Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nauval Ramdhan Mulyodiputro

Nrp : 5016221094
Proses Pelangi

Pelangi adalah fenomena alam berupa ilusi optik yang terjadi di atmosfer dengan ciri-ciri
berwarna-warni sejajar membentang di langit. Pelangi bukan sebuah objek dan tidak dapat didekati
secara fisik. Jadi tidak mungkin bagi pengamat untuk melihat pelangi dari tetesan air pada sudut
manapun selain yang biasa yaitu 42 derajat dari arah yang berlawanan dengan sumber cahaya.
Pelangi biasanya bentuk busur melingkar berwarna-warni.

Menurut Nurhakim (2014: 56), Pelangi adalah lengkungan warna-warni di angkasa yang
terjadi akibat pembiasan cahaya matahari oleh titik air hujan. Bila cahaya merambat melalui dua
medium yang berbeda, misalnya dari suatu zat ke zat lain yang kerapatannya berbeda, maka cahaya
tersebut mengalami pembiasan atau pembelokan. Medium adalah zat perantara yang dilalui. Ketika
cahaya matahari melewati tetesan air hujan, cahaya matahari tersebut akan dibelokkan sedemikian
rupa sehingga membuat warna-warna yang ada pada cahaya tersebut terpisah. Setiap warna akan
dibelokkan pada sudut yang berbeda.
3 proses terjadinya pelangi

 Refleksi

Refleksi menjadi tahapan pertama proses terbentuknya pelangi. Pada saat selesai turun
hujan, udara masih memiliki sisa-sisa air cukup banyak. Dalam proses ini butiran air yang berada di
udara memantulkan cahaya ketika terkena sinar matahari. Jadi air-air yang ada di udara itu mirip
seperti sebuah cermin. hukum refleksi menjelaskan bahwa sudut datang (sudut antara sinar cahaya
masuk dan garis tegak lurus pada permukaan tetesan air) akan sama dengan sudut pantul (sudut antara
sinar cahaya yang keluar dan garis tegak lurus pada permukaan tetesan air).
Hal juga menjelaskan terjadinya pelangi setelah turunnya hujan atau terjadi di wilayah air
terjun. Hal ini dikarena setelah hujan atau di wilayah air terjun ada sisa-sisa air yang berada di udara.
Jadi butiran dari air itu kemudian memantulkan cahaya, atau yang disebut dengan refleksi.

 Dispersi

Setelah refleksi terjadi lah fenomena dispersi cahaya dimana cahaya matahari yang terlihat
berwarna putih mengalami penguraian. Kemudian ketika cahaya dipantulkan oleh butiran air, cahaya
akan terurai sehingga membentuk warna yang muncul di pelangi. Ini terjadi karena cahaya putih
sebenarnya adalah campuran dari berbagai panjang gelombang warna (spektrum warna) yang
berbeda. Ketika cahaya ini melewati antarmuka air-tetesan udara, perbedaan dalam indeks refraksi
(kemampuan cahaya untuk melintasi medium) untuk setiap panjang gelombang warna menyebabkan
pembiasan yang berbeda untuk setiap warna. Panjang gelombang yang lebih pendek, seperti biru dan
ungu, cenderung dibiaskan lebih banyak daripada panjang gelombang yang lebih panjang, seperti
merah dan kuning. Akibatnya, warna-warna ini terurai dan terpisah, membentuk spektrum warna
lengkap.

 Refraksi

Refraksi ini menjadi tahap terakhir proses terbentuknya pelangi. Proses ini terjadi ketika
cahaya dari matahari mampu menembus butiran atau tetesan air dan kemudian mengalami refraksi
lagi, yaitu pembelokan cahaya ketika berpindah dari satu medium (air) ke medium lain (udara).
Refraksi terjadi karena kecepatan cahaya berubah saat melintasi antarmuka dua medium dengan
indeks refraksi yang berbeda. Oleh karena itu, cahaya yang keluar dari tetesan air akan membentuk
sudut tertentu terhadap sinar matahari yang datang, dan inilah yang memungkinkan kita untuk melihat
pelangi sebagai lingkaran berwarna. Kemudian, setiap warna akan terpantul ke arah-arah yang
berbeda tergantung pada gelombang cahaya. Proses inilah yang menjelaskan mengapa pelangi bisa
berbentuk seperti kipas atau busur.
Pelangi Berwarna Warni
Pelangi memiliki warna yang bermacam-macam seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, dan ungu. Padahal sebenarnya warna pelangi ini memiliki jutaan warna tak hanya tujuh warna
itu. Namun, manusia memang hanya mampu melihat tujuh warna itu Warna-warna itu timbul karena
sinar matahari dibiaskan, diuraikan, dan dipantulkan oleh tetes-tetes air hujan. Pada pelangi, warna
merah selalu terletak paling atas, sedangkan warna ungu selalu terletak di paling bawah.
Munculnya warna warni pada pelangi ini terjadi karena proses refraksi seperti yang telah
dijelaskan di atas. Perbedaan cahaya yang memantul dari butiran air ke arah yang berbeda ini
membuat warna pelangi urut sesuai singkatan mejikuhibiniu atau merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, dan ungu.
Sesuai dengan singkatan mejikuhibiniu, cahaya berwarna merah memang muncul pada
bagian terluar atau paling atas pada lengkungan pelangi. Warna merah ini merupakan warna yang
paling panjang di antara warna yang lain, yaitu sepanjang 650 nanometer. Kemudian warna ungu juga
sesuai urutan berada di paling bawah dan memiliki panjang gelombang paling pendek, yaitu sekitar
400 nanometer.

Anda mungkin juga menyukai