PUTUSAN SELA Bismillah Fix
PUTUSAN SELA Bismillah Fix
PRIMAIR
Bahwa ia terdakwa AFIFAH NOVIANTI alias AFIFAH, baik bertindak secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan ANTONIO SYAFIQ alias SYAFIQ
Selaku Manager PT.Siraj Sejahtera di Jl. Veteran Utara No.180 Kota
Makassar, Prov. Sulawesi Selatan. Splitsing (yang masing-masing perkaranya
diajukan secara tersendiri) telah melakukan perbuatan pidana, pada 25 Maret
2021 atau setidak-tidaknya pada hari kamis pukul 07:00 WITA, bertempat di
Perumahan BTN Pao-Pao Permai No.21 Kecamatan Somba Opu Kabupaten
Gowa atau setidak-tidaknya ditempat-tempat lain yang termasuk dalam
wilayah hukum pada Pengadilan Negeri Sungguminasa yang berwenang
memeriksa dan mengadili perkara. Barang siapa dengan sengaja dan
dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain. Yang
dilakukan antara lain dengan cara sebagai berikut
- Bahwa bermula pada hari Selasa, 29 Desember 2020 pukul 10.30 WITA,
Perusahaan PT. Siraj Sejahtera yang bergerak dibidang kontruksi berdiri
pada tahun 2015 yang terletak di Jl. Veteran Utara No. 180 Kota Makassar,
Provinsi Sulawesi Selatan dimana perusahaan tersebut dimiliki oleh
pengusaha bernama I PUTU SIRAJ SANJAYA alias SIRAJ yang
mendapatkan amanah dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementrian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Surat Perintah
Kerja (SPK) untuk membangun proyek perkeretaapian Trans Sulawesi
yang ditargetkan sepanjang 2.000 km yang membentang dari Makassar ke
Manado.
- Bahwa dengan rasa iri hati terhadap keunggulan proposal yang dimiliki oleh
AGUNG MUNANDAR alias AGUNG selaku korban, akhirnya membuat
ANTONIO SYAFIQ alias SYAFIQ berencana mencuri proposal milik
AGUNG MUNANDAR alias AGUNG selaku korban. Dengan niat tersebut
ANTONIO SYAFIQ alias SYAFIQ meminta bantuan dengan mengajak
AFIFAH NOVIANTI alias AFIFAH selaku Terdakwa untuk bekerja sama
yang merupakan Asisten Rumah Tangga (ART) di rumah AGUNG
MUNANDAR alias AGUNG selaku korban tepatnya di Jl. Perumahan BTN
Pao-Pao Permai No.21, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa .
- Bahwa pada tanggal 24 Maret 2021 pukul 20:00 WITA ANTONIO SYAFIQ
alias SYAFIQ menelpon AFIFAH NOVIANTI alias AFIFAH selaku Terdakwa
untuk mencari proposal AGUNG MUNANDAR alias AGUNG selaku korban
dan memotret tiap isi proposal tersebut menggunakan HP Android
kemudian mengirimkannya melalui via WhatsApp, dengan iming-imingan
pekerjaan dan gaji yang layak dan AFIFAH NOVIANTI alias AFIFAH selaku
Terdakwa pun menyetujuinya. Pada pukul 20.45 WITA, ANTONIO SYAFIQ
alias SYAFIQ menerima gambar yang telah dikirim oleh AFIFAH NOVIANTI
alias AFIFAH selaku Terdakwa berupa isi proposal tersebut, yang
didapatkan didalam laci lemari AGUNG MUNANDAR alias AGUNG selaku
korban pada pukul 20.30 WITA.
- Bahwa pada pukul 23:00 WITA, ANTONIO SYAFIQ alias SYAFIQ dan
AFIFAH NOVIANTI alias AFIFAH selaku Terdakwa telah sampai dan
bertemu di caffe yang telah disepakati sebelumnya di via telfon dan
langsung masuk ke private room untuk membahas rencana pelenyapan
nyawa AGUNG MUNANDAR alias AGUNG selaku korban. ANTONIO
SYAFIQ alias SYAFIQ memberikan racun sianida kepada AFIFAH
NOVIANTI alias AFIFAH selaku Terdakwa yang sebelumnya telah ia beli,
yang dimana ANTONIO SYAFIQ alias SYAFIQ meminta AFIFAH
NOVIANTI alias AFIFAH selaku Terdakwa meracuni AGUNG MUNANDAR
alias AGUNG selaku korban. Dan jika AFIFAH NOVIANTI alias AFIFAH
selaku Terdakwa berhasil membunuh si AGUNG MUNANDAR alias
AGUNG selaku korban, AFIFAH NOVIANTI alias AFIFAH selaku Terdakwa
dijanjikan oleh ANTONIO SYAFIQ alias SYAFIQ dengan imbalan lebih,
selain pekerjaan yang lebih dan gaji yang layak. Dari hasil pertemuan
tersebut, AFIFAH NOVIANTI alias AFIFAH selaku Terdakwa menyetujui
rencana ANTONIO SYAFIQ alias SYAFIQ dengan uang muka
Rp.15.000.000,00- (liman belas juta rupiah) untuk meracuni AGUNG
MUNANDAR alias AGUNG selaku korban karena terdakwa juga sudah
- Bahwa pada hari kamis 25 Maret 2021, pukul 07.00 WITA, AFIFAH
NOVIANTI alias AFIFAH selaku Terdakwa memulai aksinya sebelum
presentasi proposal proyek AGUNG MUNANDAR alias AGUNG selaku
korban yang dimulai pada pukul 10.00 WITA, dengan membuat kopi serta
memasukkan racun sianida kedalam kopi tersebut untuk diberikan kepada
AGUNG MUNANDAR alias AGUNG selaku korban yang secara tidak
sengaja dilihat oleh MANSYUR MAKMUR alias MAKMUR selaku supir
pribadi AGUNG MUNANDAR alias AGUNG selaku korban yang juga pergi
membuat kopi, tetapi MANSYUR MAKMUR alias MAKMUR tidak
menghiraukan hal tersebut karena tidak mengetahui bahwa yang AFIFAH
NOVIANTI alias AFIFAH selaku Terdakwa masukkan kedalam kopi
Majikannya adalah racun sianida. AFIFAH NOVIANTI alias AFIFAH selaku
Terdakwa pun masuk ke dalam kamar AGUNG MUNANDAR alias AGUNG
selaku korban untuk membawakan sarapan yang telah ia siapkan lalu
membangunkan AGUNG MUNANDAR alias AGUNG selaku korban yang
sebelumnya masih tertidur.
- Bahwa pada pukul 09:00 WITA, MANSYUR MAKMUR alias MAKMUR yang
sudah lama menunggu di depan karena telah diamanahkan menyiapkan
mobil untuk mengantar AGUNG MUNANDAR alias AGUNG selaku korban
ke Kantor pada pukul 08:45 WITA, langsung masuk ke Rumah dan menuju
kamarnya untuk memanggil si AGUNG MUNANDAR alias AGUNG selaku
korban. Namun, MANSYUR MAKMUR alias MAKMUR tidak berani masuk
ke dalam kamar Tuannya dan hanya memanggilnya dari luar kamar.
AFIFAH NOVIANTI alias AFIFAH selaku Terdakwa yang masih berada
didalam kamar AGUNG MUNANDAR alias AGUNG selaku korban dan
mendengar panggilan MANSYUR MAKMUR alias MAKMUR langsung
bersandiwara dengan seolah-olah kaget serta histeris, MANSYUR
- Bahwa pada pukul 10:00 WITA, NASIRAH YUSUF alias NASIRAH selaku
dokter keluarga AGUNG MUNANDAR alias AGUNG selaku korban tiba
setelah di telfon oleh AFIFAH NOVIANTI alias AFIFAH selaku Terdakwa
atas perintah si MANSYUR MAKMUR alias MAKMUR untuk memeriksa
AGUNG MUNANDAR alias AGUNG selaku korban. Pada pukul 10.15
WITA Setelah diperiksa oleh Dokter, ditemukan ternyata AGUNG
MUNANDAR alias AGUNG selaku korban keracunan makanan, sehingga
dinyatakan meninggal dunia.
MENGADILI:
HAKIM ANGGOTA