Anda di halaman 1dari 3

PENGUKURAN TEKANAN

DARAH
No. Dokumen : SOP/UKP/03/121
No. Revisi : 00
SOP
TanggalTerbit : 1/3/2016
Halaman : 1/3
PUSKESMAS
Marince Marpaung S.Kep
SIMPANG BAH
NIP.198106232011012010
JAMBI
1.Pengertian Pengukuran Tekanan darah adalah tindakan pengukuran menggunakan
sphygmomanometer dengan cara palpasi dan auskultasi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pengukuran tekanan
darah.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/029 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Simpang Bah Jambi
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5.Alat dan Bahan
6. Prosedur Alat dan Bahan
- Sphygmomanometer
- Stetoskop
- Kursi atau meja periksa
Teknik Pemeriksaan
1. Petugas menyiapkan alat dan bahan.
2. Petugas menjelaskan kepada pasien jenis dan prosedur
pemeriksaan yang akan dilakukan.
3. Petugas mempersilahkan pasien untuk istirahat paling tidak 5
menit dalam posisi pemeriksaan (posisi duduk).
4. Petugas menciptakan ruang pemeriksaan tenang dan nyaman.
5. Petugas memastikan lengan yang akan diperiksa harus bebas dari
pakaian.
6. Petugas melakukan palpasi pada arteri brakhialis untuk
memastikan terabanya denyut.

1/1
7. Pasien memposisikan lengan pasien sedemikian rupa sehingga
arteri brakhialis sejajar dengan jantung. Apabila pasien dengan
posisi duduk maka letakkan lengan pada meja sedikit diatas
pinggul.
8. Petugas menentukan ukuran manset. Bila manset terlalu besar
untuk lengan pasien, seperti pada anak-anak, maka
pembacaannya akan lebih rendah dari tekanan sebenarnya. Bila
manset terlalu kecil, misalnya pada penggunaan manset standar
pada pasein obes, maka pembacaan tekanan akan lebih tinggi
dibanding tekanan sebenarnya.
9. Petugas memasang manset dengan membalutkannya dengan
kencang dan lembut pada lengan atas. Batas bawah manset
berada pada 2.5 cm di atas fossa antecubiti, dan balon manset
harus berada di tengah arteri brakialis.
10. Petugas memposisikan lengan pasien sedemikan rupa sehingga
siku sedikit fleksi.
11. Petugas memompa manset hingga mengembang. Untuk
menentukan seberapa tinggi tekanan manset, pertama-tama
perkirakan tekanan sistolik dengan palpasi.
12. Petugas meraba arteri radialis dengan satu tangan, kembangkan
manset secara cepat sampai dengan pulsasi arteri radialis
menghilang, tekanan yang terbaca pada manometer, lalu
tambahkan 30 mmHg. Jumlah ini sebagai target untuk
mengembangkan manset sehingga mengurangi ketidaknyamanan
karena manset yang terlalu kencang.
13. Petugas mengempiskan manset dan menunggu 15-30 detik.
14. Petugas menempatkan membran stetoskop pada arteri brachialis.
15. Petugas mengembangkan manset secara cepat sampai dengan
tekanan yang telah ditentukan sebelumnya.
16. Petugas mengempiskan secara perlahan dengan kecepatan 2-3
mmHg per detik. Dua bunyi pertama yang terdengar adalah
tekanan sistolik pasien.
17. Petugas menurunkan tekanan 10-20 mmHg, kemudian petugas
mengempiskan manset secara cepat hingga nol.Titik dimana bunyi
terdengar menghilang merupakan tekanan diastolik pasien.

1/2
18. Petugas menunggu selama 2 menit, kemudian ulangi pemeriksaan
untuk mendapatkan nilai rata-rata.
19. Petugas membereskan alat
20. Petugas mencatat hasil pemeriksaan ke dalam rekam medis
7.Diagram Alir
8.Hal-hal yang
Perlu Diperhatikan
9. Unit Terkait  Poli Umum
 Ruang tindakan
 KIA/ KB dan imunisasi
 Poli Gigi
 Ruang konsultasi
10.Dokumen
Terkait
11.Rekaman Tanggal Mulai
Historis Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan

1/3

Anda mungkin juga menyukai