoskop
Trial lens
Ishihara
Pen light (senter)
Lampu kepala
Otoskop
Spekulum telinga
Pengait serumen dan sendo serumen
Pelilit kapas
Pinset bayonet
Alat penghisap
Spekulum hidung
2. Buku register indera
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. JENIS KEGIATAN
NO. KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1. Melakukan penjaringan atau Dokter/tenaga kesehatan lainnya:
deteksi katarak Menginformasikan melalui kader agar
masyarakat mengikuti penjaringan
katarak melewati posyandu lansia
Menyiapkan kelengkapan peralatan
kesehatan dibutuhkan.
Anamnesis.
Melakukan pemeriksan /penjaringan
katarak.
Pencatatan dan pelaporan
Membuat surat rujukan untuk
pemeriksaan lanjut ke RS jika
diperlukan.
Memberikan penyuluhan pada lansia
terkait kesehatan indera
A. HAK SASARAN.
Hak kk binaan sebagai sasaran adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasidari petugas kesehatan dalam pelaksanaan program
indera.
2. Memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu, sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional yang ada.
3. Memperoleh layanan kesehatan indera yang efektif dan efisien
4. Mendapat privasi dan kerahasiaan terhadap penyakit yang
dideritanya
5. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terkait dengan masalah kesehatan
yang dideritanya.
6. Mendapatkan informasi mengenaipenyakitnya.
B. KEWAJIBAN SASARAN
Kewajiban masyarakat atau anak sekolah sebagai sasaran adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur terhadap masalah
kesehatannya.
2. Mematuhi nasehat dan petunjuk tenaga kesehatan
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di fasyankes jika dirujuk ke
Puskesmas.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
DIBUAT OLEH:
KOORDINATOR PROGRAM INDERA