Anda di halaman 1dari 31

Asuhan Keperawatan pada Tn.

K
di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

Disusun oleh:

Nama : Veronika Wulandari SukmaJaya


NIM : PO.62.20.1.19.077
Prodi/Kelas : DIII Keperawatan/Reguler 22B
Kelompok :6

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA


2021
Lampiran 9:
Format Asuhan Keperawatan
Medikal Bedah

Pengkajian diambil : Tgl 29/04/2021 Pukul: 08.45 WIB


Nama Mahasiswa : Veronika Wulandari SukmaJaya

I. PENGKAJIAN

1.1. IDENTITAS

1.1.1. KLIEN

Nama : Tn.K Tgl. Masuk RS : 19/04/2021


Umur : 59 Tahun Diagnosa : Post VP sunt
ec’HNC,
SAH
Jenis Kelamin : Laki-laki No. M.R. : 36.18.92
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SD
Alamat : Jl. Mahmur Utama

1.1.2. PENANGGUNG JAWAB

Nama : Tn. S
Umur : 31 Tahun
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : -
Hubungan Keluarga : Anak Kandung
Alamat : Jl. Makmur Utama RW 01 RT 02
II. RIWAYAT KEPERAWATAN [NURSING HISTORY]

2.1. Keluhan Utama : Sakit kepala, dan lemas

2.2. Riwayat Penyakit :

2.2.1. Riwayat penyakit sebelumnya (upaya yang dilakukan dan terapi): Pasien
memiliki riwayat penyakit maag
2.2.2. Riwayat penyakit sekarang (PQRST, upaya yang dilakukan dan terapi):
Post vp sunt ec’HNC, SAH dengan diberikan tindakan asuhan keperawatan
dan terapi obat dari resep dokter
2.2.3. Riwayat kesehatan keluarga: Pasien memiliki keturunan hipertensi

Genogram Keluarga 3 (Tiga) Generasi

Keterangan :

= Meninggal = Pasien

= Laki-laki = Serumah

= Perempuan
III. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK

3.1. KEADAAN UMUM : Keadaan Umum pasien terbaring lemah, kesadaran


somnolen, terpasang kateter urine, terpasang ngt

3.2. TANDA-TANDA VITAL

S : 37,8 °C N : 106 x/mnt TD : 105/65 mmHg

Axilla Teratur Lengan kiri


Rectal Tidak teratur Lengan kanan
Oral Kuat Berbaring
Lemah Duduk

RR : 62 x/mnt HR : 108 x/mnt

Normal Teratur
Cyanosis Tidak teratur
Cheynestoke
Kusmaul
Lainnya, sebutkan:

3.3. BODY SYSTEMS

3.3.1. PERNAPASAN [B1: BREATHING]


a. Hidung
Polip Benda asing Deviasi
Sekret Patent
Lain-lain: Terpasang Ngt

b. Trakhea
Mukus Benda asing Peradangan
Lain-lain:

c. Bentuk rongga dada


Barrel chest (tong) Pigeon Chest Funnel Chest
Lain-lain:

d. Tipe pernapasan
Normal Orthopnea Chyne Stokes
Dyspnea Kusmaul

e. Bunyi napas
Vesikuler Ronchi Crecels
Wheezing Rales
Lokasi: .....................................
Keluhan lain:
Batuk, sejak ....................
Berdarah, sejak ...............
Sputum, sejak .................

3.3.2. PENGINDRAAN
a. Mata
Penglihatan:
Berkurang Kabur Ganda Buta
Gerakan bola mata: .........
Visus: VOD
VOS
Sklera: Normal Ikterus Merah/hifema
Konjungtiva: Merah muda Pucat/anemis
Kornea: Bening Keruh
Alat bantu: ..........
Nyeri: ..........
Keluhan lain: ..........
b. Telinga
Pendengaran: Normal Berkurang
Tinitus, sejak/saat: ..........
Otalgia, sejak/saat: ..........
Otorhae, sejak: .......... warna: ..........
Keseimbangan: Normal Terganggu, sejak ..........
Alat bantu dengar, sejak: ..........
Membran timpani: ..........
c. Penghidu
Bentuk: Simetris Asimetris
Lesi, lokasi: ..........
Patensi
Obstruksi, lokasi: ..........
Nyeri tekan sinus
Cavum nasal, warna .......... integritas: ..........
Septum nasal: Deviasi Perporasi Pendarahan
3.3.3. KARDIOVASKULER [B2: BLEEDING]
Nyeri dada: ..........
Pusing Palpitasi Clubbing Finger
Kram kaki Ictus cordis - Cafillary Refill Time:
Sakit kepala > 2 detik
< 2 detik

Suara Jantung:
Normal
Ada kelainan, sebutkan: ..........

Edema:
Palpebra Ekstremitas atas Asites
Anasarka Ekstremitas bawah Tidak ada
Grade: ...........

3.3.4. PERSYARAFAN
a. Tingkat kesadaran
Compos mentis Sopor Apatis
Koma Somnolen Gelisah

b. GCS
E : 4
V : 2
M : 4
Total nilai: 10
Pupil: Isokor Anisokor
Midriasis Meiosis
Refleks cahaya: Kanan : Positif Negatif
Kiri : Positif Negatif
Vertigo Gelisah Kejang Tremor
Bingung Dysarthia Kesemutan
Pelo Aphasia

c. Penilaian fungsi syaraf kranial:


Syaraf kranial I : Pasien tidak mampu mencium bau aroma
makanan
Syaraf kranial II : Masih bisa mellihat karena mata terbuka
spontan
Syaraf kranial III : Reaksi pupil terhadap cahaya tidak
mengalami kelainan
Syaraf kranial IV : Mampu menggerakkan bola mata ke atas
dan ke bawah
Syaraf kranial V : Arah tatapan mata pasien normal ke kiri dan
ke kanan
Syaraf kranial VI : Klien mampu menggerakkan mata ke
samping
Syaraf kranial VII : Tidak terdapat kelainan pada pendengaran
Syaraf kranial VIII : Pasien mampu mendengar orang berbicara
Syaraf kranial IX : Ditemukan gangguan dengan klien tidak
bisa menelan dan terpasang NGT
Syaraf kranial X : Posisi lidah baik
Syaraf kranial XI : Tidak ditemukan kelainan, dibuktikan
dengan klien bisa memalingkan kedua
wajah ke kiri dan ke kanan
Syaraf kranial XII : Mulut tidak simetris. Klien tidak bisa
menjulurkan lidah dan menggerakannya ke
semua arah

d. Pemeriksaan sensorik dan motorik


Fungsi sensorik : Bentuk mata simetris, pendengaran baik
Fungsi motorik : Pasien kurang dalam menggerakkan
anggota tubuh

e. Status refleks
Refleks tendon bagian dalam : Tidak ada dikaji
Refleks patologis : Tidak ada dikaji
3.3.5. PERKEMIHAN
1. Produksi urine : Saat melakukan monitor urin pada jam 12
terdapat produksi urin 650 cc
2. Warna : Kuning
3. Bau : Khas amoniak
4. Pembedahan : Tidak ada
5. Masalah/keluhan :
Oliguria Menetes Cystotomi
Poliguria Nyeri Inkontinensia
Disuria Panas Nokturia
Terpasang kateter Sering Hematuria
Retensio

3.3.6. PENCERNAAN
1. Mulut dan gigi : Gigi ompong dan kurang bersih
2. Tenggorokan : Normal, tidak ada radang dan benjolan
3. Abdomen : Normal, tidak ada benjolan dan kelainan
4. Rectum/anus : Tidak ada kelainan hemoroid
5. BAB : 2 hari sekali
Konsistensi : Lembek
5. Masalah/keluhan :
Muntah, sejak ..... Malabsorbsi Konstipasi

Mual, sejak ..... Diare Obstipasi

Feses berdarah, sejak .... Tidak terasa Wasir

Melena Haus Lendir

Sukar menelan Kolostomi


3.3.7. TULANG-OTOT-KULIT (MUSKULOSKELETAL-INTEGUMEN)
1. Tulang dan otot
a. Kekuatan : Kekuatan otot menurun
b. Pergerakan : Pergerakan pasien menurun
c. Bentuk tulang : Bentuk tulang normal
d. Masalah/keluhan : -

Kemampuan Ekstremitas Ekstremitas Tulang


yang Dinilai Atas Bawah Belakang
Tidak ada kelainan
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Patah tulang
kelainan kelaianan kelainan
Peradangan
Perlukaan
Parese
Paralise
Hemiparese

2. Integumen
Kulit/Integumen Rambut Kuku
1. Terdapat
Warna Sawo Matang Hitam
kehitaman
2. Turgor Normal Tidak ada Baik
3. Kebersihan Kurang bersih Tidak Kurang
4. Defisit
Defisit Perawatan
Masalah/keluhan Tidak ada Perawatan
diri
diri

3.3.7 REPRODUKSI
1. Laki-laki
a. Penis : Kurang bersih
b. Scrotom : Normal (kanan lebih tinggi dari kiri)
c. Testes : Normal tidak ada kelainan
d. Lainnya, sebutkan : .....................................................................................................

2. Perempuan
a. Vagina : -
b. Urethra : -
c. Payudara : -
d. Axilla : -
e. Siklus haid : -
f. Lainya, sebutkan :-

3.3.8. POLA FUNGSI KESEHATAN


3.3.9.1 Persepsi terhadap kesehatan dan penyakit : Pasien percaya penyakitnya bisa sembuh

3.3.9.2 Fungsi kesehatan

No. POLA FUNGSI KESEHATAN SEBELUM SAKIT KETIKA SAKIT


1. Nutrisi - metabolisme
a. Frekuensi 3x sehari Tidak makan nasi
b. Nafsu makan Nafsu makan normal Berkurang
c. Jenis makanan Nasi, sayur, dan lauk Sonde
d. Jenis minuman Air putih, the, kopi Air Putih
e. Jumlah makanan 1 porsi Susu
f. Jumlah minuman 3 gelas 1 gelas susu
g. Kebiasaan minum Tidak ada 3 gelas
h. Kebiasan makan Tidak ada Tidak ada
i. Berat badan 60 kg 50 kg
j. Tinggi badan 160 cm 160 cm
k. Diit khusus

2. Pola Tidur dan istirahat


l. Malam 7-8 jam -
m. Siang 1-3 jam -
n. Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada kebiasaan Tidak ada kebiasaan
sebelum tidur sebelum tidur

Keluhan : -

3.3.9.7 Kognitif : orientasi pada waktu dan tempat. Pasien mengetahui tenntang
penyakitnya
3.3.9.4 Persepsi diri/ konsep diri : sikap pasienterhadap diri sendiri tidak nyaman, terkadang pasien
gelisah

3.3.9.5 Peran/ berhubungan : Pasien berperan sebagai ayah, hubungan pasien dengan keluarga
baik

3.3.9.6 Koping Toleransi-Stress : Pasien mengatakan kepada perawat apabila penyakitnya kambuh
pasien merasa tidak nyaman dan gelisah

3.3.9.7 Nilai – Pola keyakinan : Pasien beragama islam, pasien rajin beribadah

3.3.10. PSIKOSOSIAL – SPIRITUAL

Berkomunikasi
Bahasa sehari-hari : Jawa

Berbicara
Normal Gagap Parau
Tidak dapat menyampaikan Dengan isyarat Aphasia

Hubungan dengan keluarga


Hubungan dengan teman/ petugas kesehatan : baik

Ekspresi afek dan emosi


Senang Sedih Marah
Takut Mudah tersinggung Gelisah

Menjalankan Ibadah : Kesadaran pasien somnolen dan masih dalam keadaan tidak berdaya untuk
menjalankan ibadah
3.3.11 DATA PENUNJANG ( Lab., Foto Rontgen, Pemeriksaan Diagnostik dll )
• Hasil Laboratorium pada tanggal 29 April 2021:
Ph (7.50) HCO3 (17.9 mmol/L)
PCO2 (23 mmHg) HCO3std (21.7 mmol/L)
PO2 (73 mmHg) TCO2 (18.6 mmol/L)
Na+ (153 mmol/L) BEedf (-5.3 mmol/L)
K+ (2.2 mmol/L) BE(B) (-4.1 mmol/L)
Ca++ (0.59 mmol/L) SO2c (96%)
Hct (32%)

• Hasil Foto Rontgen pada tanggal 26 April 2021

• Hasil Pemeriksaan X-Ray thorax AP


1. COR tampak membesar, CTR 57%, eloagenic aeorta
2. Corakan bronkovaskuler meningkat
3. Tampak bercak hidung pada resikular,di kedua lapang paru atas
4. Tulang normal
• Hasil pemeriksaan CT Scan kepala tanpa kontras:
1. Tidak tampak pergeseran struktur garis tengah
2. Tampak lesi hiperdens pada ventrikel lateralis kornu posterior bilateral,
ventrikel 3 dan 4 dengan dilatasi ventrikel
3. Sinus ethmoidalis, sphenoidalis, maksila, dan frontal tampak normal
3.3.12 TERAPI & IMPLIKASI KEPERAWATAN
1. Nacl 0,9% 20 tpm
2. Ketorolac 10 mg
3. Citicolin 2x50 mg IV
4. Ceftriaxone 2x1gr IV
5. 5x100 ml IV

Palangka Raya, .......................................


Tanda Tangan Mahasiswa,

(...................................................)
Inisial Pasien : Tn. K
No. Reg. :

ANALISA DATA
Data Fokus
Masalah Kemungkinan Penyebab
(Subjektif dan Objektif)
DS: Tidak terkaji (pasien tidak sadar) Gangguan Muskuloskeletal Gangguan mobilitas fisik (SDKI D.0064,
DO: Hal 124)
• K/u lemah
• Kekuatan otot pasien menurun
• Gerakan terbatas
• Pasien tampak berbaring
Hasil Pemeriksaan X-Ray
thorax AP:
5. COR tampak
membesar, CTR 57%,
eloagenic aeorta
6. Corakan
bronkovaskuler
meningkat
7. Tampak bercak
hidung pada
resikular,di kedua
lapang paru atas
8. Tulang normal

DS: Tidak terkaji (pasien tidak sadar) Hipertensitroke non hemoragik Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif (SDKI
DO: D.0017, Hal 51)
• Kesadaran somnolen
• Nadi terabaSinus Takikardia
• Pasien terasa demam
• Pasien tampak gelisah
• TTV; TD:105/65 mmHg, N: 106
x/menit, S: 37,8°C, RR: 62 x/menit
Hasil CT Scan kepala:
• Pendarahan pada intraventrikuler
dengan dilatasi ventrikel
• Edema cerebri
• Pendarahan subarachnoid pada fissur
sylvii bilateral, suci gyri hem propriete
bilateral, sistema basalis dan sistema
interpenduncular
DS: Tidak terkaji (pasien tidak sadar) Kelemahan Fisik Defisit Perawatan Diri (SDKI D. 0109, Hal
DO: 240)
• Pasien tidak mampu ke toilet
• Tampak perawatan diri pasien
berkurang
• Pasien tampak terpasang kateter
• Pasien tampak terpasang ngt
• Personal hygiene pasien seperti
memandikan, BAK dan BAB di bantu
oleh perawat
Inisial Pasien : Tn. K
No. Reg. :

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS


1. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Gangguan Muskuloskeletal (SDKI
D.0064, Hal 124)
2. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif berhubungan dengan Hipertensitroke non
hemoragik (SDKI D.0017, Hal 51)
3. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan Kelemahan Fisik (SDKI D. 0109, Hal
240)
Inisial Pasien : Tn. K
No. Reg. :

RENCANA KEPERAWATAN
Nomor Diagnosa Tujuan/Kriteria
No. Tanggal Rencana Tindakan Rasional
Keperawatan Hasil
Setelah dilakukan tindakan Dukungan Ambulasi (SIKI 1. Membantu menentukan
keperawatan selama 3x4 1.06171, Hal 22) derajat kerusakan dan
jam diharapkan mobilitas Observasi kesulitan terhadap
fisik klien menigkat dengan 1. Identifikasi adanya nyeri keadaan yang dialami
kriteria hasil: atau keluhan fisik lainnya 2. Untuk mengidentifikasi
1. Pergerakan 2. Monitor frekuensi jantung adanya perubahan
ekstremitas dan tekanan darah sebelum tekanan darah dan
29 April
1. Dx 1 meningkat dengan memulai ambulasi frekuensi jantung
2021
skor 5 Terapeutik sebelum dan sesudah
2. Kekuatan otot 3. Fasilitasi aktivitas ambulasi ambulasi
meningkat dengan dengan alat bantu (mis. 3. Untuk menurunkan
skor 5 kruk) resiko komplikasi dan
3. Kelemahan fisik 4. Libatkan keluarga untuk mobilisasi
menurun dengan membantu pasien dalam 4. Agar dapat membantu
skor 5 meningkatkan ambulasi klien dalam bergerak
Edukasi 5. Untuk memenuhi
5. Jelaskan tujuan dan kebutuhan aktivitas guna
prosedur ambulasi mempertahankan
kesehatan

Setelah dilakukan tindakan Manajemen peningkatan tekanan 1. Agar dapat menentukan


keperawatan selama 3x4 intracranial (SIKI 1.06194, Hal intervensi selanjutnya
jam di harapkan perfusi 205) 2. Agar mengetahui
serebral meningkat dengan Observasi frekuensi pernapasan
kriteria hasil: 1. Monitor tanda/gejala meningkat atau menurun
1. Tingkat kesadaran peningkatan tik 3. Memberikan pasien rasa
meningkat dengan (mis.tekanan darah aman dan nyaman dalam
30 April skor 5 meningkat, tekanan nadi, beristirahat
2. Dx2
2021 2. Gelisah menurun pola napas ireguler, 4. Untuk mencegah atau
dengan skor 5 kesadaran menurun) mengatasi kejang pada
3. Demam menurun 2. Monitor status pernapasan klien
dengan skor 5 Terapeutik
3. Minimalkan stimulus
dengan menyediakan
lingkungan yang tenang
Kolaborasi
4. Kolaborasi pemberian
sedasi dan anti konvulsan,
jika perlu
3. Dx3 1 mei 2021 Setelah dilakukan tindakan Dukungan perawatan diri 1. Agar memudahkan
keperawatan selama 3x4 BAB/BAK (SIKI 1.11349, Hal 37) perawat dalam
jam di harapkan perawatan Observasi melakukan tindakan
diri pasien meningkat 1. Identifikasi kebiasaan 2. Agar privasi diri klien
dengan kriteria hasil: BAK/BAB sesuai usia tetap terjaga
1. Kemampuan ke Terapeutik 3. Untuk mengeluarkan
toilet (BAB/BAK) 2. Jaga privasi selama kotoran dari dalam tubuh
meningkat dengan eliminasi
skor 5 Edukasi
2. Minat melakukan 3. Anjurkan BAK/BAB secara
perawatan diri rutin
meningkat dengan
skor 5
3. Mempertahankan
kebersihan diri
meningkat dengan
skor 5
Inisial Pasien : Tn.K
No. Reg. :

PELAKSANAAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI)


Nomor Diagnosa Paraf/Nama
No. Tanggal/Jam Pelaksanaan/Tindakan Keperawatan Evaluasi Tindakan/Respon Klien
Keperawatan Perawat,mhs
1. 29 April Dx1 1. Mengidentifikasi fisik pasien DS: Keluarga pasien menanyakan
2021/ Pukul 2. Memonitor tanda tanda vital tanda-tanda vital pasien
07.00-11.00 3. Memberikan cairan Nacl 0,9% 20 DO: Pasien tampak gelisah
WIB tpm
4. Memberikan edukasi pada keluarga
pasien tujuan melakukan ambulasi
2. 30 April Dx2 1. Monitor tanda-tanda vital perjam DS: -
2021/Pukul 2. Memberikan pasien kompres hangat DO: Pasien tampak pelo
15.00-19.00 3. Memberikan pasien lingkungan
WIB aman dan nyaman
4. Pemberian injeksi ketorolac 10 mg
3. 1 Mei Dx3 1. Mencuci tangan sebelum dan DS: Pasien mererspon dengan
2021/Pukul sesudah tindakan ke pasien gerakan
11.00-15.00 2. Memberikan privasi pada pasien DO:
WIB 3. Menggantikan selang kateter pasien • Pasien tampak bersih
4. Menggantikan selang ngt pasien • Pasien terlihat tenang saat
5. Memonitor urine pasien dilakukan pemasangan
kateter
Inisial Pasien : Tn.K
No. Reg. :

CATATAN PERKEMBANGAN
Nomor Diagnosa Paraf/Nama
Tanggal/Jam Catatan Perkembangan (S.O.A.P./ S.O.A.P.I.E.R.)
Keperawatan Perawat,mhs
29 April Dx1 S:
2021/Pukul O:
07.00-11.00 • Keadaan umum lemah
WIB • Kekuatan otot

2 2
2 2
A: Masalah belum teratasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
2. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
3. Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis. kruk)
4. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
30 April Dx1 S:
2021/Pukul O:
15.00-19.00 • Keadaan umum lemah
WIB • Kekuatan otot

2 2
2 2
A: Masalah belum teratasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
5. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
6. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
7. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi

S:
1 Mei O:
2021/Pukul Dx1 • Keadaan umum lemah
11.00-15.00 • Kekuatan otot
WIB

2 2
2 2
A: Masalah belum teratasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
8. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
9. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
10. Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis. kruk)
11. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
29 April Dx2 S:
2021/Pukul O:
07.00-11.00 • K/u lemah
WIB • Kesadaran somnolen
• Pasien ada reaksi gerakan saat dilakukan pemberian injeksi ketorolac 10 mg
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Monitor tanda/gejala peningkatan tik (mis.tekanan darah meningkat, tekanan nadi,
pola napas ireguler, kesadaran menurun)
2. Monitor status pernapasan
3. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang

S:
30 Mei Dx2 O:
2021/Pukul • K/u lemah
15.00-19.00 • Kesadaran somnolen
WIB A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
4. Monitor tanda/gejala peningkatan tik (mis.tekanan darah meningkat, tekanan nadi,
pola napas ireguler, kesadaran menurun)
5. Monitor status pernapasan
6. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang

1 Mei Dx2 S:
2021/Pukul O:
11.00-15.00 • K/u lemah
WIB • Kesadaran somnolen
Ttv; TD: : 169/40 mmhg
N : 132x/menit
RR : 26x/menit
S : 36 ˚C
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
7. Monitor tanda/gejala peningkatan tik (mis.tekanan darah meningkat, tekanan nadi,
pola napas ireguler, kesadaran menurun)
8. Monitor status pernapasan
9. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang
29 April Dx3 S: -
2021/Pukul O:
07.00-11.00 • Kuku pasien tampak kotor
WIB • Tampak terpasang ngt
• BAK dan BAB dibantu oleh perawat
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Identifikasi kebiasaan BAK/BAB sesuai usia
2. Jaga privasi selama eliminasi
3. Anjurkan BAK/BAB secara rutin

S: -
30 April Dx3 O:
2021/Pukul • Pasien tampak bersih
15.00-19.00 • Pasien tampak gelisah
WIB • BAK dan BAB dibantu oleh perawat
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
1. Jaga privasi selama eliminasi
2. Anjurkan BAK/BAB secara rutin
1 Mei Dx3 S: -
2021/Pukul O:
11.00-19.00 • Pasien tampak bersih
WIB • Tampak gelisah saat dipasangkan ngt
• Pasien tenang saat dipasangkan kateter
• BAK dan BAB dibantu oleh perawat
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
1. Jaga privasi selama eliminasi
2. Anjurkan BAK/BAB secara rutin
Inisial Pasien : Tn. K
No. Reg. :

DISCHARGE PLANNING
Apabila ketika pasien dipulangkan diharapkan pasien dan keluarga bisa melakukan
perawatn mandiri yang telah di jarkan oleh perawat/dokter.
Perawatan mandiri yang bisa dilakukan:
1. Kontrol kesehatan pasien sesuai jadwal yang ditetapkan dokter
2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
3. Bantu pasien minum obat sesuai dosis dan indikasi dari dokter
4. Bantu pasien dalam melakukan perawatan diri

Anda mungkin juga menyukai