Anda di halaman 1dari 5

Proses Terjadinya Pelangi

PELANGI


Pelangi merupakan fenomena optik dan meteorologi yang menghasilkan spektrum cahaya yang
hampir bersambung di langit apabila matahari bersinar setelah terjadi hujan.
Pelangi berupa lengkungan warna warni dengan warn merah pada lengkungan paling luar dan warna
ungu pada lengkungan paling dalam. Warna-warna pelangi adalah merah, oranye, kuning, hijau,
biru, indigo, dan ungu.
Pelangi terjadi karena peristiwa pembiasan sinar matahari oleh air hujan, oleh karena itu pelangi
dapat dilihat setelah hujan turun. Bentuknya yang berupa lengkungan terjadi karena tetes air hujan
diudara yang berbentuk bulat atau sfera. Namun biasanya bagian bawah pelangi terlindungi oleh
bumi sehinggga pelangi pelangi yang dapat dilihat hanya berupa lengkungan. Pelangi secara utuh
dapat dilihat jika sedang berada di pesawat terbang yang mengudara.
Isaac Newton adalah orang yang pertama kali menyelidiki mengapa cahaya putih dapat
menghasilkan spektrum warna pelangi. Newton melakukan eksperimen untuk menyelidiki halini.
cahaya matahari diarahkan pada suatu lubang sempit dalam sebuah ruang gelap. jika sebuah prisma
kaca diletakkan diantaranya maka sinar matahari akan terlihat sebagaibspektrum warna

a. Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya matahari yang berwarna putih oleh prisma disebabkan oleh :
1. Masing-masing warna bergerak dalam bentuk gelombang dengan panjang gelombang yang
berbeda
beda
2. cahaya merah memiliki panjang gelombang 700 nm, sedangkan cahaya ungu memiliki panjang
gelombang 400 nm.
3. Perambatan gelombang yang melalui prisma akan mengalami pembiasan karena gelombang
melewati
dua medium yang berbeda kerapatan nya yaitu dari udara kekaca.
4. Warna yang memiliki panjang gelombang terpanjang (merah) dibiaskan paling sedikit ,
sedangkan
warna yang memiliki panjang gelombang yang terpendek dibiaskan paling banyak.

b. Proses Terjadinya Pelangi
Pelangi terjadi karena pembiasan cahaya. Cahaya yang melewati dua medium yang berbeda akan
mengalami pembiasan dan perubahan arahnya.Pembelokan ini terjadi karena cahaya bergerak
dengan kecepatan berbeda ketika melalui medium yang berlainan.
Hal ini juga yang menyebabkan cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensinya. Tetes air hujan
berfungsi menyebarkan cahaya matahari sehingga terbentuk pelangi.

c. Jenis-jenis pelangi
1. Pelangi primer
Pelangi yang terjadi akibat satu pantulan air hujan. Pelangi primer memiliki warna yang terkuat,
dengan warna merah pada bagian luar merah dan bagian dalam ungu.
2. Pelangi sekunder
Terjadinya pemantulan cahaya sebanyak dua kali atau lebih. Pelangi sekunder yang dihasilkan
oleh dua pemantul akan terlihat dilangit diatas pelangi primer. Susunan Pelangi sekunder
merupakan kebalikan dari susunan warna pelangi primer. Pada pelangi sekunder warna merah
berada didalam dan ungu diluar. warna pelangi sekunder jeuh lebih rendah dari pelangi primer

(kharisma SMK modul ilmu pengetahuan alam x-smt.2)













Proses Terjadinya Pelangi Secara Singkat
MUHAMMAD RIZQI ADITYA - WEDNESDAY, JANUARY 30, 2013


Pernahkah Anda melihat pelangi? Indah bukan ?


Apakah Anda pernah menyadari bahwa pelangi merupakan fenomena alam yang terjadi dengan
proses fisika yang sangat menarik untuk dipelajari. Maka, di sini akan di jelaskan bagaimana paoses
terjadinya pelangi itu.


Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari
oleh butir-butir air. Pelangi adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna
saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur
cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat
dilihat di sekitar air terjun yang deras.


Biasanya fenomena ini terjadi ketika udara sangat panas tetapi hujan turun rintik-rintik. Kita dapat
melihat jelas fenomena ini, jika kita berdiri membelakangi cahaya matahari. Pelangi dapat pula
terbentuk karena udara berkabut atau berembun.


Dalam ilmu fisika, pelangi dapat dijelaskan sebagai sebuah peristiwa pembiasan alam. Pembiasan
merupakan proses diuraikannya satu warna tertentu menjadi beberapa warna lainnya (disebut juga
spektrum warna), melalui suatu media/ medium tertentu pula.


Pada pelangi, proses berurainya warna terjadi ketika cahaya matahari yang berwarna putih terurai
menjadi spektrum warna melalui media air hujan. Adapun spektrum warna yang terjadi terdiri atas
warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.


Fenomena pelangi dapat pula terjadi di sekitar air terjun. Percikan air di sekitar air terjun menjadi
media untuk menguraikan warna dari cahaya matahari yang bersinar.


Proses Terjadinya Pelangi


Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya
matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang
berbeda-beda. Mata manusia sanggup mencerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya
matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.


Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan
warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum. Di dalam spektrum, garis merah selalu berada pada
salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.






Pelangi tidak lain adalah busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh
butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias seperti ketika melalui
prisma kaca. Jadi di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang
dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan
dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air.


Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada panjang
gelombangnya. Perbedaan panjang gelombang ini, akan memunculkan warna-warna pada pelangi
yang tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi.


Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang
berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air
dengan matahari dibekalang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat dan pusat busur pelangi
harus berada dalam satu garis lurus.

Anda mungkin juga menyukai