NIM : 2107089
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/2689
masalah kesehatan yang terjadi pada anak usia sekolah semakin memperjelas bahwa nilai –nilai
PHBS di sekolah belum mencapai tingkat yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengatahui adanya pengaruh penyuluhan mengenai PHBS dan penggunaan masker terhadap
peningkatan pengetahuan dan sikap siswa SDN 005 Binuang pada masa pandemic covid -19.
jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan penelitian quasi eksperimen dengan rancangan
pra pasca-test dalam satu kelompok (one group pre test-posttest desain). Analisis data yang
digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariate dengan uji paired t-test. Populasi dan
sampel pada penelitian ini berjumlah 75 siswa kelas 4-5 SDN 005 Binuang. Media yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pamphlet. Analisis data yang digunakan adalah analisis
bivariate dan analisis univariat dengan uji paired t-test.
Kesimpulan
Hasil penelitian tentang pengaruh penyuluhan mengenai PHBS dan penggunaan masker
terhadap tingkat pengetahuan dan sikap siswa SDN 005 Binuang pada masa pandemic covid -19
dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan mengenai
PHBS sebesar 41.56 dan nilai pengetahuan sesudah diberikan penyuluhan sebesar 80.31. nilai
sikap sebelum diberikan penyuluhan 66.97 dan nilai sikap setelah diberikan penyuluhan sebesar
87.31. ada pengaruh penyuluhan mengenai PHBS dan penggunaan masker di SDN 005 Binuang
pada masa pandemi covid -19.
http://ejournal.stikku.ac.id/index.php/jmc/article/view/266
Status gizi merupakan salah satu faktor penyebab kejadian anemia pada remaja putri. Anemia
pada remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi, prevalensi anemia didunia berkisar 40-
88%. Sebanyak 21,7% penduduk Indonesia terkena anemia dengan penderita anemia berumur
15-24 tahun sebesar 18,4%. Penelitian ini bertunjuan untuk mengetahui hubungan status gizi
dengan kejadian anemia pada remaja putri. Metode penelitian ini menggunakan penelitian
analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional, populasi dalam penelitian ini 110
responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrument yang
digunakan lembar checklist, uji analisa yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil analisis
univariat, status gizi kurus 35,5%, status gizi normal 57,3%, status gizi gemuk 7,3%, remaja
anemia 82%, dan remaja tidak anemia 28%.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kantitatif menggunakan metode penelitian analitik
dengan studi korelasi. Rancangan yang digunakan yaitu pendekatan cross sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas IX SMP Negeri 2 Garawangi Angkatan Ke-15
Kabupaten Kuningan yaitu sebanyak 110 responden. Sampel yang digunakan yaitu total
sampling yaitu 110 responden. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebasnya adalah status gizi. Sedangkan variabel terikatnya adalah kejadian
anemia. Instrument yang digunakan yaitu timbangan berat badan, pengukur tinggi badan, Hb
Elektrik dan lembar cheklist.
Hasil Analisis Univariat Distribusi Frekuensi Status Gizi dan Hb Pada Remaja Putri di SMP
Negeri 2 Garawangi Kabupaten Kuningan
Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa dari 110 remaja putri sebagian besar memiliki status
gizi normal yaitu sebanyak 63 remaja (57,3%). Selain itu, dapat diketahui bahwa dari 110 remaja
putri sebagian besar mengalami anemia yaitu sebanyak 82 remaja (74,5%).
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan status gizi dengan kejadian
anemia pada remaja putri di SMP Negeri 2 Garawangi Kabupaten Kuningan maka dapat
disimpulkan yaitu terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri
di SMP Negeri 2 Garawangi Kabupaten Kuningan.
Populasi individu di seluruh dunia berusia 65 tahun dan lebih tua terus meningkat. Prevalensi
hipertensi di Indonesia adalah 26,5%.Situasi hipertensi terus meningkat seiring dengan
epidemiologinya yang meluas, yang berkontribusi terhadap meningkatnya beban global penyakit
secara keseluruhan. Salah satu faktor hipertensi ialah obesitas. Studi Framingham menunjukkan
bahwa baik pria maupun wanita mengalami peningkatan tekanan darah dengan peningkatan
kelebihan berat badan. Mengetahui hubungan obesitas dengan hipertensi pada lansia. Desain
potong lintang digunakan untuk penelitian yang dilaksanakan pada 9 posyandu lansia di wilayah
kerja Puskesmas PB Selayang II . Populasi penelitian adalah lansia yang mengunjungi ke
sembilan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas PB Selayang II berjumlah 112 lansia.
Teknik sampling menggunakan consecutive sampling. Variabel terikat yaitu kejadian hipertensi
pada lansia, variabel bebas utama adalah obesitas dan variabel kovariatnya adalah usia, riwayat
hipertensi keluarga
Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain potong lintang dengan memakai data
primer .
Hasil analisis multivariate hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi pada lansia di
Posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas PB Selayang II Kecamatan Medan
Selayang ,Medan
Berdasarkan tabel diperoleh bahwa obesitas sebagai variabel utama, dan variabel kovariat lain
berpotensi sebagai counfounder. Selanjutnya variabel akan dieliminasi satu persatu mulai dari p-
value terbesar lalu dihitung perbedaan antara POR full model dan reduced model apakah > 10%
atau tidak, jika > 10%, maka variabel tersebut dimasukkan kedalam model akhir karena
merupakan confounder.
Kesimpulan
Hampir setengah dari seluruh lansia yang berkunjung ke sembilan posyandu lansia di wilayah
kerja Puskesmas PB Selayang II, mengalami hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian yang
didapatkan, obesitas berhubungan dengan terjadinya hipertensi pada lansia. Hipertensi dapat
dikurangi risiko kejadiannya dengan menerapkan gaya hidup sehat mempertahankan berat badan
ideal. Lansia yang memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi diharapkan lebih waspada
terhadap hipertensi dengan rutin memeriksakan dirinya ke posyandu lansia terdekat.
Pemeriksaan teratur dapat mengontrol hipertensi dengan pengecekan tekanan darah yang
dilakukan oleh petugas, sehingga dampak yang ditimbulkan oleh hipertensi dapat dikurangi.