Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), NET PROFIT MARGIN (NPM),

RETURN ON EQUITY (ROE), DAN RETURN ON INVESTMENT (ROI) TERHADAP


HARGA SAHAM
(Studi Pada Perusahaan Jasa Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi yang
Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015)

Nabila Chandra Dita


Muhammad Saifi
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: nabilacdita@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this research is to know the magnitude of the effect of Economic Value Added (EVA), Net
Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), and Return On Investment (ROI) simultaneously to Stock
Price and which variables has the most dominant to Stock Price. This research uses multiple linear
regression analysis with SPSS 23 for Windows. The result from this research indicates that EVA, NPM,
ROE, and ROI simultaneously have a significant effect to Stock Price with the significance value of 0,000 b.
The result also indicates that EVA is the most dominant variable in effecting the Stock Price with the
significance value of 0,000. NPM and ROE have insignificant effect to Stock Price because the value of
NPM and ROE in each companies at Utility, Infrastructure, dan Transportation sector mostly below 20%
and 40% which is not good in the industry.

Keyword: EVA, NPM, ROE, ROI, Stock Price

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarknya pengaruh Economic Value Added (EVA), Net
Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), dan Return On Investment (ROI) secara simultan terhadap
Harga Saham dan variabel mana yang paling dominan terhadap Harga Saham. Penelitian ini menggunakan
analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 23 for Windows. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa EVA, NPM, ROE, dan ROI secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Harga
Saham dengan nilai signifikansi sebesar 0,000b. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa EVA
merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi Harga Saham dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000. NPM dan ROE mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham karena nilai
NPM dan ROE di masing-masing perusahaan sektor Utilitas, Infrastruktur, dan Transportasi kebanyakan di
bawah 20% dan 40% yang berarti tidak baik di industri.

Kata Kunci: EVA, NPM, ROE, ROI, Harga Saham

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 140


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
A. PENDAHULUAN keuangan, salah satunya rasio profitabilitas.
Perkembangan ekonomi di suatu negara salah Munawir (2012:86) mengatakan bahwa rasio
satunya dipengaruhi oleh pengusaha yang sukses profitabilitas adalah rasio yang menghitung profit
mengelola perusahaannya. Perusahaan perlu dari modal-modal yang digunakan untuk kegiatan
mengembangkan kegiatan usahanya dalam upaya operasi perusahaan dalam memperoleh
meningkatkan bisnisnya ke tingkat yang lebih keuntungan. Rasio profitabilitas yang digunakan
tinggi yang tentunya tidak terlepas dari kebutuhan dalam penelitian ini adalah Net Profit Margin
dana yang relatif besar. Oleh karena itu, (NPM), Return On Equity (ROE), dan Return On
perusahaan akan diarahkan ke pasar modal untuk Investment (ROI).
mendapatkan dana tersebut. Perhitungan NPM, ROE, dan ROI ini tidak
Pasar modal adalah pasar yang memperjual menjamin ketepatan kondisi keuangan perusahaan
belikan instrumen keuangan jangka panjang. Pasar karena tidak menghitung biaya modal. Oleh
modal adalah serangkaian kegiatan yang memiliki karena itu, diperlukan perhitungan pengukuran
hubungan dengan penawaran umum dan kinerja perusahaan lainnya dengan konsep nilai
perdagangan efek, perusahaan public serta tambah yang menghitung biaya modal yaitu
lembaga dan profesi yang berhubungan dengan Economic Value Added (EVA). Hanafi (2008:52)
efek (Rusdin, 2008:1). Pasar modal merupakan mengatakan bahwa EVA adalah suatu sistem
sarana bagi investor untuk berinvestasi yang untuk mengukur kinerja dengan menggabungkan
bersedia menanggung resiko dan mengharapkan perolehan nilai dengan biaya untuk memperoleh
tingkat keuntungan yang akan diperoleh. nilai tambah.
Instrumen pasar modal yang diperdagangkan Berdasarkan latar belakang yang telah
salah satunya adalah saham. Rusdin (2008:68) diuraikan, peneliti melakukan penelitian dengan
mengatakan bahwa saham adalah sertifikat yang judul “Pengaruh Economic Value Added (EVA),
membuktikan kepemilikan suatu perusahaan, dan Net Profit Margin (NPM), Return On Equity
pemegang saham tersebut memiliki hak atas (ROE), dan Return On Investment (ROI) Terhadap
oenghasilan dan aset perusahaan. Setiap saham Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Jasa Sektor
yang beredar mempunyai nilai yang biasa disebut Utilitas, Infrastruktur, dan Transportasi yang
dengan harga saham. Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015)”.
Harga saham adalah harga yang berlaku di
pasar modal pada suatu periode tertentu yang B. KAJIAN PUSTAKA
ditentukan oleh para pelaku pasar modal 1. Economic Value Added
(Sunariyah, 2006:168). Birgham dan Houston Economic Value Added (EVA) merupakan
(2010:150) mengatakan bahwa harga saham yang ukuran kinerja yang menggabungkan perolehan
tinggi menunjukkan tingkat kemakmuran nilai dengan biaya untuk memperoleh niali
pemegang saham. Ada beberapa pendekatan tambah (Hanafi, 2008:52). Nilai EVA yang positif
analisis untuk menilai harga saham, salah satunya (EVA > 0) menunjukkan adanya kenaikan nilai
adalah analisis fundamental. Darmadji dan bagi para pemegang saham.
Fakhruddin (2008:189) menyatakan bahwa
analisis fundamental adalah cara dalam menilai Net Operating After Tax – Weighted Average Cost of
suatu saham dengan mempelajari atau mengamati Capital
indikator-indikator terkait indikator keuangan dan
(Rudianto, 2013:218)
manajemen perusahaan.
2. Net Profit Margin
Investor yang akan berinvestasi ke
Net Profit Margin (NPM) adalah suatu
perusahaan membutuhkan informasi relevan
perhitungan kemampuan perusahaan dalam
mengenai kinerja keuangan perusahaan sebagai
menghasilkan laba bersih dari hasil penjualan
dasar keputusannya. Kinerja keuangan dapat
perusahaan. Perusahaan dikatakan baik jika NPM
dilihat dari laporan keuangan perusahaan. Laporan
yang dimiliki di atas rata-rata industri pada
keuangan merupakan suatu informasi yang
umunya yaitu 20% (Kasmir, 2008:201).
menggambarkan kondisi keuangan suatu
perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut Earning After Tax
dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja Sales
keuangan perusahaan tersebut (Fahmi, 2016:21).
Laporan keuangan perusahaan digunakan (Fahmi, 2016:81)
untuk menganalisis kondisi keuangan perusahaan
dengan menggunakan beberapa analisis rasio
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 141
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
3. Return On Equity infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang
Return On Equity (ROE) disebut juga dengan terdaftar di BEI tahun 2013-2015.
laba atas equity yang meggambarkan kemampuan b. Sampel
perusahaan dalam mengelola modal Sampel penelitian menggunakan metode
perusahaannya sendiri dalam mendapatkan laba purposive sampling dengan kriteria:
(Fahmi, 2016:82). Perusahaan dikatakan baik jika 1) Perusahaan menerbitkan laporan
ROE memiliki nilai presentase di atas 40% keuangan yang telah diaudit selama
(Kasmir, 2008:205). periode tahun 2013-2015.
2) Perusahaan memiliki laba positif.
Earning After Tax 3) Perusahaan menyajikan informasi
Shareholders’ Equity beban bungan di laporan keuangan.
Sampel yang didapat berdasarkan kriteria
(Fahmi, 2016:82)
berjumlah 12 perusahaan yaitu, CASS, HITS,
4. Return On Investment
JSMR, LEAD, META, NELY, RAJA, SAFE,
Return On Investment (ROI) merupakan salah
TAXI, TBIG, TLKM, dan TOWR.
satu bentuk dari rasio profitabilitas yang
4. Teknik Pengumpulan Data
dimaksudkan untuk mengukur kemampuan
Teknik pengumpulan data dalam penelitian
perusahaan dengan keseluruhan dana yang
ini adalah dokumentasi dengan menggunakan data
ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk
sekunder.
operasi perusahaan dalam menghasilkan
5. Teknik Analisis Data
keuntungan (Munawir, 2012:89). Perusahaan
a. Analisis Deskriptif
dikatakan baik jika ROI yang dimiliki berada di
Analisis deskriptif adalah analisis yang
atas rata-rata industri yaitu 30% (Kasmir,
digunakan untuk menganalisis data dengan cara
2008:203).
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
Earning After Tax
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
Total Assets bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
umum atau generalisasi (Sugiyono, 2014:147)
(Fahmi, 2016:82) b. Uji Asumsi Klasik
5. Harga Saham 1) Uji Normalitas
Sunariyah (2006:168) mengatakan bahwa Uji normalitas digunakan untuk
harga saham adalah harga yang berlaku di pasar mengetahui apakah model regresi
modal pada suatu periode tertentu yang ditentukan berdistribusi normal atau tidak dengan
oleh para pelaku pasar modal. Harga saham dibagi menggunakan normal probability plot.
menjadi 3 (tiga) jenis menurut Rusdin (2008:68), Model regresi yang baik mempunyai
yaitu Nilai Nominal (Nilai Pari), Nilai Dasar, dan distribusi data normal. Dasar
Nilai Pasar. keputusannya adalah penyebaran data
(titik) yang mengikuti garis diagonal
C. METODE PENELITIAN (Ghozali, 2011:110).
1. Jenis Penelitian 2) Uji Multikolinearitas
Jenis penelitian yang digunakan dalam Uji multikolinearitas dilakukan untuk
penelitian ini adalah Explanatory Research yang menguji apakah model regresi ditemukan
ditujukan untuk menjelaskan generalisasi sampel adanya korelasi antar variabel
terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, independen. Model regresi yang baik
perbedaan, atau pengaruh suatu variabel dengan tidak memperlihatkan adanya
variabel lainnya (Bungin, 2012:38). Penelitian ini multikolinearitas. Dasar keputusannya
menggunakan pendekatan kuantitatif. adalah dengan melihat tolerance > 0,10
2. Lokasi Penelitian dan VIF < 10 (Ghozali, 2011:105).
Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek 3) Uji Autokorelasi
Indonesia (BEI) dengan menggunakan data yang Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji
dapat diakses di website IDX. apakah terjadi korelasi antar residual
3. Populasi dan Sampel dengan menggunakan uji statistik Durbin
a. Populasi Watson. Model regresi yang baik tidak
Populasi yang digunakan dalam penelitian memperlihatkan adanya autokorelasi.
ini adalah perusahaan jasa sektor Dasar keputusannya adalah du < Durbin

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 142


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Watson < 4-du dengan menggunakan D. HASIL DAN PEMBAHASAN
tabel Durbin Watson. 1. Uji Asumsi Klasik
4) Uji Heterokedastisitas a) Uji Normalitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk
menguji apakah terdapat ketidaksamaan
varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Model regresi yang
baik tidak memperlihatkan adanya
heterokedastisitas. Dasar keputusannya
adalah apabila tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 di sumbu Y (Ghozali,
2011:139).
c. Analisis Regresi Linier Berganda
Persamaan regresi linier berganda Gambar 1: Hasil Uji Normalitas
dirumuskan sebagai berikut: Sumber: Hasil Output SPSS 23, 2017
Gambar 1 menunjukkan bahwa data (titik)
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 pada grafik normal probability plot menyebar
di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
d. Koefisien Determinasi garis diagonal, maka model regresi
Koefisien determinasi digunakan untuk berdistribusi normal.
mengetahui seberapa besar variabel independen b) Uji Multikolinearitas
mempengaruhi variabel dependen secara simultan Tabel 1: Nilai Tolerance dan VIF
(Ghozali, 2011:100). Koefisien determinasi dalam Collinearity Statistics
penelitian ini menggunakan Adjusted R Square Tolerance VIF
karena variabel independen dalam penelitian ini LN_EVA .635 1.574
lebih dari 2 (dua). NPM .696 1.436
e. Pengujian Hipotesis ROE .633 1.580
1) Uji F ROI .782 1.279
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah Sumber: Hasil Output SPSS 23, 2017
variabel independen secara simultan Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai
(bersama-sama) berpengaruh terhadap tolerance untuk setiap variabel independen >
variabel dependen. Dasar keputusannya 0,10 dan nilai VIF untuk setiap variabel < 10,
adalah: maka model regresi tidak terdapat
a) Jika Sig > 0,05 maka H0 diterima multikolinearitas.
b) Jika Sig < 0,05 maka H0 ditolak c) Uji Autokorelasi
2) Uji t Tabel 2: Hasil Uji Autokorelasi
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah Model Durbin-Watson
variabel independen secara parsial (tersendiri) 1 1.827
berpengaruh terhadap variabel dependen. Sumber: Hasil Output SPSS 23, 2017
Dasar keputusannya adalah: Tabel 2 menunjukkan nilai Durbin
a) Jika Sig > 0,05 maka H0 diterima Watson sebesar 1,827 dengan nilai tabel
b) Jika Sig < 0,05 maka H0 ditolak Durbin Watson sebesar 1,7245 (N=36,
α=0,05). Disimpulkan model regresi tidak
terjadi autokorelasi karena du < DW < 4-du
(1,7245 < 1,827 < 4-1,7245).
d) Uji Heterokedastisitas

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 143


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
3. Koefisien Determinasi
Tabel 4: Koefisien Determinasi (Adjusted R
Square)
Model R Adjusted R Square
1 .783a .563
Sumber: Hasil Output SPSS 23, 2017
Nilai R (koefisien korelasi) pada Tabel 4
menunjukkan besarnya hubungan antara EVA,
NPM, ROE, dan ROI terhada Harga Saham. Nilai
R sebesar 0,783 mengindikasikan adanya
hubungan kuat antara variabel independen dengan
variabel dependen karena nilai R yang lebih dari
Gambar 2: Hasil Uji Heterokedastisitas 0,5 atau mendekati 1.
Sumber: Hasil Output SPSS 23, 2017 Tabel 4 juga menunjukkan nilai Adjusted R
Gambar 2 menunjukkan pola (titik) yang Square sebesar 0,563 atau 56,3 % yang
ada pada grafik menyebar dan tidak mengindikasikan besarnya pengaruh EVA, NPM,
membentuk suatu pola, sehingga disimpulkan ROE, dan ROI dalam menjelaskan Harga Saham.
bahwa model regresi tidak terjadi Sisanya sebesar 43,7% dipengaruhi oleh variabel
heterokedastisitas. independen lainnya yang tidak dibahas dalam
2. Analisis Regresi Linier Berganda penelitian ini.
Tabel 3: Regresi Linier Berganda 4. Pengujian Hipotesis
Model Standardized Coefficients (Beta) a) Uji F
LN_EVA .672 Tabel 5: Uji F (ANOVA)
NPM -.056 Model df F Sig.
ROE .196 Regression 4 12.272 .000b
ROI .268 Residual 31
Sumber: Hasil Output SPSS 23, 2017 Total 35
Interpretasi model regresi yang didapat dari Sumber: Hasil Output SPSS 23, 2017
persamaan regresi linier berganda pada Tabel 3 Tabel 5 menunjukkan nilai Fhitung sebesar
adalah sebagai berikut: 12,272 dengan nilai sig. sebesar 0,000b
a) Nilai koefisien EVA sebesar 0,672 yang dengan Ftabel sebesar 2,68 (α = 0,05; df
artinya bahwa jika EVA meningkat regression = 4; df residual = 31). Fhitung >
sebesar 1 satuan, maka Harga Saham akan Ftabel adalah sebesar 12,272 > 2,68 dengan
meningkat sebesar 0,672 dengan asumsi nilai sig. 0,000b > α = 0,05 yang
variabel independen lainnya konstan. menghasilkan H0 ditolak dan H1 diterima.
b) Nilai koefisien NPM sebesar -0,056 yang Kesimpulan dari uji F ini adalah EVA, NPM,
artinya bahwa jika NPM meningkat ROE, dam ROI secara simultan berpengaruh
sebesar 1 satuan, maka Harga Saham akan signifikan terhadap Harga Saham.
menurun 0,056 dengan asumsi variabel b) Uji t
independen lainnya konstan. Tabel 6: Uji t (coefficients)
c) Nilai koefisien ROE sebesar 0,196 yang Model t Sig.
artinya bahwa jika ROE meningkat LN_EVA 4.795 .000
sebesar 1 satuan, maka Harga Saham akan NPM -.421 .677
meningkat 0,196 dengan asumsi variabel ROE 1.398 .172
independen lainnya konstan. ROI 2.121 .042
d) Nilai koefisien ROI sebesar 0,268 yang Sumber: Hasil Output SPSS 23, 2017
artinya bahwa jika ROI meningkat 1 Tabel 6 menunjukkan hasil thitung dengan
satuan, maka Harga Saham akan ttabel sebesar 2,03951 (α = 0,05; db residual =
meningkat sebesar 0,268 dengan asumsi 31) sebagai berikut:
variabel independen lainnya konstan. 1) Nilai thitung EVA 4,795 > ttabel 2,03951
dengan nilai sig. 0,000b < α – 0,05
yang menghasilkan H0 ditolak H1
diterima. Disimpulkan bahwa EVA

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 144


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
secara parsial berpengaruh signifikan
positif terhadap Harga Saham. ROE
2) Nilai thitung NPM -0,421 dengan nilai
80%
sig. 0,677 > α = 0,05 yang
60%
menghasilkan H0 diterima dan H1
ditolak. Disimpulkan bahwa NPM 40%
secara parsial berpengaruh tidak 20%
signifikan negatif terhadap Harga 0%

META
CASS
HITS

NELY

SAFE
TAXI
TBIG
JSMR
LEAD

RAJA

TLKM
TOWR
Saham. Alasan mengapa NPM secara
parsial berpengaruh tidak signifikan
adalah karena menurut Kasmir Gambar 4: Fluktuasi Presentase Rata-
(2008:201) perusahaan dikatakan baik Rata ROE
jika NPM yang dimiliki di atas rata- Sumber: Data Diolah, 2017
rata industri pada umumnya yaitu Gambar 4 menunjukkan hanya
20%, sedangkan sebagian besar nilai terdapat 2 perusahaan yang presentase
NPM perusahaan yang dijadikan nilai ROEnya di atas 40%.
sampel di bawah 20%. Gambar 3 akan 4) Nilai thitung ROI 2,121 > ttabel 2,03951
menunjukkan fluktuasi presentase dengan nilai sig. 0,042 < α = 0,05
rata-rata NPM. yang menghasilkan H0 ditolak dan H1
diterima. Disimpulkan bahwa ROI
NPM secara parsial berpengaruh signifikan
50% positif terhadap Harga Saham.
40%
30% E. KESIMPULAN DAN SARAN
20% 1. Kesimpulan
10% Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah
0% diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
JSMR

META

TBIG
NELY
LEAD

RAJA
SAFE
TAXI

TLKM
TOWR
CASS
HITS

berikut:
a) EVA, NPM, ROE, dan ROI secara
Gambar 3: Fluktuasi Presentase simultan berpengaruh signifikan terhadap
Rata-Rata NPM Harga Saham dengan nilai signifikansi
Sumber: Data Diolah, 2017 sebesar 0,000b.
Gambar 3 menunjukkan hanya b) EVA merupakan variabel yang
terdapat 5 perusahaan yang presentase berpengaruh paling dominan terhadap
nilai NPMnya di atas 20%. Harga Saham dengan nilai signifikansi
3) Nilai thitung ROE 1,398 dengan nilai sebesar 0,000.
sig. 0,172 > α = 0,05 yang
menghasilkan H0 diterima dan H1 2. Saran
ditolak. Disimpulkan bahwa ROE Berdasarkan kesimpulan, maka dapat ditarik
secara parsial berpengaruh tidak kesimpulan sebagai berikut:
signifikan positif terhadap Harga a) Bagi peneliti selanjutnya, disarankan
Saham. Alasan mengapa ROE secara menambah perhitungan variabel-variabel
parsial berpengaruh tidak signifikan lainnya dengan jumlah emiten
adalah karena menurut Kasmir (perusahaan) yang lebih banyak.
(2008:205) angka ROE dapat b) Bagi perusahaan, disarankan untuk terus
dikatakan baik apabila hasil mengoptimalkan kinerja keuangan
presentase menunjukkan > 40%, perusahaan dan memperhatikan
sedangkan sebagian besar nilai ROE perhitungan EVA dan ROI karena secara
perusahaan yang dijadikan sampel di parsial mempunyai pengaruh signifikan
bawah 40%. Gambar 4 akan terhadap Harga Saham dengan EVA
menunjukkan fluktuasi presentase sebagai variabel paling dominan. Kinerja
rata-rata ROE. keuangan yang terus meningkat akan
berdampak pada harga saham perusahaan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 145


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
c) Bagi investor, disarankan melakukan
perhitungan rasio lainnya selain
perhitungan-perhitungan yang digunakan
dalam penelitian ini yang dapat menjadi
bahan keputusan untuk melakukan
investasi ke perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene, dan Joel Houston. 2010. Dasar-
Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11.
Jakarta: Salemba Empat.
Bungin, Burhan. 2012. Metodologi Penelitian
Kuantitatif. Edisi 2. Jakarta: Prenanda
Media.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin.
2008. Pasar Modal di Indonesia:
Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta:
Salemba Empat.
Fahmi, Irham. 2016. Pengantar Manajemen
Keuangan Teori dan Soal Jawab.
Bandung: Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2011. Ekonometrika – Teori,
Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS 17.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Hanafi, Mamduh M. 2008. Manajemen Keuangan.
Edisi 1. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta: Rajawali Pers.
Munawir. 2012. Analisa Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta:
Erlangga.
Rusdin. 2008. PASAR MODAL Teori, Masalah,
dan Kebijakan dalam Praktik. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta.
Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar
Modal. Edisi 5. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN Yogyakarta.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No.1 Mei 2017| 146


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai