Anda di halaman 1dari 30

KARBOHIDRAT

Oleh :

1. Christina Aprilieni Adelweis Purba 2110303010


2. Febriana Rahayuning Pangastuti 2120303053
3. Putri khoirina 2120303113
4. Syahrila Suminar Arum 2140303115
SEMINAR PROPOSAL

Sub Bab Materi


1. Penggolongan Karbohidrat

2. Derivat Karbohidrat

3. Reaksi-reaksi khas Karbohidrat


KARBOHIDRAT

Karbohidrat
Karbohidrat merupakan hal yang
terutama untuk sumber makanan bagi Senyawa karbohidrat yang penting
manusia. Karbohidrat yang terdapat dalam kehidupan manusia antara lain
dari makanan jika dikonsumsi bagi yaitu pati, glikogen, selulosa, gula
tubuh mengalami perubahan atau dan glukosa.
metabolisme. Karbohidrat memiliki jenis, dimana
Metabolisme karbohidrat hasilnya secara alami karbohidrat memiliki
yaitu glukosa dalam darah, dan tiga jenis yaitu monosakarida,
glikogen merupakan karbohidrat yang
oligosakarida, dan polisakarida.
disintesis dalam hati dan digunakan
oleh sel-sel pada jaringan otot
sebagai sumber energi.
KARBOHIDRAT

Karbohidrat
Monosakarida

Monosakarida sering disebut gula sederhana (Simple Sugars) adalah karbohidrat


yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi.
Monosakarida tidak berwarna merupakan kristal padat, yang mudah larut dalam air,
tetapi tidak larut dalam pelarut non polar. Kebanyakan monosakarida mempunyai
rasa manis, dengan rumus emperis (CH2O) n, dimana n = 3 , atau jumlah yang lebih
besar lainnya.
KARBOHIDRAT

Karbohidrat
Monosakarida

Berdasarkan banyaknya atom karbon (C) di dalam melekulnya, monosakarida dapat


dibedakan menjadi triosa (3 atom C), tetrosa (4 atom C), pentosa (5 atom C), heksosa (6
atom C) dan heptosa (7 atom C). Berdasarkan gugus karbonil fungsionalnya, maka
monosakarida dibedakan menjadi aldosa, jika mengandung gugus aldehida dan ketosa,
jika mengandung gugus keton. Contoh:
KARBOHIDRAT

Karbohidrat
Masing-masing senyawa monosakarida ada dalam dua kelompok yaitu: aldotriosa dan
ketotriosa, aldotetrosa dan ketotetrosa, aldopentosa dan ketopentosa dan sebagainya.
Golongan heksosa yang mencangkup aldoheksosa, yaitu D-glukosa dan ketoheksosa yaitu, D-
fruktosa adalah monosakarida yang paling banyak dijumpai di alam. Golongan aldopentosa, yaitu
D-ribosa dan 2- deoksi-D-ribosa, adalah komponen asam nukleat.

Sentromer monosakarida
Senyawa-senyawa yang mempunyai rumus bangun sama tetapi berbeda dalam konfigurasi
keruangan, dikenal sebagai sterioisomer. Adanya atom-atom karbon tidak setangkup atau atom
akarbon asimetris (atom karbon yang terikat pada 4 atom atau gugus yang berbeda) pada
molekul monosakarida, memungkinkan pembentukan isomer optik, sehingga dapat membentuk
2 senyawa yang merupakan bayangan cermin dari yang lain
KARBOHIDRAT

Karbohidrat
Struktur monosakarida
Rumus bangun monosakarida (aldosa dan
ketosa) menurut Fischer, merupakan
rantai lurus. Beberapa reaksi dan sifat-
sifat karbohidrat tidak dapat diterangkan
dengan rumus bangun ini, misalnya
adanya dua isomer dari D-glukosa.
Haworth (1925) mengajukan suatu rumus
bangun yang berbentuk cincin dengan
ikantan hemiasetal antara gugus aldehida
pada posisi C-1 dan gugus hidroksil
(alkohol) dari C-4 atau C-5.
KARBOHIDRAT

Karbohidrat
Monosakarida memiliki beberapa monosakarida lainnya, diantaranya yaitu:
1. Gula deoksi
Gula deoksi adalah monosakarida yang lebih sedikit mengandung atom O daripada atom C
KARBOHIDRAT

Karbohidrat
Dua gula dioksi lainnya terdapat dialam sebagai komponen dinding sel yaitu L-ramnosa
dan L-fukosa:
KARBOHIDRAT

Karbohidrat
2. Gula Amina
Jika gugus OH suatu monosakarida diganti oleh gugus NH2, terbentuk gula amina. Gula amina
banyak dijumpai sebagai komponen utama polisakharida struktursl,
KARBOHIDRAT

Karbohidrat
3. Asam gula
Salah satu asam gula yang sangat penting adalah asam askorbat atau vitamin C yang
memiliki struktur lakton dari asam heksonat. Asam gula yang banyak terdapat dalam
buah-buahan ini, mempunyai struktur enediol pada atom ke-2 dan ke-3, dan sifatnya
sangat tidak stabil mudah teroksidasi membentuk asam dehidroaskorbat.

4. Gula alkohol
Gugus aldehida atau keton dari monosakharida dapat direduksi secara kimia atau
enzimatis menjadi gula alkohol, misalnya, D-sorbitol yang berasal dari D-glukosa dan D-
manitol yang berasal dari, D-manosa. Kedua senyawa tersebut mudah larut dalam air dan
rasanya manis.
KARBOHIDRAT

Karbohidrat
Sifat-sifat monosakarida:
Reaksi dengan basa dan asam
Gula Pereduksi
Oksidasi
Pembentuk Glikosida
Pembentuk Ester
Ozasum
KARBOHIDRAT

Karbohidrat
Oligosakarida
Oligosakharida umumnya didifinisikan sebagai suatu melekul karbohidrat yang
mengandung 2 sampai 10unit melekul monosakarida. Oligosakharida yang paling umum
adalah disakharida (Cn (H2O)n-1), yang tersusun dari dua satuan melekul monosakharida,
yang digabungkan oleh ikatan glikosida. Disakharida yang penting, yang banyak terdapat
dialam adalah sukrosa, laktosa dan maltosa.
Sukrosa (gula tebu) merupakan disakharida yang disusun oleh glukosa dan fruktosa
karena ikatan glikosida terbentuk dari gugus hidroksil anomerik,
POLISAKARIDA
Polisakharida merupakan karbohidrat yang dijumpai di alam dalam jumlah yang paling
besar. Polisakharida dapat berfungsi sebagai bentuk energi simpanan dan sebagai fungsi
struktur di dalam dinding sel dan jaringan pengikat.
KARBOHIDRAT

Karbohidrat
Polisakharida dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1. Homopolisakarida, yang hanya mengandung satu unit jenis monosakharida.
2. Hetropolisakarida, yang mengandung dua atau lebih jenis monosakharida yang
berbeda misalnya asam hialuronat pada jaringan pengikat, yang mengandung N-asetil
glukosamin dan asam glukoronat

Pati (C6 H10 O5 )n, polisakharida ini merupakan cadangan makanan dalam tumbuh-tumbuhan,
terutama terdapat dalam jumlah banyak pada golongan umbi-umbian, seperti kentang dan pada
biji-bijian seperti jagung. Pati terdiri dari dua bagian yaitu amilosa (15–29%) yang merupakan
rantai panjang tidak bercabang yang terdiri dari melekul α-D-glukopiranosa yang bersambungan
dengan ikatan α (1-4) dan amilopektin (80–85%) yang merupakan rantai bercabang sebanyak 24–
30 melekul α-D-glukopiranosa yang bersambungan dengan ikatan α ( 1-4 ) dengan titik
percabangan dengan ikatan α (1panah 6 )
KARBOHIDRAT

Karbohidrat
Glikogen
Glikogen merupakan sumber polisakharida utama pada hewan seperti pati pada sel tanaman.
Glikogen terutama banyak terdapat dalam hati. Glikogen tidak mereduksi larutan Benedict dan
dengan iodium memberi warna merah.
Selulosa
Selulosa adalah unsur utama pembentuk kerangka tumbuh-tumbuhan . Ia tidak memberi warna pada
iodium dan tidak larut dalm pelarut biasa. Selulosa tidak dapat dicerna oleh kebanyakan binatang
menyusui, termasuk manusia, karena tidak adanya hidrolase yang menyerang ikatan β. Binatang
ruminansia dan herbivora lain memiliki mikroorganisme dalam ususnya yang dapat menyerang ikatan
( β-linkage ), membuat selulosa terpakai sebagai sumber kalori utama. Enzim yang dapat
menghidrolisis selulosa disebut selulase.
Asam hialuronat
Asam hialuronat merupakan heteropolisakharida yang merupakan unsur penting dari jaringan
penghubung pada hewan.
KARBOHIDRAT

Karbohidrat
Khitin
Khitin serupa dengan selulosa, kecuali kenyataan bahwa ia mukopolisakharida yaitu heterosakharida
yang mengandung gula-gula amino. Khitin adalah polisakharida struktural yang penting pada
inverteberata. Ia dijumpai misalnya pada rangka krustasea dan rangka luar insekta.
Inulin
Inulin adalah pati yang ditemukan pada ubi dan dahlia, artichokes dan bunga dandelions. Inulin dapat
dihidrlisi menjadi fruktosa dan karena itu inulin adalah fruktosan. Tidak memberi warna bila
ditambahkan iodium dalam larutan inulin. Inulin dipakai pada penyelidikan fisiologis untuk
menetapkan laju filtrasi glomerulurs (glomerular filtration rate).
KARBOHIDRAT

Derivat Karbohidrat
Derivat karbohidrat mengacu pada
Monosakarida memiliki gugus fungsi
molekul-molekul dari karbohidrat
yang dapat dioksidasi menjadi gugus
melalui modifikasi kimia
karbohidrat. Derivat monosakarida
Karbohidrat adalah senyawa organik
merupakan asam yang terbentuk
yang terdiri dari karbon, hidrogen,
Gugus aldehida dan keton dapat
dan oksigen dalam perbandingan
direduksi menjadi gugus alkohol.
yang umumnya sama dengan rumus
empiris (CH2O)n, di mana n adalah
jumlah unit karbohidrat.
KARBOHIDRAT

Derivat Karbohidrat
*Asam-asam
Oksidasi glukosa menghasilkan asam
glukonat, asam glukarat dan asam Asam yang masih memiliki gugus
glukuronat. D-asam glukarat dapat aldehida atau gugus –OH glikosidik
terjadi pada oksidasi glukosa dengan disebut asam uronat.
asam kuat, seperti pembentukan asam Kekurangan asam askorbat (pKa =
musat (sukar larut dalam air) dari 4,21) dalam tubuh dapat
galaktosa (mudah larut dalam air). menyebabkan terjadinya skorbut
Asam glukuronat dapat mengikat (pendarahan pada gusi).
senyawa yang membahayakan tubuh
(racun) dan mengeluarkannya melalui
urine.
KARBOHIDRAT

Derivat Karbohidrat
*Gula Amino
Tiga senyawa penting dalam kelompok ini yaitu D-glukosamina, D-galaktosamina,
dan D-manosamina.
Asam hialuronat merupakan polimer yang tersusun atas unit-unit disakarida. Setiap
unit terbentuk dari 1 molekul N-asetilglukosamina dan 1 molekul asam glukuronat.
KARBOHIDRAT

Derivat Karbohidrat
*Gula Amino

Unit Pembentuk Asam Hialuronat


KARBOHIDRAT

Derivat Karbohidrat
*Alkohol
Gugus aldehida dan gugus keton dalam
monosakarida dapat direduksi menjadi gugus
alkohol dan membentuk senyawa polihidroksi
alkohol.
Contoh reaksi reduksi monosakarida:

Glukosa akan membentuk sorbitol, dari manosa


membentuk manitol, dan fruktosa akan membentuk
manitol dan sorbitol. Reaksi reduksi ini dapat dilakukan
dengan Natrium amalgam atau gas hidrogen tekanan
tinggi juga dengan katalis logam.
KARBOHIDRAT

Reaksi-reaksi khas Karbohidrat


Analisis Karbohidrat
a. Sifat Mereduksi
Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam
molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ionion logam misalnya ion Cu2+
dan ion Ag+ yang terdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu. Beberapa contoh diberikan
berikut ini:

1) Pereaksi Fehling
Pereaksi ini dapat direduksi selain oleh karbohidrat yang mempunyai sifat mereduksi, juga
dapat direduksi oleh reduktor lain. Pereaksi Fehling terdiri atas dua larutan, yaitu larutan
Fehling A dan 1arutan Fehling B. Larutan Fehling A adalah larutan CuS04 dalam air,
sedangkan larutan Fehling B adalah larutan garam K-Na-tartrat dan NaOH dalam air.
KARBOHIDRAT

Reaksi-reaksi khas Karbohidrat


Analisis Karbohidrat

Dengan larutan glukosa 1%, pereaksi Fehling menghasilkan endapan berwarna merah bata,
sedangkan apabila digunakan yang lebih encer misalnya larutan glukosa 0,1%, endapan
yang terjadi berwarna hijau kekuningan.
2) Pereaksi Benedict
Pereaksi ini berupa larutan yang mengandung kuprisulfat natriumkarbonat dan
natriumsitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu 2+ kuprisulfat menjadi ion Cu+ yang
kemudian mengendap sebagai Cu2O.
KARBOHIDRAT

Reaksi-reaksi khas Karbohidrat


Analisis Karbohidrat
Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata. Warna endapan ini
tergantung pada konsentrasi karbohidrat yang diperiksa.
3) Pereaksi Barfoed
Pereaksi ini terdiri atas larutan kupriasetat dan asam asetat dalam air, dan digunakan
untuk membedakan antara monosakarida dengan disakarida. Monosakarida dapat
mereduksi lebih cepat daripada disakarida. Jadi Cu2O terbentuk lebih cepat oleh
monosakarida daripada oleh disakarida, dengan anggapan bahwa konsentrasi
monosakarida dan disakarida dalam larutan tidak berbeda banyak. Tauber dan Kleiner
membuat modifikasi atas pereaksi ini yaitu dengan jalan mengganti asam asetat dengan
asam laktat dan ion Cu+ yang dihasilkan direaksikan dengan pereaksi warna fosfomolibdat
hingga menghasilkan warna biru yang menunjukkan adanya monosakarida. Disakarida
dengan konsentrasi rendah tidak memberikan hasil positif.
KARBOHIDRAT

Reaksi-reaksi khas Karbohidrat


Analisis Karbohidrat
4) Pembentukan Furfural
Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari
suatu senyawa. Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terdehidrasi menjadi
furfural. Dengan dehidrasi heksosa-heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural.

5) Pereaksi Molisch
Pereaksi Molisch terdiri atas larutan a- naftol dalam alkohol. Apabila pereaksi ini
ditambahkan pada larutan glukosa misalnya, kemudian secara hati-hati ditambahkan asam
sulfat pekat. terbentuk dua lapisan zat cair. Pada batas antara kedua lapisan itu akan
terjadi warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi furfural dengan a- naftol.
KARBOHIDRAT

Reaksi-reaksi khas Karbohidrat


Analisis Karbohidrat
Pembentukan Osazon
Pada reaksi antara glukosa dengan fenilhidrazin, mula-mula terbentuk D- glukosafenilhidrazon,
kemudian reaksi berlanjut hingga terbentuk Dglukosazon. Glukosa, fruktosa dan manosa dengan
fenilhidrazin menghasilkan osazon yang sama.
Dari ketiga struktur monosakarida tersebut tampak bahwa posisi gugus -OH dan atom H pada
atom karbon nomor 3, 4 dan 5 sama. Dengan demikian osazon yang terbentuk mempunyai
struktur yang sama.
a.Pereaksi Ester
Proses esterifikasi dengan asam fosfat yang berlangsung dalam tubuh kita disebut juga proses
fosforilasi. Pada glukosa dan fruktosa, gugus fosfat dapat terikat pada atom C nomor 1, 2, 3, 4
atau 6. Pada a-D-Glukosa-6-fosfat, gugus fosfat terikat pada atom karbon nomor 6, sedangkan
pada a- D-fruktosa1-6 difosfat dua gugus fosfat terikat pada atom karbon nomor 1 dan 6.
KARBOHIDRAT

Reaksi-reaksi khas Karbohidrat


Analisis Karbohidrat

Dari reaksi ini tampak gugus fosfat yang diikat oleh atom masih mempunyai sifat asam karena
masih ada atom H yang dilepaskan sebagai ion H+ . Oleh karena itu a -Dglukosa -6 fosfat disebut
asam a-D-fruktopiranosa-6-fosfat.
KARBOHIDRAT

Reaksi-reaksi khas Karbohidrat


Analisis Karbohidrat
Isomerisasi
Kalau dalam larutan asam encer monosakarida dapat stabil tidak demikian halnya apabila
monosakarida dilarutkan dalam basa encer. Glukosa dalam larutan basa encer akan berubah
sebagian menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga monosakarida ini ada dalam keadaan
keseimbangan. Demikian pula apabila yang dilarutkan itu fruktosa atau manosa, keseimbangan
antara ketiga monosakarida akan tercapai juga.
Pembentukan Glikosida
Apabila glukosa direaksikan dengan metilalkohol, menghasilkan dua senyawa. Kedua senyawa
ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan keduanya tidak memiliki sifat aldehida. Keadaan ini
membuktikan bahwa yang menjadi pusat reaksi adalah gugus -OH yang terikat pada atom
karbon nomor 1. Senyawa yang terbentuk adalah suatu asetal dan disebut secara umum
glikosida. Ikatan yang terjadi antara gugus metil dengan monosakarida disebut ikatan glikosida
dan gugus -OH yang bereaksi disebut gugus -0H glikosidik.
KARBOHIDRAT

Reaksi-reaksi khas Karbohidrat


Analisis Karbohidrat
Metilglikosida yang dihasilkan dari reaksi glukosa dengan metilalkohol disebut juga
metilglukosida. Ada dua senyawa yang terbentuk dari reaksi ini, yaitu metil-a-D-glukosida
atau metil-a-D-glukopiranosida dan metil-R-D-glukosida atau metil (3-D-glukopiranosida.
Kedua senyawa ini berbeda dalam hal rotasi optik, kelarutan serta sifat fisika lainnya. Dengan
hidrolisis, metilglikosida dapat diubah menjadi karbohidrat dan metilalkohol.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai