Anda di halaman 1dari 10

JUBIDA (Jurnal Kebidanan)

Vol 2. No.1, Juli 2023

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY. R UMUR 26 TAHUN G2P1A0 USIA
KEHAMILAN 39 MINGGU 4 HARI DENGAN LETAK SUNGSANG DI BPS ELNIWATY,
Amd.Keb DURI KABUPATEN BENGKALIS
1) Sari Junisti, *2) Jumiati
1Akademi Kebidanan Petro Mandau Husada Duri Riau, 2Universitas Muhamadiyah Riau
Jl. Bhakti, Balai Makam, Kec. Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau –Indonesia
E-mail : 1) sarijunisti@gmail.com *2) jumiati@umri.ac.id

ABSTRAK
Kata Kunci: Kejadian letak sungsang pada janin aterm kira-kira 3% jauh lebih tinggi pada permulaan masa
Asuhan Kebidanan, bersalin, kehamilan kira-kira 40% dari pada kehamilan sebelum 28 minggu antara 17 sampai 31 minggu.
letak sungsang Janin letak bokong berada pada resiko morbilitas dan mortalitas prenatal yang lebih tinggi tidak
hanya akibat partus tetapi juga karena presentasi. Penelitian ini dilakukan menggunakan teknik
observatif deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus. Pendekatan dalam studi
kasus ini dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah manajemen kebidanan yang selanjutnya
didokumentasikan dalam bentuk SOAP selama 2 kali kunjungan. Penelitian ini dilaksanakan di
BPS Elniwaty, Amd.Keb Duri Kabupaten Bengkalis pada tanggal 30 April 2015 sampai dengan
01 Mei 2015. Responden dalam penelitian ini Ny. R Umur 26 Tahun G2P1A0 Usia Kehamilan
39 Minggu 4 Hari dengan Presentasi Letak Sungsang. Tujuan penelitian ini melaksanakan asuhan
kebidanan pada ibu bersalin ny. R dengan letak sungsang. Hasil studi kasus tentang asuhan
kebidanan pada Ny. R Umur 26 tahun G2P1A0 Usia Kehamilan 39 Minggu 4 Hari dengan
Presentasi Letak Sungsang di BPS Elniwaty, Amd.Keb Duri Kabupaten Bengkalis Tahun 2015
adalah tidak adanya kesenjangan antara teori dan praktek dari pelaksanaan asuhan kebidanan yang
diberikan di lapangan, sehingga ibu yang melakukan persalinan pervaginam dengan presentasi
letak sungsang (presentasi bokong) dapat dilakukan dengan baik dengan pertolongan kelahiran
bayi secara Bracht. Saat pemantauan dilakukan diperoleh hasil keadaan umum ibu baik, TFU
pertengahan pusat – simpisis, Lochea rubra dan agak amis, luka jahitan masih basah dan tidak
dijumpai tanda-tanda infeksi, Memastikan tidak adanya tanda-tanda bahaya masa. Diharapkan
pada ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan tentang letak sungsang dan komplikasi yang
dapat terjadi saat persalinan dengan mengikuti penyuluhan atau mencari informasi yang terkait
dengan letak sungsang dari berbagai sumber.

Keywords: ABSTRACT
Midwifery care, maternity, The incidence of breech position in term fetuses is approximately 3%, much higher at the
breech location beginning of pregnancy, approximately 40%, than in pregnancies before 28 weeks between 17 to
31 weeks. Breeched fetuses are at higher risk of prenatal morbidity and mortality not only from
Info Artikel parturition but also because of presentation. This research was conducted using descriptive
Tanggal dikirim:7 Juli 2023 observational techniques. The approach used is a case study. The approach in this case study was
Tanggal direvisi: 7 Juli 2023 carried out based on midwifery management steps which were then documented in the form of
Tanggal diterima: 7 Juli 2023 SOAP during 2 visits. This research was conducted at BPS Elniwaty, Amd.Keb Duri Bengkalis
Regency from April 30 2015 to May 1 2015. Respondents in this study Mrs. R Age 26 Years
G2P1A0 Gestational Age 39 Weeks 4 Days with Breech Presentation. The purpose of this research
is to carry out midwifery care for mothers giving birth. R with breech position. The results of a
case study on midwifery care for Mrs. R Age 26 years G2P1A0 Pregnancy Age 39 Weeks 4 Days
with Breech Presentation at BPS Elniwaty, Amd.Keb Duri Bengkalis Regency in 2015 there is no
gap between theory and practice in the implementation of midwifery care provided in the field, so
that mothers who give birth vaginally with a breech presentation (breech presentation) can be
done well with the help of Bracht's birth. When monitoring was carried out, the results obtained
were that the mother's general condition was good, mid-central TFU - symphysis, Lochia rubra
and slightly fishy, suture wounds were still wet and no signs of infection were found, ensured that
there were no signs of mass danger. It is expected that pregnant women will increase their
knowledge about the location of the breech and the complications that can occur during labor by
attending counseling or seeking information related to the location of the breech from various
sources..
Author : Sari Junisti, Jumiati. Publish : 7 Juli 2023
Vol.2,No.1,Tahun 2023
20
JUBIDA (Jurnal Kebidanan)
Vol 2. No.1, Juli 2023

PENDAHULUAN derajat kesehatan masyarakat. Pada tahun 2007


Letak sungsang merupakan keadaan AKI di Indonesia masih tergolong tinggi di
dimana janin terletak memanjang dengan Association of Southeast Asian Nations
kepada di fundus uteri dan bokong berada di (ASEAN) jika dibanding dengan AKI dinegara
bagian bawah kavum uteri. Letak sungsang tetangga seperti Filipina 94 per 100.000 per
salah satu jenisnya yaitu presentasi bokong kelahiran hidup, Vietnam yaitu 56 per 100.000
dengan angka kejadian sekitar 2-4%. Presentasi kelahiran hidup, Thailand yaitu 48 per 100.000
bokong (Sungsang) didefinisikan bila janin kelahiran hidup, Malaysia yaitu 31 per 100.000
dalam posisi membujur dengan bokong berada kelahiran hidup, Brunai yaitu 21 per 100.000
di uterus bagian bawah sedangkan kepala di kelahiran hidup, dan Singapura 9 per 100.000
bagian atas. Insidens antara 3-4% dari seluruh kelahiran hidup [3].
proses persalinan dari seluruh dunia. Prosentase Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan
persalinan sungsang menurun sesuai dengan Indonesia (SDKI) terakhir tahun 2007 AKI
usia kehamilan dari 22-25% pada usia 28 Indonesia menurun dari 7 per 1000.000
minggu menjadi 7-15% pada usia 32 minggu kelahiran hidup pada tahun 2002 menjadi 228
dan 3-4% pada kehamilan aterm [1]. per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007,
Kejadian letak sungsang pada janin aterm meskipun demikian angka tersebut masih
kira-kira 3% jauh lebih tinggi pada permulaan tertinggi di Asia. Sedangkan, Angka Kematian
masa kehamilan kira-kira 40% dari pada Bayi (AKB) di Indonesia diperoleh data sebesar
kehamilan sebelum 28 minggu antara 17 35 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2002
sampai 31 minggu. Janin letak bokong berada dan menurun menjadi 34 per 1000 kelahiran
pada resiko morbilitas dan mortalitas prenatal hidup pada tahun 2001 [3].
yang lebih tinggi tidak hanya akibat partus Data Dinas Kesehatan Provinsi Riau
tetapi juga karena presentasi [2]. tercatat AKI pada tahun 2010 sebesar 109,9 per
World Health Organization (WHO) pada 100.000 kelahiran hidup dan meningkat pada
tahun 2010, menegaskan setiap tahun diseluruh tahun 2011 menjadi 122,1 per 100.000
dunia 358.000 ibu meninggal saat hamil atau kelahiran hidup. Sedangkan AKB di Provinsi
bersalin dimana 355.000 ibu (99%) berasal dari Riau tahun 2010 sebanyak 7,9 per 1000
negara berkembang. Rasio kematian ibu di kelahiran hidup, meningkat menjadi 11,4 per
negara-negara berkembang merupakan grade 1000 kelahiran hidup ditahun 2011. Dari
tertinggi dengan 290 kematian ibu per 100.000 jumlah kematian ibu presentasi penyebab
kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan kematiannya adalah perdarahan 35%,
rasio kematian ibu dinegara maju, yaitu 14 preeklampsia-eklampsia 25%, infeksi 12%,
kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup. persalinan lama 12%, dan sebab lain 13%
Sedangkan sekitar 4 juta pertahun bayi termasuk letak sungsang [4].
meninggal pada bulan pertama kehidupan. Hasil penelitian Widia (2015) berjudul
Seperempat dari mereka meninggal dalam 24 “Hubungan Antara Paritas Dengan Persalinan
jam kehidupan dan 75% pada minggu pertama Letak Sungsang di RSUD dr. H. Andi
kehidupan [3]. Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu”,
Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah menunjukkan bahwa responden yang
satu indikator penting dalam menentukan mengalami persalinan letak sungsang sebanyak

Author : Sari Junisti, Jumiati. Publish : 7 Juli 2023


Vol.2,No.1,Tahun 2023
21
JUBIDA (Jurnal Kebidanan)
Vol 2. No.1, Juli 2023

210 responden (41,2%) dan persalinan normal aktif (7 jam) dimana servik membuka dari 3-10
sebanyak 300 responden (58,8%) [5]. cm. Lamanya kala I untuk primigravida
Berdasarkan survei pendahuluan yang berlangsung 12 jam sedangkan pada
dilakukan peneliti di BPS Elniwaty, Amd.Keb multigravida sekitar 8 jam (Sulistyawati, 2010).
pada bulan April 2015 terdapat 7 orang ibu Menurut Sumarah (2010) kala I terbagi 2 fase,
bersalin diantaranya 5 orang ibu bersalin dimulai dari adanya his yang adequat sampai
dengan presentasi kepaa dan 2 orang ibu pembukaan lengkap, yaitu: a) Fase Laten:
bersalin dengan presentasi bokong pervaginam. Dimulai dari pembukaan 0 sampai pembukaan
Hal ini dapat menimbulkan dampak yang 3 cm. B) Fase Aktif: Dimulai dari pembukaan
mendatang secara langsung akan 4 cm sampai pembukaan 10 cm. 2) Kala II
mengakibatkan komplikasi pada ibu seperti adalah kala pengeluaran bayi, dimana
perdarahan, robekan jalan lahir, dan infeksi. pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Proses
Selain itu juga dapat mengakibatkan ini biasanya berlangsung 2 jam pada
komplikasi pada bayi seperti asfiksia, primigravida dan 1 jam pada multigravida
perdarahan atau edema jaringan lunak, (Manuaba, 2010). 3) Kala III adalah waktu
kerusakan medulla oblongata, kerusakan pelepasan plasenta. Setelah kala II yang
persendian tulang leher, dan bahkan kematian berlangsung tidak lebih dari 30 menit
akibat asfiksia berat [6]. (Sulistyowati, 2010). 4) Kala IV (observasi)
Berdasarkan data diatas, maka penulis dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2
tertarik untuk melakukan studi kasus dengan jam pertama post partum [8].
judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Letak sungsang merupakan keadaan
Ny. R Umur 26 Tahun G2P1A0 Usia dimana janin terletak memanjang dengan
Kehamilan 39 Minggu 4 Hari Dengan Letak kepala di fundus uteri dan bokong berada di
Sungsang Di BPS Elniwaty, Amd.Keb Duri bagian bawah cavum urei. Letak sungsang
Kabupaten Bengkalis Tahun 2015”. salah satu jenisnya adalah presentasi bokong
TINJAUAN PUSTAKA dengan angka kejadian sekitar 2-4% [1].
Persalinan dan kelahiran merupakan Letak sungsang merupakan letak
kejadian fisiologis yang normal dalam membujur dengan kepala janin di fundus uteri.
kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga Kejadiannya sekitar 3-4%, tetapi mempunyai
merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
keluarga. Peran ibu adalah melahirkan bayinya. Presentasi bokong adalah letak memanjang
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses dengan kelainan dalam polaritas. Panggul janin
pengeluaran yang terjadi pada kehamilan cukup merupakan kutub bawah dengan penunjuk
bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan sacrum. Sacrum kanan depan adalah presentasi
presentasi kepala yang berlangsung dalam bokong dengan sacrum janin ada di kuadran
waktu 18-24 jam, tanpa komplikasi baik pada kanan depan panggul ibu, dan diameter
ibu maupun janin [7]. bitrochanterica janin berada pada diameter
Tahapan persalinan menurut Sulityawati obliqua dextra panggul ibu [9].
(2010) adalah sebagai berikut : 1) Kala I Faktor-faktor etiologi presentasi bokong
(Pembukaan). Kala I adalah kala pembukaan meliputi prematuritas, air ketuban yang
yang berlangsung antara pembukaan 0-10 cm berlebihan, kehamilan ganda, plasenta previa,
(pembukaan lengkap). Proses ini terbagi panggul sempit, hydrocephalus, dan janin
menjadi dua fase yaitu fase laten (8 jam) besar. Setiap keadaan yang mempengaruhi
dimana servik membuka sampai 3 cm dan fase masuknya kepala janin je panggul mempunyai
Author : Sari Junisti, Jumiati. Publish : 7 Juli 2023
Vol.2,No.1,Tahun 2023
21
JUBIDA (Jurnal Kebidanan)
Vol 2. No.1, Juli 2023

peranan dalam etiologi presentasi bokong. menyebabkan letak sungsang karena plasenta
Banyak yang tidak diketahui sebabnya, dan mengurangi luas ruangan di daerah fundus [1].
telah mengkesampingkannya, kemungkinan- Hal –Hal yang Perlu Diperhatikan
kemungkinan lain maka sebab malposisi Sebelum Pertolongan Persalinan: 1)
tersebut baru dinyatakan hanya karena Pembukaan serviks sudah lengkap. 2)
kebetulan saja. Sebaliknya, ada presentasi Singkirkan adanya ketidaksuaian kepala dan
bokong yang membakat. Beberapa ibu panggul. 3) Kosongkan kandung kemih. 4)
melahikan bayinya semuanya dengan Lakukan episiotomy, terlebih adanya tafsiran
presentasi bokong, menunjukkan bahwa bentuk berat badan janin dan kondisi perineum yang
panggulnya adalah sedemikian rupa sehingga signifikan. 5) Kepastian kemampuan meneran
lebih cocok untuk presentasi bokong daripada ibu. 6) Persiapan penanganan resusitasi.7)
presentasi kepala. Implantasi plasenta di fundus Posisi ibu litotomi atau dipinggir tempat tidur
atau di comu uteri cenderung untuk untuk memperluas bagian lateral panggul dan
mempermudah terjadinya presentasi bokong searah dengan sumbu panggul. 8) Kolaborasi
[10]. dengan dokter [6].
Letak janin dalam uterus bergantung pada Persalinan persentasi bokong terdapat 3
proses adaptasi janin terhadap ruangan didalam fase, yaitu: 1) Fase lambat: dilakukan sebelum
uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 bokong lahir dengan tetap melakukan
minggu, jumlah air ketuban relative lebih pemantauan. Jangan melakukan
banyak, sehingga memungkinkan janin kristeler/dorongan pada fundus karena dapat
bergerak dengan leluasa. Dengan demikian mengakibatkan tangan janin menjungkit ke atas
janin dapat menempatkan diri dalam presentasi (nuchae arm). 2) Fase bertindak cepat: setelah
kepala, letak sungsang, ataupun letak lintang. bayi lahir sampai pusat, janin harus dilahirkan
Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dalam waktu maksimal 8 menit karena tali
dengan cepat dan jumlah air ketuban relative pusat terhimpit antara badan dan panggul. 3)
berkurang. Karena bokong dengan kedua Fase lambat: pada saat mulut lahir, seluruh
tungkai yang terlipat lebih besar daripada kepala kemudian dilahirkan dengan pelan-
kepala, maka bokong dipaksa menempati ruang pelan untuk menghindari resiko perdarahan
yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan intrakarnial akibat perbedaan tekanan didalm
kepala berada dalam ruangan yang lebih kecil uterus dan didunia luar dimana tekanan luar
di segmen bawah uterus. Dengan demikian lebih rendah [7].
dapat dimengerti mengapa pada kehamilan Ada 3 cara persalinan sungsang lewat
belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang vagina: Spontan, Persalinan spontan terjadi
lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup sepenuhnya merupakan hal secar spontan tanpa
bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam dilakukan tarikan atau manipulasi sedikitpun
presentasi kepala [11]. selain memegang janin ketika bokong sudah
Faktor-faktor lain yang memegang lahir. Adapun cara sebagai berikut: 1) Bracht,
peranan dalam terjadinya letak sungsang setiap ada his ibu diminta meneran. Bila
diantaranya adalah multiparitas, hamil kembar, bokong sudah lahir, penolong kemudian
hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa, dan memegang bokong janin tanpa melakukan
panggul sempit. Kadang-kadang letak tarikan dengan cara kedua ibu jari penolong
sungsang disebabkan karena kelainan uterus diletakan pada paha janin sedang keempat jari
dan kelainan bentuk uterus. Plasenta yang penolong diletakan pada kedua tangan
terletak di daerah kornu fundus uteri dapat pula mencengkram bagian sacrum janin. Pada saat
Author : Sari Junisti, Jumiati. Publish : 7 Juli 2023
Vol.2,No.1,Tahun 2023
22
JUBIDA (Jurnal Kebidanan)
Vol 2. No.1, Juli 2023

perut lahir, penolong mengendorkan tali pusat, Setelah janin lahir sampai perut, longgarkan tali
karena tali pusat terjepit antara kepala janin dan pusat, pegang bokong janin dengan
panggul, maka janin harus lahir maksimal 8 menggunakan ibu jari sejajar pada os sacrum
menit. Setelah angulus scapula inferior lahir, dan keempat jari difemur bagian depan
kemudian melakukan hiperlardosis, yaitu Selanjutnya janin ditarik kebawah
bokong diarahkan ke perut ibu sampai seluruh sehingga angulus scapula dibawah simfisis
kepala lahir. Bila terjadi kesulitan untuk kemudian melahirkan bahu depan terlebih
kelahiran bahu janin ataupun kepala, maka dahulu dengan cara yang sama dengan klasik,
segera lakukan manual aid dengan ekstraksi untuk melahirkan bahu depan, bayi ditarik
parsial. Untuk pertolongan segera bayi baru kebawah samping, kemudian dua jari
lahir dengan presentasi bokong perlu disiapkan menelusuri punggung janin sampai fosa cubiti,
persiapan resusuitasi sebelum persalinan untuk lengan depan lahir dengan cara seperti gerakan
Persiapan penanganan asfiksia. 2) Ekstraksi tangan janin mengusap muka serta ditarik
Parsial. a) Cara Klasik bertujuan untuk keatas samping/kontra lateral untuk melahirkan
melahirkan bahu belakang terlebih dahulu. bahu dan lengan bawah. c) Cara Lovset,
Bahu belakang mempunyai daerah yang lebih mekanisme kerja metode ini, bahwa bahu
luas dengan adanya kurvatura sakrii. Adapun belakang selalu berada pada letak yang lebih
prosedurnya: rendah disbanding dengan bahu depan sehingga
Setelah bokong bayi lahir, pegang bokong dengan memutar bahu belakang menjadi bahu
hingga kaki lahir. Jangan lupa untuk depan, maka bahu akan lahir dengan mudah
mengendorkan tali pusat. Pegang bokong janin dibawah simfisis setelah bayi dalam posisi
dengan menggunakan ibu jari yang anteroposterior, pegang bokong bayi dengan
berdampingan pada os sacrum. Selanjutnya kedua tangan penolong. Tarik ke bawah sampai
bayi ditarik kebawah sehingga scapula dibawah scapula berada di bawah simfisis pegang bayi
simfisis Bila bahu belakang bayi bahu kiri, pada dada dan punggung, kemudian bayi
maka bayi dipegang dengan tangan kanan diputar 1800 sampai bahu belakang berubah
penolong pada pergelangan kaki, dengan cara menjadi bahu depan dan lahir dengan arah yang
jari telunjuk diselipkan pada kedua kaki janin, berlainan dengan putaran yang pertama, bayi
kemudian bayi ditarik kearah kanan atas ibu. diulangi diputar 1800 sampai kedua bahu lahir.
Bahu dan lengan belakang kiri bayi dilahirkan d) Melahirkan Kepala (cara Mouritceau)
dengan tangan kiri penolong. Caranya dua jari Maneuver ini tujuannya untuk melahirkan
tangan kiri menelusuri punggung bayi sampai kepala janin. Janin diletakan dilengan kiri
fosa cubiti. Lengan kiri bayi dilahirkan dengan bawah penolong seperti menunggang kuda. Jari
gerakan seolah – olah tangan bayi mengusap tengah dimasukan kedalam mulut sedangkan
mukanya. Begitu juga sebaliknya. Langkah jari telunjuk dan jari manis diletakan pada
selanjutnya memegang kaki janin dengan maksila untuk menjaga kepala janin dalam
tangan penolong pada pergelangan kaki, keadaan fleksi. Tangan kanan memegang
kemudian bayi ditarik kebawah ke samping kedua bahu janin dengan dua jari diletakan
berlawanan arah dengan tarikan pertama, pada bahu kanan dan kiri. Pendamping
dengan gerakan yang sama seperti melahirkan persalinan diminta untuk menekan supra pubik.
bahu belakang, lahirkan bahu bayi sebelah Janin kemudian ditarik kebawah searah sumbu
depan. B) Metode perasat Muller bertujuan panggul sampai semua kepala lahir.
untuk penanganan kelahiran bahu depan Penanganan tangan menjungkit (nuchea arm);
terlebih dahulu. Caranya sebagai berikut: Dapat terjadi satu atau dua tangan: Bila satu
Author : Sari Junisti, Jumiati. Publish : 7 Juli 2023
Vol.2,No.1,Tahun 2023
23
JUBIDA (Jurnal Kebidanan)
Vol 2. No.1, Juli 2023

tangan menjungkit, tangan janin akan terlepas dilahirkan dengan manual aid seperti ekstraksi
dengan cara mengusap muka, maka putar janin parsial [12].
sampai 900 kearah tangan janin menunjuk. Bila METODE
dua tangan menjungkit untuk melepaskan Penelitian ini dilakukan menggunakan
kedua tangan janin yang menjungkit, maka teknik observatif deskriptif. Pendekatan yang
bebaskan dengan gerakan seperti diatas, digunakan adalah studi kasus. Pendekatan
kemudian janin diputar 1800 kearah yang dalam studi kasus ini dilaksanakan
berlawanan dengan gerakan pertama berdasarkan langkah-langkah manajemen
penanganan kesulitan kepala; Penanganan kebidanan yang selanjutnya
melahirkan kesulitan kepala setelah dilakukan didokumentasikan dalam bentuk SOAP
cara mauritceau tetap gagal tergantung keadaan selama 2 kali kunjungan. Penelitian ini
janin. Ekstraksi forcep bila janin masih hidup, dilaksanakan di BPS Elniwaty, Amd.Keb
Kraniotomi bila janin sudah meninggal. e) Duri Kabupaten Bengkalis pada tanggal 30
Ekstraksi kaki relative lebih mudah April 2015 sampai dengan 01 Mei 2015.
dibandingkan dengan ekstraksi bokong. Responden dalam penelitian ini Ny. R Umur
Adapun caranya: tangan kanan penolong secara 26 Tahun G2P1A0 Usia Kehamilan 39
obstetric dimasukan kedalam introitus vagina Minggu 4 Hari dengan Presentasi Letak
kemudian setelah menemukan bokong janin, Sungsang
menyusuri sampai paha dan akhirnya kelutut. HASIL DAN PEMBAHASAN
Lakukan gerakan abduksi dan fleksi pada paha 1. Pengumpulan Data Dasar
janin. Tangan kiri melakukan tekanan kea rah Anamnesa pada kunjungan pertama
bawah pada fundus. Tangan yang berada meliputi identifikasi ibu dan suami, riwayat
didalam vagina memegang pergelangan kesehatan sekarang, riwayat kehamilan
tungkai janin dan ditarik keluar dengan lalu, riwayat penyakit yang diderita
perlahan sampai lutut tampak di vulva setelah sekarang, dan pernah diderita pada
kedua kaki lahir, maka kedua tangan penolong penyakit waktu yang lalu, Riwayat
memegang betis bayi lalu dilakukan tarikan persalinan sekarang, serta riwayat sosial
kebawah hingga pangkal paha lahir, kemudian ekonomi. Pola pemenuhan kebutuhan
tangan berpindah memegang pangkal paha dan dasar sehari-hari hasil anamnesa yang
ulangi tarik kebawah hingga kedua trokhanter sifatnya subjektif dilanjutkan dengan data
atau bokong lahir selanjutnya byi dilahirkan yang lebih objektif melalui pemeriksaan
dengan manual aid seperti ekstraksi parsial. f) fisik untuk memudahkan dalam
Ekstraksi Bokong dilakukan pada presentasi menentukan diagnosa, masalah dan
bokong murni dan bokong berada didasar kebutuhan ibu.
panggul. Jari telunjuk dimasukan kedalam Menurut tinjauan kasus, Ny. R berumur
introitus vagina menelusuri bokong hingga 26 tahun G2P1A0 usia kehamilan 39
sampai pada lipat paha kemudian melakukan minggu 4 hari dengan presentasi letak
tarikan kearah bawah hingga trokanter lahir. sungsang, yaitu letak bokong, datang ke
Agar tarikan lebih kuat, maka tangan kiri BPS pada pukul 10.00 wib dengan keluhan
penolong memegang tangan kiri. Setelah kedua perut terasa mules dan sakit menjalar ke
lipat paha kelihatan, maka kedua jari mengait pinggang, keluar lendir bercampur darah (±
keua lipat paha dan melakukan tarikan ke 20cc), ketuban masih utuh. Ibu merasakan
bawah sampai bokong lahir. Selanjutnya bayi kontraksi sejak pukul 07.30 wib, frekuensi
3 x dalam 10 menit, durasi 30 detik, hari ini
Author : Sari Junisti, Jumiati. Publish : 7 Juli 2023
Vol.2,No.1,Tahun 2023
24
JUBIDA (Jurnal Kebidanan)
Vol 2. No.1, Juli 2023

adalah hari taksiran persalinan ibu. Ibu gerakan terasa lebih banyak di bagian
mengatakan rasanya nyeri pada daerah bawah [1].
perut bagian atas dan nyeri pada pinggang. Pada hasil data objektif pada kasus
Bidan melakukan pemeriksaan yakni penelitian ini sesuai dengan teoritis
keadaan umum ibu baik dan stabil, tanda- Rukiyah (2010), dimana pada pemeriksaan
tanda vital (tekanan darah 110/70 mmHg, palpasi abdomen leopold 1 dan III
denyut nadi 80 x/i, pernafasan 20 x/i, dan diperoleh dua bagian besar yaitu pada
suhu 36,50C), muka ibu tidak pucat, fundus ibu teraba kepala janin, dan pada
konjungtiva tidak anemi, dan sklera tidak bagian bawah teraba bokong janin. Pada
ikteris, pada payudara ibu (putting susu saat auskultasi punc max djj terdengar
menonjol dan sudah ada pengeluaran berada di kuadran kiri atas pusat, dan pada
colostrum), pembesaran abdomen sesuai pemeriksaan dalam teraba bokong janin
dengan usia kehamilan, tidak ada bekas posisi os sacrum. Hal ini sesuai dengan
luka operasi, linea nigra, striae livide, teori yang ada, maka dapat disimpulkan
kandung kemih kosong. bahwa hasil pengumpulan data yang telah
Pada palpasi uterus diperoleh TFU 30 diperoleh menunjukkan antara teori dan
cm, kontraksi 4x dalam 10 menit durasi 45 praktek tidak ada kesenjangan [13].
detik, presentasi janin bokong, posisi 2. Interprestasi Data
punggung kanan, penurunan 0/5, TBBJ Dalam menegakkan diagnosa atau
2,945 gram, djj (teratur, frekuensi 146 x/i, masalah kebidanan berdasarkan
punc max. Kuadran kiri atas pusat). Pada pendekatan asuhan kebidanan didukung
pemeriksaan dalam pukul 10.05 wib, dan ditunjang oleh beberapa data, pada
diperoleh pembukaan serviks 10 cm, portio kasus ini diagnosa kebidanannya adalah
menipis, konsistensi lunak, ketuban masih Ny. R umur 26 tahun G2P1A0 usia
utuh, presentasi bokong, penurunan sudah kehamilan 39 minggu 4 hari dengan
di Hodge IV, posisi os sacrum, pengeluaran presentasi letak sungsang. Masalah yang
pervaginam (lendir+darah sebanyak ±20 dialami oleh Ny. R adalah ibu merasa
cc). Pemeriksaan diagnostik/pemeriksaan khawatir dan cemas dengan rasa nyeri yang
penunjang tidak dilakukan. dirasakan dari perut menjalar ke pinggang.
Ada kasus penelitian ini keluhan utama Kebutuhan Ny. R adalah asuhan sayang
adalah Ibu mengatakan rasanya nyeri pada ibu, persiapan alat dan bahan yang
daerah perut bagian atas dan nyeri pada digunakan untuk pertolongan kelahiran
pinggang. Ibu datang ke BPS pada pukul janin, pemantauan persalinan dengan
10.00 wib dengan keluhan perut terasa menggunakan lembar partograf, persiapan
mules dan sakit menjalar ke pinggang, ibu dan keluarga, dan pertolongan
keluar lendir bercampur darah (± 20cc), kelahiran bayi dengan presentasi bokong.
ketuban masih utuh. Ibu merasakan Penelitian ini sejalan dengan teori
kontraksi sejak pukul 07.30 wib, frekuensi Cunningham (2013). yaitu ibu merasakan
3 x dalam 10 menit, durasi 30 detik. Data gerakan janin lebih banyak di bagian
di atas sesuai dengan tinjauan teoritis untuk bawah, ibu merasakan penuh di bagian
letak sungsang (presentasi bokong) yaitu atas, dan ibu mengatakan gerakan janin
keluhan utama pada ibu bersalin dengan aktif. Pada pemeriksaan palpasi, dan
presentasi bokong keluhan yang dirasakan pemeriksaan genetalia terdapat presentasi
biasanya merasa penuh di bagian atas dan bokong.masalah disini yang berhubungan
Author : Sari Junisti, Jumiati. Publish : 7 Juli 2023
Vol.2,No.1,Tahun 2023
25
JUBIDA (Jurnal Kebidanan)
Vol 2. No.1, Juli 2023

dengan reaksi yang berhubungan dengan kolaborasi mencerminkan kesinambungan


posisi bayi yaitu presentasi bokong. Ibu dari proses manajemen kebidanan, di
merasa cemas, taku, khawatir. Pada dalam teori antisipasi yaitu
langkah ini tidak ditemukan kesenjangan mengidentifikasikan situasi yang gawat
antara teori dan praktek, baik dalam dimana bidan harus bertindak segera untuk
penegakkan diagnosa kebidanan, masalah, kepentingan keselamatan jiwa [13]. Pada
dan kebutuhan [14]. presentasi bokong yang mengalami
3. Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial komplikasi diperlukan tindakan kolaborasi
Diagnosa potensial adalah suatu dengan dokter spesialis kandungan dan
pernyataan yang timbul berdasarkan spesialis anak yang berguna untuk
masalah yang sudah diidentifikasi. mengetahui komplikasi yang mungkin
Langkah ini dibutuhkan antisipasi dan bila terjadi [16]. Antisipasi tindakan segera
memungkinkan dilakukan pencegahan. yang dapat dilakukan pada presentasi
Dengan mengidentifikasi masalah bokong adalah diantaranya: melakukan
potensial atau diagnosa potensial yang perbaikan KU dengan mamasang infuse,
akan terjadi berdasarkan diagnosa/masalah pemberian uterotonika, penjahitan laserasi
yang sudah ada dan merumuskan tindakan jalan lahir, resusitasi.
apa yang perlu diberikan untuk mencegah Pada kasus penelitian ini tidak
atau menghindari masalah/diagnosa dilakukan tindakan segera/kolaborasi.
potensial yang akan terjadi. Diagnosa Dikarenakan ibu dan keluarga
potensial pada Ny. R tidak ada, karena Ny. menginginkan persalinannya dibantu oleh
R menunjukkan adanya kemajuan bidan dan bersedia menyetujui infomed
persalinan, yakni datang ke BPS sudah concent yang diberikan. Pada kasus ini
pembukaan lengkap, ketuban masih utuh, sejalan dengan teori yakni adanya
dan TBBJ janin 2,945 gram. Hal ini tidak dilakukan pemasangan infus, pemberian
sejalan dengan teori dari Pada ibu dapat uterotonika pada ibu dan penjahitan
terjadinya: a) Perdarahan dan laserasi jalan laserasi jalan lahir. Pada langkah ini
lahir, yang terjadi akibat persalinan yang ditemukan kesenjangan antara teori dan
telalu cepat dan dipaksakan melalui praktek dalam menetapkan antisipasi
panggul yang terlampau kecil atau melalui tindakan segera dan kolaborasi.
bagian-bagian lunak yang belum cukup 5. Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
terbuka [10]; b) Infeksi, pada persalinan Pada kasus Ny.R dengan letak sungsang
bokong dapat terjadi infeksi karena (presentasi bokong), perencanaan yang
persalinan berlangsung lama, pemeriksaan dilakukan adalah informasikan hasil
dalam yang dilakukan berulang-ulang dan pemeriksaan, beritahu ibu kondisinya saat
ketuban yang pecah ketika pembukaan ini, obeservasi keadaan umum dan tanda-
masih kecil Pada bayi: after coming head, tanda vital, dan kemajuan persalinan,
asfiksia, trauma persalinan [15]. Dalam memberikan asuhan sayang ibu dalam
langkah ini ditemukan kesenjangan antara menghadapi proses persalinan,
teori dan praktek dalam mengidentifikasi pemantauan persalinan dengan lembar
diagnosa dan masalah potensial. partograf, persiapan alat dan bahan untuk
4. Antisipasi Tindakan Segera Dan pertolongan persalinan kelahiran bayi,
Kolaborasi persiapan ibu dan keluarga, lakukan
Antisipasi tindakan segera dan informed concent, dan lakukan
Author : Sari Junisti, Jumiati. Publish : 7 Juli 2023
Vol.2,No.1,Tahun 2023
26
JUBIDA (Jurnal Kebidanan)
Vol 2. No.1, Juli 2023

pertolongan kelahiran bayi. KESIMPULAN


6. Implementasi Tindakan Asuhan Dari hasil studi kasus yang penulis peroleh
Kebidanan tentang asuhan kebidanan pada Ny. R Umur 26
Pelaksanaan asuhan kebidanan pada bayi tahun G2P1A0 Usia Kehamilan 39 Minggu 4
Ny. R dengan persalinan letak sungsang Hari dengan Presentasi Letak Sungsang di BPS
merupakan pelaksanaan dari rencana Elniwaty, Amd.Keb Duri Kabupaten Bengkalis
tindakan asuhan menyeluruh [17]. Pada Tahun 2015 adalah tidak adanya kesenjangan
langkah pelaksanaan ini telah dilakukan antara teori dan praktek dari pelaksanaan
dan dikerjakan sesuai dengan rencana asuhan kebidanan yang diberikan di lapangan,
asuhan yang telah dibuat. Pada kasus ini sehingga ibu yang melakukan persalinan
tidak ditemukan kesenjangan antara teori pervaginam dengan presentasi letak sungsang
dan praktek dalam menetapkan (presentasi bokong) dapat dilakukan dengan
pelaksanaan secara menyeluruh. baik dengan pertolongan kelahiran bayi secara
7. Evaluasi Asuhan Kebidanan Bracht. Saat pemantauan dilakukan diperoleh
Evaluasi merupakan langkah terakhir hasil keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital
untuk menilai keefektifan dari rencana (tekanan darah 110/70mmHg, denyut nadi
asuhan yang diberikan meliputi 80x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu
pemenuhan kebutuhan apakah benar-benar 36,70C), TFU pertengahan pusat – simpisis,
telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan Lochea rubra dan agak amis, Jumlah darah ± 5
dalam masalah diagnose [17]. Evaluasi dari cc, Luka jahitan masih basah dan tidak dijumpai
kasus ini adalah bayi dilahirkan tanda-tanda infeksi, Memastikan tidak adanya
pervaginam dengan cara Bracht dengan tanda-tanda bahaya masa nifas seperti demam
berat bayi 2.900 gram, setelah dilakukan tinggi, perdarahan pervaginam yang hebat, rasa
kunjungan ulang sebanyak 2 kali sakit dibawah abdomen, sakit kepala terus
kunjungan dengan hasil keadaan umum menerus, payudara terasa sakit berubah
keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital menjadi merah dan panas. Serta menganjurkan
(tekanan darah 110/70mmHg, denyut nadi kepada ibu agar segera menghubungi jika
80x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu mengalaminya.
36,70C), TFU pertengahan pusat – DAFTAR PUSTAKA
simpisis, Lochea rubra dan agak amis, [1] S. S. Prawirohardjo S, Winkjosastro H,
Jumlah darah ± 5 cc, Luka jahitan masih Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
basah dan tidak dijumpai tanda-tanda Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2010.
infeksi, Memastikan tidak adanya tanda- [2] Marmi, Pengantar Kuliah Obstetri.
tanda bahaya masa nifas seperti demam Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012.
tinggi, perdarahan pervaginam yang hebat, [3] R. Depkes, “Profil Data Kesehatan
rasa sakit dibawah abdomen, sakit kepala Indonesia,” Jakarta, 2011.
terus menerus, payudara terasa sakit [4] E. Katijo Sempono, Muhammad Yunus,
berubah menjadi merah dan panas. Serta Profil Kesehatan Provinsi Riau tahun
menganjurkan kepada ibu agar segera 2011. Pekanbaru: Dinas Kesehatan
menghubungi jika mengalaminya. Dalam Provinsi Riau, 2011.
kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara [5] L. Widia, “Hubungan Antara Paritas
teori dan praktek di lapangan dalam Dengan Persalinan Letak Sungsang di
evaluasi kasus letak sungsang (presentasi RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor
bokong) tersebut. Kabupaten Tanah Bumbu,” J.
Author : Sari Junisti, Jumiati. Publish : 7 Juli 2023
Vol.2,No.1,Tahun 2023
27
JUBIDA (Jurnal Kebidanan)
Vol 2. No.1, Juli 2023

Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah,


vol. 13, no. 1, 2017.
[6] Yanti, Buku Ajar Kebidanan Persalinan.
Yogyakarta: Pustaka Rihama, 2010.
[7] Sumarah, Perawatan Ibu Bersalin :
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.
Yogyakarta: Fitramaya, 2009.
[8] D. Sulistyawati, Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba
Medika, 2010.
[9] D. Manuaba, Ilmu Kebidanan Penyakit
Kandungan dan KB untuk Pendidikan
Bidan, (edisi II). Jakarta: EGC, 2010.
[10] R. . Oxorn, H & William, Ilmu
Kebidanan Patologi & Fisiologi
Persalinan. Yogyakarta: Yayasan
Essentia Medika, 2010.
[11] I. dan M. Z. H. Sukarni, Kehamilan,
Persalinan, dan Nifas. Yogyakarta:
Nuha Medika, 2014.
[12] P. E. dan S. Elisabeth, Asuhan
Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal
& Neonatal. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press, 2015.
[13] A. Y. Rukiyah, Asuhan Kebidanan
Patologi. Jakarta: TIM, 2010.
[14] D. Cunningham, Obstetri Williams.
Jakarta: EGC, 2013.
[15] M. L. B. . Manuaba, I.B.G., Chandranita
M.I.A., & Fajar, Pengantar Kuliah
Obstetri. Jakarta: EGC, 2010.
[16] A. Y. Rukiyah, Asuhan Neonatus, Bayi
dan Anak Balita. Jakarta: CV. Trans Info
Media, 2012.
[17] H. Varney, Varney’s Midwife. London
and Singapura: Jones anf Barlett, 2004.

Author : Sari Junisti, Jumiati. Publish : 7 Juli 2023


Vol.2,No.1,Tahun 2023
28

Anda mungkin juga menyukai