A. Mexico
Dalam masalah penjualan narkotika, pemerintahan Mexico
melakukan pemberantasan dengan menangkap para anggota dan
ketua kartel yang terbukti melakukan perdagangan narkotika. Tidak
hanya itu, pemerintah Mexico juga melakukan kerjasama ekstradisi
dengan Amerika Serikat untuk mengekstradisi ketua kartel Narkoba
untuk ditahan di negara Amerika Serikat. Namun hal itu belum cukup
membuat negara ini menjadi kondusif karena penegakan hukum yang
dianggap masih kurang tegas. Banyak masyarakat Mexico yang tidak
puas atas tindakan pemerintah terhadap masyarakatnya dan hal ini
menyebabkan kelomopok separatis semakin melakukan perlawanan.
B. Indonesia
Indonesia sudah melakukan penindakan tegas terhadap para
pengguna dan pengedar narkoba dengan memberikan hukuman yang
setimpak akan perbuatanya. Indonesia juga tidak jarang menghukum
mati pada pengedar narkotika dengan dasar pasal 114 ayat (2) dan
pasal 114 ayat (2) yang berisi “Orang yang mengedarkan narkoba
dipenjara 5 s.d 20 tahun, sementara jika melebihi 1 kg atau 5 batang
ganja dan melebihi 5 gram jenis ineks, ekstasi, sabu, putau, heroin,
kokain dihukum mati (Pasal 114 ayat (2)). Walau hukuman berat
telah sering dijatuhkan kepada para pengedar narkotika, namun
masih banyak pengedar narkotika yang lolos dari jerat hukum
akibat melakukan suap kepada aparat penegak hukum. Hal itu dapat
dibuktikan dengan vonis penjara seumur hidup bagi mantan anggota
polisi yang mengedarkan narkotika dan “membekingi” para pengedar
narkotika.
Kesimpulan