Anda di halaman 1dari 4

Pembangkit Listrik Tenaga Petir

(PLTP)
Maksud
Dalam dunia kelistrikan, listrik sangat penting dalam kehidupan
manusia, pada pembahasan ini kami mengajak saudara mencari energi
alternatif termasuk topik yang kami bahas tentang pembangkit energi
listrik tenaga petir. Pembangkit listrik ini memang belum teraplikasikan
pada zaman ini, tetapi kami akan menjelaskan petir dan bagaimana cara
memanfaatkannya.
Tujuan
Tujuan kami mengambil ide pembangkit listrik tenaga petir agar
pembangkit ini menjadi alternatif yang tepat, ramah lingkungan dan hasil
daya pembangkit ini pun lebih besar dibandingkan pembangkit lainlainnya.
Pembahasan
Petir merupakan gejala alam yang bisa dianalogikan dengan
sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa
lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi
(dianggap netral). Seperti kita ketahui, kapasitor adalah sebuah komponen
pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy
storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana
salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau
dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan yaitu karena
partikel-partikel penyusun awan bergerak terus menerus secara teratur,
dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya
sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau
bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika
perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan
terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau
sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan

muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron
mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan
suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan
tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya
isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan
bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa
terjadi antar awan yang berbeda muatan.
Secara lebih detail petir disebabkan oleh 2 teori :
1. Ionisasi dan gesekan antar awan. Pertama, menurut teori ionisasi
petir terjadi diakibatkan terkumpulnya ion bebas bermuatan negatif
dan positif di awan, ion listrik dihasilkan oleh gesekan antar awan
dan juga kejadian ionisasi ini disebabkan oleh perubahan bentuk air
mulai dari cair menjadi gas atau sebaliknya, bahkan padat (es)
menjadi cair. Ion bebas menempati permukaan awan dan bergerak
mengikuti angin yang berhembus, bila awan-awan terkumpul di
suatu tempat maka awan bermuatan akan memiliki beda potensial
yang cukup untuk menyambar permukaan bumi maka inilah yang
disebut petir.
2. Menurut teori gesekan antar awan petir terjadi berawal dari awan
yang bergerak mengikuti arah angin, selama proses bergeraknya
awan ini maka saling bergesekan satu dengan yang lainya, dari
proses ini terlahir elektron-elektron bebas yang memenuhi
permukaan awan. Proses ini dapat digambarkan secara sederhana
pada sebuah penggaris plastik yang digosokkan pada rambut maka
penggaris ini akan mampu menarik potongan kertas. Pada suatu
saat awan ini akan terkumpul di sebuah kawasan, saat inilah petir
dimungkinkan terjadi karena elektron-elektron bebas ini saling
menguatkan satu dengan lainnya. Sehingga memiliki cukup beda
potensial untuk menyambar permukaan bumi.

Metode pemanfaatan yang akan kami usulkan ada 2 cara yaitu dengan
menangkap partikel buangan petir tersebut kemudian menyimpannya
kedalam cermin magnetik dan dengan cara penangkal petir .
1. Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai
jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi, tanpa merusak bendabenda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada penangkal petir:
1.Batang penangkal petir
2.Kabel konduktor
3.Tempat pembumian
Batang penangkal petir berupa batang tembaga yang ujungnya
runcing. Dibuat runcing karena muatan listrik mempunyai sifat
mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam yang runcing selain
itu karena adanya kelembaban udara di sekitar ujung batang, maka
udara akan terionisasi yang menyebabkan petir akan mengarah ke
ujung batang tersebut. Dengan demikian dapat memperlancar
proses tarik menarik dengan muatan listrik yang ada di awan.
Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan.
Kemudian dihubungkan dangan tanah ( peng-ground) melalui
kabel.
Untuk
perencanaan
penyimpanan
energi
bisa
dengan
menggunakan baterai dengan kapasitas besar. Dikatakan Sebuah
sambaran petir berukuran rata-rata memiliki energi yang dapat
menyalakan sebuah bola lampu 100 watt selama lebih dari 3 bulan.
Energi petir diperkirakan 5000 joule dan arusnya 2000 A. Tapi hal
ini bisa diatasi dengan membagi cabang kabel yang menyalurkan
arus petir menjadi beberapa percabangan. Dan untuk percobaan
awal juga bisa sebagian arus di-ground-kan. Dan kalau ingin lebih
aman lagi untuk awalnya bisa dibuat arus yang disimpan kecil saja
dengan pembagian arus menggunakan rumus V=IR.
Kalau bisa tercipta alat penyimpan energi ini maka Negara
Indonesia akan sangat beruntung karena Negara kita yang terletak
di katulistiwa ini mempunyai intensitas terjadinya petir yang sangat
tinggi. Di Bogor yang kota hujan memiliki intensitas yang amat
tinggi, di Kalimantan tengah juga karena jarak awan ke tanah amat
rendah, Dan di Depok memiliki petir dengan energi paling tinggi di
dunia, Bukankah ini amat mengagumkan?

2. Cermin magnetik adalah suatu alat yang berisi medan magnet nonhomogen yang dapat dimanfaatkan untuk menyimpan partikel
bermuatan berenergi tinggi. Prinsip kerja alat ini berdasarkan pada
konsep gaya magnet pada partikel bermuatan yang bergerak.
Partikel bermuatan cenderung bergerak melingkar dalam medan
magnet uniform. Jika partikel ini mempunyai komponen kecepatan
arah longitudinal, maka lintasan partikel akan berbentuk heliks.
Kemudian bagaimana jika medan magnet tidak uniform, dengan
mengkondisikan sedemikan rupa sehingga bagian terkuat terdapat
pada ujung-ujungnya dan arah medan magnet seperti bentuk botol.
Partikel yang bergerak dalam tempat seperti botol ini akan
mendapat gaya magnet yang membuat gerakannya heliks bolakbalik diantara kedua ujung botol tersebut.
Didalam cermin magnetik partikel akan bergerak bolak-balik
sebagaimana yang sudah dijelaskan tanpa kehilangan energinya.
Kemudian energi tersebut dapat kita gunakan dengan mengubah
ke bentuk energi yang lain. Pertanyaan berikutnya bagaimana cara
mengubah energi partikel tersebut supaya dapat kita manfaatkan?
caranya mudah, yaitu dengan memesang elektoda portable yang
dikondisikan dapat mengatur banyaknya partikel yang bisa
diterima. Kemudian energi dialirkan dalam bentuk arus
sebagaimana yang dilakukan pembangkit listrik yang lain.

Anda mungkin juga menyukai