Anda di halaman 1dari 2

PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA,BUKTI

PEMANTAUAN DAN TINDAK LANJUT


No.Dokumen :
No Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :
KABUPATEN BIAK Ditetapkan di : PUSKESMAS RIDGE
NUMFOR Pada tanggal :
Kepala Puskesmas Ridge

Apelius R ,Wanma, SKM


NIP. 197605041996031002

1. DEFINISI Setiap kegiatan yang berkaitan dengan penanganan bahan dan limbah berbahaya dalam lingkungan
Puskesmas Ridge

Untuk memastikan pelaksanaan penanganan bahan dan limbah berbahaya tidak menimbulkan
2. TUJUAN pencemaran dan membahayakan lingkungan sekitar sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
dapat ditelusuri penyebabnya

1. Pemantauan penanganan bahan dan limbah berbahaya dilakukan dalam periode tertentu
3. KEBIJAKAN 2. Prosedur pelaksanaan harus mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam SOP

4. REFERENSI PP RI No.101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun

5. PROSEDUR A. Identifikasi Limbah Berbahaya


Sanitarian dan Petugas Terkait
a. Masing-masing unit penghasil limbah berbahaya mengidentifikasi jenis, jumlah limbah
berbahaya yang secara periodik dihasilkan
b. Identifikasi ditulis dalam buku inventaris limbah berbahaya

B. Pengumpulan Limbah Berbahaya


Petugas Laboratorium
a. Mengidentifikasi jenis, jumlah limbah berbahaya yang secara periodik dihasilkan oleh unit
tersebut
b. Melaporkan kepada sanitarian mengenai hasil identifikasi tersebut
c. Mengangkut limbah berbahaya dari unitnya ke tempat sampah khusus pembuangan sementara
limbah berbahaya
d. Petugas laboratorium dan sanitarian memverifikasi limbah berbahaya yang sudah ditampung
dan memberikan simbol/label (dengan check list inventaris limbah berbahaya)
e. Masa simpan sementara adalah maksimal 90 hari sesuai persyaratan atau bila limbah
berbahaya sudah mencapai 50 kg/hari
C. Pengelolaan Limbah Berbahaya Oleh Pihak Ketiga
a. Pihak ketiga sebagai pengumpul/pengelola limbah berbahaya harus memiliki izin dari
Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia
b. Pihak transportir harus mempunyai izin dari Dirjen Perhubungan Darat Kementrian
Perhubungan RI dan mendapat rekomendasi dari Kementrian Lingkungan Hidup Republik
Indonesia. Izin sesuai dengan jalur transportasi yang dilalui limbah berbahaya
c. Adanya surat bentuk kerjasama antara puskesmas dengan pihak ketiga perihal pembuangan
limbah berbahaya
d. Berita acara serah terima limbah berbahaya harus selalu dilampirkan setiap pihak ketiga
mengambil limbah berbahaya dari tempat penyimpanan sementara di puskesmas
1. Petugas sanitarian
6. UNIT TERKAIT 2. Unit laboratorium
3. Unit-unit pelayanan kesehatan di puskesmas
4. Pihak ketiga pengumpul limbah berbahaya

7. DOKUMEN TERKAIT 1. Buku inventaris bahan/limbah berbahaya


2. Check list identifikasi limbah berbahaya
3. Surat kerjasama puskesmas dengan pihak ketiga
4. Berita acara pengambilan limbah berbahaya dari tempat penampungan sementara

Anda mungkin juga menyukai