0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
37 tayangan2 halaman
Susi Astuti mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya Wijiyo di Pengadilan Agama Palangkaraya. Mereka menikah pada 2021 namun sejak Oktober 2020 sering bertengkar karena faktor ekonomi dan perselingkuhan suami. Susi meminta cerai, hak asuh anak, nafkah iddah, dan biaya hidup serta pendidikan anak.
Susi Astuti mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya Wijiyo di Pengadilan Agama Palangkaraya. Mereka menikah pada 2021 namun sejak Oktober 2020 sering bertengkar karena faktor ekonomi dan perselingkuhan suami. Susi meminta cerai, hak asuh anak, nafkah iddah, dan biaya hidup serta pendidikan anak.
Susi Astuti mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya Wijiyo di Pengadilan Agama Palangkaraya. Mereka menikah pada 2021 namun sejak Oktober 2020 sering bertengkar karena faktor ekonomi dan perselingkuhan suami. Susi meminta cerai, hak asuh anak, nafkah iddah, dan biaya hidup serta pendidikan anak.
Kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama Palangkaraya Di Palangkaraya
Assalamu'alaikum wr. wb.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Susi Astuti binti Eko
Umur : 28 tahun, agama Islam Pekerjaan : PNS Tempat kediaman di : Jln Yos Sudarso no.123 sebagai Penggugat;
Dengan hormathormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini mengajukan
gugatan perceraian berlawanan dengan:
Nama : Wijiyo bin Tuji
Umur : 30 tahun, agama Islam Pekerjaan : PNS Tempat kediaman di : Jln Yos Sudarso no. 123 sebagai Tergugat;
Adapun alasan/dalil - dalil gugatan Penggugat sebagai berikut :
1. Pada tanggal 2 Januari 2021 Penggugat dengan Tergugat melangsungkan
pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Jekan Raya (Kutipan Akta Nikah Nomor : No 12312/III/1998 tanggal 2 Januari 2021.; 2. Setelah pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat bertempat tinggal di Jalan Yos Sudarso no.123 Selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan dikaruniai 2 anak perempuan 3. Kurang lebih sejak 14 Oktober 2020 antara Penggugat Tergugat Tergugat terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga disebabkan antara lain: 1. Faktor Ekonomi 2. Perselingkuhan
5. Akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut menyebabkan gugatan perceraian
kepada pihak suami ; 6. Bahwa selama kurang lebih 3 bulan Tergugat tidak memberikan nafkah kepada Penggugat padahal selama itu Penggugat berlaku taat kepada Tergugat, maka Tergugat tetap berkewajiban untuk memberi nafkah kepada Penggugat meskipun waktunya telah lewat sesuai dengan kebutuhan pokok hidupnya sebesar Rp 5.000.000,- sehingga untuk selama pernah bulan berjumlah Rp. 15.000.000,-; 1. Penggugat mengajukan gugatan ini disebabkan kelalaian Tergugat dalam menjalankan kewajibannya, oleh karena itu setelah terjadi perceraian Tergugat tetap berkewajiban memberi nafkah iddah selama 3 bulan kepada Tergugat sejumlah Rp. 3.000.000,-; 2. Bahwa anak tersebut Arasya masih dibawah umur dan sangat memerlukan kasih sayang serta bimbingan Penggugat sebagai ibunya, oleh karena itu agar perkembangan jiwa anak tersebut tumbuh dengan baik, maka lebih terjamin diasuh oleh Penggugat; 9. Bahwa untuk menjamin kelangsungan hidup dan masa depan anak tersebut, maka Tergugat sebagai ayahnya berkewajiban menanggung biaya hidup dan pendidikan anak tersebut sampai dewasa yang tiap bulannya memerlukan biaya sekurang-kurangnya sebesar Rp. 2.500.000,-;
Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Pengugat mohon agar Ketua Pengadilan
Agama Surakarta memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya:
Primer :
Demikian atas terkabulnya gugatan ini, Penggugat menyampaikan terima kasih.