Anda di halaman 1dari 13

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH JAWA TENGAH


RESOR WONOGIRI
“PRO JUSTITIA”

BERITA ACARA PENDAPAT


( RESUME )

----- Pada hari ini Selasa tanggal 08 bulan Februari Tahun 2000 dua puluh dua, pukul 10.00 wib adalah saya : -----

-------------------------------------------------------------- DWI YULIANTO, SH ---------------------------------------------------------------


Pangkat BRIPKA NRP 85042026, Jabatan Penyidik Pembantu pada Kantor Kepolisian Resor Wonogiri,
Berdasarkan Skep Kapolda Jateng No.Pol : SKEP/1085/IV/2016 tanggal 24 April 2016, setelah membaca berita
acara pemeriksaan keterangan para saksi, keterangan tersangka membuat berita acara pendapat ( RESUME )
sebagai berikut : ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

I. DASAR :
1. Laporan Polisi Nomor: LP/ B/ 01/ I/ 2022/ SPKT/ POLSEK PRACIMANTORO/POLRES WONOGIRI/
POLDA JAWA TENGAH, tanggal 24 Januari 2022.
2. Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprin. Sidik / 19 / I / 2022 / Reskrim, tanggal 25 Januari 2022.
3. Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan Nomor : B / 04 / I / RES.1.24 / 2022 / Reskrim, tanggal 25
Januari 2022.

II. PERKARA :
Diduga tindak pidana persetubuhan dan atau pencabulan terhadap anak dibawah umur, yang dilakukan
oleh tersangka yang bernama NIMAN SAEFULOH Bin SANMARDI KARDI, Banjarnegara, 12 September
1979, Islam, Buruh Tani/Perkebunan, SD (Tidak Tamat), Alamat: Cendana Rt. 02 Rw. 05, Kel/Ds. Cendana,
Kec. Banjarnegara, Kab. Banjarnegara. Domisili: Karanglo Wetan Rt 01/Rw 02, Kel/Ds. Gebangharjo, Kec.
Pracimantoro, Kab. Wonogiri terhadap korban yang bernama ANGGUN SAGINA LATIFAH Binti Alm
DASRIL, Dilahirkan di Jakarta, 6 Agustus 2008, Perempuan, Islam, Pelajar Kelas VII SMPN 1 Pracimantoro
(Belum Tamat), Alamat: Jl Mawar Merah I/3 No.158 Rt 05/Rw 08, Ds/Kel. Malaka Jaya, Kec. Duren Sawit,
Kab/Kota: Jakarta Timur, Prov. DKI Jakarta, Domisili: Karanglo Wetan Rt 01/Rw 02, Kel/Ds. Gebangharjo,
Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri. Kejadian persetubuhan dan atau pencabulan tersebut terjadi kurun
waktu dari Tahun 2020 sampai dengan Januari 2022 di rumah korban dengan alamat Karanglo Wetan Rt
01/Rw 02, Kel/Ds. Gebangharjo, Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri. Atas kejadian tersebut ibu korban
akhirnya melaporkan ke Pihak Kepolisian.

III. FAKTA – FAKTA


1. Pemanggilan :
a. Tanpa surat panggilan, pada tanggal 25 Januari 2022, telah datang seorang perempuan
bernama ANGGUN SAGINA LATIFAH Binti Alm DASRIL kemudian diperiksa dan didengar
keterangannya sebagai saksi korban, dan selanjutnya dibuatkan berita acara pemeriksaan.
b. Tanpa surat panggilan, pada tanggal 25 Januari 2022, telah datang seorang perempuan
bernama SUJATNI binti ( Alm ) MULYOREJO kemudian diperiksa dan didengar keterangannya
sebagai saksi pelapor, dan selanjutnya dibuatkan berita acara pemeriksaan.
c. Dengan Surat Panggilan No. : SP.Pgl / 4 / I / 2022/ Reskrim, tanggal 28 Januari 2022 telah
dipanggil seorang laki-laki bernama RUDIYANTO Bin SUTRISNO untuk di periksa dan didengar
keterangannya sebagai Saksi, atas pemanggilan tersebut yang di panggil menghadap
pemeriksa pada tanggal 31 Januari 2022 selanjutnya dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan.
d. Dengan Surat Panggilan No. : SP.Pgl / 5 / I / 2022 / Reskrim, tanggal 28 Januari 2022 telah
dipanggil seorang laki-laki bernama SUYITNO Bin JUMIYO untuk di periksa dan didengar
keterangannya sebagai Saksi, atas pemanggilan tersebut yang di panggil menghadap
pemeriksa pada tanggal 31 Januari 2022 selanjutnya dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan.
e. Dengan Surat Panggilan No. : SP.Pgl / 6 / II / 2022 / Reskrim, tanggal 02 Februari 2022 telah
dipanggil seorang perempuan bernama TRIA ARSITA Binti ARSETO untuk di periksa dan
didengar keterangannya sebagai Anak Saksi, atas pemanggilan tersebut yang di panggil
menghadap pemeriksa pada tanggal 02 Februari 2022 selanjutnya dibuatkan Berita Acara
Pemeriksaan.

2. Penangkapan :
Dengan Surat Perintah Penangkapan No.: SP.Kap / 03 / I / 2022 / Reskrim, tanggal 25 Januari 2022,
telah dilakukan penangkapan terhadap seorang laki – laki bernama NIMAN SAEFULOH Bin
SANMARDI KARDI. Selanjutnya atas tindakan tersebut pada tanggal 25 Januari 2022 telah dibuatkan
Berita Acara Penangkapan.

3. Penahanan :
Dengan Surat Perintah Penahanan No.: SP.Han / 03 / I / 2022 / Reskrim, tanggal 25 Januari 2022,
telah dilakukan penahanan terhadap seorang laki – laki bernama NIMAN SAEFULOH Bin SANMARDI
KARDI. Selanjutnya atas tindakan tersebut pada tanggal 25 Januari 2022 telah dibuatkan Berita Acara
Penahanan.

4. Penyitaan :
Dengan Surat Perintah Penyitaan No. : SP.Sita / 06 / I / 2022 / Reskrim, tanggal 25 Januari 2022 telah
dilakukan penyitaan barang bukti berupa:
a. 1 (satu) potong sweater lengan panjang warna pink.
b. 1 (satu) potong celana panjang warna hitam kombinasi garis putih.
c. 1 (satu) potong celana dalam warna pink.
d. 1 (satu) potong tanktop warna pink.
e. 1 (satu) porong kaos lengan pendek kombinasi garis-garis.
f. 1 (satu) potong celana pendek warna hitam kombinasi orange.
g. 1 (satu) potong sarung warna coklat.
h. 1 (satu) potong celana dalam warna orange.
Atas tindakan tersebut telah dibuatkan berita acara penyitaan dan telah dimintakan persetujuan
penyitaan kepada Ketua Pengadilan Negeri Wonogiri dengan surat Nomor. : B / 6.b / I / RES.1.24. /
2022 / Reskrim, tanggal 26 Januari 2022.

5. Keterangan Saksi :
a. ANGGUN SAGINA LATIFAH Binti Alm DASRIL, Jakarta 06 Agustus 2008 (13 tahun 5 bulan),
Islam, Pelajar Kelas VII SMP NEGERI 1 PRACIMANTORO (Belum Tamat), Alamat tempat
tinggal: Jl. Mawar Merah I/3 No.158, Rt.5/Rw.8, Ds./Kel. Malaka Jaya, Kec. Duren Sawit, Kab.
Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta, Domisili: Karanglo Wetan, Rt.01 / Rw.02, Kel./Ds.
Gebangharjo, Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri.
Menerangkan :
a) Bahwa yang menjadi korban dalam kejadian persetubuhan tersebut adalah saksi sendiri.
b) Bahwa yang melakukan persetubuhan terhadap saksi adalah ayah tiri saksi yang bernama
NIMAN SAEFULOH, Alamat: Cendana Rt. 02 Rw. 05, Kel/Ds. Cendana, Kec. Banjarnegara,
Kab. Banjarnegara. Domisili: Karanglo Wetan Rt 01/Rw 02, Kel/Ds. Gebangharjo, Kec.
Pracimantoro, Kab. Wonogiri.
c) Bahwa saksi kenal dengan pelaku, pelaku adalah ayah tiri saksi.
d) Bahwa saksi mengenal pelaku di tahun 2016 waktu di Jakarta sebelum keluarga saksi
pindah ke Karanglo Wetan, Rt.01 / Rw.02, Kel./Ds. Gebangharjo, Kec. Pracimantoro, Kab.
Wonogiri.
e) Bahwa pelaku merupakan ayah tiri saksi. Saksi mengenal pelaku saat ibu saksi
memperkenalkan sekaligus memberi kabar kalau ingin menikah dengan pelaku kepada
keluarga saksi.
f) Bahwa saksi disetubuhi oleh pelaku sebanyak 10 kali kejadian.
g) Bahwa pelaku memasukkan tangan kedalam baju saksi meremas dan meraba payu dara
saksi dan menarik kaki saksi sampai kaki dalam posisi mengangkang kemudian pelaku
melepaskan celana kemudian memasukkan penisnya kedalam vagina saksi mendorong
maju sampai klimaks dan mengeluarkan sperma di luar vagina saksi (sprei, sarung, paha
saksi).
h) Bahwa pelaku memang benar-benar memasukkan penisnya ke dalam vagina saksi, dan
setelah pelaku menyetubuhi saksi, saksi merasakan sakit di vagina saksi.
i) Bahwa kejadian tahun 2020 untuk hari dan tanggal saksi lupa, waktu ditengah malam hari
sekira pukul 00.30 WIB s/d pukul 02.00 WIB dalam keadaan keluarga sudah tertidur lelap di
dalam kamar saksi dengan alamat: Karanglo Wetan, Rt.01 / Rw.02, Kel./Ds. Gebangharjo,
Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri.
Kejadian tahun 2021 yaitu:
a. Pada pertengahan bulan Februari 2021 untuk tanggal saksi lupa, Pukul 01.30 WIB di
dalam kamar saksi dengan alamat: Karanglo Wetan, Rt.01 / Rw.02, Kel./Ds.
Gebangharjo, Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri.
b. Pada pertengahan bulan Juni 2021 untuk tanggal saksi lupa, Pukul 23.59 WIB di dalam
kamar saksi dengan alamat: Karanglo Wetan, Rt.01 / Rw.02, Kel./Ds. Gebangharjo,
Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri.
c. Pencabulan dilakukan di awal bulan Januari 2022 sampai dengan 23 Januari 2022 di
rumah dengan alamat: Karanglo Wetan, Rt.01 / Rw.02, Kel./Ds. Gebangharjo, Kec.
Pracimantoro, Kab. Wonogiri.
j) Bahwa kejadian tahun 2020 untuk hari dan tanggal saksi lupa, waktu ditengah malam hari
sekira pukul 00.30 WIB s/d pukul 02.00 WIB dalam keadaan keluarga sudah tertidur lelap di
dalam kamar saksi dengan alamat: Karanglo Wetan, Rt.01 / Rw.02, Kel./Ds. Gebangharjo,
Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri. Pelaku mendatangi kamar saksi dan menarik kedua kaki
saksi hingga posisi mengangkang dan pelaku melepaskan celananya kemudian
memasukkan penisnya kedalam vagina saksi mendorong maju sampai klimaks dan
mengeluarkan sperma di luar vagina saksi. Selanjutnya pelaku membisiki ditelinga saksi:
PELAKU : “JANGAN BILANG MAMAK”
KORBAN: DIAM (mengiyakan karna takut)
Kejadian tersebut berlangsung hingga 5 kali masih ditahun yang sama.
Pada pertengahan bulan Februari 2021 untuk tanggal saksi lupa, Pukul 01.30 WIB di dalam
kamar saksi dengan alamat: Karanglo Wetan, Rt.01 / Rw.02, Kel./Ds. Gebangharjo, Kec.
Pracimantoro, Kab. Wonogiri. Pelaku memasukkan tangan kedalam baju saksi meremas
dan meraba payu dara saksi dan menarik kaki saksi sampai kaki dalam posisi
mengangkang kemudian pelaku melepaskan celana kemudian memasukkan penisnya
kedalam vagina saksi mendorong maju sampai klimaks dan mengeluarkan sperma di luar
vagina saksi (paha saksi). Pelaku langsung keluar kamar.
Pada pertengahan bulan Juni 2021 untuk tanggal saksi lupa, Pukul 23.59 WIB di dalam
kamar saksi dengan alamat: Karanglo Wetan, Rt.01 / Rw.02, Kel./Ds. Gebangharjo, Kec.
Pracimantoro, Kab. Wonogiri. Pelaku menaikan baju saksi sampai puser dan memasukkan
tangan kedalam baju, meremas dan meraba payu dara saksi dan menarik kaki saksi
sampai kaki dalam posisi mengangkang kemudian pelaku melepaskan celana kemudian
memasukkan penisnya kedalam vagina saksi mendorong maju sampai klimaks dan
mengeluarkan sperma di luar vagina saksi.
Pencabulan dilakukan di awal bulan Januari 2022 sampai dengan 23 Januari 2022 di rumah
dengan alamat: Karanglo Wetan, Rt.01 / Rw.02, Kel./Ds. Gebangharjo, Kec. Pracimantoro,
Kab. Wonogiri. Pelaku tiba-tiba menghampiri saksi dan meraba-raba payu dara saksi dan
menggesekkan tangan pelaku ke vagina saksi dan di tanggal 23 Januari 2022 tepatnya
waktu perjalanan dari Banjarnegara ke Wonogiri saksi sempat dilakukan pencabulan
dengan posisi pelaku menaiki sepeda motor dengan tangan diarahkan kebelakang hingga
menyentuh bagian payu dara saksi sampai turun kebawah ke vagina saksi kemudian
digesek-gesekkan dan dilakukan sama kembali ketika saksi sudah sampai rumah vagina
saksi di pegang.
k) Bahwa pada saat pelaku menyetubuhi saksi, pelaku tidak pernah membujuk merayu, atau
melakukan kebohongan atau tipu muslihat namun setelah selesai melakukan persetubuhan
dan atau pencabulan terhadap saksi, pelaku berkata “Jangan bilang sama mamak” dan
pelaku pernah mencubit saksi hingga membekas biru.
l) Bahwa pada saat kejadian, saksi sudah berusaha menolak akan tetapi tenaga pelaku lebih
kuat dari pada saksi dan pernah juga saksi dicubit dibagian paha saksi sampai membekas
biru.
m) Bahwa kejadian persetubuhan dan atau pencabulan ini bisa terungkap yaitu pada Hari
Senin pada tanggal 24 Januari 2022 setelah isyak, saksi diajak oleh om saksi yang
bernama RUDI untuk main ke tempatnya simbah dengan alasan untuk membahas
Karangtaruna dan disitu saksi di tanya mengenai apa betul saksi sudah di setubuhi dan di
cabuli oleh ayah tiri saksi karna sebelumnya om Rudi sudah mendapatkan SS dari Triya
karna Fani pernah menscreenshot chat-chatan di grup WA kalua saksi di setubuhi dan di
cabuli kepada ayah tiri saksi. Disitulah saksi menceritakan semuanya kepada Ibu saksi dan
om Rudi.
n) Bahwa saksi menceritakan kepada teman di grup WA saksi dan teman saksi yang bernama
Triya memberitahukan kepada om Rudi dengan SS percakapan di grup WA kalau saksi
sudah di setubuhi dan atau dicabuli. Selanjutnya Ibu saksi merasa tidak terima dan
melaporkan kejadian ini pihak berwajib (kepolres wonogiri).
o) Bahwa pada saat kejadian saksi menggunakan pakaian:
a. 1(satu) potong sweater lengan panjang warna pink.
b. 1 (satu) potong celana panjang warna hitam kombinasi garis putih.
c. 1 (satu) potong celana dalam warna pink.
d. 1 (satu) potong tanktop warna pink.

b. SUJATNI binti ( Alm ) MULYOREJO, Wonogiri, 24 Agustus 1968, Perempuan, Mengurus Rumah
Tangga, Islam, SMP (Tamat), Alamat : Jl Mawar Merah I/3 No.158 Rt 05/Rw 08, Kelurahan
Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Provinsi Dki Jakarta atau Domisili :
Dusun Karanglo Wetan Rt 01/Rw 02, Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten
Wonogiri.
Menerangkan :
a) Bahwa yang melakukan perbuatan persetubuhan atau pencabulan terhadap korban adalah
NIMAN SAEFULOH, Laki-Laki, Banjarnegara, 12 September 1979, Islam, Buruh Tani/
Pekebun, Alamat: Dusun Cendana Rt 02/ Rw 05, Desa Cendana, Kecamatan
Banjarnegara, Kab Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah/ Domisili: Dusun Karanglo Wetan
Rt 01/ Rw 02, Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, pelaku
merupakan suami saksi atau ayah tiri korban.
b) Bahwa sebelumnya saksi sudah kenal karena pelaku merupakan suami saksi, kami
menikah di KUA Bekasi pada tanggal Lupa bulan Mei Tahun 2017.
c) Bahwa umur korban yaitu 13 tahun 5 bulan dibuktikan dengan akta kelahiran korban yang
dikeluarkan kantor Dukcapil Jakarta an ANGGUN SAGINA LATIFAH dengan No Register
14.532/JT/KL/2008, dan korban adalah anak kandung saksi sendiri.
d) Bahwa menurut keterangan korban, bahwa persetubuhan atau pencabulan tersebut terjadi
sekira tahun 2020 ( ketika korban masih kelas V) yang terjadi di dalam rumah saksi alamat
Dusun Karanglo Wetan Rt 01/ Rw 02, Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro,
Kabupaten Wonogiri.
e) Bahwa korban tidak menyampaikan berapa kali korban di disetubuhi atau dicabuli oleh
pelaku, korban menyampaikan kepada saksi bahwa persetubuhan atau pencabulan
tersebut terjadi sejak korban kelas 5 SD sampai terakhir korban saat ini kelas 1 SMP, dan
sering.
f) Bahwa korban tidak pernah bercerita kepada saksi bagaimana cara pelaku melakukan
persetubuhan atau pencabulan terhadap korban tersebut, namun setelah kejdaian ini
terkuak kemudian pidhak kepolisian datang kerumah saksi selanjutnya pihak kepolisian
melakukan introgasi kepaad pelaku, pelaku menjelaskan bahwa cara pelaku melakukan
persetubuhan atau pencabulan terhadap korban yaitu pelaku menunggu semua orang tidur,
setelah semua orang tidur kemudian pelaku melepas celana korban selanjutnya pelaku
memasukan penisnya kedalam vagina korban.
g) Bahwa saksi mengenal pelaku di jakarta Timur yang waktu itu saksi bekerja sebagai jualan
minuman kopi dll, sedangkan pelaku bekerja sebagai agen teh botol sampai akhirnya saksi
menikah dengan pelaku yang bernama NIMAN SAEFULOH pada hari Sabtu, 20 Mei 2017
di Bekasi sesuai dengan kutipan akte nikah nomor : 688/ 118/ V/ 2017, tanggal 22 Mei 2017
yang dikeluarkan oleh KUA Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, pada saat kami menikah
saksi berstatus janda dan mempunyai 4 orang anak, sedangkan NIMAN SAEFULOH
berstatus duda, selang 1 tahun setelah menikah kami bertempat tinggal di Dusun Karanglo
Wetan Rt 01/ Rw 02, Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri
rumah milik saksi sampai saat ini, dan atas pernikahan tersebut kami belum dikaruniai
anak.
h) Bahwa sebelumnya saksi tidak mengetahui apa yang terjadi dan dialami oleh anak saksi
dan dilakukan oleh sdr. NIMAN SAEFULOH tentang perbuatan persetubuhan atau
pencabulan tersebut, saksi mengetahui kejadian tersebut setelah sdr RUDIYANTO dan sdr
SUYITNO selaku ketua RT mendatangi rumah saksi dan bertemu dengan pelaku yang
merupakan suami saksi.
i) Bahwa selama ini anak saksi ANGGUN SAGINA LATIFAH tidak pernah menceritakan
tentang apa yang dialami tentang perbuatan persetubuhan atau pencabulan yang dilakukan
oleh sdr. NIMAN SAEFULOH/ pelaku.
j) Bahwa saksi mengetahui perbuatan persetubuhan atau pencabulan yang dilakukan oleh
sdr. NIMAN SAEFULOH kepada anak kandung saksi yaitu pada hari Senin tanggal 24
Januari 2022 sekitar pukul 19.30 Wib setelah beberapa warga antara lain sdr RUDIYANTO
dan sdr SUYITNO selaku ketua RT mendatangi rumah saksi dan meminta keterangan
kepada sdr NIMAN SAEFULOH. Saat itu sdr NIMAN SAEFULOH awalnya tidak mengakui
namun setelah ditanya oleh warga masyarakat kemudian NIMAN SAEFULOH mengaku
bahwa telah melakukan persetubuhan dan pencabulan terhadap anak saksi ANGGUN
SAGINA LATIFAH. Namun sebelumnya saksi sudah merasa curiga karena sdr. NIMAN
SAEFULOH tidak mau merantau dan sering melarang ANGGUN SAGINA LATIFAH
kegiatan diluar rumah. Sampai akhirnya melalui Kepala Desa saksi melaporkan kejadian
tersebut ke pihak kepolisian.
k) Bahwa saksi pernah bertanya kepada korban saat pergi bersama sdr. NIMAN SAEFULOH
ke Banjarnegara kerumah kakeknya, dan ternyata kepergian mereka berdua tidak sampai
kebanjarnegara hanya kerumah teman sdr. NIMAN SAEFULOH yang berada di kampong
Sigaluh, Banjarnegara. Karena perasaan saksi sejak lama sudah curiga, saksi bertanya
kepada korban pernah diapakan oleh pelaku. Korban menjawab bahwa saat pulang dari
Banjarnegara kemaluannya di cubit di dekat makam Dusun Karanglo, korban sambil
menunjukan sekitar kemaluannya terdapat lebam bekas cubitan serta korban menceritakan
sebelumnya sering dicabuli oleh sdr. NIMAN SAEFULOH dirumah.
l) Bahwa saksi tidak mengetahui apa sebab sehingga pelaku melakukan perbuatan
persetubuhan atau pencabulan terhadap korban.
m) Bahwa selama ini kebutuhan seksual pelaku sudah saksi penuhi, namun memang seksual
pelaku sangat tinggi, hampir setiap hari pelaku mengajak saksi untuk melakukan
persetubuhan, dan kalau tidak dilayani pelaku marah-marah.

c. RUDIYANTO Bin SUTRISNO, Wonogiri, 20 Maret 1990, Karyawan Swasta, Islam (Tamat),
Alamat: Dusun Karanglo Wetan Rt 001/Rw 002, Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro,
Kabupaten Wonogiri.
Menerangkan :
a) Bahwa setahu saksi yang melakukan perbuatan pencabulan dan atau persetubuhan
terhadap korban yang bernama ANGGUN SAGINA LATIFAH adalah sdr NIMAN
SAIFULLAH alias SAIFUL, Domisili : Dusun Karanglo Wetan Rt 01/Rw 02, Desa
Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, yang merupakan bapak tiri
dari korban.
b) Bahwa sebelumnya saksi sudah kenal karena pelaku yang bernama NIMAN SAIFULLAH,
pelaku merupakan suami dari sepupu saksi yaitu sdri SUJATNI.
c) Bahwa umur korban baru sekitar 13 tahun serta bersekolah kelas 1 SLTP di SLTP Negeri 1
Pracimantoro dan korban adalah anak kandung dari sepupu saksi yaitu sdri SUJATNI.
d) Bahwa saksi mengetahui mengenai persetubuhan atau pencabulan yang dilakukan pelaku
terhadap korban tersebut berawal saksi mendapatkan kiriman screnshot dari keponakan
saksi / teman mengaji korban yang bernama TRIA yaitu screnshot percakapan WA di group
yang salah satunya korban berada didalam group tersebut, yang intinya korban curhat
didalam group tersebut bahwa korban telah menjadi korban persetubuhan/ pelecehan
seksual oleh ayah tirinya, atas informasi tersebut kemudian saksi melakukan klarifikasi
kepada korban dan korban membenarkan bahwa dirinya telah di setubuhi atau dicabuli oleh
ayah tirinya.
e) Bahwa saksi pernah menanyakan secara langsung kepada korban, dan korban
menyampaikan bahwa kemaluanya pernah dipegang oleh sdr. NIMAN SAIFULLAH serta
kemaluan korban pernah dimasuki oleh kemaluan sdr. NIMAN SAIFULLAH yang
merupakan bapak tirinya.
f) Bahwa korban ANGGUN SAGINA LATIFAH tidak menceritakan kapan dan dimana tentang
perbuatan cabul dan persetubuhan yang dilakukan oleh sdr. NIMAN SAIFULLAH.
g) Bahwa saksi tidak sempat bertanya kepada korban karena setelah korban menceritakan
pernah dicabuli atau disetubuhi oleh sdr. NIMAN SAIFULLAH kemudian korban saksi ajak
pulang kerumah saksi kemudian saksi memberitahu perangkat Desa yaitu Pak Suyitno
selaku Ketua RT dan orang tuanya/ ibunya yaitu sdri SUJATNI.
h) Bahwa awalnya pada hari Senin tanggal 24 Januari 2022 sekitar pukul 19.00 Wib, saksi
mendapatkan kiriman screnshot dari keponakan saksi / teman mengaji korban yang
bernama TRIA yang intinya korban curhat digrup WA yang menjelaskan pernah dicabuli
atau disetubuhi oleh seseorang. Setelah mendapat informasi tersebut kemudian saksi
menanyakan secara langsung kepada korban yang menyampaikan bahwa kemaluanya
pernah dipegang oleh sdr. NIMAN SAIFULLAH serta kemaluan korban pernah dimasuki
oleh kemaluan sdr. NIMAN SAIFULLAH. Selanjutnya korban saksi ajak pulang kerumah
saksi kemudian saksi memberitahu perangkat Desa yaitu Pak Suyitno selaku Ketua RT
selanjutnya mendatangi rumah sdr NIMAN SAIFULLAH untuk meminta klarifikasi. Pada
saat dimintai klarifikasi sdr NIMAN SAIFULLAH awalnya mengelak kemudian saksi
memberitahu kejadian tersebut kepada Kepala Desa Gebangharjo dan diteruskan ke
Polsek Pracimantoro, dan akhirnya pelkau mengakui bahwa telah melakukan persetubuhan
atau pencabulan terhadap korban.
i) Bahwa selama ini korban bertempat tinggal di Karanglo Wetan Rt 01/ Rw 02, Desa
Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri bersama dengan ibu
kandungnya, bapak tirinya ( pelaku) dan 3 orang keponakan korban.
j) Bahwa saksi tidak mengetahui kapan ibu kandung korban menikah dengan pelaku karena
pernikahan mereka berada dijakarta, namun mereka pulang dari jakarta ke Pracimantoro
sekira tahun 2018.
k) Bahwa saksi tidak mengetahui apa sebab sehingga pelaku melakukan perbuatan
persetubuhan atau pencabulan terhadap korban.

d. SUYITNO Bin JUMIYO, Wonogiri, 27 Januari 1980, Karyawan Swasta (Ketua RT), Islam SLTA
(Tamat), Alamat Tempat Tinggal: Karanglo Wetan Rt 001/Rw 002, Kel/Ds Gebangharjo,
Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.
Menerangkan :
a) Bahwa saksi mengenal korban namun tidak ada hubungan keluarga dengan korban
tersebut. Korban merupakan warga di dusun saksi.
b) Bahwa yang telah melakukan persetubuhan dan atau pencabulan terhadap korban adalah
NIMAN SAEFULOH, 42 Tahun, Tani, Alamat: Karanglo Wetan Rt 01/Rw 02, Kel/Ds.
Gebangharjo, Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri, (pelaku merupakan ayah tiri korban) dan
saksi tidak memiliki hubungan keluarga dengan pelaku.
c) Bahwa sebelumnya saksi tidak mengetahui apa yang terjadi dan dialami oleh korban
ANGGUN SAGINA LATIFAH yang dilakukan oleh sdr. NIMAN SAEFULOH tentang
perbuatan cabul dan atau persetubuhan tersebut. Saksi mengetahui kejadian tersebut
setelah diberitahu oleh sdr RUDIYANTO yaitu sepupu dari orang tua korban ANGGUN
SAGINA LATIFAH bahwa korban ANGGUN SAGINA LATIFAH telah dicabuli oleh sdr
NIMAN SAEFULOH. Selain itu saksi juga diberitahu oleh sdr RUDIYANTO tentang kiriman
screnshot dari teman mengaji korban yang intinya korban curhat digrup WA yang
menjelaskan pernah dicabuli dan atau disetubuhi oleh sdr NIMAN SAEFULOH.
d) Bahwa saksi tidak tahu kapan dan dimana korban disetubuhi dan atau dicabuli oleh pelaku.
e) Bahwa dari pengakuan pelaku ketika saksi klarifikasi pelaku mengaku mencabuli korban
sebanyak 2 atau 3 kali.
f) Bahwa saksi tidak tahu bagaimana cara pelaku melakukan persetubuhan dan atau
pencabulan terhadap korban.
g) Bahwa saksi tidak mengetahui apa alasan sampai kemudian pelaku bisa melakukan
persetubuhan terhadap korban.
h) Bahwa umur korban baru sekitar 13 tahun serta bersekolah kelas 1 SLTP serta mengenal
sebagai tetangga dan tidak ada hubungan family atau keluarga.
i) Bahwa saksi tidak mengetahui secara pasti apa penyebab sehingga persetubuhan dan atau
pencabulan tersebut bisa terjadi.
j) Bahwa awalnya pada hari Senin tanggal 24 Januari 2022 sekitar pukul 19.30 Wib di datangi
sdr RUDIYANTO yang menjelaskan bahwa korban ANGGUN SAGINA LATIFAH telah
dicabuli oleh sdr NIMAN SAEFULOH yaitu bapak tirinya sendiri serta memberitahu kiriman
screnshot dari teman mengaji korban yang intinya korban curhat digrup WA yang
menjelaskan pernah dicabuli dan atau disetubuhi oleh sdr NIMAN SAEFULOH. Setelah
mendapat informasi tersebut kemudian saksi memberitahu perangkat Desa selanjutnya
mendatangi rumah sdr NIMAN SAEFULOH untuk meminta klarifikasi. Pada saat dimintai
klarifikasi sdr NIMAN SAEFULOH awalnya mengelak namun kemudian mengakui pernah
melakukan perbuatan cabul dengan meraba – raba korban sampai menggesekan alat
kelaminnya ke kemaluan korban sampai keluar air mani. Selanjutnya sdr RUDIYANTO
melaporkan kejadian tersebut ke Kepala Desa dan Polsek Pracimantoro.
k) Bahwa yang tinggal dirumah tersebut adalah pelaku sendiri, korban, ibu korban, dan
keponakannya korban.
l) Bahwa perilaku korban dan pelaku dalam kesehariannya biasa saja seperti warga pada
umumnya.

e. TRIA ARSITA Binti ARSETO, Wonogiri, 30 Mei 2004, Islam, Pelajar SMKN 1 Pracimantoro Kelas
XII ( Belum Tamat), Alamat Tempat Tinggal: Karanglo Wetan Rt 01/Rw 02, Kel/Ds. Gebangharjo,
Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri.
Menerangkan :
a) Bahwa yang melakukan perbuatan pencabulan dan atau persetubuhan terhadap korban
yang bernama ANGGUN SAGINA LATIFAH adalah sdr NIMAN SAIFULLOH alias SAIFUL,
Domisili: Dusun Karanglo Wetan Rt 01/Rw 02, Desa Gebangharjo, Kecamatan
Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, yang merupakan bapak tiri dari korban.
b) Bahwa saksi kenal pelaku yang bernama NIMAN SAIFULLOH, pelaku merupakan ayah tiri
korban. Saksi masih ada hubungan keluarga dengan pelaku (saksi memanggilnya
PAKDHE).
c) Bahwa umur korban baru sekitar 13 tahun serta bersekolah kelas 1 di SMP Negeri 1
Pracimantoro dan korban adalah anak tiri dari pelaku. Korban merupakan kakak sepupu
saksi.
d) Bahwa saksi mengetahui mengenai persetubuhan atau pencabulan yang dilakukan pelaku
terhadap korban tersebut berawal dari korban chat di grup WA “isyaan” yang intinya bahwa
korban mengaku sudah pernah diraba-raba alat vitalnya oleh ayah tirinya dan pernah juga
disetubuhi oleh ayah tirinya (pelaku).
e) Bahwa saksi hanya mengetahui perihal ketika korban chat WA di grup mengaku pernah
dicabuli dan atau disetubuhi oleh pelaku. Dan setelah mengetahui hal tersebut kemudian
saksi memberitahukan kepada kakak keponakan saksi yang Bernama Sdr. RUDIYANTO.
f) Bahwa ketika korban sudah dicabuli oleh pelaku sejak kelas 5 SD dan mengenai lokasi
kejadiannya korban tidak memberitahukannya.
g) Bahwa awalnya pada hari Senin tanggal 24 Januari 2022 sekitar pukul 18.30 Wib, di grup
WA “isyaan” korban chat WA bercerita bahwa korban sejak kelas 5 SD pernah di raba-raba
payudara dan alat vitalnya oleh pelaku dan korban juga mengaku bahwa alat kelamin
korban pernah dimasuki oleh alat kelamin pelaku. Dan korban bercerita bahwa takut
bercerita kepada ibunya dikarenakan pelaku mencubit paha korban. Setelah mendapat
berita tersebut sekira pukul 19.00 wib berita chat WA tersebut saksi teruskan kepada kakak
keponakan saksi Sdr. RUDIYANTO. Dan selang tidak lama grup tersebut dibubarkan
dikarenakan anggotanya banyak anak-anak kecil. Dan setahu saksi setelah mendapat
berita dari saksi kakak keponakan saksi Sdr. RUDIYANTO langsung melaporkan ke
perangkat Desa yaitu PAK SUYITNO selaku Ketua RT selanjutnya mendatangi rumah
pelaku untuk meminta klarifikasi. Pada saat dimintai klarifikasi pelaku akhirnya mengakui
semua perbuatannya. Dan selang tidak lama Polsek Pracimantoro datang dan membawa
pelaku beserta korban ke Polsek Pracimantoro.
h) Bahwa selama ini korban bertempat tinggal di Karanglo Wetan Rt 01/ Rw 02, Desa
Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri bersama dengan ibu
kandungnya, bapak tirinya ( pelaku) dan 3 orang keponakan korban.
i) Bahwa korban dalam kesehariannya jarang keluar rumah (jarang main) dan misalnya keluar
rumah seperti ke masjid dan ke sekolah, sedangkan pelaku biasa layaknya warga pada
umumnya.
j) Bahwa saksi tidak mengetahui apa sebab sehingga pelaku melakukan perbuatan
persetubuhan atau pencabulan terhadap korban.
k) Bahwa korban sekarang malah terbuka, sering main kerumah saksi, dikarenakan dulu
ketika pelaku masih ada dirumahnya korban seperti tertutup jarang keluar rumah.

6 Keterangan Tersangka :
a. NIMAN SAEFULOH Bin SANMARDI KARDI, Banjarnegara, 12 September 1979, Islam, Buruh
Tani/Perkebunan, SD (Tidak Tamat), Alamat: Cendana Rt. 02 Rw. 05, Kel/Ds. Cendana, Kec.
Banjarnegara, Kab. Banjarnegara. Domisili: Karanglo Wetan Rt 01/Rw 02, Kel/Ds. Gebangharjo,
Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri.
Menerangkan :
a) Bahwa tersangka belum pernah dihukum atau belum pernah tersangkut perkara lainnya.
b) Bahwa dalam perkara ditingkat penyidikan kepolisian ini, tersangka tidak akan
menggunakan pengacara dan tidak akan menunjuk langsung penasehat hukum, kalau
kedepannya hendak menggunakan akan tersangka beritahukan kepada penyidik. Namun
apabila disediakan oleh pemeriksa tersangka bersedia untuk didampingi selama dalam
pemeriksaan.
c) Bahwa nama lengkap tersangka NIMAN SAEFULOH, Dilahirkan di Banjarnegara, 12
September 1979, Islam, Buruh Tani/Perkebunan, SD (Tidak Tamat), Alamat: Cendana Rt.
02 Rw. 05, Kel/Ds. Cendana, Kec. Banjarnegara, Kab. Banjarnegara. Domisili: Karanglo
Wetan Rt 01/Rw 02, Kel/Ds. Gebangharjo, Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri, dari
pasangan Bapak SANMARDI KARDI dan Ibu SALAMAH, tersangka anak pertama dari
empat bersaudara, antara lain :
1. Tersangka sendiri.
2. RUSMINI, 26 Tahun, Tani, Alamat Cendana Rt. 02 Rw. 05, Kel/Ds. Cendana, Kec.
Banjarnegara, Kab. Banjarnegara.
3. SARMINI, 24 Tahun, Tani, Alamat Malang, Jawa Timur.
4. HERU SETYAWAN, 22 Tahun, Tani, Alamat Palembang.
Riwayat Sekolah :
 SDN 02 Cendana, Banjarnegara sampai dengan Kelas 6 (Tidak Tamat) Tahun Lupa.
Riwayat Pekerjaan :
 Setelah tidak bersekolah tersangka bekerja sebagai buruh serabutan di sekitar
Cendana, Banjarnegara sampai Tahun 2015.
 Merantau ke Jakarta bekerja sebagai buruh bangunan sampai Tahun 2018.
 Pulang ke rumah istri di Pracimantoro bekerja sebagai buruh tani hingga sekarang.
Riwayat Organisasi :
Nihil.
Riwayat Pernikahan :
Pada tahun 2008 tersangka menikah dengan seorang perempuan bernama Sdri. TUMINEM
dan dikarunia 3 anak yaitu Sdr. NUR FATHONI, Sdr. KUSNIAWAN dan Sdr. WAWAN.
Tersangka beserta istri tinggal di Cendana Rt. 02 Rw. 05, Kel/Ds. Cendana, Kec.
Banjarnegara, Kab. Banjarnegara hingga pada tahun 2014 tersangka berpisah. Selanjutnya
pada Tahun 2017 tersangka menikah lagi dengan seorang perempuan bernama Sdri.
SUJATNI yang membawa 4 anak yaitu Sdr. INDAH, Sdr. ILHAM AHYA ARDIANSYAH,
Sdri. ANDINI WIDYA, Sdri. ANGGUN SAGINA LATIFAH sedangkan tersangka duda tanpa
anak (ke tiga anak hasil pernikahan pertama ikut mantan istri) sampai dengan sekarang.
d) Bahwa tersangka telah melakukan persetubuhan dan atau pencabulan terhadap anak
dibawah umur.
e) Bahwa yang menjadi korban dalam peristiwa persetubuhan atau pencabulan yang
tersangka lakukan bernama Sdri. ANGGUN SAGINA LATIFAH, Dilahirkan di Jakarta, 6
Agustus 2008, Perempuan, Islam, Pelajar Kelas VII SMPN 1 Pracimantoro (Belum Tamat),
Alamat: Jl Mawar Merah I/3 No.158 Rt 05/Rw 08, Ds/Kel. Malaka Jaya, Kec. Duren Sawit,
Kab/Kota: Jakarta Timur, Prov. DKI Jakarta, Domisili: Karanglo Wetan Rt 01/Rw 02, Kel/Ds.
Gebangharjo, Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri. Tersangka dengan korban ada hubungan
keluarga/family, korban merupakan anak tiri tersangka.
f) Bahwa korban ketika tersangka setubuhi dan atau cabuli sekira umur 11 tahun dan saat ini
korban sudah berusia 13 (tiga belas) tahun, dan masih sekolah Kelas VII SMPN 1
Pracimantoro dan masih dalam kategori anak dibawah umur.
g) Bahwa tersangka mengenal korban yang bernama ANGGUN SAGINA LATIFAH tersebut
sejak tersangka menikah dengan ibu kandungnya yang bernama SUJATNI Tahun 2017
yang lalu, pada waktu itu tersangka mengenal ibu korban di Jakarta Timur. Korban pada
waktu itu masih kelas 2 SD dan setelah ibu korban menikah dengan tersangka otomatis
korban sudah menjadi anak tiri tersangka.
h) Bahwa tersangka menyetubuhi korban hampir setiap malam/dini hari (lebih dari 10 kali),
dan mengenai pencabulan sekira lebih dari 5 (lima) kali.
i) Bahwa kejadian persetubuhan:
Kejadian tahun 2020 sampai dengan awal tahun 2021 untuk hari dan tanggal tersangka
lupa (tepatnya korban kelas 5 dan 6 SD), waktu dini hari dalam keadaan keluarga sudah
tertidur lelap sekira pukul 00.30 wib sampai dengan 02.00 wib (pada saat tersangka
terbangun dari tidur dan korban pada saat tertidur) di dalam kamar korban dengan alamat:
Karanglo Wetan, Rt.01 / Rw.02, Kel./Ds. Gebangharjo, Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri.
Kejadian pencabulan:
Pencabulan dilakukan di awal bulan Januari 2022 sekira kisaran pukul 02.00 wib (pada saat
tersangka terbangun dari tidur dan korban pada saat tertidur) di dalam kamar korban
dengan alamat: Karanglo Wetan, Rt.01 / Rw.02, Kel./Ds. Gebangharjo, Kec. Pracimantoro,
Kab. Wonogiri.
j) Bahwa pada saat tersangka menyetubuhi dan mencabuli korban tidak pernah melakukan
kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, membujuk, merayu, atau melakukan
kebohongan atau tipu muslihat namun setelah tersangka selesai melakukan persetubuhan
dan atau pencabulan terhadap korban tersangka berkata kepada korban “Jangan bilang
sama mamak”.
k) Bahwa maksud dan tujuan tersangka berkata seperti itu agar perbuatan persetubuhan dan
atau pencabulan yang tersangka lakukan terhadap korban tidak dilaporkan kepada ibu
korban/istri tersangka.
l) Bahwa awalnya ketika pada malam hari tersangka dan korban sudah tertidur, dan sekira
pada dini hari sekira pukul 02.00 wib tersangka terbangun dan nafsu birahi naik,
selanjutnya tersangka mendatangi korban di kamarnya selanjutnya tersangka melakukan
persetubuhan dan atau pencabulan tersebut.
m) Bahwa tersangka dalam melakukan persetubuhan dan atau pencabulan terhadap korban
dengan cara awalnya tersangka mendatangi kamar korban dan mendekati korban yang
sudah tidur selanjutnya kaki korban tersangka tarik sambil menurunkan celana korban
sebatas paha kelihatan vagina korban. Dan dalam keadaan tersangka berdiri tersangka
menggunakan sarung mengeluarkan penis tersangka yang sudah menegang masukkan ke
vagina korban namun korban terbangun dan tersangka melepaskan penis dari vagina
korban dan mengeluarkan air mani yang tersangka tumpahkan di sarung tersangka.
n) Bahwa menurut tersangka alasan korban mau untuk tersangka setubuhi dan atau cabuli
kemungkinan karena dalam posisi tertidur jadi tidak mengetahui ketika tersangka setubuhi
dan atau cabuli tersebut.
o) Bahwa yang membuat tersangka ingin melakukan persetubuhan dengan korban karena
selalu nafsu ketika terbangun dari tidur pada dini hari, dan juga dalam kesehariannya
korban sering menggunakan celana pendek. Karena itulah tersangka setiap melihat korban
selalu nafsu.
p) Bahwa kejadian persetubuhan :
Awalnya sekitar tahun 2020 (hari, tanggal, bulan lupa) tepatnya korban kelas 5 SD pada
sekira dini hari kisaran pukul 02.00 wib tersangka terbangun dari tidur dan penis menegang
hasrat seksual tersangka naik kemudian tersangka menuju ke kamar korban dan melihat
korban sedang tertidur pulas. Melihat hal tersebut kemudian tersangka mendekati korban
dan menarik kaki korban sambil menurunkan celana korban sebatas paha hingga kelihatan
vaginanya. Karena penis tersangka juga sudah menegang kemudian penis tersangka
keluarkan dari sarung tersangka dan dalam keadaan berdiri sambil kedua lutut tersangka
coba membuka kaki korban sedikit (dalam bahsa jawa: sikile dikangkangke) kemudian
penis tersangka masukkan ke vagina korban dan selang tidak lama korban terbangun
kemudian penis langsung tersangka cabut dan tersangka klimaks mengeluarkan air mani
dan tersangka tumpahkan ke sarung tersangka. Selanjutnya korban menaikkan celananya
dan menutupi tubuhnya dengan selimut, dan tersangka pergi dari kamar korban.
Kejadian kedua dan seterusnya kurang lebih hampir sama dengan kejadian pertama,
namun kurang lebih berselang 2 minggu s/d 1 bulan (tidak menentu/ tergantung nafsu birahi
yang tidak bisa tersangka kontrol)
Kejadian persetubuhan tersebut terjadi sampai korban kelas 6 SD sekitar tahun 2021 (hari,
tanggal, bulan lupa).
Kejadian pencabulan :
Awalnya sekitar bulan Januari tahun 2022 (hari, tanggal lupa) tepatnya korban kelas VII
SMP awal bulan Januari 2022 sekira kisaran pukul 02.00 wib tersangka terbangun dari tidur
dan penis menegang hasrat seksual tersangka naik kemudian tersangka menuju ke kamar
korban dan melihat korban sedang tertidur pulas. Melihat hal tersebut kemudian tersangka
mendekati korban dan tidur disamping korban dan langsung meremas payudara dari luar
pakaian dan vagina korban dari luar celana korban. Namun tidak berselang lama korban
terbangun dan berusaha menjauh dari tersangka (sambil korban menutupi tubuhnya
dengan selimut). Karena itulah tersangka keluar dari kamar korban dan kembali ke kamar
tersangka melanjutkan tidur.
Kejadian kedua dan seterusnya kurang lebih hampir sama dengan kejadian pertama,
namun kurang lebih berselang 3 hari sekali s/d 1 minggu sekali (tidak menentu/ tergantung
nafsu birahi yang tidak bisa tersangka kontrol).
q) Bahwa tersangka nekat menyetubuhi dan atau mencabuli korban dikarenakan tersangka
terbawa nafsu, dan terangsang sewaktu melihat korban ketika dirumah menggunakan
celana pendek dan juga karena setiap tersangka terbangun dari tidur pada dini hari penis
tersangka selalu menegang (nafsu birahi memuncak). Karena itulah selanjutnya korban
tersangka setubuhi dan atau cabuli.
r) Bahwa sebenarnya perlu tersangka jelaskan disini bahwa perbuatan persetubuhan dan
atau pencabulan seringnya terjadi pada saat korban tertidur, dan kemungkinan jika korban
tidak tidur pasti korban tidak mau jika lakukan persetubuhan dan atau pencabulan terhadap
korban.
s) Bahwa tersangka tidak pernah memberikan suatu hadiah kepada korban, namun dalam
keseharian setiap korban mau bersekolah tersangka sering memberikan uang saku dan
setiap korban ingin jajan tersangka selalu memberikan uang kepada korban.
t) Bahwa pada saat korban tertidur tersangka melakukan persetubuhan dan atau pencabulan
korban masih tertidur pulas namun ketika terbangun korban langsung melawan atau
menolaknya dengan menghindari tersangka dan tersangkapun ketika korban sudah bangun
juga menyudahi perbuatan persetubuhan dan atau pencabulan tersebut.
u) Bahwa pada saat korban tersangka setubuhi vagina korban tidak ada bercak darah keluar
dari vagina/ kemaluan korban.
v) Bahwa tidak ada orang yang mengetahui mengenai persetubuhan dan atau pencabulan
yang tersangka lakukan terhadap korban.
w) Bahwa tersangka tahu korban masih dibawah umur dan tidak selayaknya tersangka
melakukan persetubuhan dan atau pencabulan kepada korban tersebut, dan alasan
tersangka karena tersangka terbawa hawa nafsu.
x) Bahwa awalnya korban bercerita kepada pakliknya mengenai persetubuhan dan atau
pencabulan yang tersangka lakukan terhadap korban kemudian melapor ke pihak RT dan
warga sekitar. Selanjutnya keluarga besar korban dan warga sekitar mendatangi tersangka
dirumah dan bertanya kaitan kejadian yang menimpa korban tersebut hingga tersangka
mengakuinya dan ibu korban juga akhirnya tahu sampai akhirnya ibu korban tidak terima
selanjutnya melaporkan tersangka ke pihak kepolisian.
y) Bahwa tersangka juga sempat melakukan pencabulan terhadap cucu tiri tersangka yang
pada saat itu tidur bersama dengan korban namun tersangka hanya sebatas memegang
vagina korban dari luar celana sebanyak 1 kali.
z) Bahwa ketika kejadian penis tersangka masukkan ke dalam vagina korban memang benar-
benar masuk ke dalam vagina korban. Namun tidak tersangka maju mudurkan dikarenakan
korban terbangun kemudian penis langsung tersangka cabut dan tersangka langsung
klimaks mengeluarkan air mani dan tersangka tumpahkan ke sarung yang tersangka pakai.
aa) Bahwa ketika tersangka menyetubuhi dan atau mencabuli korban ketika itu juga ada istri
tersangka yang juga tidur bersama tersangka, dan kejadiannya berada di kamar korban
yang pada saat kejadian korban tidur bersama cucu tiri tersangka. Ketika kejadian
semuanya sudah tertidur pulas.
ab) Bahwa ketika melakukan persetubuhan atau pencabulan terhadap korban tersangka
merasa nikmat dan puas, sedangkan untuk korban sedikit marah terhadap tersangka ketika
terbangun saat tersangka melakukan persetubuhan atau pencabulan tersebut.
ac) Bahwa saat tersangka menyetubuhi dan atau mencabuli korban tersangka tidak dalam
pengaruh minuman keras dan tersangka dalam keadaan yang sadar.
ad) Bahwa sebenarnya ibu korban/istri tersangka juga melayani tersangka ketika tersangka
meminta berhubungan suami istri, dan tersangka bisa tega akhirnya menyetubuhi dan atau
mencabuli korban dikarenakan memang nafsu terhadap korban tersebut.
ae) Bahwa pakaian korban berupa 1 buah sweeter pink lengan panjang, 1 buah celana panjang
hitam, 1 buah celana dalam warna pink, 1 buah tangtop warna pink adalah pakaian yang
digunakan korban ketika korban tersangka setubuhi dan atau cabuli.
af) Bahwa 1 buah sarung warna coklat dan 1 buah celana dalam warna coklat adalah pakaian
yang tersangka gunakan ketika menyetubuhi dan atau mencabuli korban tersebut.
ag) Bahwa tersangka merasa sangat menyesal sekali dan semoga tersangka bisa dimaafkan
oleh korban dan ibu korban beserta keluarga besar atas perbuatan yang telah tersangka
lakukan tersebut.
ah) Bahwa tersangka tidak mempunyai saksi yang meringankan tersangka dalam menghadapi
perkara ini.

7. Barang Bukti :
a. 1 (satu) potong sweater lengan panjang warna pink.
b. 1 (satu) potong celana panjang warna hitam kombinasi garis putih.
c. 1 (satu) potong celana dalam warna pink.
d. 1 (satu) potong tanktop warna pink.
e. 1 (satu) porong kaos lengan pendek kombinasi garis-garis.
f. 1 (satu) potong celana pendek warna hitam kombinasi orange.
g. 1 (satu) potong sarung warna coklat.
h. 1 (satu) potong celana dalam warna orange.
i. Visum et Repertum dari UPTD Puskesmas Pracimantoro I.

IV. PEMBAHASAN :
1. Analisa kasus :
Diduga tindak pidana persetubuhan dan atau pencabulan terhadap anak dibawah umur, yang dilakukan
oleh tersangka yang bernama NIMAN SAEFULOH Bin SANMARDI KARDI, Banjarnegara, 12
September 1979, Islam, Buruh Tani/Perkebunan, SD (Tidak Tamat), Alamat: Cendana Rt. 02 Rw. 05,
Kel/Ds. Cendana, Kec. Banjarnegara, Kab. Banjarnegara. Domisili: Karanglo Wetan Rt 01/Rw 02,
Kel/Ds. Gebangharjo, Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri terhadap korban yang bernama ANGGUN
SAGINA LATIFAH Binti Alm DASRIL, Dilahirkan di Jakarta, 6 Agustus 2008, Perempuan, Islam, Pelajar
Kelas VII SMPN 1 Pracimantoro (Belum Tamat), Alamat: Jl Mawar Merah I/3 No.158 Rt 05/Rw 08,
Ds/Kel. Malaka Jaya, Kec. Duren Sawit, Kab/Kota: Jakarta Timur, Prov. DKI Jakarta, Domisili: Karanglo
Wetan Rt 01/Rw 02, Kel/Ds. Gebangharjo, Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri. Kejadian persetubuhan
dan atau pencabulan tersebut terjadi kurun waktu dari Tahun 2020 sampai dengan Januari 2022 di
rumah korban dengan alamat Karanglo Wetan Rt 01/Rw 02, Kel/Ds. Gebangharjo, Kec. Pracimantoro,
Kab. Wonogiri. Atas kejadian tersebut ibu korban akhirnya melaporkan ke Pihak Kepolisian.
2. Analisa Unsur :
Bahwa unsur perkara tindak pidana persetubuhan dan atau pencabulan terhadap anak dibawah umur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 ayat (3) Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2016 perubahan kedua atas Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak dan atau tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur
sebagaimana di maksud dalam Pasal 82 ayat (2) Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2016 perubahan kedua atas Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak jo Pasal 64 ayat (1) KUHP adalah:

Pasal 81 ayat (3) Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 perubahan kedua atas
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yaitu :
“Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak
melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp.
5.000.000.000,- ( lima miliar rupiah), dan apabila dilakukan oleh orang tua, wali, orang-orang yang
mempunyai hubungan keluarga, pengasuh anak, pendidik, tenaga kependidikan, aparat yang
menangani perlindungan anak, atau dilakukan oleh lebih dari satu orang secara bersama-sama, maka
pidananya ditambah 1/3 (sepertiga) dari ancaman pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1).”
- Unsur Setiap orang :
Dalam perkara ini adalah NIMAN SAEFULOH Bin SANMARDI KARDI, Banjarnegara, 12
September 1979, Islam, Buruh Tani/Perkebunan, SD (Tidak Tamat), Alamat: Cendana Rt. 02 Rw.
05, Kel/Ds. Cendana, Kec. Banjarnegara, Kab. Banjarnegara. Domisili: Karanglo Wetan Rt 01/Rw
02, Kel/Ds. Gebangharjo, Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri.
- Unsur dilarang melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan
persetubuhan dengannya atau dengan orang lain”.
Adapun fakta - fakta yang dapat diungkap yaitu pada saat tersangka menyetubuhi korban,
tersangka tidak pernah membujuk merayu, atau melakukan kebohongan atau tipu muslihat namun
setelah selesai melakukan persetubuhan terhadap korban, tersangka berkata “Jangan bilang sama
mamak” dan tersangka pernah mencubit korban hingga membekas biru.
Persetubuhan : bahwa tersangka benar-benar telah menyetubuhi korban dengan cara penis
tersangka dimasukkan ke dalam vagina korban hingga tersangka klimaks mengeluarkan air mani
dan air maninya ditumpahkan di luar vagina korban (sarung).
- Anak : adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun. Fakta-fakta yang dapat
diungkap dari kejadian tersebut, bahwa pada saat disetubuhi oleh tersangka, korban yang bernama
ANGGUN SAGINA LATIFAH Binti Alm DASRIL, belum genap berusia 18 (delapan belas) tahun,
yang juga masih merupakan anak tiri tersangka.
- Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak - haknya
agar dapat hidup dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi. Adapun fakta - fakta yang bisa diungkap atas perkara tersebut diatas bahwa korban
tidak mendapatkan perlindungan justru mendapatkan perbuatan / perlakuan asusila dengan cara
disetubuhi oleh tersangka.
- Apabila dilakukan oleh orang tua, wali, orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga,
pengasuh anak, pendidik, tenaga kependidikan, aparat yang menangani perlindungan anak, atau
dilakukan oleh lebih dari satu orang secara bersama-sama. Adapun fakta - fakta yang bisa
diungkap atas perkara tersebut diatas yaitu yang menyetubuhi korban ANGGUN SAGINA LATIFAH
Binti Alm DASRIL adalah ayah tiri korban yang bernama yaitu NIMAN SAEFULOH Bin SANMARDI
KARDI.

Pasal 82 ayat (2) Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 perubahan kedua atas
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yaitu :
“Setiap orang dilarang melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu
muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau
membiarkan di lakukan perbuatan cabul dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (Lima) tahun
dan paling lama 15 (Lima belas ) tahun dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000.00 ( Lima Milyar
Rupiah ), dan apabila dilakukan oleh orang tua, wali, orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga,
pengasuh anak, pendidik, tenaga kependidikan, aparat yang menangani perlindungan anak, atau
dilakukan oleh lebih dari satu orang secara bersama-sama, maka pidananya ditambah 1/3 (sepertiga)
dari ancaman pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1).”
- Unsur Setiap orang : Dalam perkara ini adalah NIMAN SAEFULOH Bin SANMARDI KARDI,
Banjarnegara, 12 September 1979, Islam, Buruh Tani/Perkebunan, SD (Tidak Tamat), Alamat:
Cendana Rt. 02 Rw. 05, Kel/Ds. Cendana, Kec. Banjarnegara, Kab. Banjarnegara. Domisili:
Karanglo Wetan Rt 01/Rw 02, Kel/Ds. Gebangharjo, Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri.
- Unsur dilarang melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu
muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau
membiarkan di lakukan perbuatan cabul.
Adapun fakta - fakta yang dapat diungkap yaitu pada saat tersangka mencabuli korban, tersangka
tidak pernah membujuk merayu, atau melakukan kebohongan atau tipu muslihat namun setelah
selesai melakukan pencabulan terhadap korban, tersangka berkata “Jangan bilang sama mamak”
dan tersangka pernah mencubit korban hingga membekas biru.
- Anak: adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun. Fakta-fakta yang dapat
diungkap dari kejadian tersebut, bahwa pada saat dicabuli oleh tersangka, korban yang bernama
ANGGUN SAGINA LATIFAH Binti Alm DASRIL, belum genap berusia 18 (delapan belas) tahun,
yang juga masih merupakan anak tiri tersangka..
- Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak - haknya
agar dapat hidup dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi. Adapun fakta - fakta yang bisa diungkap atas perkara tersebut diatas bahwa korban
tidak mendapatkan perlindungan justru mendapatkan perbuatan / perlakuan dengan cara dicabuli
oleh tersangka.
- Apabila dilakukan oleh orang tua, wali, orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga,
pengasuh anak, pendidik, tenaga kependidikan, aparat yang menangani perlindungan anak, atau
dilakukan oleh lebih dari satu orang secara bersama-sama. Adapun fakta - fakta yang bisa
diungkap atas perkara tersebut diatas yaitu yang mencabuli korban ANGGUN SAGINA LATIFAH
Binti Alm DASRIL adalah ayah tiri korban yang bernama yaitu NIMAN SAEFULOH Bin SANMARDI
KARDI.

Pasal 64 ayat (1) KUHP berbunyi “ Jika antara beberapa perbuatan, meskipun masing-masing
merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang
sebagai satu perbuatan berlanjut, maka hanya diterapkan yang memuat ancaman pidana pokok yang
paling berat “.
Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh tersangka tersebut terdiri dari beberapa perbuatan yang berbeda
waktu dan dengan modus yang sama yaitu melakukan persetubuhan dan atau pencabulan terhadap
korban sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut maka dari itu unsur yang ada di
dalam Pasal 64 ayat (1) KUHP “TERPENUHI”.

V. KESIMPULAN :
1. Berdasarkan keterangan baik saksi - saksi maupun tersangka tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
telah terjadi tindak pidana persetubuhan dan atau pencabulan terhadap anak dibawah umur, yang
dilakukan oleh tersangka NIMAN SAEFULOH Bin SANMARDI KARDI terhadap korban yang bernama
ANGGUN SAGINA LATIFAH Binti Alm DASRIL. Tersangka pada saat menyetubuhi dan mencabuli
korban, tersangka tidak pernah membujuk merayu, atau melakukan kebohongan atau tipu muslihat
namun setelah selesai melakukan persetubuhan dan atau pencabulan terhadap korban, tersangka
berkata “Jangan bilang sama mamak” dan tersangka pernah mencubit korban hingga membekas biru.
2. Oleh sebab itu cukup alasan terhadap tersangka NIMAN SAEFULOH Bin SANMARDI KARDI, bisa
untuk diajukan perkaranya kesidang di Pengadilan Negeri Wonogiri karena telah dengan sengaja
melakukan tindak pidana persetubuhan dan atau pencabulan terhadap anak di bawah umur yang juga
merupakan anak tiri tersangka sendiri yang bernama ANGGUN SAGINA LATIFAH Binti Alm DASRIL.
Dan tersangka NIMAN SAEFULOH Bin SANMARDI KARDI melanggar Pasal 81 ayat (3) Undang –
Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 perubahan kedua atas Undang – Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau tindak pidana pencabulan
terhadap anak di bawah umur sebagaimana di maksud dalam Pasal 82 ayat (2) Undang – Undang
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 perubahan kedua atas Undang – Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.

VI. PENDAPAT :
Oleh sebab itu penyidik berpendapat cukup alasan bahwa perbuatan tersangka sudah memenuhi unsur-
unsur yang tercantum dalam Pasal 81 ayat (3) Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016
perubahan kedua atas Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak dan atau tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur sebagaimana di maksud dalam
Pasal 82 ayat (2) Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 perubahan kedua atas
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 64 ayat
(1) KUHP, dan terhadap tersangka NIMAN SAEFULOH Bin SANMARDI KARDI dapat diajukan perkaranya
ke sidang di Pengadilan Negeri Wonogiri.

-------- Demikianlah Berita Acara Pendapat (Resume) ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan sumpah jabatan
kemudian ditutup dan ditanda tangani di :---------------------------------------------------------------------------------------------------

Wonogiri, 08 Februari 2022


Mengetahui
KASAT RESKRIM POLRES WONOGIRI
Selaku Penyidik Penyidik Pembantu

SUPARDI, S.H., M.H. DWI YULIANTO, S.H.


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 66050375 BRIPKA NRP 85042026

Anda mungkin juga menyukai