Sop Pelayanan Antenatal
Sop Pelayanan Antenatal
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
No.dokumen:
SOP 56/PUSK.SBJ/SOP/II/2019
No.revisi :
Tanggal terbit :13 Februari 2019
Halaman : 1/4
PUSKESMAS
SIMPANG BAH Marince Marpaung S.Kep
JAMBI NIP.198106232011012010
1. Pengertian 1. ANC adalah Pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil dan
selama kehamilannya
2. Mempersiapkan ibu agar memahami pentingnya pemeliharaan kesehatan
selama hamil, bersalin dan nifas
3. Mendeteksi dini factor resiko dan menangani masalah tersebut secara dini
2. Tujuan a. Untuk memntau kehamilan terutama kesehatan ibu dan janin
b. Masyrakat memahami masalah kesehatan yang dihadapi
c. Tersusunnya rencana keja untuk penanggulangan masalah kesehatan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Simpang Bah Jambi Nomor
06/PUSK.SBJ/SK/I/2019 Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Sarwono Prawiroharjo. 2002. Buku Kesehatan Maternal dan Neonatus. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka,
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat dan Bahan ALAT
1. Leanec
2. Doopler/Spekulum corong
3. Meteran Kain Pengukur tinggi Fundus Utreri
4. Meteran Pengukur LILA
5. Selimut
6. Refleks Hammer
7. Jarum Suntik Disposibel 2,5 ml
8. Air Hangat
9. Timbangan berat badan dewasa
10. Tensimeter Air Raksa
11. Stetoscope
12. Bed Obstetricc
13. Spekulumgynec
14. Lampu Halogen/senter
15. Kalender Kehamilan
Bahan
1. Sarung tangan
2. Kapas steril
3. Kassa steril
4. Alkohol 70 %
5. Jelly
6. Sabun antiseptik
7. Wastafel dengan air mengalir
8. Vaksin TT
9. Kartu Status Ibu hamil
10. Buku register kohort ibu hamil
11. Buku register ibu hamil
12. Buku KIA
6. Prosedur INSTRUKSI KERJA
1. PERSIAPAN.
a. Mempersiapkan alat dan bahan medis yang diperlukan.
b. Mempersiapkan Bumil mengosongkan kandung kemih.
c. Petugas mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan bilas dengan air
mengalir dan keringkan.
2. PELAKSANAAN:
a. Anamnesa:
Riwayat perkawinan.
Riwayat penyakit ibu dan keluarga.
Status wayat Haid, HPHT.
Riwayat imunisasi Ibu saat ini
Kebiasaan ibu.
Riwayat persalinan terdahulu
Dari anamnesa haid tersebut, tentukan Usia kehamilan dan buat taksiran
persalinan.
b. Pemeriksaan
Pemeriksaan Umum.
Keadaan umum Bumil
Ukur TB, BB, Lila.
Tanda vital : tensi, Nadi, RR, HR
Pemeriksaan fisik menyeluruh ( dari kepala sampai ekstremitas).
Mata : conjungtiva, ikterus ; Gigi ,
Kaki :Oedema kaki , dst.
Pemeriksaan khusus.
UMUR KEHAMILAN <20 mgg :
a. Inspeksi.
Tinggi fundus
Hyperpigmentasi (pada areola mammae, Linea nigra).
Striae.
b. Palpasi.
Tinggi fundus uteri
Keadaan perut
Auskultasi.
UMUR KEHAMILAN >20 mgg:
a. Inspeksi.
Tinggi fundus uteri
Hypergigmentasi dan striae
Keadaan dinding perut
b. Palpasi.
Lakukan pemeriksaan Leopold dan intruksi kerjanya sbb : Pemeriksa
berada disisi kanan bumil, menghadap bagian lateral kanan.
Leopold I
a. Letakkan Telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak
tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu sejajar dan raba fundus
untuk mengetahui apa yang terdapat pada fundus ibu, apakah bokong,
kepala atau bagian-bagian terkecil dari janin
b. Ukur TFU dengan menggunakan pita CM dan baca hasilnya
Leopold 2
a. Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak
tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu sejajar dan pada ketinggian
yang sama
b. Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan telapak
tangan kiri dan kanan kemudian geser kea rah bawah dan rasakan adanya
bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian yang terkecil
(ekstremitas)
Leopold 3
a. Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap ke bagian kaki ibu
b. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak
tangan kanan pada dinding lateral kanan bawah perut ibu, tekan secara
lembut bersamaan atau bergantian untuk menentukan bagian bawah bayi
(bagian keras, bulat, dan hamper homogeny adalah kepala, sedangkan
tonjolan yang lunak dan kurang simestris adalah bokong).
Leopold IV
a. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada dinding lateral kiri dan
kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada
tepi atas simfisis.
b. Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua jari-jari
tangan kanan yang meraba dinding bawah uterus.
c. Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan kanan
(konvergen/divergen)
d. Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila
presentasi kepala, upayakan memegang bagian kepala didekat leher dan
bila presentasi bokong, upayakan untuk memegang pinggang bayi)
e. Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggul, kemudian letakkan
jari0jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai
seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
3.) Auskultasi.
Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin.
4) Pemeriksaan Khusus .
a. Laboratorium rutin : Hb, Albumin
b. USG
c. Akhir pemeriksaan :
Buat kesimpulan hasil pemeriksaan
Buat prognosa dan rencana penatalaksanaan.
Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan status pasien.
Jelaskan hasil pemeriksaan kepada bumil yang meliputi : usia
kehamilan, letak janin, posisi janin, Tafsiran persalinan, Resiko yang
ditemukan atau adanya penyakit lain.
Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang.
Jelaskan rencanan asuhan ANC berkaitan dengan hasil pemeriksaan
Jelaskan pentingnya imunisasi
Jelaskan menjadi akseptor KB setelah melahirkan
Beri alasan bila pasien dirujuk ke Rumash Sakit
7. Diagram Alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terakait UKP, UKM, Pustu, Poskesdes
10. Dokumen
Terkait
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
AMNIOTOMI
SOP No.dokumen:57/PUSK.SBJ/SOP/II/
2019
No.revisi :
Tanggal terbit :13 Februari 2019
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
SIMPANG BAH Marince Marpaung S.Kep
JAMBI NIP.198106232011012010
1. Pengertian Tindakan untuk membuka selaput amnion dengan jalan membuat robekan kecil
yang kemudian akan melebar secara spontan akibat gaya berat cairan dan
adanya tekanan di dalam rongga amnion.
2. Tujuan 1. Menercepat proses persalinan
2. Merangsang kontraksi uterus
3. Kebijakan Amniotomi dilakukan sesuai dengan indikasi atau instruksi SPOG.
4. Referensi Depkes RI. 2008. Buku Acuan Asuhan PersalinanNormal. Jakarta. Hlm:
167.
Sulistyawati, A. 2010.Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta:
Salemba Medika. Hlm: 123.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat dan Bahan I. 1/2 kocher
II. Kapas DTT
III. Sarung Tangan
IV. Bengkok
V. Alas bokong
VI. Alat-alat APN
VII. Larutan klorin O,5%
6. Prosedur INTRUKSI KERJA
1. Persiapan
1) Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan.
2) Melakukan komunikasi dengan ibu/pasien selama tindakan.
3) Memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.
4) Mencuci tangan dan mengeringkan dengan handuk kering sebelum dan
sesudah tindakan.
5) Memakai dan melepas sarung tangan steril atau desinfeksi tingkat tinggi
(DTT).
6) Mendekontaminasi alat pasca tindakan.
2. Proses
1) Informasikan tentang tindakan yang akan dilakukan.
2) Penolong menggunakan APD
3) Vulva hygiene
4) Lakukan pemeriksaan dalam dan pastikan pembukaaan serta tidak
adanya bagian kecil janin/tali pusat
5) Tangan kiri mendekatkan bengkok kedepan vulva
6) Ambil 1/2 kocher dan wadah DTT dengan tangan kiri
7) Masukkan 1/2 kocher yang dipegang tangan kiridituntun oleh tangan
kanan dengan bagian tajam menghadap ke jari pemeriksa
hingga bisa merasakan atau menyentuh selaput ketuban
8) Saat his berkurang kekuatannya,gerakkan ujung jari tangan kanan
menuntut ujung 1/2kocher menggores selaput ketuban 1-2 cm
hingga ketuban pecah
9) Keluarkan 1/2 kocher dan vagina dengan tangan kin, masukkan ke
dalam larutan kiorin 0,5% selama 10 menit
10) Pertahankan jaritangan kanan dalam vagina untuk melebarkan robekan
selaput ketuban, merasakan penurunan kepala janin dan untuk
memastikan tidak teraba bagian kecil janin atau tali pusat menumbung.
11) Keluarkan tangan kanan dan perhatikan warna serta jumlah air ketuban
Cuci sarung tangan dan rendam dalam larulan kiorin 0,5% dalam
keadaan terbalik
Periksa DJJ.
7. Diagram Alir
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terakait UKP, UKM, Pustu, Poskesdes
10. Dokumen
Terkait
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN DALAM PADA
PERSALINAN
No.dokumen:
SOP No.revisi :
Tanggal terbit :
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
Marince Marpaung S.Kep
SIMPANG BAH
NIP.198106232011012010
JAMBI
1. Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan dengan cara memasukkan jan teluijuk danjari
tengah pada saat persalinan
2. Tujuan 1. Mengetahui kemajuan persalinan
2. Mengetahui keadaan jalan lahir
3. Untuk menentukan diagnose
3. Kebijakan Pemeriksaan dalam dilakukan setiap 4 jam atau bila ada indikasi
4. Referensi Nurasiah, Ai, Ani Rukmawati, dkk. 2012. Asuhan Persalinan Normal
Bagi Bidan. Bandung: Revika Aditama
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat dan Bahan 1. Sarung tangan steril
2. Bengkok
3. Kapas D1T
4. larutan klorin 0,5 %
6. Prosedur/Langkah- INTRUKSI KERJA
Langkah 1. Ibu dibeñtahu tentang pemeriksaan yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Pakai sarung tangan
4. Ibu jaridan telunjuk tangan kiri membuka labia dan tangan kanan
mengambil kapas vulva higiene dan menghapus vulva dari atas kebawah
5. Masukkan jaritengah tangan kanan kedalam vagina dengan menekankan
kearah komisura posterior yang kemudian diikuti jaritelunjuk
6. Setelah jari tengah dan telunjuk tangan kanan masuk tangan kin
dipindahkan keatas fundus untuk memfiksasi bagian bawahjanin.
7. Yang diperhatikan pada saat pemeriksaan dalam yaitu.:
a. Keadaan vulva
b. Keadaan perinium
c. Keadaan vagina
d. Adanya sistokel dan rektokel Pengeluaran pervaginam
e. Servik : posisi, konsitensi, dilatasi (pembukaan), penipisan
f. Kantong ketuban
No.dokumen
SOP :58/PUSK.SBJ/SOP/II/2019
No.revisi :
Tanggal terbit :13 Februari 2019
Halaman : 1/4
PUSKESMAS
SIMPANG BAH
Marince Marpaung S.Kep
JAMBI
NIP.198106232011012010
1. Pengertian Asuhan yang diberikan pada tersebut selama jam pertama setelah kelahiran
2. Tujuan Menilai kondisi bayi barn lahir dan membantu terlaksananya pernafasan
sponton seita mencengah Hypotermi
3. Kebijakan Standar pelanyanan kebidanan tahun 2000
4. Referensi Saifuddin AB. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal. Jakarta : Yayasan bina pustaka
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat dan Bahan 1. Delee
2. KIem 2 buah
3. Penjepit tali pusat
4. Gelas steril
5. Handuk kering
6. Salep mata
7. Metelin
8. Penimbangan bayi
9. Kartu bayi
10. Pakaian bayi 1 set
6. Prosedur/Langkah-
Langkah 1. Menyiapkan alat dan ruangan yang hangat dan bersih
2. Menyiapkan pakaian bayi lengkap, handuk lembut yang bersih, kain bersih
dan kering untuk bayi
3. Menyiapkan obat tetes mata / salep mata
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
5. Segera selelah bayi lahir, menilai apakah bayi bernafas. Bila bayi tidak
menangis, cepat bersihkan jalan nafas dengan delee, jika tetap tidak
menangis segera lakukan tindakan sesuai standar : penanganan asfiksia
pada hayi baru lahir
6. Segera keringkan bayi dengan handuk kering, bersih,dan hangat. Kemudian
pakaikan kain kering yang hangat,berikan bayi kepada ibunya
untuk didekap di dadanya serta diberi ASI karena akan membantu
pelepasan placenta
7. Jaga agar bayi tetap hangat ( berikan tutup kepala untuk mencegah bayi
kehilangan panas tubuh)
9. Memeriksa tali pusat yang dipotong untuk memastikan tidak ada perdarahan
12. Sesudah 5 menit lakukan penilaian keadaan umum bayi dengan ASI
14. MengukurBB/PB
15. Megukur tanda vital bayi, ukur dulu dengan termometer yang diletakkan di
ketiak atau lipat paha
16. Mengenakan pakaian bayi dan menyelimuti bayi
18. Memberikan bayi pada ibunya untuk disusui segera setelah lahir paling
lambat 2 jam pertama
19. Pastikan bayi tetap terbungkus mengenakan pakaian hangat dan tutup
kepala
23. Melakukan pencatatan semua yang ditemukan di kartu ibu dan bayi serta
lakukan kolaborasi bila ada kelainan
7. Diagram Alir
MENYIAPKAN ALAT & RUANGAN
MENGUKUR BB/PB
PUSKESMAS
SIMPANG BAH
Marince Marpaung S.Kep
JAMBI
NIP.198106232011012010
1. Pengertian Membersihkan tubuh bayi dengan rnenggunakan sabun dan air hangat dengan
suhu 38°C dimana keadaan suhu bayi sudah stabil
2. Tujuan 1. Membersihkan seluruh tubuh bayi.
2. Menjaga bayi selalu nyaman, sehat, clan segar
3. Kebijakan Perawatan tali pusat dilakukan dengan sistem aseptic
3. Kapas cebok
4. Gaas steril
5. Ember bayi
7. Sabun bayi
8. Sisir bayi
9. Handuk
4. Bersihkan. pantat dan tinja. sebelum dimandilcan agar air mandi tetap
bersih
6. Bayi disabun mulai dan leher,dada,perut ( tali pusat disabun dan ujung
kepangkal) dilanjutkan kebagian kaki,terakhir kepala dan lengan
CUCI TANGAN
8. Hal-hal yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terakait UKP, UKM, Pustu, Poskesdes
10. Dokumen
Terkait
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
PROTAP TINDAKAN MANUAL
PADA RETENSIO PLASENTA
No.dokumen
:60/PUSK.SBJ/SOP/II/2019
SOP No.revisi :
Tanggal terbit : 13 Februari 2019
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
Marince Marpaung S.Kep
SIMPANG BAH
NIP.198106232011012010
JAMBI
1. Pengertian Adanya plasenta yang belum lepas dari uterus setelah 30 menit bayilahir
2. Tujuan 1. Untuk mengeluarkan plasenta dan koteledon dalam uterus
2. Untuk mengurangi perdarahan berlanjut
3. Kebijakan Kep.MenKes
4. Referensi Marni.2011.Intranatal Care Asuhan Kebidanan Pada Persalinan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kusmiati,Yuni.2007.Penuntun Belajar Asuhan Persalinan. Yogyakarta:
Fitramaya.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat dan Bahan 1. Sarung tangan panjang dan steril
2. Cairan infus RL/NACL,blood set,abocath
3. Obat uterotonika,spuit,bengkok,klem,kocher.
4. Obat antibiotika,diazepam,tensimeter,termometer,arloji
6. Prosedur/Langkah-
Langkah 1. Memberikan informasi kepada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Mencuci tangan secara efektif
3. Melaksanakan pemeriksaan umum
4. Mengukur vital sign,suhu,nadi,tensi,pernafasan
5. Melaksanakan pemeriksaan kebidanan
a.inspeksi, b.palpasi, c.periksa dalam
6. Memakai sarung tangan steril
7. Melakukan vulva hygiene
8. Mengamati adanya gejala dan tanda retensio plasenta
11. Berikan cairan infus NACL atau RL secara guyur untuk mengganti cairan
7. Diagram Alir
MEMBERIKAN INFORMASI
MENCUCI TANGAN
MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN
MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN
BERIKAN OXYTOCIN 10 IU IM
7. Jika tidak ada perlukaan tetapi perdarahan masih aktif dan kontraksi uterus
baik,waspada adanya robekan porsio
9. Jepit bibir atas dan bawah porsio dengan tang ovom.Gerakkan ke kanan
untuk melihat robekan pada sisi kiridan gerakkan ke kiri untuk melihat
robekan pada sisi kanan.
10. Jika tidak ada perlukaan jalan lahir, bersihkan tubuh ibu. jika ada
perlukaan,lanjutkan ke teknik penjahitan
7. Diagram Alir
JELASKAN TENTANG TINDAKAN
YANG AKAN DI LAKUKAN
MEMBUKA LABIA
PASANG SPEKULUMSIMS/L
3. Sarung tangan
3. Gaas steril
4. Alas bokong
5. Kapas DTT
6. Sarung tangan
2. Tujuan Mengenali dan mengambil tindakan yang tepat pada perdarahan post
partum
3. Kebijakan Perdarahan yang di perlahan dan berlanjut atau perdarahan tiba-tiba
merupakan suatu kegawatan segera ditangani
4. Referensi Rahmawati Nur Eni. 2011. Ilmu Praktis Kebidanan. Surabaya :Victory Inti
Cipta.
Sarwono Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan Edisi 2010. Jakarta :
PT.Pustaka Sarwono Prawihardjo
5. Alat dan Bahan 1. Sarung tangan steril,gaas steril.
2. Bengkok,obat uterotonika 2, spuit 3 cc 2
4. Cairan RL,gunting,plaster
Memantau tanda-tanda
Shock Hyppopolemik
Melakukan pemeriksaan
Palpasi
Melakukan Pijatan
Uterus
Mengeluarkan Stolsel
Memberikan Suntikan
Oxytocin
Melakukan Chateterisasi
Memeriksa
Kelengkapan Placenta
Jika Perdarahan
Berlangsung Lakukan Memeriksa Sumber
Uji Beku Perdarahan
INTRUKSI KERJA
1. Jelasakan pada pasien/ keluarga + inform concern
2. Alat didekatkan pada pasien dan perawat cuci tangan
3. Perawat memakai sarung tangan
4. Pasien disiapkan sesua dengan kordisi
5. Slang dipasang pada mesin penghisap lendir
6. Mesin penghisap lendir dihidupkan
7. Sebelum menghisap lendir pada pasien, cobakan Iebih dahulu untuk air
bersih yang tersedia
8. Tekan lidah dengan spatel
9. Hisap lendir pasien sampai selesai. Mesin/pesawat dimatikan
10. Bersihkan mulut pasien dengan kasa
11. membersihakan slang dengan air daani kom
12. Slang direndam dalam cairan desinfektan yarg tersedia
13. Perawat cuci tangan
7. Diagram Alir
Alat didekatkan pada
Jelasakan pada pasiein
pasien
inform concern
Pasien di siapkan
sesuai kondisi
Hidupkan mesin
penghisap lendir
Bersihkan mulut
pasien dengan kassa
Membersihkan slang
dengan air
Memasukkan Tangan
Kanan Ke Vagina
Lakukan kolaborasi
dengan dokter
Lakukan kolaborasi
dengan dokter
Menempatkan Tenaga
8. Hal-hal yang perlu Medis Sesuai Kebutuhan
Denyut jantung janin dapat diketahui dengan tepat dan benar
di perhatikan
9. Catatan Mutu 1. Kartu ibu
2. Buku register kohort ibu harnil
3. Buku register ibu hamil
4. Buku KIA
10. Unit Terakait UKP, UKM, Pustu, Poskesdes
11. Rekaman Historis
Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan
SPO / PROTAP PERAWATAN PAYUDARA
BENGKAK DI PUSKESMAS LOMBAKASIH
No.dokumen :
No.revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS
Marince Marpaung S.Kep
SIMPANG BAH JAMBI
NIP: 198106232011012010
1. Pengertian Tindakan mengeluarka ASI untuk mengurangi pembekakan payudara pada ibu
yang mengalami bendungan ASI
2. Tujuan 1. Mengeluarkan ASI yang terbendung
2. Mengurangi pembekakan
3. Meningkatkan rasa nyaman ibu
4. Mencegah komplikasi lebih lanjut
3. Kebijakan Dilakukan pada ibu nifas yang mengalami bendungan ASI
4. Referensi Depkes RI. 2005. Perawatan Payudara. From: http://www.depkesRI.co.id (diakses
februari 2011)
Saryono dyah pramitasari poischa. 2009. Perawatan payudara. Jogjakarta:mitra
cendikia.
Suririnah. 2007. ASI Menyelamatkan Jiwa Bayi. From: http//www.kompas.com
(diakses februari 2011)
5. Alat dan Bahan 1. 2 buah handuk mandi
2. Gelas untuk menampung ASI
3. 2 buah waslap
4. Pintu dan jendela ruangan tertutup
5. Air hangat dalam Waskom
6. Air dingin dalarn Waskom
6. Prosedur/ INTRUKSI KERJA
Langkah-Langkah 1. Cuci Tangan
2. Siapkan alat-alat
3. Sapa ibu dan jelaskan prosedur
4. Atur posisi ibu senyamanmungkin, minta duduk bersandar di kursi
5. Minta pasien membuka pakaian atas dan BH nya
6. Selimuti tubuh bagian atas dengan handuk mandi
7. Kompres payudara dengan waslap yang dibasahi air hangat selama 5 menit
8. Lakukan pengurutan payudara kearah puting susu
9. Pencet areola mamae untuk mengeluarkan ASI dengan cara:
a. Letakkan ibujari dan telunjuk di luar daerah areola
b. Tekan ke dalam menggunakan ibujari dan telunjuk ke arah
pangkal payudara
c. Peras dengan ibu jari dan telunjuk sehingga ASI dari bagian depan
payudara terpencar keluar.
10. Letakkan waslap yang dibasahi air dingin pada payudara
11. Pasang kembali BH dan pakaian atas pasien
12. Anjurkan ibu duduk nyaman dengan punggung bersandar di kursi
13. Sarankan ibu rnenyusui sesering rnungkin, paling sedikit 2-3 jam sehari
dengan lama menyusui maksimal 15 menit
14. Bereskan alat-alat
15. Cuci tangan
7. Diagram Alir
8. Hal-hal yang Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terakait UKP, UKM, Pustu, Poskesdes
10. Dokumen Terkait
11. Rekaman Historis Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
SOPRUJUKAN NEONATUS DENGAN
ASFIKSIA
No.dokumen :
No.revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman :
UPTD.
PUSKESMAS Marince Marpaung S.Kep
SIMPANG BAH JAMBI NIP : 198106232011012010
1. Nama Pekerjaan Rujukan Neonatus dengan Asfiksia
2. Tujuan Sebagai acuan dalam merujuk Neonatus dengan Asfiksia
3. Kebijakan Semua Neonatus dengan Asfiksiayang akan dirujuk
4. Referensi Hidayat, A.Aziz Alimul.2006. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika.
Kamarullah, munir. Asfiksia neonatorum.http ://pjmpkt.tripod.com: 8 april 2008.
Eko Karyuni, Pamilih. 2007.Buku Saku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir.
Jakarta: EGC
5. Alat dan Bahan 1. Alat
Selimut hangat/tebal yang bersih/ popokserta kain penyeka muka.
Sungkup no.1 untuk bayi cukup bulan dan no.0 untuk bayi kurang bulan
Penghisap lendir.slym dan penekan lidah 1 set
Meja kering, bersih dan hangat
Pemotong dan pengikat tali pusat 1 set
Timer (jam tangan yang ada detiknya)
2. Bahan
Jelly
3.4 Bersihkan jalan nafas dengan menghisat mulut lalu hidung, jika
terdapat darah/meconium dimulut atau hidung, hisap segera untuk
menghindari aspirasi.
Catatan : Jangan menghisap terlalu dalam ditenggorokan, karena dapat
mengakibalkan turunnya rekuensi denyut jantung bayi atau bayi
berhenti bernafas.
3.5 Tetap jaga kehangatan tubuh bayi.
7.3 Jika terjadi tarikan dinding dada yang kuat, ventilasi dengan
oxygen, jika tersedia, rujuk kekamar bayi atau tempat pelayanan yang
dituju.
8. Jika nafas belum teratur setelah 20 menit ventilasi:
8.1 Rujuk ke pelayanan yang dituju.
8.2 Selama dirujuk, jaga bayi tetap hangat dan berikan ventilasi jka
diperlukan.
9. Jika tidak ada usaha bernafas, megap — megap atau tidak ada nafas
setelah 20 menit ventilasi, hentikan ventilasi, bayi lahir mati, berikan
dukungan psikologis kepada Keluarga
7. Diagram Alir
8. Hal yang perlu di
perhatikan (Jika
Perlu)
9. Unit Terakait UKP, UKM, Pustu, Poskesdes
10. Dokumen Terkait
11. Rekaman Historis Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
SPO MEMBIMBINGIBUTENTANG CARA
MENYUSUI YANG BAlK
No.dokumen :
No.revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman :
3. Kapas alcohol
6. Catatan pengobatan
7. Bak injeksi
8. Bengkok
6. Prosedur/Langkah- INTRUKSI KERJA
Langkah 1. Tutup tirai atau pintu
2. Cuci tangan
3. Ambil obat sesuai dosis
4. Pakai sarung tangan
5. Kaji Area penyuntikan: tidak ada lesi, tidak terdapat infeksi, tidak terdapat
penonjolan tulang, tidak terdapat saraf dan pembuluh darah
6. Posisikan pasien nyaman dan rileks disesuaikan dengan area
penyuntikan yang akan digunakan:
Ventro gluteal: posisi tengkurap atau miring dengan lutut fleksi
Vastus lateralis: posisi flat, supine dengan lutut sedikit fleksi
Dorso gluteal: posisi prone dengan lutut fleksi
Deltoid: posisi duduk atau berbaring dengan lengan fleksi, rileks atau
diletakkan diatas abdomen
7. Pasang perlak di bawah area yang akan disuntik
8. Lakukan Z-track dengan tangan tidak dominan.
9. Bersihkan tempat penyuntikan dengan kapas alkohol dengan mengusap sec
sirkular arah keluar sekitar 5 cm
10. Letakkan kapas alkohol pada tangan non dominan. Buka tutup spuit dan
pegang spuit pada tangan dominan (antara ibu jari dan telunjuk).
11. Injeksikan jarum dengan sudut 90° (vastus latralis jarum masuk dengan
kedalaman 1,5-2,5 cm; ventro gluteal jarum masuk dengan kedalaman:
1,25- 2,5
12. cm; dorso gluteal jarum masuk dengan kedalaman: 1,25-3,75 cm; deltoid
jarum masuk dengan kedalaman: 1,25-2,5 cm)
13. Setelah jarum masuk ke dalam otot, pindahkan tangan non dominan
kebawah spuit ( untuk memfiksasi agar posisi jarum tidak bergerak) dan
tangan dominan pindah ke bagian pengokang spuit untuk siap
mengaspirasi.
14. Aspirasi spuit untuk memastikan jarum tidak menusuk pembuluh darah, jika
tidak terdapat darah injeksikan obat tersebut dengan kecepatan 10
detik/mL. Jika terdapat darah segera cabut spuit dan ganti pada posisi
penyuntikan lainnya
15. Tarik spuit, usap dengan kapas alkohol dengan sedikit menekan
16. Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.
17. Tutup dan buang spuit, ampul / vial ditempat yang telah tersedia (sampah
medis untuk benda tajam)
18. Observasi respon pasien terhadap penyuntikan
19. Lepas sarung tangan masukkan kedalam larutan klorin dan cuci tangan
20. Dokumentasikan prosedur (5T+1W: Tepat obat, tepat dosis, tepat pasien,
tepat waktu, tepat cara pemberian dan waspada)
21. Observasi efek samping obat (kemerahan, nyeri dan panas)
7. Diagram Alir
8. Hal yang perlu
diperhatikan (jika
perlu)
9. Unit Terakait UKP, UKM, Pustu, Poskesdes
10. Dokumen Terkait
11. Rekaman Historis Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
ALUR PELAVANAN TINDAKAN INJEKSI (PENYUNTIKAN)
DI RUANG PELAYANAN PUSKESMAS LOMBAKASIH
PASIEN DENGAN
INDIKASI INJEKSI
PENUSUKAN JARUM
ASPIRASI
PENYUNTIKAN
PENYEMPROTAN OBAT
PENCABUTAN JARUM