Anda di halaman 1dari 4

PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN

PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA


No Dokumen :
No Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : Agustus 2017
Tanggal Berlaku : Agustus 2017
Halaman : 1/2

UPT Puskesmas drg. Supita Ratna Wulan


NIP. 197803012007012008
Pasundan
1. 1. Definisi
Setiap kegiatan yang berkaitan dengan penanganan bahan dan limbah
berbahaya dalam lingkup UPT Puskesmas Pasundan.

2. 2. Tujuan Untuk memastikan pelaksanaan penanganan bahan dan limbah berbahaya


tidak menimbulkan pencemaran dan membahayakan lingkungan sekitar
sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dapat ditelusuri
penyebabnya.
3. 3. Kebijakan 1. Pemantauan penanganan bahan dan limbah berbahaya dilakukan dalam
periode tertentu.
2. Prosedur pelaksanaan mengikuti langkah-langkah yang tertuang dalam
SOP.
4. 4. Referensi PP RI No.101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan
Beracun.
5. 5. Prosedur 1. Alat:
a. ATK
2. Bahan:
b. Lembar Check list monitoring
c. Lembar berita acara
6. 6. Langkah-langkah A. Identifikasi limbah berbahaya
Sanitarian
a. Sanitarian mengidentifikasi jenis, jumlah limbah berbahaya yang
secara periodik dihasilkan oleh unit pelayanan puskesmas.
b. Identifikasi ditulis dalam buku inventaris limbah berbahaya.

B. Pengumpulan limbah berbahaya


Petugas terkait
a. Mengangkut limbah berbahaya dari unit pelayanan puskesmas ke
tempat sampah khusus pembuangan sementara limbah berbahaya.
b. Petugas terkait dan sanitarian memverifikasi limbah berbahaya yang
sudah ditampung dan memberikan simbol/label (dengan check list
inventaris limbah berbahaya).
c. Masa simpan sementara adalah maksimal 90 hari sesuai
persyaratan atau bila limbah berbahaya sudah mencapai 50 kg/hari.
C. Pengelolaan limbah berbahaya oleh pihak ketiga
a. Pihak ketiga sebagai pengumpul/pengelola limbah berbahaya harus
memiliki izin dari Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
b. Pihak transportir harus mempunyai izin dari Dirjen Perhubungan
Darat Kementrian Perhubungan RI dan mendapat rekomendasi dari
Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Izin sesuai
dengan jalur transportasi yang dilalui limbah berbahaya.
c. Adanya surat bentuk kerjasama antara puskesmas dengan pihak
ketiga perihal pembuangan limbah berbahaya.
d. Berita acara serah terima limbah berbahaya harus selalu dilampirkan
setiap pihak ketiga mengambil limbah berbahaya dari tempat
penyimpanan sementara di Puskesmas.

1. 7. Bagan Alir
Sanitarian Pihak ketiga

Petugas terkait

1. 8. Hal-hal yang - Melakukan pengelolaan Bahan limbah berbahaya sesuai SOP


perlu diperhatikan

2. 9. Unit Terkait a. Seluruh unit pelayanan


b. Lingkungan halaman sekitar puskesmas
3. 10. Dokumen a. Buku inventaris bahan/limbah berbahaya
Terkait b. Formulir Check list identifikasi limbah berbahaya
c. Berita acara pengambilan limbah berbahaya oleh pihak ketiga

4. 11. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


Historis Perubahan
PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN
PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA

No Dokumen :
No Revisi : 00
Daftar
Tanggal Terbit : Agustus 2017
Tilik
Tanggal Berlaku : Agustus 2017
Halaman : 1/1
UPT Puskesmas
drg. Supita Ratna Wulan
Pasundan NIP. 197803012007012008

No Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku

1. A. Identifikasi limbah berbahaya Sanitarian


1. Apakah sanitarian mengidentifikasi jenis, jumlah
limbah berbahaya yang secara periodik dihasilkan
oleh unit tesebut ?
2. Apakah hasil identifikasi ditulis dalam buku
inventaris limbah berbahaya ?
2. B. Pengumpulan limbah berbahaya Petugas terkait
1. Apakah petugas terkait mengangkut limbah
berbahaya dari unit pelayanan puskesmas ke
tempat sampah khusus pembuangan sementara
limbah berbahaya ?
2. Apakah petugas terkait dan sanitarian memverifikasi
limbah berbahaya yang sudah ditampung dan
memberikan simbol/ label (dengan check list
inventaris limbah berbahaya) ?
3. Apakah masa simpan limbah berbahaya sementara
adalah maksimal 90 hari sesuai persyaratan atau
bila limbah berbahaya sudah mencapai 50 kg/hari ?
3. C. Pengelolaan limbah berbahaya oleh pihak ketiga
a. Apakah pihak ketiga sebagai pengumpul/pengelola
limbah berbahaya memiliki izin dari Kementerian
Lingkungan Hidup Republik Indonesia ?
b. Aapakah pihak transportir mempunyai izin dari
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian
Perhubungan RI dan mendapat rekomendasi dari
Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia ?.
Izin sesuai dengan jalur transportasi yang dilalui
limbah berbahaya.
c. Adakah bukti surat bentuk kerjasama antara
puskesmas dengan pihak ketiga perihal pembuangan
limbah berbahaya ?
d. Adakah lampiran berita acara serah terima limbah
setiap pihak ketiga mengambil limbah berbahaya
dari tempat penyimpanan sementara di Puskesmas ?
JUMLAH

COMPLIANCE RATE (CR)

Garut,

Observer Tindakan

………………………………..

Anda mungkin juga menyukai