Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH METODOLOGI KEPERAWATAN

“PROSES KEPERAWATAN”

Disusun oleh :

KELOMPOK II
Devi Indra Ria (PO.62.20.1.19.132)
Diana Nurul Angreiyani (PO.62.20.1.19.133)
Dila Handriani (PO.62.20.1.19.134)
Dwi Hartaty (PO.62.20.1.19.135)
Eka Retno Wati (PO.62.20.1.19.136)
Elia Hapijah (PO.62.20.1.19.137)
Faradisa Mailani (PO.62.20.1.19.138)
Febri (PO.62.20.1.19.139)

REG XXII-D
DIII KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PALANGKARAYA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan serta hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata kuliah “Metodologi Keperawatan”. Makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah Metodologi Keperawatan di program studi DIII keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................................................... 2
A. Proses Keperawatan..........………………………………………………………………… 5
BAB III METODOLOGI KEPERAWATAN………………………………………………………. 6
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………………….. 10
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 10
B. Saran ......................................................................................................................................... 10
KASUS
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang memampukan
perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan. Proses keperawatan mengandung
elemen berpikir kritis yang memungkinkan perawat membuat penilaian dan melakukan tindakan
berdasarkan nalar.
Proses perawatan merupakan suatu metode bagi perawat untuk Memberikan asuihan keperawatan
kepada klien. Beberapa pengertian proses kaparawatan adalah sebagai berikut Suatu metoda
pemberian asuhan keperawatan yang sistematis dan rasional (Kozier, 1991).
Proses keperawatan bukan hanya sekedar pendekatan sistematik dan terorganisir melalui enam
langkah dalam mengenali masalah-masalah klien, namun merupakan suatu metode pemecahan
masalah baik secara episodic maupun secara linier. Kemudian dapat dirumuskan diagnosa
keparawatannya, dan cara pemecahan masalah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari proses keperawatan?
2. Apa saja tahap-tahap proses keperawatan?
3. Bagaimana tahap-tahap proses keperawatan?
C. TUJUAN
Makalah ini di buat dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang
proses keperawatan, definisi dan tahap-tahap proses keperawatan.

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

A.Proses Keperawatan
1.Pengertian Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalah aktivitas yang mempunyai maksud yaitu praktik keperawatan yang
dilakukan dengan cara yang sistematik. Selama melaksanakan proses keperawatan, perawat
menggunakan dasar pengetahuan yang komprehensif untuk mengkaji status kesehatan klien,
membuat penilaian yang bijaksana dan mendiagnosa, mengidentifikasi hasil akhir kesehatan
klien dan merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi tindakan keperawatan yang tepat guna
mencapai hasil akhir tersebut (Dermawan, 2012).Proses keperawatan adalah salah satu metoda
efektif pemecahan masalah yang dilakukan perawat terhadap klien dengan pendekatan
metodologi ilmiah. Asuhan keperawatan dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan substansi
ilmiah yaitu logis, sistimatis, dinamis dan terstruktur (Muhlisin, 2011).Proses keperawatan
adalah suatu metode ilmiah yang sistematis dan terorganisir dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien yang berfokus pada respon individu terhadap gangguan kesehatan yang
dialami (Manurung, 2011).
2.Tujuan Proses Keperawatan
Tujuan proses keperawatan menurut Manurung (2011) adalah sebagai berikut:
a.Mempraktikkan metode pemecahan masalah dalam praktik keperawatan.
b.Menggunakan standar untuk praktik keperawatan.
c.Memperoleh metoda yang baku dan sesuai, rational dan sistematis dalammemberikan asuhan
keperawatan pada pasien.
d.Memperoleh metoda yang dapat digunakan dalam segala situasi.
e.Memperoleh hasil asuhan keperawatan dengan kualitas tinggi.
3.Komponen Proses KeperawatanP
roses keperawatan mempunyai 5 komponen menurut Ali (2009) sebagai berikut:
a.Pengkajian
1)Pengertian pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan proses yang
sistematisdalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan

2
mengidentifikasi status kesehatan pasien menurut Lyer et al (1996, dalam Setiadi,
2012).Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan menganalisanya
(Manurung, 2011).Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan
untuk mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali
masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien, baik fisik, mental, sosial dan
lingkungan menurut Effendy (1995,dalam Dermawan, 2012).
2)Tujuan pengkajian
Tujuan pengkajian menurut Dermawan (2012) adalah sebagai berikut:
a)Untuk memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan pasien.
b)Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan pasien.
c)Untuk menilai keadaan kesehatan pasien.
d)Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya.
b.Diagnosa keperawatan
1)Pengertian diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu kesimpulan yang dihasilkan dari analisa data (Carpenito,
2009).Diagnosakeperawatan adalah penilaian klinik tentang respon individu keluarga, atau
komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau potensia.
Diagnosa keperawatan memberikan dasar untuk pemilhan intervensi keperawatan untuk
mencapai hasil yang merupakan tanggung jawab perawat menurut North American Nursing
Diagnosis Association (NANDA) (1990, dalam Allen, 1998).Diagnosa keperawatan adalah
langkah kedua dari proses keperawatan yang menggambarkan penilaian klinis tentang respon
individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat terhadap permasalahan kesehatan baik aktual
maupun potensial. Dimana perawat mempunyai lisensi dan kompetensi untuk mengtasinya
( Sumijatun, 2010).Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas, singkat dan pasti
tentang masalah pasien yang nyata serta penyebabnya dapat dipecahkan atau diubah melalui
tindakan keperawatan menurut Gordon (1982, dalam Dermawan, 2012).Diagnosa keperawatan
adalah suatu pernyataan yang singkat, tegas, dan jelas tentang respon klien terhadap masalah
kesehatan/penyakit tertentu yang aktual dan potensial karena ketidaktahuan, ketidakmauan, atau
ketidakmampuan pasien/klien mengatasinya sendiri yang membutuhkan tindakan keperawatan
untuk mengatasinya (Ali, 2009).
2)Kriteria diagnosa keperawatanKriteria antara lain sebagai berikut (Nursalam, 2015) :

3
a)Status kesehatan dibandingkan dengan standar untuk menentukan kesenjangan.
b)Diagnosa keperawatan dihubungkan dengan penyebab kesenjangan dan pemenuhan kebutuhan
pasien.
c)Diagnosa keperawatan dibuat sesuai dengan wewenang.
d)Komponen diagnosa terdiri atas PE/PES.
e)Pengkajian ulang dan revisi terhadap diagnosis berdasarkan data terbaru.
Komponen diagnosa keperawatan menurut Dermawan(2012) sebagai berikut:
a)Problem
Problem adalah gambaran keadaan pasien dimana tindakan keperawatan dapat diberikan.
Masalah atau problema dalah kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang
seharusnya tidak terjadi.Tujuan : menjelaskan status kesehatan pasien secara jelas dan sesingkat
mungkin.
Diagnosis keperawatan disusun dengan menggunakan standart yang telah disepakati, supaya :
(1)Perawat dapat berkomunikasi dengan istilah yang dimengerti secara umum.
(2)Memfasilitasi dan mengakses diagnosa keperawatan.
(3)Sebagai metode untuk mengidentifikasi perbedaan masalahkeperawatan dengan masalah
medis.
(4)Meningkatkan kerjasama perawat dalam mendefinisikan diagnosis dari data pengkajian dan
intervensi keperawatan.
b)Etiologi Etiologi atau faktor penyebab adalah faktor klinik dan personal yang dapat merubah
status kesehatan atau mempengaruhi perkembangan masalah. Merupakan pedoman untuk
merumuskanintervensi. Unsur –unsur dalam identifikasi etiologi meliputi unsur PSMM :
(1)Patofisiologi penyakit : semua proses penyakit, akut atau kronis yang dapat menyebabkan
atau mendukung masalah.
(2)Situasional : personal dan lingkungan (kurang pengetahuan, isolasi sosial).
(3)Medikasi (berhubungan dengan program perawatan atau pengobatan) : keterbatasan institusi
atau rumah sakit, sehingga tidak mampu memberikan perawatan.
(4)Maturasional : adolensent(ketergantungan dalam kelompok), young adult(menikah, hamil,
menjadi orang tua), dewasa (tekanan karier).
c)Sign and symptom
Data subyektif dan obyektif yang ditemukan sebagai komponen pendukung terhadap diagnosa
keperawatan. Sign and symptom(tanda dan gejala) adalah ciri, tanda atau gejala yang merupakan
informasi yang diperlukan untuk merumuskan diagnosa keperawatan.Komponen diagnosa
keperawatan menurut PPNI (2010) terdiri dari masalah (P), etiologi atau penyebab (E) dan tanda
atau gejala (S) atau terdiri dari masalah dengan penyebab (PE).
c.Perencanaan keperawatan
Pengertian perencanaan keperawatanPerencanaan keperawatan adalah suatu proses di dalam
pemecahan masalah yang merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan dilakukan,
bagaimana dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari semua tindakan keperawatan
(Dermawan, 2012).Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan tertulis yang
menggambarkan masalah kesehatan pasien, hasil yang akan diharapkan, tindakan-tindakan
keperawatan dan kemajuan pasien secara spesifik (Manurung, 2011).Perencanaan keperawatan
adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses keperawatan sebagai pedoman untuk

4
mengarahkan tindakan keperawatan dalam usaha membantu, meringankan, memecahkan
masalah atau untuk memenuhi kebutuhan pasien (Setiadi, 2012)
d.Implementasi keperawatan
Pengertian implementasi keperawatan Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan rencana
keperawatan oleh perawat dan pasien(Riyadi, 2010).Implementasi keperawatan adalah
pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap
perencanaan (Setiadi, 2012).

BAB III
TINJAUAN METODOLOGI

5
Banyak pakar telah merumuskan definisi dari proses keperawatan (Weitzel, Marriner, Murray, Yura,
Herber, dll). Secara umum dapat dikatakan bahwa proses keperawatan adalah metode pengorganisasian
yang sistematis, dalam melakuan asuhan keperawatan pada individu, kelompok dan masyarakat yang
berfokus pada identifikasi dan pemecahan masalah dari respn pasien terhadap penyakitnya (Tarwoto &
Wartonah, 2004). Atau :
Proses keperawatan adalah :
1. Suatu pendekatan sistematis untuk mengenal masalah-masalah pasien dan mencarikan alternatif
pemecahan masalah dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasien.
2. Merupakan proses pemecahan masalah yang dinamis dalam memperbaiki dan meningkatkan
kesehatan pasien sampai ke tahap maksimum.
3. Merupakan pendekatan ilmiah
4. Terdiri dari 4 tahap : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Atau, ada pula yang
menterjemahkannya ke dalam 5 tahap : pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.

a. Pengkajian
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali
masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien, baik fisik, mental, sosial dan
lingkungan menurut Effendy (1995, dalam Dermawan, 2012). Pengkajian adalah upaya
mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah
kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual
dapat ditentukan. Tahap ini mencakup tiga kegiatan,yaitu Pengumpulan Data, Analisis
Data dan Penentuan Masalah kesehatan serta keperawatan.
 Pengumpulan data
Tujuannya adalah Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada
pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah
tersebut yang menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual serta faktor lingkungan
yang mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat dan mudah dianalisis.

Jenis data antara lain:


 Data Objektif, yaitu data yang diperoleh melalui suatu pengukuran, pemeriksaan, dan
pengamatan, misalnya suhu tubuh, tekanan darah, serta warna kulit.
 Data subjekif, yaitu data yang diperoleh dari keluhan yang dirasakan pasien, atau dari
keluarga pasien/saksi lain misalnya; kepala pusing, nyeri dan mual.
Adapun focus dalam pengumpulan data meliputi :
 Status kesehatan sebelumnya dan sekarang
 Pola koping sebelumnya dan sekarang
 Fungsi status sebelumnya dan sekarang

6
 Respon terhadap terapi medis dan tindakan keperawatan
 Resiko untuk masalah potensial
 Hal-hal yang menjadi dorongan atau kekuatan klien
 Analisa data
Analisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan kemampuan berpikir rasional sesuai
dengan latar belakang ilmu pengetahuan.
 Perumusan masalah
Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah kesehatan. Masalah
kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi dengan Asuhan Keperawatan (Masalah
Keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan lebih memerlukan tindakan medis. Selanjutnya
disusun Diagnosis Keperawatan sesuai dengan prioritas. Prioritas masalah ditentukan
berdasarkan kriteria penting dan segera. Penting mencakup kegawatan dan apabila tidak
diatasi akan menimbulkan komplikasi, sedangkan Segera mencakup waktu misalnya pada
pasien stroke yang tidak sadar maka tindakan harus segera dilakukan untuk mencegah
komplikasi yang lebih parah atau kematian. Prioritas masalah juga dapat ditentukan
berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Maslow, yaitu : Keadaan yang mengancam
kehidupan, keadaan yang mengancam kesehatan, persepsi tentang kesehatan dan
keperawatan.

b. Diagnosa
Diagnosa Keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status
kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara
akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status
kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah (Carpenito,2000).
Perumusan diagnosa keperawatan :
 Actual : Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang ditemukan.
 Resiko : Menjelaskan masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak dilakukan intervensi.
 Kemungkinan : Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan masalah
keperawatan kemungkinan.
 Wellness : Keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga atau masyarakat dalam
transisi dari tingkat sejahtera tertentu ketingkat sejahtera yang lebih tinggi.
 Syndrom : diagnose yang terdiri dar kelompok diagnosa keperawatan actual dan resiko tinggi
yang diperkirakan muncul/timbul karena suatu kejadian atau situasi tertentu.

c. Rencana Keperawatan
Semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien beralih dari status
kesehatan saat ini kestatus kesehatan yang di uraikan dalam hasil yang di harapkan
(Gordon,1994).
Merupakan pedoman tertulis untuk perawatan klien. Rencana perawatan terorganisasi sehingga
setiap perawat dapat dengan cepat mengidentifikasi tindakan perawatan yang diberikan. Rencana
asuhan keperawatan yang di rumuskan dengan tepat memfasilitasi konyinuitas asuhan perawatan

7
dari satu perawat ke perawat lainnya. Sebagai hasil, semua perawat mempunyai kesempatan
untuk memberikan asuhan yang berkualitas tinggi dan konsisten.
Rencana asuhan keperawatan tertulis mengatur pertukaran informasi oleh perawat dalam laporan
pertukaran dinas. Rencana perawatan tertulis juga mencakup kebutuhan klien jangka
panjang(potter,1997).

d. Implementasi Keperawatan
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap
pelaksanaan dimulai dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders
untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang
spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan
klien.
Adapun tahap-tahap dalam tindakan keperawatan adalah sebagai berikut :
 Tahap 1 : persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat untuk mengevaluasi yang
diindentifikasi pada tahap perencanaan.
 Tahap 2 : intervensi
Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan dan pelaksanaan tindakan dari
perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan tindakan
keperawatan meliputi tindakan : independen,dependen,dan interdependen.
 Tahap 3 : dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat
terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.

e. Evaluasi
Perencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan jalan membandingkan antara proses
dengan pedoman/rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan
membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan sehari-hari dan tingkat
kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di rumuskan sebelumnya.
Sasaran evaluasi adalah sebagai berikut:
 Proses asuhan keperawatan, berdasarkan criteria/ rencana yang telah disusun.
 Hasil tindakan keperawatan ,berdasarkan criteria keberhasilan yang telah di rumuskan dalam
rencana evaluasi.

Hasil Evaluasi

Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :

 Tujuan tercapai, apabila pasien telah menunjukan perbaikan/ kemajuan sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan.
 Tujuan tercapai sebagian, apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu
di cari penyebab dan cara mengatasinya.
 Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukan perubahan/kemajuan sama sekali
bahkan timbul masalah baru.dalam hal ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebih

8
mendalam apakah terdapat data, analisis, diagnosa, tindakan, dan faktor-faktor lain yang
tidak sesuai yang menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.

BAB IV
PENUTUP

9
A. Kesimpulan
Secara umum proses keperawatan adalah metode pengorganisasian yang sistematis, dalam melakuan
asuhan keperawatan pada individu, kelompok dan masyarakat yang berfokus pada identifikasi dan
pemecahan masalah dari respon pasien terhadap penyakitnya.
Proses keperawatan terdiri dari 5 tahap : pertama pengkajian yaitu upaya mengumpulkan data secara
lengkap dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di
hadapi pasien dapat ditentukan. Kedua perumusan diagnosis keperawatan, ketiga perencanaan, keempat
pelaksanaan dan kelima evaluasi.
Pada hasil evaluasi, tujuan tercapai apabila pasien telah menunjukan perbaikan/ kemajuan sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan.

B. Saran
Pengetahuan mengenai proses keperawatan hendaknya dimiliki oleh semua anggota perawat, dengan
pengetahuan yang dimiliki diharapkan para perawat dapat melaksanakan proses keperawatan dengan baik
dan benar juga penuh tanggung jawab. Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran
dan tidak menyesatkan.

10
ASUHAN KEPERAWATAN VARICELLA
1. Pengkajian
A. Identitas pasien:
Nama : Nn.A
Umur : 21 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan G.Obos 4
Status : Mahasiswi
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Tanggal masuk : 4 Agustus 2020
Tanggal Pengkajian: 4 Agustus 2020

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny.D
Umur : 45 Tahun
Alamat : Jalan G.Obos 4
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Hubungan dengan pasien : Ibu

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama : Pasien mengatakan demam, gatal dan muncul ruam
berisi air diseluruh tubuhnya
2. Riwayat Penyakit Sekarang : Pada tanggal 2 Agustus 2020 pasien
merasakan badannya panas seperti akan flu, terdapat ruam merah pada
bagian tubuhnya dan terasa nyeri jika dipegang lalu pasien mengkonsumsi
obat dari warung tetapi tidak ada perubahan. Akhirnya pada tanggal 4
Agustus 2020 pukul 08.30 WIB, pasien datang ke puskesmas dengan
keluhan demam, gatal dan muncul ruam berisi air di seluruh tubuhnya
3. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami
penyakit seperti ini sebelumnya
4. Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien mengatakan bahwa dulu kakak nya
pernah mengalami seperti ini, tapi sudah cukup lama

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Pasien tampak lemas,gelisah
2. Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
3. TTV : * Tekanan Darah : 110/80 mmHg
* Nadi : 88x/Menit
* Respirasi : 20x/Menit
* Suhu : 37,9˚C
6. Kepala : Rambut bersih, tidak ada ruam
7. Mata : Penglihatan baik, tampak daerah kantung mata hitam
8. Kulit : Terdapat lesi dan ruam, adanya vesikel-vesikel yang menyebabkan
nyeri pada saat dipegang. Ketika dipalpasi terdapat tonjolan yang tidak rata
dengan permukaan kulit

8. Abdomen : * I : Simetris
* A : Bising usus normal
* P : Tidak ada nyeri tekan
* P : Timpani

7. Skala Nyeri : * P : Karena ruam merah


* Q : Seperti dicubit

2
* R : Dibagian tubuh yang terdapat ruam
*S:2
* T : Saat disentuh

D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan tzanck

E. Pola Kesehatan
1. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan teratur dan minum cukup
Saat sakit : Pasien mengatakan nafsu makan menurun
2. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan
3. Pola Istirahat Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidur normal
Saat Sakit : Pasien mengatakan tidak terganggu karna ruam
4. Pola Aktivitas
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat beraktivitas normal seperti
biasa
Saat sakit : Pasien mengatakan akitivitas nya terganggu
5. Pola Persepsi
Pasien mengatakan saat sakit hanya meminum obat-obatan dari
warung. Saat diperiksa ke dokter, pasien mengatakan meminum obat-
obatan dari dokter

3
F. Analisa Data

No Data Problem Etiologi


1 Ds : Hipertermi Proses Infeksi
- Pasien mengatakan
demam
Do :
- Pasien tampak lemas
- Ttv:
*TD: 110/80 mmHg
*N: 88x/menit
*R: 20x/menit
*S:37,9˚C

2 Ds : Resiko Infeksi Kerusakan


- Pasien mengatakan jaringan kulit
gatal muncul ruam
berisi air diseluruh
tubuhnya
- Skala Nyeri:
*P : Karena ruam
merah
*Q : Seperti dicubit
*R : Dibagian tubuh
yang terdapat ruam
*S : 2
*T : Saat disentuh
Do :

4
- Pasien tampak gelisah
- Tampak dikulit
pasien terdapat lesi
dan ruam
3 Ds : Gangguan pola Ketidaknyamanan
- Pasien mengatakan istirahat tidur fisik akibat nyeri
tidur terganggu
Do :
- Tampak daerah mata
berkantung dan hitam

G. Diagnosa Keperawatan
1.) Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
2.) Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan kulit
3.) Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan
fisik akibat nyeri

H. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Hipertermi - Observasi TTV - Untuk
mengetahui
berhubungan
keadaan umum
dengan proses pasien
- Untuk
infeksi
memberikan efek
- Berikan kompres
vasodilatasi
hangat di daerah
pembuluh darah
ketiak dan dahi
sehingga dapat
meningkatkan
pengeluaran
panas tubuh
melalui pori-pori
- Untuk mencegah
5
terjadinya
peningkatan
metabolisme
tubuh dan
membantu proses
pemulihan
- Anjurkan pasien - Antipiretik
untuk mengunakan berfungsi untuk
pakaian yang tipis menurunkan
dan menyerap suhu tubuh
keringat

- Kolaborasi dengan
tim medis
pemberian obat
antipiretik
2 Resiko infeksi - Kaji skala nyeri - Untuk
mengetahui
berhubungan
tingkat skala
dengan kerusakan nyeri
- Untuk
kulit
meminimalkan
- Atur posisi pasien
terjadinya
senyaman
jaringan yang
mungkin
terkena luka
- Untuk mencegah
kontaminasi
silang,menurunk
- Jelaskan
an resiko infeksi
pentingnya cuci
tangan yang baik
untuk semua
individu yang
datang kontak
dengan pasien - Meningkatkan

6
penyembuhan
- Bersihkan jaringan
nekrotik/yang
lepas (termasuk
pecahnya lepuh)
3 Gangguan pola - Kaji pola tidur - Untuk
mengetahui
istirahat tidur
kemudahan
berhubungan dalam tidur
- Untuk membantu
dengan
pasien relaksasi
- Ciptakan suasana
ketidaknyamanan saat tidur
nyaman, kurangi
fisik akibat nyeri atau hilangkan
distraksi
lingkungan dan
gangguan tidur
I. Implementasi Keperawatan

No Tanggal Diagnosa Implementasi Paraf


Keperawatan
1 4 Agustus I - Mengobservasi
TTV, Hasilnya:
2020
*TD: 110/80
mmHg
*N: 88x/Menit
*RR: 20x/menit
*S: 37,9˚C

- Berikan kompres
hangat di daerah
ketiak dan dahi
Hasilnya:
Suhu tubuh
pasien turun

7
- Anjurkan pasien
untuk
menggunakan
pakaian yang tipis
dan menyerap
keringat
Hasilnya:
Pasien mau
mengikuti
anjuran perawat

- Kolaborasi
dengan tim medis
pemberian obat
anti piretik
Hasilnya:
Pasien
mengatakan mau
mengkonsumsi
obat yang
diberikan

2 4 Agustus II - Kaji skala nyeri


Hasilnya:
2020
*P: Karena ruam
merah
*Q: Seperti
dicubit
*R: Bagian tubuh

8
yang terdapat
ruam
*S: 2

- Atur posisi pasien


senyaman
mungkin
Hasilnya:
Pasien tampak
nyaman dengan
posisi nya

- Jelaskan penting
nya cuci tangan
yang baik untuk
semua individu
yang datang
kontak dengan
pasien
Hasilnya:
Pasien
mengatakan
mengerti dengan
penjelasan
perawat

- Bersikan jaringan
nekrotik/yang
lepas (Termasuk
pecah nya lepuh)
Hasilnya:

9
Pasien tampak
lebih nyaman
3 4 Agustus III - Kaji pola tidur
Hasilnya:
2020
Pasien tampak
mengetahui
kemudahan untuk
tidur
- Ciptakan suasana
nyaman, kurangi
atau hilangkan
distraksi
lingkungan dan
gangguan tidur
Hasilnya:
Diruangan klien
terlihat nyaman
dan tenang

J. Evaluasi

Tanggal Diagnosa Perkembangan Paraf


4 Agustus I S: Pasien mengatakan
2020 suhu tubuhnya berkurang
O: Suhu tubuh 37,2˚C
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
4 Agustus II S: Pasien mengeluh nyeri
2020 O: Pasien tampak gelisah

10
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
4 Agustus III S:Pasien mengatakan
2020 dapat tidur dengan nyaman
O:Tampak daerah mata
nya tidak berkantung
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

DAFTAR PUSTAKA

11
http://repository.unimus.ac.id/2026/6/BAB%20II.pdf
https://www.nerslicious.com/proses-keperawatan/
https://www.academia.edu/11502947/TAHAP-TAHAP_PROSES_KEPERAWATAN
https://www.researchgate.net/publication/336270611_Langkah_-_langkah_proses_keperawatan

12

Anda mungkin juga menyukai