Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM


TAHUN 2020

I. Pendahuluan
Masalah kekurangan yodium sudah sejak lama dikenal di Indonesia. Yodium
merupakan zat gizi mikro penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan mental.
Masalah GAKY merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya secara langsung
atau tidak langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia
yang mencakup 3 aspek yaitu aspek perkembangan kecerdasan, aspek perkembangan sosial
dan aspek perkembangan ekonomi.
Hasil Riskesdas tahun 2013, secara keseluruhan (perkotaan dan pedesaan) rumah tangga
yang mengkonsumsi garam mengandung cukup yodium mencapai 77,1% yang mengandung
yodium sebesar 14,8% dan yang tidak mengandung yodium sebesar 8,1%. Berkaitan dengan
itu Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, mengeluarkan Surat Edaran Nomor :
JM.03.03/BV/2195/09 tertanggal 3 Juli 2009, mengenai Percepatan Penanggulangan
Gangguan Akibat Kurang Yodium yang antara lain menginstruksikan kepada seluruh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota agar meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dalam
peningkatan garam beryodium dan menghentikan suplementasi kapsul minyak yodium pada
sasaran (WUS, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak SD/MI). Hal ini diperkuat dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 tahun 2010 tentang Pedoman Penanggulangan
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium di Daerah.

II. Latar Belakang


Masalah kekurangan yodium sudah sejak lama dikenal di Indonesia. Yodium
merupakan zat gizi mikro penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan mental.
Masalah GAKY merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya secara langsung
atau tidak langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia.
Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-
2019 telah menetapkan 4 sasaran pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan umur harapan
hidup dari 70,7 (Proyeksi BPS, 2008) mencapai 72, menurunkan angka kematian bayi dari
34 (SDKI, 2007) menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup, menurunkan angka kematian ibu dari
346 (SDKI, 2012) menjadi 306 per 100 ribu kelahiran hidup dan menurunkan gizi kurang
(termasuk gizi buruk) dari 19,6% (Riskesdas, 2013) menjadi kurang dari 17% dan
menurunkan balita pendek dari 37% (Riskesdas, 2013) menjadi kurang dari 28%.
Untuk mencapai sasaran RPJMN 2015-2019 Bidang Kesehatan, Kementerian
Kesehatan telah menetapkan RENSTRA Kementerian Kesehatan 2015-2019, yang memuat
indikator keluaran yang harus dicapai. Salah satu dari 8 indikator keluaran di bidang
Perbaikan Gizi yang harus dicapai pada tahun 2019 yaitu 90% rumah tangga mengkonsumsi
garam beryodium dengan kandungan yodium cukup. Oleh karena itu, program
penanggulangan GAKY difokuskan pada peningkatan konsumsi garam beryodium.

III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk tersedianya informasi secara terus menerus
setiap tahun tentang konsumsi garam beryodium rumah tangga.
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan data rumah tangga yang mengonsumsi garam dengan kandungan
yodium cukup, kurang dan tidak mengandung yodium.
b. Diperolehnya informasi tentang :
 Jenis garam yang digunakan di rumah tangga
 Merk garam yang digunakan di rumah tangga
 Konsumsi garam beryodium pada ibu hamil
 Cara penyimpanangaram beryodium
 Lokasi penyimpanan
 Tempat membeli

IV. Kegiatan
Pemberian kapsul vitamin A pada sasaran

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


Pemantauan dan pemeriksaan garam beryodium di tingkat masyarakat melalui kegiatan di
Posyandu dengan cara penetesan iodina test kepada garam yang dibawa oleh ibu rumah
tangga yang dipakai di rumah atau kunjungan langsung ke beberapa rumah.
Langkah-langkah kegiatan :
1. Penetesan garam dengan iodina test dan menanyakan merk garam yang digunakan dan
tempat pembelian garam
2. Mencatat hasil pemeriksaan garam
3. Rekapitulasi hasil kegiatan

VI. Sasaran
Sasaran pemantauan garam beryodium adalah setiap rumah tangga

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan direncanakan akan diselenggarakan pada Bulan Februari dan Agustus tahun 2020
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan dan
pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan Februari dan Agustus.

IX. Pencatatan Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan pemantauan garam beryodium akan dilaksanakan pada
bulan februari dan agustus
2. Pencatatan dan pelaporan akan dilaksanakan pada bulan februari dan agustus

Anda mungkin juga menyukai