Anda di halaman 1dari 4

Pontianak, 03 November 2022

Kepada Yth:
Ketua Pengadilan Negeri Pontianak
Di –
Pontianak

Perihal: Gugatan Perceraian

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Mellisa Utami, SH., MH,. Advokat, yang beralamat di Jalan H.M. Suwignyo, RT. 008/RW.
010, Kel. Sungai Bangkong, Kec. Pontianak Kota, berdasarkan surat surat kuasa khusus
tertanggal 1 November 2022, bertindak untuk atas nama Victory Meidyla Mamuraja,
pekerjaan Mengurus Rumah Tangga, agama Kristen beralamat di Jalan Sidas, RT.
004/RW. 001, Kel. Sidas Kec. Sengah Temila, Kab. Landak.

Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.

Dengan ini bermaksud mengajukan Gugatan Perceraian terhadap:

SUKWANTO, Laki-laki, pekerjaan Seniman, agama katolik, beralamat di Jalan darit


dusun tangkal, desa karanji mancal, kecamatan sengah temila, kabupaten landak,
provinsi kalimantan barat Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT.

Adapun yang menjadi dasar dan alasan diajukan gugatan perceraian ini adalah sebagai
berikut:

1. Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat di


hadapan pemuka agama Kristen di Pontianak pada tanggal 11 Maret 2010
kemudian perkawinan Penggugat dan Tergugat tersebut didaftarkan di Kantor
Catatan Sipil Kota Pontianak tanggal 16 Juni 2010, sebagaimana Kutipan Akta
Perkawinan daftar No.145/2019 tertanggal 19 Juni 2010, yang dikeluarkan oleh
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak;

2. Bahwa dari perkawinan Penggugat dengan Tergugat tersebut telah dikaruniai 2


(dua) orang anak, yaitu:
2.1. Gregorius Aemond Alexandro, laki-laki, lahir di Pontianak pada tanggal 31
Desember 2011, sebagaimana Kutipan Akta Kelahiran No. 1596/2019
tertanggal 1 Januari 2012, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas
Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Pontianak;
2.2. Skyla Reyena Alexandra, perempuan, lahir di Pontianak pada tanggal 20
September 2019, sebagaimana Kutipan Akta Kelahiran No. 92/2021
tertanggal 05 September 2019, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas
Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Pontianak;

3. Bahwa pada mulanya kehidupan Rumah Tangga antara Penggugat dengan


Tergugat berjalan rukun, damai dan harmonis;

4. Bahwa seiring dengan berjalannya waktu ternyata suasana kehidupan rumah


tangga antara Penggugat dan Tergugat yang tadinya berjalan rukun, damai dan
harmonis tidak dapat bertahan lama dan semakin banyak masalah yang timbul
dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat, sehingga kehidupan rumah
tangga Penggugat dan Tergugat lebih sering dan banyak diwarnai dengan
perselisihan ataupun pertengkaran demi pertengkaran/cekcok:

5. Bahwa adapun penyebab dari timbulnya perselisihan/pertengkaran antara


Penggugat dengan Tergugat dikarenakan antara Penggugat dan Tergugat
sudah tidak ada kecocokan lagi satu sama lain dan selalu berbeda pendapat/
sudah tidak sepaham dalam banyak hal, terutama yang menyangkut hal-hal
yang sangat prinsip dalam rumah tangga sehingga dari hal-hal kecil/sepele saja
bisa menimbulkan cekcok/pertengkaran dan keadaan tersebut terus menerus
terjadi;

6. Bahwa seringnya terjadi percekcokan antara Penggugat dan Tergugat tersebut


awalnya dipicu oleh masalah kecemburuan Penggugat kepada Tergugat,
dimana Tergugat sering menemui wanita lain diluar jam kerja dan suatu hari
Penggugat mengetahui Tergugat memiliki hubungan spesial dengan wanita lain
dan Penggugat sudah memintai penjelasan kepada Tergugat namun yang
terjadi sebaliknya adalah ribut dan bertengkar;

7. Bahwa karena kondisi rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat


kesehariannya lebih banyak terjadi percekcokan/pertengkaran, maka sebagai
puncak dari perselisihan/pertengkaran tersebut beberapa bulan terakhir ini
antara Penggugat dan Tergugat sangat sulit melakukan komunikasi dimana
komunikasi antara Penggugat dan Tergugat menjadi semakin buruk meskipun
masih tinggal satu rumah, sehingga permasalahan rumah tangga menjadi
semakin menjadi ruwet dan sangat sulit untuk diselesaikan;
8. Bahwa Penggugat sudah berusaha untuk bersabar dan memperbaiki kondisi
tersebut demi menjaga keutuhan rumah tangga namun selalu menemui jalan
buntu dan perselisihan/percekcokkan terus saja terjadi sehingga tidak ada
harapan untuk hidup rukun dan damai kembali;

9. Bahwa dari pihak keluarga juga pernah berusaha mendamaikan Penggugat dan
Tergugat, namun upaya mereka juga tidak berhasil;

10. Bahwa dengan mempertimbangkan kejadian/keadaan tersebut diatas, dan


dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap perkembangan mental anak
anak, maka guna mengatasi masalah tersebut dengan sangat terpaksa
Penggugat memilih jalan mengajukan gugatan perceraian ini, dengan harapan
Penggugat dan Tergugat bisa memberikan perhatian yang lebih baik terhadap
perkembangan dan masa depan anak-anak tanpa melibatkan anak-anak
didalam konflik antara Penggugat dan Tergugat;

11. Bahwa oleh karena kedua orang anak dari hasil perkawinan Penggugat dan
Tergugat yakni GREGORIUS AEMOND ALEXANDRO dan SKYLA RENEYA
ALEXANDRA sebagaimana posita 2 (dua) diatas usianya masih dibawah umur
dan masih sangat memerlukan asuhan dan kasih sayang serta bimbingan
seorang ibu, maka sudah sepantasnya asuhan, bimbingan serta perwaliannya
berada dibawah perwalian Penggugat selaku Ibu kandung kedua anak tersebut;

12. Bahwa untuk kepastian hukum dari putusnya ikatan perkawinan antara
Penggugat dan Tergugat, berkenan kiranya Panitera Pengadilan Negeri
Pontianak untuk mengirimkan salinan putusan perceraian ini ke Kantor Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak ataupun sebagaimana
ketentuan Undang Undang yang berlaku;

Berdasarkan hal-hal yang telah Penggugat uraikan tersebut diatas, Penggugat mohon
perkenan Bapak Ketua Pengadilan Negeri Pontianak yang memeriksa dan mengadili
perkara ini, berkenan kiranya memanggil Penggugat dan Tergugat untuk sidang pada
hari yang ditentukan, dan berkenan pula kiranya memutuskan dengan amar putusan
sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan bahwa perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang
dilangsungkan di Pontianak pada tanggal 2 November 2022, sebagaimana
Kutipan Akta Perkawinan daftar No.145/2019 tertanggal 2 November 2022, yang
dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Pontianak, putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya;
3. Menyatakan bahwa Penggugat adalah sebagai Wali terhadap kedua orang
anak yang masih dibawah umur yang merupakan hasil perkawinan antara
Penggugat dan Tergugat yaitu:
3.1.GREGORIUS AEMOND ALEXANDRO, laki-laki, lahir di Pontianak pada
tanggal 1 Januari 2012, sebagaimana Kutipan Akta Kelahiran No. 1596/2019
tertanggal 10 Desember 2019;
3.2.DYVINA SAPUTRI, perempuan, lahir di Pontianak pada tanggal 10
September 2019, sebagaimana Kutipan Akta Kelahiran No. 92/2021
tertanggal 03 September 2019;
4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Pontianak untuk
mengirimkan salinan putusan perceraian ini yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap ke Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pontianak
untuk dicatatkan dalam register yang tersedia untuk itu;
5. Membebankan biaya perkara ini kepada Tergugat.
6. Berkaitan dengan sitaan, terdapat barang Penggugat yaitu istri berupa benda
bergerak seperti mobil dan motor yang masih di tangan tergugat, dimohon sita
jaminan terhadap barang milikinya sendiri dikabulkan.

Demikian gugatan ini disampaikan dan jika Pengadilan berpendapat lain mohon
putusan yang seadil-adilnya (Ex aequo et Bono).

Hormat Kami
Kuasa Hukum Penggugat

Mellisa Utami, SH., MH,.

Anda mungkin juga menyukai