Anda di halaman 1dari 4

Kebahagian Sementara

Pernikahan antar warganegara merupakan peristiwa yang wajar terjadi seperti


yang dilakukan Siti warganegara Indonesia menikah dengan BaKhan warganegara
India, mereka menikah pada 1 Januari 2013 di Gedung Wasan IL di Jakarta. Siti
dan BaKhan memutuskan untuk tinggal di Indonesia tepatnya di Depok
perumahan elite Gran Pok City dengan klaster New Custom 2, mereka tinggal
bersama saudara dan saudari BaKhan yaitu SiKhan dan DariKhan. Keluarga
mereka dikenal sangat baik di RT 4 Klaster New Custom 2, selain dikenal
keluarga yang sangat baik mereka juga dikenal dengan keluarga yang kaya,
stigma ini muncul dari rumah yang dimiliki keluarga mereka seluas 1000 meter
berbeda dengan tetangganya yang rata-rata memiliki rumah seluas 300 meter,
selain itu dapat dilihat dari gaya hidup kedua saudara/i BaKhan yang mewah,
setiap bulan selalu mengganti tas dan sepatu dengan merek gucci.
Tepatnya pada hari selasa tanggal 2
Februari 2016 BaKhan sedang cerita dengan Siti tentang keinginannya untuk
memiliki anak dan sudah tiga tahun berlalu pernikahan mereka belum dianugerhai
seorang anak, sesudah bercerita BaKhan menelpon ibunya yang sedang di
Bandara India untuk menanyakan kapan ibunya akan tiba di Indonesia. Tanpa
disadari kedua saudara/i BaKhan sedang mendengar pembicaraan kakak mereka
dan mereka memliki sebuah keinginan yang sama dengan BaKhan yaitu memiliki
anak atau bagi mereka keponakan, apalagi di dalam keluarga Khan kehadiran
anak merupakan simbol kebahagiaan dan tanda keberhasilan dalam pernikahan.
Beberapa jam BaKhan pergi untuk menjemput Ibunya yang telah tiba di Bandara
Soekarno seorang diri sementara Siti dan kedua saudara/i BaKhan mempersiapkan
acara kecil-kecilan untuk menyambut Ibu BaKhan.
Keesokan harinya rabu tanggal 3
Februari 2016 kedua saudara/i BaKhan mencerita permasalahan yang dihadapi
BaKhan dan Siti tentang belum memiliki seorang anak, Ibunya pun terkejut
mendengar informasi tersebut. Setelah berdiskusi lama mereka akhirnya memiliki
sebuah rencana untuk membawa BaKhan dan Siti ke Rumah Sakit Pondok Sehat
yang dikenal sebagai rumah sakit terbaik di Indonesia dalam mengecek kesuburan
laki-laki dan Wanita. Kemudian Ibu BaKhan memberitahukan kepada BaKhan
dan Siti akan kekhawatirannya belum memiliki cucu, Ibu BaKhan pun bercerita
bahwa dalam keluarga Khan kehadiran anak adalah simbol kebahagiaan dan tanda
keberhasilan dalam pernikahan, pada akhirnya Ibu BaKhan meminta untuk
BaKhan dan Siti mengecek kesuburan mereka besok di Rumah Sakit Pondok
Sehat, mereka pun menyanggupinya. Pada hari kamis
tanggal 4 Februari 2016 BaKhan, Siti, Ibu BaKhan, SiKhan dan DariKhan pergi
ke ke Rumah Sakit Pondok Sehat, pada Jam 10.00 masuklah BaKhan, Siti dan Ibu
BaKhan keruangan dokter untuk memberitahukan masalah yang mereka hadapi,
setelah berdiskusi selama 15 menit akhirnya dilakukanlah pengecekan kepada
BaKhan dan Siti setelah pengecekan selesai mereka diminta untuk ke ruang
tunggu serta menunggu hasil dari pemeriksaan selama dua jam. BaKhan melihat
Siti yang sedikit gugup, kemudian ia mengatakan kepada Siti dan keluarganya
bahwa setelah hasil keluar mereka akan makan siang bersama, tak terasa dua jam
berlalu BaKhan, Siti dan Ibu BaKhan menemui dokter untuk mengambil hasil tes
kesuburan dari hasil tes di dapat bahwa Siti mandul sehingga tidak dimungkinkan
untuk mendapatkan anak, mendengar kabar tersebut BaKhan dan Ibunya terkejut,
Siti terdiam dan matanya berkaca-kaca mendengar hasil yang didapat dari dokter.
Melihat Siti bersedih BaKhan mencoba menghibur Siti dan mengatakan ayo kita
pergi untuk makan siang, diperjalanan hingga makan di restoran dan saat
perjalanan pulang Siti hanya terdiam merenungi akan hal yang telah terjadi pada
dirinya sementara Ibu BaKhan, SiKhan dan DariKhan berdiskusi untuk
memisahkan BaKhan dari Siti.
Besoknya hari jumat tanggal 5 Februari 2016, merupakan persiapan hari
special bagi mereka semua, sebab hari sabtu 6 Februari adalah ulang tahun Ibu
BaKhan. Pada hari tersebut semua sibuk mempersiapkan perayaan ulang tahun
Ibu BaKhan, bahkan tertangga sekitar rumah BaKhan ikut membantu
mempersiapkan. Pada saat mempersiapkan perayaan tersebut SiKhan dan
DariKhan berbicara enam mata dengan Siti, mereka berkata kami sangat sedih
akan saudara kami yang memiliki istri yang tidak dapat mempunyai anak,
mendengar perkataan tersebut Siti hanya bisa terdiam sambil menangis, kemudian
mereka melanjutkan bahwa dalam keluarga Khan kehadiran anak merupakan
simbol kebahagiaan dan tanda keberhasilan dalam pernikahan dan mereka secara
terang-terangan meminta Siti untuk menceraikan BaKhan atau sesuatu yang buruk
akan terjadi pada Siti, mereka pun meminta untuk Siti tutup mulut akan
pembicaraan hari ini, bila pembicaraan hari ini diketahui BaKhan mereka tak
segan-segan membuat Siti menderita. Pada malam harinya tepat jam 20.00
BaKhan, Siti, Ibu BaKhan, SiKhan dan DariKhan berkumpul di meja makan,
mereka membahas bercerita akan perayaan ulang tahun Ibu yang akan diadakan
besok hari, namun Siti terlihat bersedih akan yang terjadi padanya. Kemudian
BaKhan berkata kepada Siti untuk tidak perlu khawatir akan hasil tes kesuburan,
karena kita masih dapat mengadopsi anak. Setelah perkataan itu Ibu BaKhan
hanya menatap Siti dan BaKhan sambil terdiam, kemudian SiKhan dan DariKhan
pun pergi ke keluar tepatnya Cafe Aku Senang, untuk menemui seseorang
kepergian mereka tidak diketahui oleh Siti dan BaKhan mereka beralasan untuk
pergi ketempat temannya untuk mengerjakan tugas, 30 menit perjalanan
sampailah SiKhan dan DariKhan ke Cafe Aku Senang untuk menemui temannya
yang bernama Budu seorang pria yang membutuhkan uang sebesar 200 juta
rupiah untuk biaya rumah sakit Ibu Budu yang sakit kanker, Si Khan dan Dari
Khan memberikan tugas kepada Budu dan akan diberi uang sebesar 200 juta serta
bonus sebesar 150 juta rupiah plus mobil fortuner keluaran terbaru jika berhasil
menyelesaikan tugas dengan baik. Budupun bersemangat menerima tugas dari
SiKhan dan DariKhan ia pun bertanya tugas apa yang akan diberikan kepadanya.
SiKhan berkata untuk membunuh saudari iparnya yang bernama Siti dengan
sebuah racun sianida, mendengar pernyataan tersebut Budupun terkejut ia berkata
jika SiKhan dan DariKhan meminta dia untuk memukul seseorang seperti
biasanya, ternyata SiKhan dan DariKhan meminta Budu membunuh orang ucap
Budu. Mendengar perkataan Budu DariKhan pun sontak berkata Budu, ini uang
besar dan hadiah besar dari biasanya jangan sia-siakan kesempatan yang ada
Budu. Budupun berkata untuk meminta waktu memikirkannya, akhirnya SiKhan
dan DariKhan memberikan waktu kepada Budu hingga besok pagi Jam 05.00
sambil memberikan racun sianida kepada Budu.
Besoknya 6 Februari jam 03.00 Budu terbangun dan berpikir keras akan
tugas yang di dapatkannya, namun ia tahu bahwa membunuh tidak boleh
dilakukan tetapi ini demi pengobatan Ibu, pada jam 04.00 Budu mengchat SiKhan
dan DariKhan bahwa Budu siap untuk tugas ini, namun karena tidak mendapat
jawaban selama 30 menit akhirnya Budu menelpon SiKhan dan DariKhan
kemudian diangkat oleh SiKhan ia mengatakan bahwa siap melakukan tugas
untuk membunuh saudari ipar SiKhan dan DariKhan yaitu Siti mendengar kabar
tersebut SiKhan pun segera pergi ke kamar DariKhan untuk memberitahukan
kabar ini setelah itu mereka menemui Ibu akan kabar bahagia ini. SiKhan
kemudian menelpon kepada Budu untuk datang kerumahnya pada jam 10.00,
waktu pun berlalu pada jam 07.00 dirayakanlah ulang tahun Ibu SiKhan banyak
orang hadir hingga memenuhi taman tempat perayaan berlangsung tepat 10.00
Budu sampai di rumah BaKhan dengan penampilan rapi dan menemui SiKhan
kemudian berencana saat perayaan puncak yaitu pemberian minuman kepada
keluarga Budu akan mencampurkan racun sianida di minuman Siti, setelah
mendengar arahan dari SiKhan Budu pun bersiap di posisi dan saat perayaan
puncak Budu dengan cepat menuangkan sianida ke minuman Siti. Pada saat
perayaan puncak Siti pun kejang dan kemudian tidak bernafas, semua hadirin dan
BaKhan terkejut melihatnya setelah kejadian itu Budu pun datang dan berbaur
dengan undangan yang ada. Kematian Siti membuat BaKhan bersedih hingga
berbulan-bulan dan ia berkeinginan untuk mencari tahu kematian istrinya sebuah
kecelakaan atau kesengajaan.
Pada 20 Desember 2018 pegawai pajak menemukan
kejanggalan pada transaksi Budu yang dimana Budu tidak memiliki penghasilan
tetap tetapi terdapat transaksi senilai 350 juta rupiah pada tahun 2016, pada tahun
itu sedang marak terjadi pencucian uang akan tindak kejahatan maka dari itu
dilakukannya penyelidikan besar-besaran terhadap keuangan yang di duga
memiliki tranksasi mencurigakan. Setelah bertemu dengan orang pajak Budu
mencoba memberitahukan bahwa ia menjual sebuah rumah dan tanah, namun
orang pajak berkata bahwa Budu tidak memiliki asset apapun selain rumah,
hingga pada akhirnya Budupun mengakui bahwa ia melakukan sebuah
pembunuhan kepada seseorang yang bernama Siti. Pernyataan itu sontak membuat
pegawai pajak terkejut dan segera menelepon polisi, Budu pun ditahan dan di
mintai keterangan akan tindakan yang ia lakukan.

Anda mungkin juga menyukai