Anda di halaman 1dari 4

Permasalahan Negara Mexico

Meksiko adalah salah satu negara yang kaya akan peradaban


bangsa kuno dan tanaman jagung. Di lain sisi Mexico juga memiliki
sisi kelam, yaitu kesenjangan sosial, hukum yang diskriminatif pada
golongan bawah serta kebijakan pemerintah yang berdampak buruk
bagi negara ini. Hal itulah yang menjadi alasan terciptanya gerakan
perlawanan bersenjata di Meksiko. Perlawanan ini dilakukan oleh
sekelompok masyarakat yang dinamakan EZLN (Ejercito Zapatista
de Liberacion Nacional/Tentara Pembebasan Nasional Zapatista)
dengan tujuan menentang kebijakan pemerintah dan menuntut
kesejahteraan nasional.

Gerakan perlawanan yang dilakukan EZLN merupakan efek dari


sikap dan kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Meksiko.
Tuntutan serta aspirasi yang diperjuangkan oleh EZLN belum
terealisasi hingga saat ini. Hal inilah yang menyebabkan gerakan
perlawanan EZLN sulit dihentikan. Gerakan perlawanan ini akan
dapat dihentikan ketika pemerintah Mexico turun tangan untuk
menyelesaikan berbagai masalah di negaranya sehingga menjadi
semakin kondusif.

Kartel narkoba dan tindak korupsi yang dilakukan oleh para


pejabat juga memperburuk keadaan. Kartel narkoba berperan besar
terhadap tindak kriminalitas di negara tersebut. Mulai dari
pembunuhan, perdagangan manusia, penjualan narkotika dan lain-lain
sangat sering terajadi di daratan Mexico yang disebabkan oleh ulah
dari para anggota kartel narkoba. Tak jarang para anggota kartel
menyuap aparat penegak hukum demi melancarkan aksi kriminalnya.
Korupsi juga merupakan salah satu hal yang menyebabkan
berkembangnya kartel dan kelompok geng di Mexico. Banyak
pejabat, penegak hukum dan aparat tentara/polisi yang menerima
suap dari para anggota geng atau kartel untuk menindak lanjuti
kasus yang menjerat para anggota kartel. Namun kartel di mexico ini
juga sering memberikan bantuan kepada masyarakat miskin
terutama saat ada musibah ataupun bencana alam.

Cara Mexio dan Indonesia Dalam Mengatasi Masalah Penjualan


Narkotika dan kelompok separatis

A. Mexico
Dalam masalah penjualan narkotika, pemerintahan Mexico
melakukan pemberantasan dengan menangkap para anggota dan
ketua kartel yang terbukti melakukan perdagangan narkotika. Tidak
hanya itu, pemerintah Mexico juga melakukan kerjasama ekstradisi
dengan Amerika Serikat untuk mengekstradisi ketua kartel Narkoba
untuk ditahan di negara Amerika Serikat. Namun hal itu belum cukup
membuat negara ini menjadi kondusif karena penegakan hukum yang
dianggap masih kurang tegas. Banyak masyarakat Mexico yang tidak
puas atas tindakan pemerintah terhadap masyarakatnya dan hal ini
menyebabkan kelomopok separatis semakin melakukan perlawanan.

B. Indonesia
Indonesia sudah melakukan penindakan tegas terhadap para
pengguna dan pengedar narkoba dengan memberikan hukuman yang
setimpak akan perbuatanya. Indonesia juga tidak jarang menghukum
mati pada pengedar narkotika dengan dasar pasal 114 ayat (2) dan
pasal 114 ayat (2) yang berisi “Orang yang mengedarkan narkoba
dipenjara 5 s.d 20 tahun, sementara jika melebihi 1 kg atau 5 batang
ganja dan melebihi 5 gram jenis ineks, ekstasi, sabu, putau, heroin,
kokain dihukum mati (Pasal 114 ayat (2)). Walau hukuman berat
telah sering dijatuhkan kepada para pengedar narkotika, namun
masih banyak pengedar narkotika yang lolos dari jerat hukum
akibat melakukan suap kepada aparat penegak hukum. Hal itu dapat
dibuktikan dengan vonis penjara seumur hidup bagi mantan anggota
polisi yang mengedarkan narkotika dan “membekingi” para pengedar
narkotika.

Kesimpulan

Kedua negara ini memiliki kekayaan alam yang cukup besar,


namun kedua negara ini tidak luput dari permasalahan negara yang
begitu kompleks. Indonesia dan Mexico sama-sama memiliki
masalah ekonomi, politik, pengunaan dan pengedaran narkotika dan
permasalahan separatis. Karena memiliki kesamaan permasalahan
negara, maka kedua negara ini melakukan hal yang tidak jauh
berbeda dalam menghadapinya. Kedua negara ini sudah melakukan
program untuk menyelesaikan permasalahanya namun program
tersebut masih belum maksimal karena masih banyaknya pejabat
dan aparat penegak hukum yang bermental korup.

Anda mungkin juga menyukai