Anda di halaman 1dari 6

KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

KEJAKSAAN NEGERI MALANG


Jl. Simpang Panji Suroso No.5, Polowijen, Kec. Blimbing,
Kota Malang, Jawa Timur 65126

“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN

No. Reg. Perkara : PDM – 70/MLG/09/2021

I. IDENTITAS TERDAKWA

Nama Lengkap : Johanes S.H., M.Kn

Tempat Lahir : Malang.

Umur/Tanggal Lahir : 41 Tahun / 10 Juni 1982.

NIK : 350002190800124

Jenis Kelamin : Laki-Laki.

Kebangsaan : Indonesia.

Tempat Tinggal : Jalan Letjen Sutoyo 103, RT. 001, RW. 008, Kelurahan

Lowokwaru, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang

atau Jalan Terusan Wijaya Kusuma, No. 17-B,

Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota

Malang.

Agama : Islam.

Pekerjaan : Notaris.

Pendidikan : S-2.
II. PENAHANAN
Penyidik : Sejak tanggal 27 Oktober 2022 sampai
dengan tanggal 15 November 2022;
Diperpanjangan Penuntut Umum : Sejak tanggal 16 November 2022
sampai dengan tanggal 25 Desember
2022;
Penuntut Umum : Sejak tanggal 23 Desember 2022
sampai
dengan tanggal 11 Januari 2023;
Hakim Pengadilan Negeri : Sejak tanggal 6 Januari 2023 sampai
dengan tanggal 4 Februari 2023;
Diperpanjangan Ketua Pengadilan Negeri : Sejak tanggal 5 Februari 2023 sampai
dengan tanggal 5 April 2023
III. DAKWAAN
----------- Bahwa Terdakwa JOHANES, S.H., M.Kn. bersama dengan Saksi HUDI
WIYONO, pada hari Rabu tanggal 23 Juni 2021 atau setidak-tidaknya pada bulan
Juni 2021 atau setidak-tidaknya pada tahun 2021, bertempat di Kantor Notaris
JOHANES, S.H., M.Kn. di Jalan Tawangmangu No. 5, Kelurahan Lowokwaru,
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain
yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Malang yang
berwenang memeriksa dan mengadilinya, mereka yang melakukan, menyuruh
melakukan dan turut serta melakukan perbuatan yaitu dengan sengaja dan melawan
hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan
orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan kerena kejahatan, yang
dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :
-----------------------------------------------------------------------
- Bahwa berawal dari transaksi jual beli 3 (tiga) bidang tanah yang merupakan milik
ELISA NANDA PUTRI dengan nomor Sertifikat Hak Milik nomor : 02030 atas
nama ELISA, Sertifikat Hak Milik nomor : 04327 atas nama ELISA dan Sertfikat
Hak Milik nomor : 04285 atas nama ELISA yang kemudian dibeli oleh Saksi Hudi
Wiyono melalui perantara Saksi Mujiono, dengan harga Rp 1.250.000,- permeter
(satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah), sehingga harga untuk tanah milik
ELISA sebesar Rp. 2.735.500.000, (dua milyar tujuh ratus tiga puluh lima juta
lima ratus ribu rupiah), untuk tanah milik ELISA sebesar Rp. 3.454.600.000.- (tiga
milyar empat ratus lima puluh empat juta enam ratus ribu rupiah) dan untuk tanah
milik ELISA sebesar Rp. 2.780.700.000,- (dua milyar tujuh ratus delapan puluh
juta tujuh ratus ribu rupiah) dan jika ketiga tanah ditotal seluruhnya seharga Rp
9.982.700.000,- (sembilan milyar sembilan ratus delapan puluh dua juta tujuh
ratus ribu rupiah), selanjutnya Saksi HUDI WIYONO melalui Saksi MUJIONO
memberikan uang tanda jadi kepada ELISA NANDA PUTRI masing - masing
sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) pada tanggal 1 Juni 2021.
- Bahwa selanjutnya setelah penyerahan tanda jadi tersebut kemudian Saksi
MUJIONO meminta kepada ELISA NANDA PUTRI untuk menandatangani Akta
Pengikatan Jual Beli, Akta Kuasa Menjual dan Akta pelepasan Hak Atas Tanah
yang dibuat oleh Terdakwa, kemudian Saksi MUJIONO juga meminta ELISA
NANDA PUTRI untuk menitipkan sertifikat tanah yang telah dijual kepada
Terdakwa dengan alasan keamanan sambil menunggu pelunasan dari pihak
pembeli.
- Bahwa pada saat menyerahkan 3 (tiga) Sertipikat tersebut masing-masing telah
dibuatkan dan diberikan tanda terima oleh terdakwa dengan rincian sebagai
berikut:
- Tanda terima bukti penyerahkan berkas tertanggal 3 Juni 2021 berupa
SHM No. 02030 atas ELISA dan PBB tahun 2021 NOP.
35.79.010.006.011.02100, yang ditandatangani yang menyerahkan ELISA
yang menerima JOHANES, S.H., M.Kn an. IKA;
- Tanda terima bukti penyerahkan berkas tertanggal 3 Juni 2021 berupa
SHM No. 04327 atas ELISA yang ditandatangani yang menyerahkan
ELISA yang menerima JOHANES, S.H., M.Kn an. IKA;
- Tanda terima bukti penyerahkan berkas tertanggal 23 Juni 2021 berupa
SHM No. 04285 atas ELISA yang ditandatangani yang menyerahkan
ELISA yang menerima JOHANES, S.H., M.Kn
- Bahwa terdakwa sudah membuat akta untuk SHM nomor: 04285 atas ELISA
yaitu:
- Akta Pengikatan Jual Beli Nomor 12, tanggal 23 Juni 2021,
- Akta kuasa nomor 13, tanggal 23 Juni 2021.
- Akta Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor 14, tanggal 23 Juni 2021.
- Bahwa terdakwa sudah membuat akta untuk SHM nomor : 02030 atas nama
ELISA yaitu :
- Akta Pengikatan Jual Beli Nomor 6, tanggal 3 Juni 2021,
- Akta Kuasa Nomor 7, tanggal 3 Juni 2021
- Akta Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor 8, tanggal 3 Juni 2021
- Bahwa terdakwa sudah membuat akta untuk SHM nomor : 04327 atas nama
ELISA yaitu:
- Akta Pengikatan Jual Beli nomor 3, tanggal 3 Juni 2021.
- Akta Kuasa nomor 4, tanggal 3 Juni 2021.
- Akta Pelepasan Hak Atas Tanah nomor 5, tanggal 3 Juni 2021
- Bahwa untuk kekurangan pembayaran dari pembelian tanah tersebut Saksi
MUJIONO telah menyerahkan 2 (dua) lembar cek Bank BCA pada 16 Juli 2021
masing-masing nomor : EM 427758 sebesar Rp 1.350.000.000,- (satu milyar tiga
ratus lima puluh juta rupiah) nomor rekening 8161544990 atas nama ERWIN TRI
WIJAYANTO dan Cek Bank BCA nomor EM 427759 sebesar Rp 1.600.000.000,-
(satu milyar enam ratus juta rupiah) nomor rekening 8161544990 atas nama
ERWIN TRI WIJAYANTO kepada ELISA NANDA PUTRI tetapi ketika cek
tersebut dicairkan tidak ada saldonya
- Bahwa kemudian tanpa sepengetauan ELISA NANDA PUTRI, terdakwa
menyerahkan 3 (tiga) sertifikat yaitu dengan No. 02030 atas ELISA, SHM No.
04327 atas ELISA dan SHM No. 04285 atas ELISA kepada Saksi HUDI
WIYONO dan Saksi ERWIN TRI WIJAYANTO untuk digunakan sebagai
jaminan kepada pendana yang atas dana pinjaman sebesar Rp.1.500.000.000,-
(satu milyar lima ratus juta rupiah) yang diberikan kepada Saksi HUDI WIYONO
untuk membiayai proyek perumahan.
- Bahwa kemudian Terdakwa membuat Salinan Akta Pengikatan Jual Beli, Akta
Kuasa Menjual dan Akta Pelepasan Hak dengan tanggal dan tahun mundur yaitu
pada tahun 2020 guna mengeluarkan dana proyek senilai RP. 85.000.000.000,-
(delapan puluh lima milyar rupiah) dan Terdakwa dijanjikan fee sebesar 10% dari
nilai proyek
- Bahwa setelah itu, ELISA NANDA PUTRI menghubungi dan mendatangi Kantor
terdakwa untuk meminta 3 (tiga) sertipikat tersebut dikembalikan akan tetapi
terdakwa menolak dengan alasan sertipikat aman dan belum ada transaksi di
depan notaris sehingga sertipikat masih dibawa oleh Notaris dan pada tanggal 19
November 2021 sempat ditunjukkan kepada ELISA NANDA PUTRI padahal
sertifikat tersebut hanya dipinjam terdakwa dari pemodal, selanjutnya ELISA
NANDA PUTRI sudah berkali – kali meminta kepada terdakwa untuk
mengembalikan sertipikat milik ELISA NANDA PUTRI melalui telepon
Whatsapp maupun secara tertulis pada tanggal 23 Desember 2021 dan pada
tanggal 3 Januari 2022 dan bersedia menyerahkan kembali uang muka
pembayaran sebesar Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah), akan tetapi
terdakwa tidak mau menyerahkan SHM milik tersebut dan hanya berjanji akan
mengembalikan. Selanjutnya pada tanggal 21 Januari 2022, ELISA NANDA
PUTRI datang ke Kantor terdakwa untuk menandatangani Akta Pembatalan
Pengikatan Jual Beli, Akta Pembatalan Kuasa, dan Akta Pembatalan Pelepasan
Hak Atas Tanah dan Terdakwa berjanji akan mengembalikan Sertipikat Hak Milik
tersebut pada tanggal 28 Februari 2022, tetapi hingga sekarang Sertipikat tidak
ada yang dikembalikan;
- Bahwa terdakwa menyerahkan SHM tersebut kepada Saksi HUDI WIYONO dan
Saksi ERWIN TRI WIJAYANTO di Kantor terdakwa di Jalan Tawangmangu No.
5. Kel Lowokwaru, Kec Lowokwaru, Kota Malang tidak sampai satu minggu
setelah sertipikat tersebut dititipkan kepada terdakwa tanpa sepengetahuan ELISA
NANDA PUTRI;
- Bahwa HUDI WIYONO menggunakan sertipikat tersebut sebagai jaminan hutang
kepada sdr. BUDIONO tanpa sepengetahui dari ELISA NANDA PUTRI dan
mendapatkan uang dari jaminan tersebut sebesar Rp. 1. 500.000.000,- (satu milyar
lima ratus juta rupiah);
- Bahwa terdakwa tidak memiliki ijin untuk menyerahkan sertipikat kepada Saksi
HUDI WIYONO dan hanya berdasarkan kepercayaan terdakwa kepada Saksi
HUDI WIYONO yang meminta SHM tersebut untuk dijadikan jaminan hutang /
dana talangan kepada sdr. BUDIONO yang mana uang dari hasil pinjaman
tersebut akan digunakan untuk pembayaran ke pihak penjual (ELISA NANDA
PUTRI);
- Bahwa atas tindakan terdakwa ELISA NANDA PUTRI mengalami kerugian
sebesar Rp. 9.982.700.000,- (sembilan milyar sembilan ratus delapan puluh dua
juta tujuh ratus ribu rupiah)
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan dan diancam pidana dalam pasal 372 KUHP Jo
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP

Malang, 26 Desember 2022

JAKSA PENUNTUT UMUM

ANGELIN DESTRISYA, S.H., M.H

Jaksa Muda NIP. 199020121999032002

Anda mungkin juga menyukai