Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN KERJA UPAYA ANC/KB

PUSKESMAS RAWAT INAP TULANG BAWANG BARU

NO DOKUMEN

TANGGAL TERBIT Januari 2023

NO REVISI 0

HALAMAN

Ditetapkan,
Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap
Tulang Bawang baru

IWAN DARMAWAN, SKM.M.Kes


Pembina
NIP 197412172000121002

UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP TULANG BAWANG BARU

TAHUN 2023
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP
TULANG BAWANG BARU
Jl. Jagad Buana. No. 10 Tulang Bawang Baru 34554
telp 082182613763 email; bludpkmtbb@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP TULANG BAWANG BARU

NOMOR : P.72101/ / /SK/15-LU/ 2023

TENTANG

SK REGULASI TIM PELAKSANA KEGIATAN ANC TERPADU


PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP TULANG BAWANG BARU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP TULANG BAWANG BARU,


Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab Pemerintah
Daerah untuk meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil, perlu
dilaksanakan kegiatan Pelayanan Ante Natal Care Terpadu;

b. bahwa untuk pemberlakuan buku pedoman tersebut di


perlukan Keputusan Kepala Puskesmas Rawat Inap Tulang
Bawang Baru;

c. bahwa untuk melaksanakan kegiatan Pelayanan Ante Natal


Care Terpadu di Puskesmas rawat inap tulang bawang baru,
perlu dibentuk tim pelaksana kegiatan;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


pada huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Kepala UPT tentang Tim Pelaksana Kegiatan Ante Natal Care
Terpadu Pada Unit Pelaksana Teknis Puskesmas rawat inap
tulang bawang baru;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang


Pusat Kesehatan Masyarakat;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang


Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21


Tahun 2021 tentang Penyelenggaran kesehatan masa sebelum
hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan,
pelayanan kontrasepsi, dan pelayanan kesehatan seksual;
MEMUTUSKAN

Menetapkan: KEPUTUSAN KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS


TENTANG TIM PELAKSANA KEGIATAN ANTE NATAL CARE TERPADU
PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP
TULANG BAWANG BARU.

KESATU : Membentuk Tim Pelaksana Kegiatan Ante Natal Care Terpadu


Pada Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Puskesmas rawat inap
tulang bawang baru dengan susunan keanggotaan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Tim Pelaksana kegiatan sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU


bertugas melaksanakan kegiatan Ante Natal Care Terpadu.

KETIGA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Tulang Bawang Baru


Pada tanggal Januari 2023

KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP


TULANG BAWANG BARU,

IWAN DARMAWAN

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS RAWAT


INAP TULANG BAWANG BARU KABUPATEN LAMPUNG UTARA
NOMOR : P. 72101/ / /15-LU/ 2023

TANGGAL : Januari 2023

TENTANG SUSUNAN TIM PELAKSANA KEGIATAN


PELAYANAN ANTE NATAL CARE TERPADU PADA UNIT
PELAKSANA TEKNIS UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP
TULANG BAWANG BARU

SUSUNAN TIM PELAKSANA KEGIATAN PELAYANAN ANTE NATAL CARE


TERPADU PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS PUSKESMAS RAWAT
INAP TULANG BAWANG BARU

NO JABATAN DALAM TIM NAMA JABATAN


POKOK
1 Penanggung jawab Iwan Darmawan,SKM.M.Kes Kepala UPT
Puskesmas
2 Koordinator Ni Wayan Astrini,S.Tr.Keb Bidan
3 Penanggung jawab Poli Lidia Harsa Gustiara,S.ST Bidan
NEONATAL ESENSIAL
4 Penanggung jawab Poli 1. dr. Dyah Istiyani Dokter Umum
Umum 2. dr. Desti Dian Sari
3. dr. Anna Marya

5 Petugas Poli P2 Fauzan Azhari, SKM Analisis


6 Petugas Poli Gigi 1. Dr. Feby Aryani Dokter gigi
2. Roni Oktaria Perawat Gigi

7 Petugas Laborat 1. Nofa Triana,Amd.AK Analis


2. Dian Ayu Ambar Wangi, Analis
Amd.AK
8 Petugas Poli Gizi 1.Tugiranto, S.Gz Nutricionis
2.Anjani Andata,Amd.Gz Nutricionis
3. Yulia Anggraeni,Amd.Gz Nutricionis

9 Anggota Putri Tika Rianti, STr.Keb Bidan Desa


Meiliza Fitriyana, S.Tr.Keb Bidan Desa
Ririn Rianti, S.Tr.Keb Bidan Desa
Elvi Diati, Amd.Keb Bidan Desa
Riska fidiyanti , S.Tr.Keb Bidan Desa
Dhita Ayu PuspitaSari, S.Tr.Keb Bidan Desa
Gisti Panila, Amd.Keb Bidan Desa
Tri Usmiati, S.ST Bidan Desa

Tulang Bawang Baru, 2023


UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP
TULANG BAWANG BARU,

IWAN DARMAWAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan Kesehatan Masa Hamil yang kemudian disebut pelayanan
antenatal terpadu adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan sejak terjadinya masa konsepsi hingga sebelum
mulainya proses persalinan yang komprehensif dan berkualitas. Pelayanan
ini, bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil untuk memperoleh
pelayanan antenatal yang komprehensif dan berkualitas sehingga ibu hamil
dapat menjalani kehamilan dan persalinan dengan pengalaman yang bersifat
positif serta melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas. Pengalaman yang
bersifat positif adalah pengalaman yang menyenangkan dan memberikan
nilai tambah yang bermanfaat bagi ibu hamil dalam menjalankan perannya
sebagaiperempuan, istri dan ibu.
Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil
terhadap pelayanan masa hamil adalah cakupan K1 (kunjungan pertama).
Sedangkan indikator untuk menggambarkan kualitas layanan adalah
cakupan K4-K6 (kunjungan ke-4 sampai ke-6) dan kunjungan selanjutnya
apabila diperlukan.
Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggara upaya
kesehatan tingkat pertama. Pelayanan ANC di Puskesmas terdiri dari
kegiatan pelayanan ANC didalam gedung dan diluar gedung. Pelayanan ANC
di dalam gedung umumnya bersifat individual, dapat berupa pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan pelayanan ANC di
luar gedung umumnya pelayanan ANC pada kelompok dan masyarakat
dalam bentuk promotif dan preventif.
Dalam pelaksanaanya pelayanan ANC di Puskesmas Rawat Inap
Tulang Bawang Baru berperan strategis mendukung peningkatan
pencapaian target lintas program dan diharapkan berdampak pada
peningkatan kinerja puskesmas. Kegiatan pelayanan ANC dilakukan sesuai
visi Puskesmas yaitu Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Bunga
Mayang Sehat Mandiri serta misi yaitu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang prima, mendorong kemandirian masyarakat dalam
hidup bersih dan sehat, menggerakkan pembangunan berwawasan
kesehatan, memberdayakan masyarakat menuju kemandirian dibidang
kesehatan, memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat serta lingkungan. Juga mempunyai tata nilai
CERIA yaitu Cermat: teliti dalam merespon masalah dalam pelayanan ANC
yang muncul, Efesien : Petugas memiliki sikap efesien (tepat waktu) dalam
melaksanakan pelayanan ANC, Rasional: rasional dalam melakukan
pelayanan ANC sesuai dengan pedoman dan Standar Operasional yang
berlaku, Inovatif: Petugas berinovasi dalam melakukan pelayanan ANC
sehingga upaya perbaikan ANC dapat segera tercapai, Adil : Petugas
memberikan pelayanan kesehatan terhadap klien dengan adil. Pelayanan
ANC yang bermutu dalam masa pandemic dapat diwujudkan apabila
tersedia acuan untuk melaksanakan pelayanan ANC yang bermutu sesuai
dengan petujuk praktis layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir selama
pandemi covid 19.
Pedoman ini dibuat untuk memberikan panduan kepada Tenaga
kesehatan (bidan) di Puskesmas, Khususnya Puskesmas Rawat Inap Tulang
Bawang Baru dalam memberikan pelayanan ANC di masa pandemic COVID-
19. Pedoman ini dapat berubah dan diperbarui sesuai dengan
perkembangan penyakit dan situasi terkini.

B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Memberikan Pelayanan kepada setiap ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
untuk memenuhi hak setiap ibu hamil untuk memperoleh
pelayanan antenatal yang komprehensif dan berkualitas sehingga
ibu hamil dapat menjalani kehamilan dan persalinan dengan
pengalaman yang bersifat positif serta melahirkan bayi yang sehat
dan berkualitas.

C. Sasaran Pedoman
Sasaran dibuatnya pedoman ini adalah Petugas pelaksana kesehatan ibu
dan anak di Puskesmas Rawat Inap Tulang Bawang Baru.

D. Ruang Lingkup Pedoman


Pelayanan dibagi dalam dua macam kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas

E. Batasan Operasional
Pelayanan (Antenatal Care) adalah Setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan sejak terjadinya masa konsepsi hingga sebelum
mulainya proses persalinan yang komprehensif dan berkualitas.

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM di ANC adalah :

No Jenis Tenaga Kualifikasi Puskesmas Puskesmas


Rawat Jalan Rawat Inap
1 Bidan PNS Kebidanan 7 0
2 Bidan TKS Kebidanan 11 4
3 Dokter Dokter Umum 3 3

B. Distribusi Ketenagaan
1. Penanggung Jawab ANC Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab
a. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis
b. Bertanggung jawab terhadap mutu ANC, mengatasi masalah yang timbul
dalam pelayanan ANC
c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan ANC
d. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu
2. Tenaga tehnis ANC Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Melaksanakan kegiatan teknis operasional ANC sesuai kompetensi dan
kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan dan standar prosedur
operasional
b. Melaksanakan kegiatan mutu ANC
c. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
d. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja ANC
e. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab ANC atau tenaga
kesehatan lain
f. Menyiapkan rujukan.

C. Jadwal kegiatan
NO Jenis Pelayanan Jadwal Keterangan
Dalam Gedung Luar Gedung
1 Pemeriksaan Setiap hari kerja - Posyandu Jadwal terlampir
- Kelas Ibu
2 Pemeriksaan Penunjang Setiap hari kerja - Posyandu Jadwal terlampir
- Laboratorium
- USG
- Gizi
- P2
- Poli Gigi

BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan
Gambar 1.1

Denah Ruangan ANC

B. Standar Fasilitas

Ruangan ANC Puskesmas adalah sebagai berikut, ruang ANC dibagi 4


yang terdiri dari ruang MTBM/MTBS, Ruang Imunisasi, Ruang /PNC/KB,
Ruang Menyusui.

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
Pelayanan Kegiatan di Dalam Gedung Kegiatan Di Luar Gedung
Pelayanan Pemeriksaan antenatal : Pemeriksaan antenatal :
Standar pelayanan Standar pelayanan
antenatal meliputi 10T, antenatal meliputi
yaitu: 10T, yaitu:
1. Timbang berat badan dan 1. Timbang berat badan
ukur tinggi badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah 2. Ukur tekanan darah
3. Nilai status gizi (ukur lingkar 3. Nilai status gizi (ukur
lengan atas/LILA) lingkar lengan
4. Ukur tinggi puncak rahim atas/LILA)
(fundus uteri) 4. Ukur tinggi puncak
5. Tentukan presentasi janin rahim (fundus uteri)
dan denyut jantung janin 5. Tentukan presentasi
(DJJ) janin dan denyut
6. Skrining status imunisasi jantung janin (DJJ)
tetanus dan berikan 6. Skrining status
imunisasi tetanus difteri (Td) imunisasi tetanus dan
bila diperlukan berikan imunisasi
7. Pemberian tablet tambah tetanus difteri (Td) bila
darah minimal 90 tablet diperlukan
selama masa kehamilan 7. Pemberian tablet
8. Tes laboratorium: tes tambah darah minimal
kehamilan, kadar hemoglobin 90 tablet selama masa
darah, golongan darah, tes kehamilan
triple eliminasi (HIV, Sifilis 8. Tes laboratorium: tes
dan Hepatitis B,) malaria kehamilan, kadar
pada daerah endemis. Tes hemoglobin darah,
lainnya dapat dilakukan golongan darah, tes
sesuai indikasi seperti gluko- triple eliminasi (HIV,
protein urin, gula darah Sifilis dan Hepatitis B,)
sewaktu, sputum Basil malaria pada daerah
Tahan Asam (BTA), kusta, endemis. Tes lainnya
malaria daerah non endemis, dapat dilakukan sesuai
pemeriksaan feses untuk indikasi seperti gluko-
kecacingan, pemeriksaan protein urin, gula darah
darah lengkap untuk deteksi sewaktu, sputum Basil
dini talasemia dan Tahan Asam (BTA),
pemeriksaan lainnya. kusta, malaria daerah
9. Tata laksana/penanganan non endemis,
kasus sesuai kewenangan. pemeriksaan feses
10.Temu wicara (konseling) dan untuk kecacingan,
penilaian kesehatan jiwa. pemeriksaan darah
Informasi yang disampaikan lengkap untuk deteksi
saat konseling minimal dini talasemia dan
meliputi hasil pemeriksaan, pemeriksaan lainnya.
perawatan sesuai usia 9. Tata
kehamilan dan usia ibu, gizi laksana/penanganan
ibu hamil, kesiapan mental, kasus sesuai
mengenali tanda bahaya kewenangan.
kehamilan, persalinan, dan 10.Temu wicara (konseling)
nifas, persiapan persalinan, dan penilaian
kontrasepsi pascapersalinan, kesehatan jiwa.
perawatan bayi baru lahir, Informasi yang
inisiasi menyusu dini, ASI disampaikan saat
eksklusif. konseling minimal
meliputi hasil
pemeriksaan,
perawatan sesuai usia
kehamilan dan usia ibu,
gizi ibu hamil, kesiapan
mental, mengenali
tanda bahaya
kehamilan, persalinan,
dan nifas, persiapan
persalinan, kontrasepsi
pascapersalinan,
perawatan bayi baru
lahir, inisiasi menyusu
dini, ASI eksklusif.

B. Metoda
1. Tatap muka
2. Tanya jawab
3. Ceramah
4. Pelayanan langsung

C. Langkah Kegiatan
1. Kegiatan di Dalam Gedung
a. Persiapan Ruangan
- Persiapan alat-alat pemeriksaan
- Tersedianya Hand Scone, Face Shield, Masker, Gown dan Hand
Sanitizer untuk menerapkan protokol Kesehatan

b. Penatalaksanaan pasien
- Pasien datang sendiri atau dirujuk dari struktural Puskesmas ( Pustu,
Posbindu atau sarana kesehatan lain) dengan menerapkan protokol
kesehatan yaitu melakukan cuci tangan pakai sabun sebelum
memasuki puskesmas dan memakai masker.
- Memanggil pasien berdasarkan nomor urut
- Pasien mendaftar di loket pendaftaran Puskesmas, dengan melakukan
skrining terlebih dahulu diantaranya cek suhu tubuh, cek tekanan
darah, penimbangan dan pengukuran tinggi badan.
- Menulis nomor jaminan pada klaim jaminan, untuk pasien peserta
jaminan kesehatan
- Melakukan kajian awal klinis bagi pasien baru dan pasien yang belum
pernah dilakukan kajian awal
- Melakukan pemeriksaan, anamneses dan menentukan diagnose
- Melakukan tindakan yang diperlukan sesuai prosedur (SOP)
- Memberikan resep apabila diperlukan
- Memberikan surat rujukan internal atau eksternal apabila dibutuhkan

c. Selesai Pelayanan
- Mencuci dan mensterilkan alat sesuai prosedur
2. Kegiatan di Luar Gedung
a. Perencanaan
- Penjadwalan Kegiatan
- Penjadwalan kegiatan posyandu dan penyuluhan, pembinaan kader
kesehatan.
- Persiapan
Persiapan Hand Sanitizer, Masker, Hand Scone dan gown sesuai
kebutuhan untuk tetap menjaga protokol kesehatan selama kegiatan,
dan menyiapkan formulir dan media untuk melakukan kegiatan.
- Materi Penyuluhan
b. Pelaksanaan
- Persiapan tempat
- Pelaksanaan penyuluhan / kegiatan

3. Dokumentasi
1. Kegiatan di Dalam Gedung :
Setelah selesai pelayanan, data – data pasien :
- ditulis dalam Buku Register
- di-input dalam E-kohort melalui aplikasi
2. Kegiatan di Luar Gedung :
a. Buku Tugas Luar
b. Penyuluhan :
- Undangan
- Materi Penyuluhan
- Daftar Hadir
- Notulen Penyuluhan

BAB V
LOGISTIK
Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang
pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab program
kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan program ANC
direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sektor
sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan
prasarana antara lain :
- Meja, Kursi
- Alat tulis
- Buku Register
- Leaflet
- Buku panduan
- Komputer
- Printer
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan
prasarana yang meliputi :
- Leaflet
- Buku catatan kegiatan
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator program ANC
berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan
mini lokakarya Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas.
Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan direncanakan oleh
koordinator program ANC berkoordinasi dengan bendahara puskesmas dan
dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas untuk selanjutnya dibuat
perencanaan kegiatan ( POA – Plan Of Action ).

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik
resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang
terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus
diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja
melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya. Tahapan –
tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain :
1. Identifikasi Resiko
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada
saat pelaksanaan kegiatan. Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan
kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan.
2. Analisis Resiko
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau
dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu
dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam
menangani resiko yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisir Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah
menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko
atau dampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah
atau meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan
untuk mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang
dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat
dalam mengatasi resiko atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan
sedang berjalan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan
sudah berjalan sesuai dengan perencanaan, apakah ada kesenjangan atau
ketidaksesuaian pelaksanaan dengan perencanaan. sehingga dengan segera
dapat direncanakan tindak lanjutnya. Tahap yang terakhir adalah melakukan
Evaluasi kegiatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan sudah
tercapai.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari
sering disebut Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai
suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan
suasana kerja yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan
dan kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang
dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas terkait. Keselamatan kerja disini
lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap resiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang
kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus
melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada
pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan
prasarana kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin
meningkat. Petugas kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap
masalah kesehatan, untuk itu`semua petugas kesehatan harus mendapat
pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi dan desinfeksi. Sebelum bekerja
dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang sehat.
Menggunakan desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang benar, mengelola
limbah infeksius dengan benar dan harus menggunakan alat pelindung diri yang
benar.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan
dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan
upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana
dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan
indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metode yang digunakan
4. Tercapainya indikator
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang
ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

BAB IX
PENUTUP
Pedoman pelaksanaan program ANC ini dibuat untuk memberikan petunjuk
dalam pelaksanaan kegiatan program ANC di Puskesmas Rawat Inap Tulang
Bawang Baru, penyusunan pedoman disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di
puskesmas, tentu saja masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan
pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan perbaikan, kesempurnaan
masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil
yang optimal.

Pedoman ini di harapkan untuk digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam
melaksanakan pelayanan program ANC di puskesmas agar tidak terjadi
penyimpangan atau pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan.

Tulang Bawang Baru, Januari 2023


KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP
TULANG BAWANG BARU,

IWAN DARMAWAN

Anda mungkin juga menyukai