MINA HARAPAN
Sekretariat : Desa Ardimulyo, Rt/Rw. 03/03. Kecamatan Singosari – Malang – Jawa Timur
No HP. 089529479967
Nomor : Kepada
Lampiran : 1 (Satu) berkas proposal Yth. Menteri Kelautan dan Perikanan
Perihal : Permohonan Bedah Tempat Cq. Direktorat Pengolahan dan Bina
Produksi / Pengolah Ikan Mutu Ditjen PDSPKP
Di
Jakarta
Dengan hormat,
Sebagai upaya peningkatan taraf social dan ekonomi masyarakat khususnya dalam
usaha olahan hasil perikanan, telah didirikan usaha pengolahan hasil perikanan Kelompok
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Poklahsar) Mina Harapan Desa Ardimulyo Kecamatan
Singosari Kabupaten Malang, dengan produksi aneka olahan ikan dalam bentuk kering (Krupuk,
Amplang, Stik, Brownis dll).
Sehubungan adanya program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang bedah
UKM, maka kami bermaksud untuk mengajukan standarisasi tempat produksi/ pengolahan ikan
Poklahsar Mina Harapan sesuai dengan standart manajemen keamanan pangan yang mencakup
Good Manufacturing Practices (GMP), Standart Sanitation Operating Procedure (SSOP) dan
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP).
Sebagai kelengkapan dari proposal ini, dengan hormat kami lampirkan dalam berkas
permohonan :
1. Proposal pengajuan
2. Daftar anggota Poklahsar Mina Harapan
3. Foto copy KTP Anggota kelompok
4. Piagam kelas kelompok Madya
I. PENDAHULUAN
Usaha sektor perikanan mulai berkembang dengan baik di masyarakat, baik di perkotaan
maupun pedesaan. Dengan sentuhan teknologi penangkapan dan budidaya ikan dapat
dikembangkan dengan mudah, apalagi didukung dengan managemen yang baik dapat menjadikan
usaha perikanan menjadi primadona dan mata pencaharian yang menjanjikan.
Sejalan dengan semakin meningkatnya hasil produksi perikanan budidaya maupun
penangkapan, maka perlu adanya peningkatan nilai tambah hasil produksi perikanan dengan
melakukan proses pengolahan. Sehingga hasil produk perikanan tidak hanya dipasarkan dalam
bentuk lkan segar saja yang memiliki kelemahan, karena mudah sekali mengalami penurunan mutu.
Dengan adanya pengolahan akan menjadikan produk hasil perikanan mempunyai nilai tambah dan
dapat bertahan lebih lama karena sudah dalam bentuk bersih dan kering, serta dapat disimpan
dalam jangka waktu yang lama. Terlebih lagi pada saat kondisi over produksi perikanan budidaya
dan penangkapan, sehingga pasar tidak mampu untuk menyerapnya maka pengolahan menjadi salah
satu solusi untuk mempertahankan mutu dan nilai jualnya.
Selain itu dalam proses produksi hasil olahan ikan semua tahapan pengolahan harus sesuai
dengan sistem manajemen keamanan pangan yang mencakup Good Manufacturing
Practices (GMP), Standard Sanitation Operating Procedure (SSOP) dan Hazard Analysis Critical Control
Point (HACCP) . Untuk memberikan jaminan kelayakan keamanan pruduk perikanan kepada
konsumen. Good Manufacturing Practices selanjutnya disingkat GMP merupakan cara atau teknik
berproduksi yang baik dan benar untuk menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu dan
keamanan. Sanitation Standard Operating Procedures selanjutnya disingkat SSOP merupakan prosedur
untuk memelihara kondisi sanitasi/kebersihan UPI yang berhubungan dengan seluruh fasilitas produksi
untuk menjamin produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan mutu dan keamanan. GMP dan SSOP
keduanya merupakan persyaratan mendasar pada Unit Pengolah Ikan (UPI) untuk mendapatkan SKP
(Sertifikat Kelayakan Pengolahan)
Perkembangan pembangunan sub sektor perikanan dan kelautan selama ini cukup
menggembirakan, dari sekian banyak sub sektor ini, ternyata banyak peluang yang sepenuhnya
belum diusahakan secara intensif, dan mempunyai prospek usaha yang tidak kalah dengan usaha
sub sektor lainnya. Kehadiran aneka olahan ikan belum sebanding dengan potensi yang dimiliki, hal
ini disebabkan pola pengolahan yang masih belum sesuai dengan standart higienitas yang
dipersaratkan, Masih banyak persyaratan yang harus dipenuhi terutama sarana tempat Pengolahan
Ikan yang harus higienis.
Adapun maksud dan tujuannya adalah
Meningkatkan pendapatan dan perolehan nilai tambah, juga menyerap tenaga kerja di sekitar
lokasi
Meningkatkan produktivitas dengan pemenuhan standar Tempat pengolahan ikan agar dapat
diterima dipasaran.
Memberikan jaminan kemanan pangan pada konsumen dengan mewujutkan tempat produksi
yang bersih dan higienis sesuai dengan standar GMP dan SSOP
Mina Harapan merupakan kelompok pengolah ikan yang bergerak dibidang pengolahan ikan
air tawar di Desa Ardimulyo RT 03 RW 03 kec. Singosari. Kelompok kami dapat dikategorikan
sebagai pengolah ikan skala kecil menengah (UKM) yang berdiri sejak tanggal 15 April 2016
dengan produk olahan berupa : Abon, Amplang, stik, krupuk rambak dll .
Surat Izin Usaha yang Dimiliki
a. SIUP :
b. IUMK : 503/1758/IUMK/35.07.24/2019
c. NIB : 2408210006167
Sertifikasi Produk yang Dimiliki
a. HALAL : 35110000214341021
b. PIRT : 3023507521104-27
c. MD :
d. SKP :
Pangsa Pasar Produk kami adalah di sekitar malang dan beberapa kota di Indonesia dangan
membentuk beberapa resaler dan agen agen.
Jumlah penduduk yang meningkat merupakan salah satu yang membuat usaha pengolahan
ikan semakin mudah, dengan bertambahnya jumlah penduduk maka akan meningkatkan pula
kebutuhan konsumsi ikan, dengan menelaah kondisi yang berkembang pada saat ini, dan
memprediksi keadaan yang akan datang dibidang perikanan khususnya usaha pengolahan ikan,
maka peluang tersebut cukup menantang, sehingga peningkatan agribisnis yang saling terkait dan
berkesinambungan serta saling mempengaruhi dalam hal pemasaran produksi perlu mendapatkan
dukungan dari semua pihak, terutama dalam hal melengkapi alat, sarana dan prasarana agar hasil
produksi dapat diterima di pasar, dan usaha pengolahan ikan lebih berkembang.
Apalagi di era Refolusi Industri 4.0 ini para UKM dituntut untuk bisa menguasai penjualan
secara online baik melalui media sosial dan marketplace. Ini merupakan peluang yang menggiurkan
untuk memasarkan produk olahan ikan yang kami produksi.
1. Bangunan
Mempunyai ruang kerja yang cukup untuk melakukan kegiatan dengan kondisi yang
higienis;
Harus mampu menghindari kontaminasi terhadap hasil perikanan dan terpisah antara
ruang penanganan hasil perikanan yang bersih dan ruang penanganan hasil perikanan
yang kotor;
Harus dirancang dan ditata dengan konstruksi sedemikian rupa untuk mendukung proses
pengolahan secara saniter, cepat, dan tepat;
Harus dirawat, dibersihkan, dan dipelihara secara saniter;
Harus mampu melindungi produk dari binatang pengganggu dan potensi kontaminasi
lainnya;
Ruangan yang digunakan untuk penanganan dan pengolahan hasil perikanan harus
memenuhi persyaratan :
Lantai harus mempunyai kontruksi kemiringan yang cukup, kedap air, mudah dibersihkan
dan disanitasi, serta dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan pembuangan air;
Dinding harus rata permukaannya, mudah dibersihkan, kuat, dan kedap air; Pintu terbuat
dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan; Langit-langit atau sambungan atap mudah
dibersihkan; Ventilasi dan sirkulasi udara yang cukup untuk menghindari
kondensasi; dan Penerangan yang cukup, baik lampu maupun cahaya alami.
Harus dilengkapi fasilitas untuk mendukung kebersihan karyawan
dengan konstruksi dan jumlah yang memadai sebagai berikut :
Toilet tidak berhubungan langsung dengan ruang proses;
Ruang ganti pakaian yang terpisah untuk karyawan di area resiko tinggi dengan area
resiko rendah;
Bak cuci kaki pada semua pintu masuk ke ruang proses;
Fasilitas cuci tangan di seluruh titik masuk ke ruang proses dan
tidak dioperasikan dengan tangan; Ruang istirahat; dan Ruang tempat penyimpanan
barang-barang karyawan (loker).
Memiliki ruang khusus untuk menyimpan bahan kimia misalnya
pestisida, fumigan, desinfektan dan deterjen.
2. Bahan yang digunakan untuk bangunan dan fasilitas (dinding, lantai, langit-langit,
penerangan, ventilasi dan lai-lain) harus mengikuti ketentuan sebagai berikut :
Kuat dan tidak beracun/mengkontaminasi makanan yang diolah
Permukaaan halus/mudah dibersihkan
Tidak menyerap air/kedap air
Tidak berpori
3. Dinding
Dinding bagian dalam yang digunakan untuk pekerjaan basah harus dibuat dari bahan
kedap air
Permukaannya rata dan halus serta berwarna terang
Bagian dinding sampai dengan ketinggian 1,5 meter dari lantai harus dibuat dari bahan
khusus yang mudah dibersihkan (misalnya keramik, porselen) dan pada bagian tersebut
tidak boleh ditempatkan sesuatu yang dapat mengganggu operasi pembersihan
4. Langit langit
Ruangan tempat pengolahan harus mempunyai langit-langit (plafon) yang tidak retak,
tidak bercelah, tidak terdapat tonjolan dan sambungan yang terbuka.
Terbuat dari bahan yang kedap air, berwarna terang, permukaannya rata dan halus, serta
mudah dibersihkan.
Tidak boleh ada pipa-pipa yang terlihat diatas tempat ikan diolah.
Tinggi langit-langit minimal 3 meter.
8. Ventilasi
Ruang pengolahan harus dilengkapi dengan ventilasi yang cukup untuk menjamin sirkulasi
udara yang baik
Menghilangkan bau yang tidak diinginkan
Dilengkapi dengan filter
Memungkinkan udara kering mengalir ke dalam untuk mencegah kondensasi
9. Penerangan
Semua permukaan tempat kerja dalam ruangan harus mendapatkan penerangan yang
merata dengan intensitas minimal 20 FC (foot candles)
Memberikan keamanan di area kerja dan memungkinkan inspeksi secara visual baik
terhadap produk maupun bangunan/ruangan (tidak menyilaukan dan tidak merubah warna
produk)
Lampu yang digunakan untuk penerangan harus ditutup dengan bahan yang tidak mudah
pecah sehingga aman.
10. Pintu dan Jendela
Pintu harus dibuat dari atau dilapisi bahan yang tahan karat, permukaannya halus dan
rata, kedap air serta mudah dibersihkan.
Konstruksi pintu harus dirancang untuk dapat membuka dan menutup sendiri.
Jendela harus dibuat sekecil mungkin dan tingginya dari lantai minimal 1 meter.
Bahan yang digunakan harus tahan air, permukaannya halus dan rata serta mudah
dibersihkan.
Dengan kondisi yang ada pada Unit Pengolahan Ikan kami saat ini yang tergolong kurang layak
untuk digunakan sebagai tempat pengolahan ikan, maka kami bermaksut untuk mengajukan
rernovasi / Bedah tempat Pengolahan Ikan yang rencananya tempat pengolahan ikan kami ini
akan disesuaikan dengan standart pengolahan ikan GMP dan SSOP,yang mana semua ruangan
dan alur produksi harus terpisah dan berurutan, yang terdirri darri
1. Ruang Sanitasi Bahan Baku
2. Ruang Proses Pengasapan
3. Ruang Proses Produksi
4. Ruang Penyimpanan Bahan Baku
5. Ruang Pengemasan
6. Ruang Penyimpanan Produk / Display Produk
Adapun gambar denah tempat produksi sebagai berikut
PENUTUP
Demikian proposal ini kami sampaikan, besar harapan kami apabila dapat terrealisasikan
permohonan ini. Kami berharap semoga dapat menjadi bahan kajian dan pertimbangan, serta dapat
ditindak lanjuti agar kegiatan usaha pengelolaan ikan yang kami jalankan dapat berkembang,
sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi kami khususnya dan masyarakat pada umumnya. Serta
apa yang menjadi program dan rencana pemerintah terutama dalam menunjang maksimalisasi
penggunaan potensi laut.
Atas dikabulkannya permohonan ini kami haturkan terima kasih.
ACHMAD RIDUWAN
PROPOSAL PENGAJUAN
2023
“MINA HARAPAN”
Desa Ardimulyo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang
Jawa Timur