Anda di halaman 1dari 6

KASUS POSISI

PT. Siraj Sejahtera yang didirikan pada tahun 2015 merupakan perusahaan
yang sukses dan maju dibidang Konstruksi. Perusahaan tersebut dimiliki oleh
seorang Pengusaha bernama I Putu Siraj Sanjaya yang terletak di Jl. Veteran
Utara No. 180 Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. PT. Siraj Sejahtera
telah berdiri selama ±5 tahun lamanya. Selasa, 29 Desember 2020 pukul 10.30
WITA, Perusahaan Siraj mendapatkan amanah dari Pemerintah Pusat dalam hal
ini Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(PUPR) melalui Surat
Perintah Kerja (SPK) untuk membangun proyek perkeretaapian Trans Sulawesi
yang ditargetkan sepanjang 2.000 Km yang membentang dari Makassar ke
Manado. Akhirnya, pada hari Senin, 4 Januari 2021 tepat pukul 07.30 WITA, di
kantor Perusahaan,I Putu Siraj Sanjaya selaku pimpinan perusahaan
mengumumkan kepada para Manajer terbaiknya yaitu Agung Munandar, Ahmad
Nursyah, dan Antonio Syafiq melalui pertemuan khusus untuk membuat proposal
terkait dengan tender proyek perkeretaapian tersebut dan barangsiapa yang
memiliki proposal paling menarik akan diberikan amanah untuk menjalankan
tender proyek perkeretaapian, serta dijanjikan oleh pimpinan perusahaan bahwa
bagi orang yang berhasil menjalankan proyek itu dengan baik, dipastikan akan
mendapatkan bonus yang menggiurkan berupa kenaikan jabatan dan 10% uang
hasil dari keuntungan tender proyek perkeretaapian tersebut.

Dalam pembuatan proposal proyek perkeretaapian hingga selesai, Agung


Munandar lagi-lagi lebih unggul mengenai isi proposal dalam hal ini; lokasi
proyek, maksud dan tujuan, jangkauan serta batasan pelaksanaan proyek.
dibandingkan dengan Ahmad Nursyah dan Antonio Syafiq yang isi proposalnya
biasa saja, sehingga membuat keduanya iri hati terhadap keunggulan proposal
proyek yang dimiliki Agung Munandar.
Dua hari sebelum presentasi tepatnya Selasa, tanggal 23 Maret 2021 pukul
07.30 WITA, yang akan membahas mengenai proposal tender proyek
Perkeretaapian Trans Sulawesi, tiba-tiba Agung Munandar dikabarkan sedang
tidak enak badan dan Agung Munandar diduga oleh dokter keluarganya terkena
gejala covid-19 setelah melakukan pemeriksaan secara daring pada Senin, tanggal
22 Maret 2021 pukul 09.30 WITA. Agung Munandar yang tidak puas dengan
hasil pemeriksaan secara daring, Pukul 10.00 WITA, akhirnya ia pergi ke House
Of Beauty Clinic di JL. Andi Djemma No.18, Banta-bantaeng, Kec. Rappocini,
Kota Makassar, untuk bertemu langsung Dokter Nasirah selaku dokter keluarga
Agung Munandar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan untuk melakukan
Swab PCR Test. Hal ini diketahui atas info dari Sekretaris kepercayaannya yaitu
Annastasyia Umar melalui briefing perusahaan di meeting room, hal ini
menyebabkan Agung Munandar harus beristirahat dan tidak masuk kerja saat itu
hingga Agung Munandar pulih. Ahmad Nursyah dan Antonio Syafiq yang
mendengar info tersebut langsung berkeinginan untuk mengambil proposal yang
telah Agung Munandar kerjakan. Setelah briefing, semua karyawan kembali
melakukan pekerjaannya masing-masing. Pada jam istirahat pukul 14.15 WITA,
Ahmad Nursyah pun bergegas ingin masuk ke ruangan Agung Munandar. Namun
sebelum tiba di depan pintu ruangannya, Ahmad Nursyah melihat Antonio Syafiq
yang sudah lebih dulu memasuki ruangan tersebut dan ia terlihat keluar dari
ruangan Agung Munandar. Tapi, Ahmad Nursyah tidak menghiraukan hal
tersebut mengingat tujuan utamanya hanya sekedar mencari proposal proyek milik
Agung Munandar. Oleh karena itu, Ahmad Nursyah tetap melanjutkan niatnya
untuk mengambil proposal proyek Agung Munandar. Namun Ahmad Nursyah
tidak menemukan proposal proyek itu, akhirnya ia memilih untuk meninggalkan
ruangan. Ketika Ahmad Nursyah keluar dari ruangan Agung Munandar, ia
berpapasan dengan Annastasyia Umar yang sedang membawa proposal proyek
tersebut dan sempat berbincang dengannya. Ditengah perbincangan itu, Ahmad
Nursyah mengetahui bahwa proposal tersebut akan Annastasyia Umar bawa ke
rumah Agung Munandar, karena mengetahui hal tersebut Ahmad Nursyah
mengurungkan niatnya untuk mengambil proposal Agung Munandar. Namun saat
itu juga, ternyata Antonio Syafiq diam-diam mendengarkan percakapan mereka.
Sehingga timbul keinginan untuk mengambil proposal itu dirumah Agung
Munandar.

Pada hari Rabu tanggal 24 Maret 2021, pukul 10.00 WITA, Agung
Munandar Mendapat telepon dari Dokter Nasirah mengenai hasil dari Swab PCR
Test bahwa Agung Munandar dinyatakan Negatif Covid-19 serta gejala yang ia
alami hanya gejala biasa dan cukup beristirahat yang cukup, Agung Munandar
yang mendengar informasi tersebut langsung bersemangat dan beristirahat guna
untuk ikut presentasi proposal besok siang. Pukul 16.00 WITA, Ahmad Nursyah
yang merasa bersalah atas percobaan pencurian terhadap proposal Agung
Munandar, akhirnya ia mengajak Antonio Syafiq untuk bersama-sama menjenguk
Agung Munandar dengan tetap menggunakan protokol kesehatan. Tanpa berpikir
panjang Antonio Syafiq langsung mengiyakan ajakan Ahmad Nursyah karena
merasa ini adalah peluang yang tepat untuk mendapatkan proposal Agung
Munandar. Ditengah perjalanan, Ahmad Nursyah dan Antonio Syafiq singgah
membeli kue untuk diberikan kepada Agung Munandar. Pukul 16.40 WITA
Ahmad Nursyah dan Antonio Syafiq pun tiba dikediaman Agung Munandar yang
terletak di Perumahan BTN Pao-Pao Permai No. 21 Kel. Paccinongan Kec.
Somba Opu Kab. Gowa, Sulawesi Selatan. Karena mengetahui rekan kerjanya
datang berkunjung, Agung Munandar yang sudah mulai membaik langsung
menyambut serta mengajak mereka berbincang-bincang di taman belakang rumah
Agung Munandar. Mereka tampak bercengkrama begitu lama membahas berbagai
hal dan juga terkait dengan presentasi proposal proyek. Disela percakapan
mereka, Antonio Syafiq memulai aksinya dengan berpura-pura sakit perut dan
meminta izin untuk ke kamar kecil, Antonio Syafiq yang sudah berada didalam
rumah Agung Munandar, kemudian melancarkan aksinya untuk mencari proposal
proyek tersebut. Akan tetapi, Syafik gagal karena proposal yang ia cari tidak di
temukan sehingga ia kembali ke taman. Sesampainya di taman, Agung Munandar
terlihat begitu menyukai dan memakan kue yang dibawakan oleh Ahmad Nursyah
dan Antonio Syafiq. Namun beberapa menit setelah kue tersebut dimakan, Agung
Munandar tampak pusing. Mengingat kondisinya yang belum sepenuhnya pulih
dan masih butuh banyak istirahat maka Agung Munandar meminta pembantunya
yang bernama Afifah Novianti untuk membawanya ke dalam kamar. Afifah
Novianti ialah seorang pembantu yang senantiasa diperlakukan secara kasar oleh
Agung Munandar. Sayangnya, Afifah Novianti tidak bisa melawan perlakuan
Agung Munandar kepadanya mengingat Afifah Novianti hanya memiliki seorang
Ibu dan ketiga adiknya yang masih sekolah, jadi Afifah Novianti berperan sebagai
tulang punggung keluarganya, maka dari itu Afifah Novianti tetap bergegas untuk
membantu Agung Munandar. Tapi sebelum Afifah Novianti membantu Agung
Munandar, Ahmad Nursyah lebih dulu dan se-segera mungkin membantu Agung
Munandar berjalan ke kamarnya untuk beristirahat. Setelah Agung Munandar
sampai ke kamarnya dan beristirahat maka Antonio Syafiq dan Ahmad Nursyah
pun pamit pulang karena waktu juga sudah memasuki maghrib. Namun, Antonio
Syafiq tak kehabisan akal untuk mengambil proposal Agung Munandar. Jadi
sebelum Antonio Syafiq meninggalkan rumah Agung Munandar, Antonio Syafiq
menyempatkan untuk mengambil nomor telepon Afifah Novianti karena ia pernah
melihat Afifah Novianti sering disiksa oleh Agung Munandar, sehingga merasa
bahwa Afifah Novianti bisa diajak kerjasama hanya dengan sedikit sogokan.

Sesampainya Antonio Syafiq di rumahya tepatnya di Perumahan Pesona


Prima Griya Jl. Tamangapa Raya Kec. Manggala Kota Makassar pada pukul
20.00 WITA, Antonio Syafiq langsung menelpon Afifah Novianti untuk
mengajaknya bekerjasama, Afifah Novianti diberikan tugas untuk mencari
proposal Agung Munandar dan memotret tiap isi dari proposal tersebut
menggunakan HP android kemudian mengirimkannya melalui via WhatsApp.
Dengan jaminan pekerjaan dan gaji yang layak, Afifah Novianti pun tergiur
dengan tawaran Antonio Syafiq dan langsung melaksanakan apa yang
diperintahkan Antonio Syafiq. Setelah Antonio Syafiq menerima gambar yang
telah dikirim oleh Afifah Novianti berupa isi proposal Agung Munandar pada
pukul 20.45 WITA yang Afifah Novianti dapatkan didalam laci lemari Agung
Munandar pada pukul 20.30 WITA, Antonio Syafiq merasa belum puas karena
Antonio Syafiq takut dengan kehadiran Agung Munandar saat presentasi proposal,
dengan rasa iri hati yang sudah mendalam dan untuk berjaga-jaga Agung
Munandar datang untuk mengklaim proposal yang Antonio Syafiq paparkan itu
adalah proposalnya Agung Munandar, sekaligus untuk menghilangkan lawan
manajer yang mendominasi di perusahhaan. pukul 22.00 WITA, Antonio Syafiq
kembali menelpon Afifah Novianti untuk mengajak Afifah Novianti ketemu di
sebuah Caffe yang bernama fireflies Jl. Hertasning No.16 Tidung Kec. Rappocini
Kota Makassar, Prov. Sulawesi Selatan. Sebelum sampai di caffe Antonio Syafiq
singgah di rumah temannya bernama Anwar di Jl. Hertasning No.10 pukul 22.30
WITA, untuk mengambil racun sianida dengan alasan mau membasmi hama.
Sesampainya di Caffe pukul 23.00 WITA, Antonio Syafiq dan Afifah Novianti
langsung masuk ke private room untuk membahas rencana pelenyapan nyawa
Agung Munandar dan kalau Afifah Novianti berhasil maka ia dapat imbalan lebih
selain pekerjaan dan gaji yang layak. Afifah Novianti yang sudah tidak tahan
dengan penyiksaan Agung Munandar senantiasa melakukan perintah Antonio
Syafiq.
Keesokan harinya tepatnya pukul 07.00 WITA, Kamis 25 Maret 2021 tibalah
waktu Afifah Novianti beraksi sebelum pressentasi proposal proyek dimulai pada
pukul 10.00 WITA. Afifah Novianti memasukkan racun kedalam kopi Agung
Munandar yang secara tidak sengaja dilihat oleh Makmur selaku sopir pribadi
Agung Munandar yang pergi membuat kopi, tetapi Makmur tidak menghiraukan
hal tersebut karena tidak mengetahui bahwa yang Afifah Novianti masukkan
kedalam kopi majikannya adalah racun. Setelah itu Afifah Novianti pun pergi
mengetuk pintu kamar Agung Munandar dan memanggil tuannya Agung
Munandar untuk sarapan pagi namun tidak ada tanda-tanda Agung Munandar
telah bangun dan akan sarapan. Afifah Novianti pun memberanikan diri untuk
masuk ke dalam kamar Tuannya yang tidak terkunci untuk membawakannya
sarapan yang telah ia siapkan lebih dulu lalu membangunkan Agung Munandar.
Setelah Agung Munandar terbangun dan sudah merasa bugar ia berniat ikut
presentasi proposal dan langsung menghubungi sopirnya bernama Makmur
menyiapkan mobil untuk mengantarnya sebentar ke kantor pukul 08:45 WITA.
Pukul 07.30 WITA, Agung Munandar menyempatkan sarapan terlebih dulu dan
meminum segelas kopi yang sudah diisi racun, seketika itu Agung Munandar
kejang-kejang dan pingsan. Makmur yang sudah lama menunggu di depan
langsung masuk ke rumah dan menuju kamarnya Agung Munandar pada pukul
09.00 WITA, untuk memanggil tuannya berangkat ke kantor, namun ia tidak
berani masuk ke dalam kamar tuannya dan hanya memanggilnya dari luar kamar,
Afifah Novianti yang masih berada didalam kamar Agung Munandar dan
mendengar panggilan Makmur langsung bersandiwara dengan seolah-olah kaget
serta histeris, Makmur langsung masuk ke kamar tuannya setelah mendengar
teriakan Afifah Novianti dan melihat keadaan Agung Munandar dengan wajah
yang begitu pucat, tubuh yang dingin, dan terlihat bekas busa pada mulutnya.
Afifah Novianti pun melanjutkan sandiwaranya dengan langsung menghubungi
Dokter Keluarga Agung Munandar, pukul 10.00 WITA dokter pun tiba di
rumahnya Agung Munandar untuk memeriksa Agung Munandar. Setelah
diperiksa oleh Dokter, ditemukan ternyata Agung Munandar keracunan makanan,
sehingga dinyatakan meninggal dunia pukul 10.15 WITA. Annastasyia Umar,
Antonio Syafiq dan Ahmad Nursyah yang mendengar kabar kematian Agung
Munandar, mereka langsung bergegas meninggalkan ruang rapat perusahaan PT.
Siraj Sejahtera menuju ke kediaman Agung Munandar, sehingga presentasi
proposal yang sempat dipaparkan Antonio Syafiq dihentikan. Walaupun
presentasi proposal ditunda, Antonio Syafiq sudah percaya diri untuk menang.

Sesampainya Annastasyia Umar, Antonio Syafiq dan Ahmad Nursyah ke


rumahnya Agung Munandar pada pukul 11.00 WITA, Annastasyia Umar
langsung mempertanyakan tentang kematian Agung Munandar kepada Afifah
Novianti. Setelah Annastasyia Umar mendengar penjelasan dari Afifah Novianti
yang mencurigakan dan melihat secara langsung jasad Agung Munandar serta
mendapatkan info dari dokter keluarga Agung Munandar bahwa Agung Munandar
keracunan makanan, Annastasyia Umar jelas merasa ada kejanggalan dan ingin
mengusut kematian Agung Munandar. Akhirnya pukul 14.00 WITA, Annastasyia
Umar melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gowa selaku pihak berwajib.

Polres gowa langsung Merespon laporan yang telah diterima, selaku pihak
yang berwajib maka polres Gowa bergerak cepat untuk menemukan pelaku
tersebut dengan bergegas melakukan penyelidikan hari itu juga pada pukul 15.00
WITA, dan penyidikan melalui surat perintah penyidikan (SP. SIDIK) tanggal 01
April 2021, serta surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) tanggal 02 April
2021, pukul 07.00 WITA. Dari hasil penyelidikan pihak Kepolisian memastikan
bahwa telah terjadi tindak pidana dan telah ditemukan beberappa bukti permulaan
pada saat olah TKP, kemudian dilanjutkan penyidikan sehingga terungkap fakta
bahwa telah terjadi tindak pidana pemubunuhan berencana.

Anda mungkin juga menyukai