Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KESEHATAN INDERA TAHUN 2023


UPTD PUSKESMAS SIMOMULYO

NOMOR : 400.7.2.13 / / 436.7.2.3.2/2023

I. PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari


pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga terwujud
derajat kesehatan yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan
berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Indera penglihatan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia,
karena 83 % informasi sehari-hari masuknya melalui jalur penglihatan, melalui
pendengaran 11 %, penciuman 3,5 %, peraba 1,5 %, dan pengecap 1,0 %.
Menurut WHO prevalensi kebutaan yang melebihi 1 % bukan hanya
masalah medis saja tetapi sudah merupakan masalah sosial yang perlu
ditangani secara lintas program dan lintas sektor. Penyebab utama kebutaan
adalah katarak (0,78%), glaucoma (0,20%), kelainan refraksi (0,14%), dan
penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan usia lanjut (0,38%).
Pada tahun 2013, WHO merilis perkiraan prevalensi global gangguan
pendengaran meningkat menjadi 360 juta anak (5,2%). Gangguan
pendengaran ini sebagian besar terjadi di negara berpenghasilan rendah dan
menengah bahwa penduduk indonesia. Hasil Riskesdes tahun 2013
menunujukan bahwa penduduk indonesia usia 5 tahun keatas mengalami
gangguan pendengaran 2,6%, ketulian 0,09%, serumen prop 18,8% dan
secret diliang telinga 2,4%

II. LATAR BELAKANG


Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan
dan Kebutaan (Renstranas PGPK) untuk mencapai Vision 2020 dan
Pedoman Manajemen Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran.
Kegiatan penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan di Provinsi
dan Kabupaten/Kota akan difokuskan pada 4 penyebab utama kebutaan yaitu
katarak, kelainan refraksi, xeroftalmia, dan glauComa.
Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan (Renstranas
PGP Ketulian) dan Pedoman Manajemen Kesehatan Indera tingkat Provinsi
dan Kabupaten /Kota. Kegiatan Penanggulangan Gangguan Pendengaran
dan Ketulian di Provinsidan Kabupaten /Kota sesuai dengan rekomendasi
WHO akan diprioritaskan pada 4 penyakit penyebab gangguan pendengaran
dan ketulian yaitu OMSK, Presbikusis, Gangguan pendengaran akibat
bising /Noise Induce Hearing Loss (NIHL) dan Tuli congenital.

III. TUJUAN

A. Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan Indera masyarakat diwilayah kerja


Puskesmas Simomulyo

B. Tujuan Khusus

1. Meningkatmya pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan


akan kesehatan indera
2.Meningkatnya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat
untukmemelihara kesehatan dalam menanggulangi gangguan
pendengarandan ketulian
3.Meningkatnya jangkauan pelayanan Kesehatan Indera
Pendengarankepada masyarakat
4.Meningkatnya temuan kasus gangguan pendengaran secara dini
5.Meningkatnya cakupan pelayanan Kesehatan Indera
Pendengaranmasyarakat

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


Merupakan pelayanan kesehatan yang
dilakukan dengan melibatkan poli-poli
1. Pelayanan kesehatan Indera didalam pelayanan puskesmas Simomulyo dalam
gedung skirining penemuan kasus indera pada
pasien yang berkunjung ke puskesmas

Merupakan pelayanan kesehatan yang


dilakukan langsung kepada kepada
2. Pelayanan kesehatan Indera diluar masyarakatanaksekolah,kelompokpekerja
gedung yang berisiko terhadap gangguan indera

I. CARA MELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Pelaksanaan Program Peran Lintas Peran Lintas Ket


Pokok Program Sektor Terkait
Terkait
1. Pelayanan a. Penyuluhan kesehatan bekerjasama dengan -
kesehatan Indera poli2 pelayanan

Indera b. Penjaringan kasus- dalam melakukan


skrining kesehatan
didalam kasus gangguan indera
indera
gedung c. Pemeriksaan dan
tindakan medis masalah
gangguan indera
d. Merujuk kasus -kasus
gangguan Indera kepada
fasilitas pelayanan kesehatan
yang lebih tinggi

2 pelayanan a. Penyuluhan kesehatan bekerjasama guru sebagai lintas


kesehatan kepada dengan lintas sektor terkait
indera di luar masyarakatanaksekolah,kelom program dalam
gedung pokpekerja yang berisiko pelaksanaan
terhadap gangguan indera pemeriksaan
b. Penjaringan kasus - gangguan indrea di
kasus gangguan indera masyarakat
dimasyarakat dan sekolah oleh
kader, dokter kecil, guru UKS,
danpetugas kesehatan yang
sudah dilatih
c. Pengobatan kasus-
kasus gangguan indera dan
pertolonganpertama pada
kedaruratan indera dapat
dilakukan oleh dokterdari
perawat Puskesmas
d. Rujukan kasus ke
Puskesmas atau fasilitas yang
lebih tinggi

II. SASARAN
1. Progran Kesehatan Indera di Dalam Gedung Puskesmas yaitu semua
pasien yang berkunjung ke Puskesmas Simomulyo
2. Program Kesehatan Indera di Luar Gedung Puskesmas yaitu siswa
sekolah dasar ( Kelas 5 SD )

III. JADWAL PELAKSANAAN

BULAN

NO KEGIATAN

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOP DES

Pelayanan
1 kesehatan
indera

IV. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan sesaat setalah berakhirnya kegiatan


mengetahui adanya kekurangan saat pelaksanaan.
V. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan ini dilakukan oleh


penanggung jawab UKM dan dibahas dalam rapat koordinasi UKM adan atau
minilokakarya

Mengetahui, Surabaya , 19 Oktober 2023


Kepala UPTD Puskesmas Simomulyo Penanggung Jawab Kegiatan

dr. Eko Apriyanto Endang Rahayu, Amd Kep


Pembina Tingkat I / IV B NIP.
NIP. 19790411 200501 1 017

Anda mungkin juga menyukai