Anda di halaman 1dari 2

PEMANTAUAN PELAKSANAAN

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR


PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA
No. Dok : : SOP.C/ /PKM-PR/1/2018
S
No. Revisi : 01
O
Tgl Terbit : 09 Januari 2018
P
Halaman :½

JUSMAN
UPT PUSKESMAS
PAKUAN RATU NIP.
196809291990031005
1. Pengertian Adalah proses dilakukannya pemantauan, evaluasi dan tindak
lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan dan prosedur
penanganan bahan berbahaya.
2. Tujuan Serbagai acuan untuk pemantauan pelaksanaan, kebijakan, dan
prosedur penanganan Bahan Berbahaya.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Pakuan Ratu No. 405/ /PKM-PR/I/2018


Tentang pengendalian dan pengolahan limbah bahan
berbahaya.
4. Referensi PP RI no 101 tahun 2014 tentang pengelolaan limbah berbahaya
dan beracun
5. Alat dan Bahan 1) Alat : Alat tulis
2) Bahan : lembar ceklis
6. Langkah-
1) Identifikasi limbah berbahaya
langkah
Sanitarian dan petugas terkait
a. Masing – masing unit limbah berbahaya mengidentifikasi
jenis, jumlah limbah berbahaya yang secara peridoic di
hasilkan
b. Identifikasi di tulis dalam buku inventaris limbah berbahaya
2) Pengumpulan limbah berbahaya
Petugas laboratorium
a. Mengidentifikasi jenis, jumlah limbah berbahaya yang
secara periodic di hasilkan oleh unit tersebut
b. Melaporkan kepada sanitarian mengenai hasil identifikasi
tersebut
c. Mengangkut limbah berbahaya dari unitnya ke tempat
sampah khusus pembuangan sementara limbah berbahaya
d. Petugas laboratorium dan sanitarian memverifikasi limbah
berbahaya yang sudah di tampung dan memberikan
symbol/ label dengan (cheklis list inventaris limbah bahan
berbahya)
e. Masa simpen sementara adalah maksimal 90 hari sesuai
persyaratan atau bila limbah berbahaya sudah mencapai
50kg/hari
3) Pengelolaan limbah berbahaya oleh pihak ketiga
a. Pihak ketiga sebagai pengumpul/ pengelola limbah
berbahaya harus memiliki izin dari kementrian lingkungan
hidup Republik Indonesia
b. Pihak transporter harus mempunyai izin dari dirjen
perhubungan darat kementrian lingkungan hidup republik
indonesia dan mendapat rekomendasi dari kementrian
lingkungan hidup republik indonesia. Izin sesuai dengan
jalur transportasi yang di lalui limbah berbahaya
c. Adanya surat bentuk kerjasama antara puskesmas dengan
pihak ketiga perihal limbah berbahaya.
d. Berita acara serah terima limbah berbahaya harus selalu di
lampirkan setiap pihak ketiga mengambil limbah berbahaya
dari tempat penyimpanan sementara di puskesmas
7. Hal-hal yang Kejelasan kegiatan yang akan dilakukan
perlu Ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan
diperhatikan
8. Unit terkait Petugas kesling, Unit laboratorium
9. Dokumen terkait
1) Buku inventaris bahan/limbah/bahan berbahaya
2) Unit laboratorium
3) Unit – unit pelayanan kesehatan di puskesmas
4) Pihak ketiga pengumpul limbah berbahaya

5) Rekaman Tanggal
No
historis Yang Diubah Isi Perubahan Mulai
.
perubahan Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai