Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN DAN BAHAN

ALAM
“KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI KESEHATAN”

DOSEN PEMBIMBING :
SARAH HERLINA, SST, M. Kes

DISUSUN OLEH :
NADYA ADE ANGGRAINI : 2015201015

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UINIVERSITAS ABDURRAB
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “
Konsep Dasar Sistem Informasi Kesehatan“ tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata kuliah Teknologi Informasi Kesehatan Dan Bahan Alam.Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang“Bayi Resiko
Tinggi Dan Bermasalah Dan Penatalaksanaanya“ bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sarah Herlina,SST, M. Kes


selaku dosen mata kuliah Teknologi Informasi Kesehatan Dan Bahan Alam
yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 25
September 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang .........................................................................................1


1.2 Rumusan masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan ......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sistem........................................................................................................3
2.2 Komponen sistem......................................................................................4
2.3 Data dan informasi....................................................................................4
2.4 Transformasi data menjadi informasi........................................................6
2.5 Sistem informasi........................................................................................7
2.6 Komponen sistem informasi......................................................................8
2.7 Jenis-jenis sistem informasi.......................................................................9
2.8 Sistem informasi kesehatan.......................................................................9
2.9 Tujuan sistem informasi kesehatan...........................................................10
2.10.Komponen sistem informasi kesehatan ..................................................11
2.11.Masalah-masalah sistem informasi kesehatan.........................................12
2.12.Dasar hukum sistem informasi kesehatan...............................................13

BAB III PENUTUP

3.1..Kesimpulan................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh tingkat


pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat.
Parturan perundangundangan yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah
Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi
bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk
pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota.

Dengan sistem informasi kesehatan yang baik akan membuat masyarakat tidak buta
dengan semua permasalahan kesehatan dan mau membawa keluarga nya berobat dengan
mudah bukan lagi dengan berkolaborasi yang rumit yang membuat masyarakat enggan untuk
berobat di pelayan kesehatan dan teknologi seharusnya membuat masyarakat dan khususnya
pada mahasiswa kesehatan masyarakat melek akan kemajuan berinovasi terhadap sistetm
kesehatan informasi indonesia.

Berlandaskan dengan fakta yang terjadi di masyarakat pada saat ini seharusnya bisa di
jadikan bahwa evaluasi dari pertimbangan untuk dapat membuat sistem informasi kesehatan
yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan bayaknya referensi yang ada
pada saat ini hingga dijadikan rumusan yang dapat dan membuat sistem nformasi kehehatan
berguna .

1.2 Rumusan masalah


a. Apa yang dimaksud dengan sistem ?
b. Apa saja komponen-komponen sistem?
c. Apa yang dimaksud dengan data dan informasi?
d. Bagaimana transformasi data menjadi informasi?
e. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi?
f. Apa saja komponen sistem informasi?
g. Apa saja jenis-jenis sistem informasi?
h. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi kesehatan?
i. Apa tujuan dari sistem informasi kesehatan?

1
j. Apa saja komponen dari sistem informasi kesehatan?
k. Apa saja masalah-masalah dalam sistem informasi kesehatan?
l. Apa saja dasar hukum sistem informasi kesehatan?
1.3 Tujuan
a. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian sistem
b. Mahasiswa mampu mengetahui komponen-komponen sistem
c. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian data dan informasi
d. Mahasiswa mampu mengetahui transformasi data menjadi informasi
e. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian sistem informasi
f. Mahasiswa mampu mengetahui komponen sistem informasi
g. Mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis sistem informasi
h. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian sistem informasi kesehatan
i. Mahasiswa mampu mengetahui tujuan sistem informasi kesehatan
j. Mahasiswa mampu mengetahui komponen sistem informasi kesehatan
k. Mahasiswa mampu mengetahui masalah-masalah sistem informasi kesehatan
l. Mahasiswa mampu mengetahui dasar hukum sistem informasi kesehatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian System

Ada berbagai macam definisi sistem, baik yang di kemukakan oleh para ahli maupun
pengertian sistem yang di lihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Untuk
mempermudah kita dalam mengambil kesimpulan tentang apa itu sistem pemakalah
hanya akan menghadirkan beberapa pendapat ahli dalam makalah ini.
Adapun sistem menurut para ahli yakni :
1. Menurut McLeod (2004) sistem merupakan sekelompok elemen-elemen yang
terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Sistem juga
merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan
tertentu .
2. Menurut Tata Sutabri (2012) pada buku Analisis Sistem Informasi, pada dasarnya
sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu .
3. Menurut Gordon B. Davis ( 1984 ) berkata bahwa Sebuah sistem terdiri dari bagian-
bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa
sasaran atau maksud.
Dalam pendapat yang di kemukakan ketiga tokoh di atas terdapat kemiripan dalam
mendiskripsikan sistem. Bahkan inti dari ketiga tokoh tersebut dalam mengemukakan
pendapat mereka mengenai sistem tergolong sama.
Dari pendapat ketiga tokoh tersebut ibaratkan benang yang dapat di tarik dari satu
sisi terhadap sisi yang lainya. Jika kita amati ada beberapa point yang dapat kita
simpulkan dari ketiga toko di atas. Bahkan antara satu pendapat dengan pendapat yang
lain saling berkaitan.
Jadi dapat kita simpulkan bersama-sama bahwa yang di namakan sistem merupakan
unsur-unsur (element-element) yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lainya dan
memiliki suatu tujuan yang sama serta bersama-sama dalam mencapai tujuan tersebut.
Jadi tidak salah jika suatu bagian dalam sistem dapat mempengaruhi bagian yang lainya.

3
Di ibaratkan dalam sistem informasi sendiri hardware, software, brainware dan prosedur
saling bekerjasama dan berinteraksi. Bisa di bayangkan jika sebuah komputer tanpa CPU
maka komputer tersebut tidak akan dapat di jalankan dan tidak dapat di katakan sebagai
sebuah sitem yang baik.
Semua sistem memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu:
1. Menerima data sebagai masukan ( input).
2. Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data,
pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.
3. Memperoleh informasi sebagai keluaran (output).
Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis maupun
komputer.

2.2 Komponen Komponen System


Komponen-komponen dalam sistem bisa berbeda-beda tergantung dari jenis sistem
yang dimaksud. Tapi secara umum, ada beberapa komponen yang sering ditemui dalam
sistem, yaitu:
1. Input: Komponen yang menerima masukan atau data dari luar sistem. Contohnya
bisa berupa sensor, keyboard, atau pengguna manusia.
2. Proses: Komponen yang melakukan pengolahan atau pemrosesan terhadap
masukan yang diterima. Biasanya menggunakan algoritma atau aturan tertentu
untuk menghasilkan keluaran.
3. Keluaran: Komponen yang menghasilkan output atau hasil dari proses yang telah
dilakukan. Contohnya bisa berupa tampilan layar, suara, atau data yang tersimpan.
4. Sumber Daya: Komponen yang digunakan oleh sistem untuk menjalankan
fungsinya. Bisa berupa perangkat keras (hardware) seperti komputer atau server,
perangkat lunak (software) seperti program atau aplikasi, atau bahkan sumber
daya manusia.
5. Pengendali: Komponen yang mengatur atau mengontrol jalannya sistem. Biasanya
berfungsi untuk mengatur aliran data, mengendalikan proses, atau mengatur
interaksi dengan pengguna.
6. Koneksi: Komponen yang menghubungkan antara komponen-komponen dalam
sistem. Bisa berupa kabel, jaringan, atau protokol komunikasi.

2.3 Pengertian Data Dan Informasi

4
 Pengertian data
Data ialah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf,
angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai
bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Dalam
kehidupan banyak sekali hal-hal yang terjadi, keanekaragaman kejadian dari kehidupan
setiap orang berbeda-beda sehingga cara pandang setiap orang terhadap kejadian tersebut
pun berbeda-beda (sesuai dengan apa yang menjadi prinsip dan standar atau tolak
ukurnya).

Di dalam dunia IT (Information Technology) pun sama, kesimpulan terhadap sesuatu


yang dianalisa mungkin berbeda tetapi hal itu dapat diminimalisir dan dihilangkan
selama apa yang menjadi pedomannya pun sama.

Dalam dunia IT dan kebutuhan yang disesuaikan, ternyata banyak sekali kejadian
yang jika kita pandang untuk kemajuan teknologi dan komunikasi dapat dibuat prosedur
dan aturan yang sama sehingga informasi yang dibutuhkan dari suatu kasus akan sama.
Biasanya dalam dunia IT yang menjadi permasalahan adalah kasus-kasus yang sering
terjadi dan untuk penyelesaiannya masih dengan prosedur yang manual. Beberapa contoh
kasus yang terjadi dibeberapa tempat, seperti pengelolaan data administrasi, pengelokaan
data perpustakaan (sudah banyak yang tidak manual), dan lain-lain. Untuk mengatasi
beberapa contoh kasus diatas diperlukan data dan informasi yang dibutuhkan.

Beberapa definisi tentang data dari sudut pandang yang berbeda-beda:

1. Menurut berbagai kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai


istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan
keterangan.
2. Dari sudut pandang bisnis, data bisnis (business data) adalah deskripsi organisasi
tentang sesuatu(resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi (business data is
an organization’s description of things (resources)and events (transactions) that it
faces).
3. Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.
4. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan
nyata. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata

5
adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul
ada dan terjadi.

 Pengertian informasi

Informasi adalah sejumlah data yang telah diolah melalui pengolahan data dalam
rangka menguji tingkat kebenarannya dan ketercapaiannya sesuai kebutuhan.
Sedangkan data merupakan bahan mentahnya.

Beberapa definisi tentang informasi dari sumber yang berbeda-beda:

1. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations System :


Conceptual Foundations, Structures, and Development menyebut informasi sebagai
data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata,
berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan.
2. Menurut Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information System and Business
Organization, dikatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil
pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya.
3. Menurut Robert N. Anthony dan John Dearden dalam buku Management Control
Systems, menyebut informasi sebagai suatu kenyataan, data, item yang menambah
pengetahuan bagi penggunanya.
4. Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin dalam bukunya Accounting
Information Systems : Concepts and Practise mengatakan informasi sebagai
kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna yang dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan bisnis.

2.4 Transformasi Data Menjadi Informasi


Transformasi data menjadi informasi adalah proses mengolah data mentah menjadi
bentuk yang lebih berarti dan berguna. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam
transformasi data menjadi informasi:
1. Pengumpulan Data: Langkah pertama adalah mengumpulkan data dari berbagai
sumber, baik itu melalui survei, pengukuran, atau pengumpulan data dari sistem
lain.

6
2. Pembersihan Data: Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah
membersihkan data dari kesalahan atau ketidakakuratan. Ini melibatkan
penyaringan data yang tidak relevan, menghapus duplikasi, dan memperbaiki
kesalahan atau kekurangan data.
3. Organisasi Data: Setelah data bersih, langkah berikutnya adalah mengorganisasi
data dalam struktur yang lebih terstruktur. Ini bisa berarti menyusun data dalam
tabel, mengelompokkan data berdasarkan kategori, atau membuat hubungan
antara data yang berbeda.
4. Analisis Data: Setelah data terorganisir, langkah selanjutnya adalah menganalisis
data untuk mengungkap pola, tren, atau informasi yang tersembunyi. Ini
melibatkan penggunaan alat analisis dan teknik statistik untuk menggali wawasan
dari data.
5. Interpretasi dan Konteks: Setelah menganalisis data, langkah berikutnya adalah
menginterpretasikan hasil analisis dan menempatkannya dalam konteks yang
relevan. Ini melibatkan pemahaman terhadap tujuan dan kebutuhan pengguna
informasi, sehingga hasil analisis dapat diartikan dengan benar.
6. 6.Presentasi Informasi: Langkah terakhir adalah menyajikan informasi yang
dihasilkan dalam bentuk yang mudah dimengerti dan bermanfaat. Ini bisa berupa
laporan, grafik, dashboard, atau visualisasi data lainnya yang membantu pengguna
memahami informasi dengan lebih baik.

2.5 Pengertian System Informasi


Sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari manusia, perangkat keras,
perangkat lunak, prosedur, dan data yang bekerja bersama untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi yang diperlukan untuk mendukung
pengambilan keputusan, pengendalian, koordinasi, analisis, dan operasi dalam suatu
organisasi. Secara sederhana, sistem informasi dapat diartikan sebagai kombinasi dari
orang-orang, teknologi, dan proses yang bekerja bersama untuk mengelola informasi.
Sistem ini bertujuan untuk mengumpulkan data, mengolahnya menjadi informasi yang
berguna, dan menyampaikannya kepada pengguna yang membutuhkan.
Sistem informasi dapat berupa sistem yang terkomputerisasi, seperti aplikasi
perangkat lunak atau jaringan komputer, atau bisa juga berupa sistem manual yang
menggunakan proses manual dan dokumen fisik. Pentingnya sistem informasi adalah
untuk membantu organisasi dalam mengelola informasi dengan efektif dan efisien,

7
memfasilitasi pengambilan keputusan yang baik, meningkatkan produktivitas, dan
mendukung berbagai kegiatan operasional di dalam organisasi.
Jadi, secara singkat, sistem informasi adalah kombinasi dari orang, teknologi, dan proses
yang bekerja bersama untuk mengelola informasi dalam suatu organisasi.

2.6 Komponen System Informasi


John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa system informasi terdiri dari
kompone komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan(building block), yaitu
blok masukkan(input block), blok model(model blok), blok keluaran (output block), blok
teknologi (technologi block), blok basis data (database blok) dan blok kendali (controls
block) (Jogiyanto HM,2005:12).
Komponen sistem informasi adalah sebagai berikut:
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input termasuk
metodemetode dan media untuk menangkap data yang akan di masukkan, yang dapat
berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model metematok yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang
sudah tertentu menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta
semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan,
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, serta membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama
yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat
keras (hardware).
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data

8
untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Basis data diakses atau
dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS
(Database Management System).
6. Blok Kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang
dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan
dapat langsung cepat diatasi.

2.7 Jenis Jenis System Informasi


1. Sistem Informasi Manajemen (SIM): Sistem ini digunakan untuk membantu proses
pengambilan keputusan di dalam organisasi. Biasanya berfokus pada pengolahan data
dan informasi yang berkaitan dengan operasional, keuangan, dan manajemen.
2. Sistem Informasi Akuntansi (SIA): Sistem ini digunakan untuk mengelola dan
mencatat transaksi keuangan di dalam sebuah organisasi. Biasanya meliputi
pembukuan, laporan keuangan, dan pengendalian intern.
3. Sistem Informasi Geografis (SIG): Sistem ini menggunakan teknologi geospasial
untuk menyimpan, menganalisis, dan memvisualisasikan data yang berkaitan dengan
lokasi geografis. Cocok digunakan untuk pemetaan, analisis wilayah, atau navigasi.
4. Sistem Informasi Pemasaran (SIP): Sistem ini membantu dalam pengelolaan dan
analisis data pemasaran, termasuk penjualan, promosi, dan analisis pasar. Dapat
membantu dalam pengambilan keputusan strategis terkait pemasaran.
5. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM): Sistem ini digunakan untuk
mengelola data dan informasi terkait dengan sumber daya manusia dalam organisasi,
seperti data karyawan, gaji, absensi, dan pengembangan karyawan.
6. Sistem Informasi Produksi (SIPRO): Sistem ini digunakan untuk mengelola dan
mengontrol proses produksi dalam sebuah organisasi. Termasuk di dalamnya
perencanaan, pengawasan, dan pengendalian produksi.
7. Sistem Informasi Keuangan (SIK): Sistem ini digunakan untuk mengelola dan
mengontrol aspek keuangan dalam sebuah organisasi, seperti pengelolaan kas,
pengelolaan investasi, dan pengelolaan risiko keuangan.

2.8 Pengertian System Informasi Kesehatan


Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah integrasi antara perangkat, prosedur dan
kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk

9
mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam
kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam literature lain menyebutkan
bahwa SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkt
pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan
dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Informasi kesehatan
selalu diperlukan dalam pembuatan program kesehatan mulai dari analisis situasi,
penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi, pengembangan program, pelaksanaan
dan pemantauan hingga proses evaluasi terhadap pelaksanaan program-program
kesehatan.
Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh
seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan
kepada masyarakat. Peraturan perundang-undangan yang menyebutkan sistem informasi
kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan
strategi desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor
932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan
informasi kesehatan kabupaten/kota. Hanya saja dari isi kedua Kepmenkes mengandung
kelemahan dimana keduanya hanya memandang sistem informasi kesehatan dari sudut
padang menejemen kesehatan, tidak memanfaatkan state of the art teknologi informasi
serta tidak berkaitan dengan sistem informasi nasional. Teknologi informasi dan
komunikasi juga belum dijabarkan secara detail sehingga data yang disajikan tidak tepat
dan tidak tepat waktu.

2.9 Tujuan System Informasi Kesehatan


1. Meningkatkan Efisiensi: SIK bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penyediaan
layanan kesehatan dengan mengotomatisasi proses administratif, seperti pengelolaan
rekam medis elektronik, jadwal pasien, dan pengelolaan inventaris obat.
2. Meningkatkan Keselamatan Pasien: SIK dapat membantu mengurangi kesalahan
dalam pengobatan dan perawatan pasien dengan memastikan akses yang cepat dan
akurat terhadap informasi medis, termasuk riwayat medis, alergi, dan reaksi obat.
3. Meningkatkan Pengambilan Keputusan Klinis: SIK dapat menyediakan data dan
informasi yang relevan bagi tenaga medis untuk membantu mereka dalam
pengambilan keputusan klinis yang tepat dan akurat.
4. Meningkatkan Koordinasi Perawatan: SIK memungkinkan berbagi informasi antara
berbagai penyedia layanan kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, dan apotek,

10
sehingga meningkatkan koordinasi perawatan pasien dan mengurangi duplikasi
pemeriksaan
5. Meningkatkan Manajemen Penyakit: SIK dapat membantu dalam manajemen
penyakit kronis dengan memberikan informasi yang diperlukan bagi pasien dan
penyedia layanan kesehatan untuk memantau dan mengelola kondisi kesehatan secara
efektif.
6. Meningkatkan Riset dan Pengembangan: SIK dapat menyediakan data dan informasi
yang berguna untuk penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan, seperti studi
epidemiologi, pengembangan obat, dan evaluasi kebijakan kesehatan.

2.10 Komponen System Informasi Kesehatan


Sistem Informasi Kesehatan (SIK) terdiri dari beberapa komponen utama yang
bekerja bersama untuk mengumpulkan, mengelola, menyimpan, dan menyebarkan
informasi kesehatan. Berikut adalah beberapa komponen yang umumnya ada dalam
SIK:

1. Perangkat Keras (Hardware): Ini meliputi komputer, server, perangkat


penyimpanan data, jaringan, dan perangkat keras lainnya yang digunakan untuk
menjalankan sistem informasi kesehatan.
2. Perangkat Lunak (Software): Ini mencakup aplikasi dan program yang digunakan
untuk mengelola data dan informasi kesehatan. Contohnya adalah sistem
manajemen rekam medis elektronik, sistem manajemen laboratorium, atau
aplikasi pengelolaan jadwal pasien.
3. Data: Data adalah komponen penting dalam SIK. Ini mencakup semua informasi
kesehatan yang dikumpulkan, seperti rekam medis pasien, informasi
administratif, hasil tes laboratorium, dan data epidemiologi.
4. Proses: Proses dalam SIK meliputi semua langkah yang dilakukan untuk
mengumpulkan, mengelola, dan menyebarkan informasi kesehatan. Ini termasuk
proses pengumpulan data, pengolahan data, pengelolaan rekam medis, dan proses
pengambilan keputusan.
5. Organisasi dan Manajemen: Ini mencakup kebijakan, prosedur, dan struktur
organisasi yang mengatur penggunaan sistem informasi kesehatan. Ini melibatkan
manajemen data, keamanan informasi, dan manajemen risiko.

11
6. Tenaga Kerja: Tenaga kerja yang terdiri dari orang-orang yang menggunakan,
mengelola, dan memelihara sistem informasi kesehatan. Mereka termasuk
petugas medis, administrator sistem, analis data, dan manajer informasi
kesehatan.
7. Pengguna: Pengguna sistem informasi kesehatan adalah orang-orang yang
menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem ini. Ini termasuk dokter,
perawat, petugas administrasi, pasien, dan pihak lain yang terlibat dalam
penyediaan layanan kesehatan.
2.11 Masalah Masalah System Informasi Kesehatan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) dapat menghadapi beberapa masalah yang
perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa masalah umum yang sering terjadi dalam
SIK:

1. Kualitas Data: Salah satu masalah utama dalam SIK adalah kualitas data yang
buruk. Data yang tidak akurat, tidak lengkap, atau tidak konsisten dapat
menghambat penggunaan informasi yang dihasilkan. Masalah ini bisa
disebabkan oleh kesalahan manusia dalam penginputan data, kurangnya
pelatihan tenaga kerja, atau kegagalan sistem dalam mengumpulkan data dengan
benar.
2. Keamanan Informasi: Karena SIK berisi informasi sensitif tentang pasien,
keamanan informasi menjadi masalah penting. Ancaman keamanan seperti
peretasan, pencurian data, atau akses yang tidak sah harus ditangani dengan
hati-hati. Penting untuk menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat,
seperti penggunaan enkripsi data, pengelolaan akses yang ketat, dan
perlindungan terhadap serangan siber.
3. Integrasi Sistem: Banyak organisasi kesehatan memiliki berbagai sistem
informasi yang berbeda yang tidak selalu berkomunikasi satu sama lain. Hal ini
dapat menyebabkan kesulitan dalam berbagi data atau mengintegrasikan
informasi dari berbagai sumber. Dibutuhkan upaya untuk mengintegrasikan
sistem-sistem ini agar data dapat digunakan secara efisien dan efektif.
4. Keterbatasan Teknologi: Teknologi yang digunakan dalam SIK juga dapat
menjadi masalah. Terkadang, infrastruktur teknologi yang terbatas atau
perangkat keras yang tidak memadai dapat menghambat pengumpulan,

12
penyimpanan, atau pengolahan data. Diperlukan investasi dalam infrastruktur
dan perangkat yang memadai untuk menjalankan SIK dengan baik.
5. Pelatihan dan Pemahaman Pengguna: Pengguna SIK, termasuk tenaga medis
dan staf administrasi, perlu dilatih dengan baik dalam penggunaan sistem.
Kurangnya pemahaman atau keterampilan dalam menggunakan SIK dapat
mengurangi efektivitas penggunaan sistem dan menghambat pemanfaatan
informasi yang dihasilkan.
6. Pengelolaan Perubahan: Implementasi atau perubahan sistem informasi
kesehatan sering kali melibatkan perubahan dalam proses kerja dan budaya
organisasi. Mengelola perubahan ini dapat menjadi tantangan, karena mungkin
ada resistensi atau kesulitan adaptasi dari pihak yang terlibat. Diperlukan
perencanaan dan komunikasi yang baik untuk memastikan perubahan berjalan
lancar.

2.12 Dasar Hukum System Informasi Kesehatan


Terkait dengan dasar hukum sistem informasi kesehatan, di Indonesia ada
beberapa peraturan yang mengatur tentang penggunaan dan perlindungan data
kesehatan. Berikut adalah beberapa dasar hukum yang relevan:
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan: Undang-undang
ini memberikan dasar hukum untuk pengaturan sistem informasi kesehatan di
Indonesia. Hal ini mencakup pengumpulan, pengolahan, dan penggunaan
informasi kesehatan dengan memperhatikan privasi dan kerahasiaan pasien.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem
dan Informasi Kesehatan: Peraturan ini mengatur tata cara pengelolaan dan
penyelenggaraan sistem dan informasi kesehatan, termasuk kebijakan privasi
dan keamanan data kesehatan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam
Medis: Peraturan ini mengatur tentang standar dan prosedur pengelolaan
rekam medis, termasuk penggunaan sistem informasi kesehatan dalam
pengelolaan rekam medis.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek: Peraturan ini mengatur tentang
penggunaan sistem informasi kesehatan dalam pengelolaan informasi obat di
apotek.

13
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kedokteran di Rumah Sakit: Peraturan ini mengatur tentang
penggunaan sistem informasi kesehatan dalam pengelolaan informasi medis di
rumah sakit

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengertian System Ada berbagai macam definisi sistem, baik yang di kemukakan oleh
para ahli maupun pengertian sistem yang di lihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
Menurut Tata Sutabri (2012) pada buku Analisis Sistem Informasi, pada dasarnya sistem
adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu .
Dalam dunia IT dan kebutuhan yang disesuaikan, ternyata banyak sekali kejadian yang
jika kita pandang untuk kemajuan teknologi dan komunikasi dapat dibuat prosedur dan aturan
yang sama sehingga informasi yang dibutuhkan dari suatu kasus akan sama. Biasanya dalam
dunia IT yang menjadi permasalahan adalah kasus-kasus yang sering terjadi dan untuk
penyelesaiannya masih dengan prosedur yang manual.
Menurut Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information System and Business
Organization, dikatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil
pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya. Sedangkan
transformasi data menjadi informasi adalah proses mengolah data mentah menjadi bentuk
yang lebih berarti dan berguna.
Sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari manusia, perangkat keras, perangkat
lunak, prosedur, dan data yang bekerja bersama untuk mengumpulkan, memproses,
menyimpan, dan menyebarkan informasi yang diperlukan untuk mendukung pengambilan
keputusan, pengendalian, koordinasi, analisis, dan operasi dalam suatu organisasi. Secara
sederhana, sistem informasi dapat diartikan sebagai kombinasi dari orang-orang, teknologi,
dan proses yang bekerja bersama untuk mengelola informasi. Komponen System Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa system informasi terdiri dari
kompone komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan(building block), yaitu
blok masukkan(input block), blok model(model blok), blok keluaran (output block), blok
teknologi (technologi block), blok basis data (database blok) dan blok kendali (controls
block) (Jogiyanto HM,2005:12).
Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan
informasi kesehatan di semua tingkt pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk
mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.

15
Peraturan perundang-undangan yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah
Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi
bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk
pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota.
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan
Informasi Kesehatan: Peraturan ini mengatur tata cara pengelolaan dan penyelenggaraan
sistem dan informasi kesehatan, termasuk kebijakan privasi dan keamanan data kesehatan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Sabandi, Ahmad. 2012. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Padang.


Edu, Academia. 2015. Tugas Makalah SIK. Diakses : 03November 2019 (19.10
WIB).https://www.academia.edu/19639255/TUGAS_MAKALAH_sik. 2019. SIKNAS
(Sistem Informasi Kesehatan Nasional).
Diakses :03 November 2019 (18.23 WIB). https://www.academia.edu/5312688/
SIKNAS_Sistem_Informasi_Kesehatan_Nasional_22
Kapita, selekta. 2006. Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Unioversitas
Gadja Mada
Wulandari, R. 2009. Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Berbasis
Komputer. Semarang: Universitas

17

Anda mungkin juga menyukai